BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai dari tanggal 8 april 2011 hingga 30 april Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia 0-

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil yang

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUTSIR DENGAN MENGGUNAKAN PLAYDOUGH DI PAUD KAMBOJA KOTA GORONTALO JURNAL OLEH

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tetapi hanya melibatkan sebagian anggota halus yaitu mengenggam, melipat, menggunting, menempel menganyam dan menyusun.

UKDW BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah bosan, sulit memecahkan suatu masalah dan mengikuti pelajaran

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

Upaya Meningkatkan KemampuanMotorik Halus pada Anak Melalui Kegiatan Kolase Dengan Media Kertas Berwarna pada Kelompok Bermain putra bangsa Dlanggu

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

PENGARUH AKTIVITAS KOLASE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. harus anak merupakan bagian dari indikator atas perkembangan anak secara keseluruhan.

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB VII MENEMPEL UNTUK ANAK USIA DINI. Menempel merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

RAUDHAH Program Studi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) ISSN: Vol. 05, No. 02 Juli-Desember 2017

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Marhamah Hasanah yang terletak di Jl. Terusan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

Pengaruh Kegiatan Menggambar Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Permata Jl. Pendawa Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tria Nurhasanah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perkembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang lain. Anak secara alami adalah sosok yang kreatif, umumnya mereka

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

EFEKTIVITAS MEDIA BOLA LUNAK DALAM MENGURANGI KEKAKUAN GERAK JARI JARI TANGAN ANAK CEREBAL PALSY TIPE SPASTIK di HALABAN, KEC.KUBUNG.KAB.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI TEKNIK MOZAIK PADA ANAK KELOMPOK B1 TK PKK 51 TERONG

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I1 LANDASAN TEORI

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah yang ada di jalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK HERLINA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

KARYA ILMIAH. Disusun oleh : NURJULI INDRIANI NPM : A1I111030

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

PENINGKATAN KREATIVITAS SENI RUPA KOLASE DENGAN MEDIA DAUN PADA ANAK KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI 03 BANYUMANIK SEMARANG

Pengaruh Kegiatan Mozaik Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Usia 4-6 Tahun. Intan Nursayyidah Wahyudi 1, Iman Nurjaman 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. bagi seorang anak bermain sambil belajar adalah suatu kegiatan di mana

BAB I PENDAHULUAN. berjalan seiring dengan perkembangan motorik. antara mata, tangan dan otot-otot kecil pada jari-jari, pergelangan tangan,

Diyah Hajarwati 1, Amir 2, Joko Daryanto 2.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

KOLASE DAPAT MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK KREBET KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

SKRIPSI. Oleh. Koyumi Handayani NIM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan activities otot-otot kecil atau halus, gerakan ini menuntut koordinasi mata,tangan dan kemampuan pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakannya (DaengSari,1996:121). Sedangkan yang termasuk dalam aktivitas ini antara lain memegang benda kecil seperti manik-manik,biji-bijian, memegang pensil dengan benar, menggunting, menempel, meremas kertas, mengikat tali sepatu, mengkancingkan baju, menarik resleting. Kemampuan motorik halus sangat diperlukan oleh anak-anak dalam persiapan mengerjakan tugas-tugas di sekolah, hampir sepanjang hari anak anak di sekolah menggunakan motorik halus untuk kegiatan akademiknya, termasuk persiapan dalam menulis permulaan, mewarnai gambar, menggunting gambar dan menempelkannya dikertas. Dampak negatif jika motorik halus tidak berkembang dengan optimal, maka anak akan mengalami masalah dalam melakukan gerakan yang melibatkan motorik halus terutama untuk melakukan gerakan yang sederhana seperti melipat jari, menggenggam, menjimpit dan menempel sehingga anak mengalami kesulitan dalam menulis dan kegiatan sehari-hari. 1

2 Untuk memaksimalkan keterampilan motorik halus pada anak diperlukan latihan-latihan yang tepat seperti, kemampuan melengkungkan telapak tangan membentuk cekungan (palmar arching), menggunakan jari telunjuk dan jempol untuk memegang suatu benda, sembari menggunakan jari tengah dan jari manis untuk kestabilan tangan(handside separation), membuat bentuk lengkung dengan jempol dan telunjuk (open webspace). Aktivitas kegiatan yang dilakukan untuk melatih motorik halusnya diawali dengan latihan yang paling sederhana misalnya dengan meremas kertas, merobek kertas dan membuat bola kertas dari remasan kertas tersebut. Sunaryo (2002:8), menyatakan keterampilan kolase merupakan aktivitas yang penting dan kompleks. Berbagai unsur rupa yang berbeda karakternya dipadukan dalam suatu komposisi untuk mengekspresikan gagasan artistic atau makna tertentu. Wahyudin (2007:3) mengemukakan bahwa kreativitas berarti kemampuan menghasilkan sesuatu yang baru dan original yang berujuk pada ide-ide dan alatalat, serta lebih spesifik lagi keahlian untuk menemukan sesuatu yang baru. Kolase berasal dari bahasa Perancis (Collage) yang berarti merekat. Sumanto (2005:93) mengungkapkan bahwa kolase adalah kreasi aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. Bahan yang digunakan untuk berkreasi kolase tidak hanya terbatas seperti halnya bahan pembuatan mosaic, namun bisa menggunakan aneka jenis bahan alam, seperti daun nangka dan bahan buatan secara bebas baik dilihat bentuk, ukuran maupun jenisnya. Sumanto juga

3 mengatakan bahwa bahan kolase bisa berupa bahan alam, bahan buatan, bahan setengah jadi, bahan jadi dan bahan sisa Dari hasil Observasi yang telah penulis laksanakan, kegiatan pembelajaran kolase di PAUD At-Taqwin Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut dapat dipaparkan sebagai berikut, motivasi anak khususnya pada kegiatan kolase masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung, selain itu tidak sedikit anak yang mengalami gangguan motorik halusnya antara lain : kurang dapat berpikir logis kurang memiliki kemampuan menganalisa, kurang dapat menghubungkan kejadian yang satu dengan kejadian yang lainnya, kurang dapat membeda-bedakan antara hal yang penting dan yang kurang penting, daya fantasinya sangat lemah, daya konsentrasinya kurang baik karena mengalami gangguan pada motorik halusnya. Kolase merupakan salah satu jenis latihan motorik halus dengan cara menyusun potongan sedotan yang berwarna-warni, kemudian ditempel pada sebuah gambar. Akibat melihat gambar, anak akan tertarik dan tidak lekas bosan, ia tertarik untuk menempelkan potongan sedotan sedotan sesuai dengan gambar yang diinginkannya, dengan demikian tanpa disadari akan melatih motorik halus anak. Secara perlahan-lahan ketika anak menjimpit, mengelem dan menempel potongan sedotan, koordinasi motorik halusnya akan terlatih dengan sendirinya Banyak cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, yang telah diterapkan oleh para pakar diberbagai negara adalah dengan melibatkan secara langsung anak untuk menjalankan berbagai cara

4 yang telah disediakan. Keterampilan kolase, merupakan hal yang sangat disukai anak-anak. Ada banyak sisi yang dapat disisipkan dengan keterampian salah satunya adalah keterampilan kolase untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak. Ada beberapa cara yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dalam meningkatkan motorik halus anak salah satunya adalah dengan keterampilan Kolase. Peneliti juga ingin mencoba untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak yakni dengan keterampilan kolase. Hal ini didasari oleh hasil survei sebelumnya dimana tujuan dari pada keterampilan kolase ini adalah anak dapat melipat jari, menggenggam, menjimpit dan menempel. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin mengetahui apakah keterampilan kolase yang dibuat ini, efektif dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak seperti yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Peneliti merancang keterampilan kolase dengan menggunakan potongan sedotan yang berwarna-warni agar anak tertarik untuk mengerjakannya,dalam keterampilan kolase ini ada beberapa langakah untuk mengerjakannya, yakni tahap pertama peneliti memberi potongan sedotan pada telapak tangan subyek, kemudian peneliti memberi intruksi pada subyek untuk melipat jari satu persatu dan membuka jari satu. Tahap dua peneliti memberi intruksi pada subyek untuk menggenggam erat potongan sedotan yang dibawa dan kemudian ditumpahkan di atas mejanya. Tahap ketiga peneliti memberi intruksi untuk menjimpit potongan sedotan dengan dua jari dan lima jari.tahap keempat peneliti memberi intruksi

5 untuk member lem pada potongan sedotan yang telah di jimpit kemudian ditempelkan diatas suatu bidang gambar. Latihan keterampilan kolase ini mampunyai kelebihan diantaranya: ketrampilan model kolase mudah dan menarik perhatian anak dan tidak membosankan, mengajarkan anak untuk dapat memanfaatkan barang barang bekas menjadi sebuah karya kerajinan yang menarik, bahan dasar yang digunakan merupakan bahan bekas atau sisa yang mudah didapat, terjangkau semua oleh lapisan masyarakat karena biaya yang murah, latihan kolase memerlukan gerakan tangan maka anak akan terlatih gerakan motorik halusnya, pemberian warna pada bahan yang digunakan akan menarik perhatian anak untuk berkreasi dan tidak lekas bosan, dengan menempel dapat meningkatkan konsentrasinya. Bila anak bisa menyelesaikan keterampilan kolase dengan melipat jari, menggenggam, menjimpit kemudian memberi lem pada potongan sedotan dan menempel pada sebuah gambar, maka anak akan menunjukkan peningkatan kemampuan motorik halus, sesuai dengan Persyaratan keterampilan kolase menurut Susanto(2002:65), bahwa keterampilan kolase harus mencakup perlakuan yaitu menjepit, mengelem dan menempel. Dalam perlakuan ini akan melatih koordinasi otot-otot jari tangan sehingga secara perlahan-lahan motorik halus anak akan terlatih dengan sendirinya. Dengan demikian anak dapat belajar untuk melemaskan jari-jari tangan karena proses menempel benda-benda dalam ukuran kecil.

6 Rancangan dari pada penelitian ini adalah rancangan Tindakan Kelas. Jadi peneliti telah mencanangkan kriteria anak yang mengikuti prosedur keterampilan kolase. Kategori anak tersebut antara lain adalah anak yang mengalami gangguan pada motorik halusnya, sehingga mengalami kesulitan dalam menulis dan kegiatan sehari hari. Dengan latar belakang yang telah penulis jelaskan, penulis mempunyai gagasan dalam membuat sebuah penelitian tindakan kelas tentang Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase Kelas B (Di PAUD At-Taqwin Desa Sinarjaya Kec Bungbulang Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2013/2014

7 B. Identifikasi Masalah Penelitian Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah penelitian antara lain: 1. Masih rendahnya motivasi anak khususnya pada kegiatan pembelajaran Kolase. 2. Belum adanya Kegiatan pembelajaran yang tepat sebagai pemicu peningkatan motorik halus anak. Oleh karena itu guru dapat menerapkan kegiatan kolase agar motorik halus anak dapat berkembang dengan baik. C. Rumusan masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka peneliti ingin mengungkapkan permasalahan yaitu Bagaimana Meningkatkan motorik halus anak melaluai kegiatan Kolase? Adapun permasalahan penelitian secara Khusus adalah? 1. Bagaimana Kondisi objektif kemampuan motorik halus anak di PAUD AT-TQWIN Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang? 2. Bagaimana penerapan kegiatan kolase untuk meningkatkkan motorik halus anak di PAUD AT-TAQWIN Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang? 3. Bagaimana Peningkatan kemampuan motorik halus anak dengan penerapan kegiatan Kolase di PAUD AT-TAQWIN Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang?

8 D. Tujuan Penelitian Adapun dari pemaparan rumusan masalah diatas maka penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian keterampilan kolase dalam meningkatkan kemampuan motorik halus Anak 1. Secara Umum Meningkatkan motorik halus anak melalui kegiatan Kolase 2. Secara Khusus Ingin Mengetahui kemampuan motorik halus anak di PAUD AT- TAQWIN Desa Sinarjaya Kecamatan Bungbulang Mengetahui penerapan kegiatan kolase untuk meningkatkan motorik halus anak di PAUD AT-TAQWIN Desa Sinarjaya Kecamtan Bungbulang Mengetahui peningkatkan kemampuan motorik halus anak dengan penerapan kegiatan Kolase E. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa: 1. Manfaat Teoritis Menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan Kolase Menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan motorik halus

9 2. Manfaat Praktis Dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak usia dini Dapat membantu guru untuk menentukan media pembelajaran keterampilan yang dapat menunjang kesuksesan anak didiknya Untuk peneliti lain, sebagai data sekunder bila meneliti variabelvariabel yang relevan dengan penelitian ini Dapat mengetahui tentang keberhasilan keterampilan kolase dalam meningkatkan kemampuan motorik halus. F. Struktur Skripsi 1. Bab I Pendahuluan, Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah yaitu efektifitas keterampilan kolase dalam meningkatkan kemampuan motorik halus pada jari-jari tangan anak di PAUD AT-TAQWIN Desa Sinarjaya identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur skripsi. 2. BabII Landasan Teori Pada bab ini membahas mengenai, Definisi Kemampuan Motorik halus, Faktor yang Mempengaruhi Motorik Halus, Tingkatan Perkembangan Motorik Halus, Konsep Dasar Pengembangan Motorik Halus, Manfaat Kemampuan Motorik Bagi Perkembangan Anak,

10 Definisi Keterampilan Kolase, Bahan yang digunakan dalam Keterampilan Kolase, Langkah-langkah Keterampilan Kolase dan Efektifitas Keterampilan Kolase dalam Meningkatkan Kemampuan motorik halus 3. BAB III Metodologi Penelitian Pada Bab ini membahas mengenai pengertian Metodologi penelitian, Subjek penelitian, Tekhnik pengumpulan data teknik anlaisis data,prosudur penelitian dan Definisi operasional 4. BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Pada Bab ini Membahas tentang, Hasil Penelitian dan pembahasan masalah tentang pertanyaan-pertanyaan di rumusan maslah yang didapatkan selama penelitian berlangsung 5. BAB V Kesimpulan Dan Saran Pada bab ini membahas tentang, Kesimpulan dan saran

11