BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penyakit hati di Indonesia umumnya masih tergolong tinggi. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. kasus. Kematian yang paling banyak terdapat pada usia tahun yaitu

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mempertahankan hidup. Hati termasuk organ intestinal terbesar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular dan penyakit tidak menular atau degeneratif.penyakit Tidak

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup manusia dan derajat kesehatan masyarakat dalam aspek pencegahan,

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduknya memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masyarakat, termasuk di Indonesia. Bangsa Indonesia yang sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalaminya. Akan tetapi usia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam perolehan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, sepeda motor menjadi alat transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang banyak menyebabkan kematian. Masalah tersebut menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. penanganan serius, dilihat dari tingginya prevalensi kasus dan komplikasi kronis

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan, pada tahun 2020

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. situasi lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makan, berkurangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development Goals (MDGs) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengerikan, hal ini dikarenakan kanker merupakan penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Penyakit hepatitis merupakan suatu kelainan berupa peradangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. angka kejadiannya (Depkes, 2006). Perkembangan teknologi dan industri serta. penyakit tidak menular (Depkes, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB 1 PENDAHULUAN. mungkin akan terus meningkat prevalensinya. Rinosinusitis menyebabkan beban

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan tahap akhir dari infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dan masih sering timbul sebagai KLB yang menyebabkan kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

KARAKTERISTIK PENDERITA SIROSIS HATI RAWAT INAP DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sirosis hati merupakan stadium akhir dari penyakit. kronis hati yang berkembang secara bertahap (Kuntz, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. 2 ISPA sering berada dalam daftar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka morbiditas dan angka mortalitas yang disebabkan oleh infeksi Human

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB 1 : PENDAHULUAN. penderita mengalami komplikasi pada organ vital seperti jantung, otak, maupun ginjal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pneumonia merupakan infeksi akut di parenkim paru-paru dan sering

BAB 1 PENDAHULUAN. Rheumatoid arthritis adalah penyakit kronis, yang berarti dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. mortalitas dari penyakit diare masih tergolong tinggi. Secara global, tahunnya, dan diare setiap tahunnya diare membunuh sekitar

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Alsagaff,H, 2006). Penyakit ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu proses fisiologi yang terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN juta orang di seluruh dunia (Junaidi, 2010). Asma bronkial bukan hanya

Berdasarkan data WHO (2004), sirosis hati merupakan penyebab kematian ke delapan belas di dunia, hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya angka

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. jamur, dan parasit (Kemenkes RI, 2012; PDPI, 2014). Sedangkan infeksi yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

BAB 1 : PENDAHULUAN. membungkus jaringan otak (araknoid dan piameter) dan sumsum tulang belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Annissa Rizkianti, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling

KARAKTERISTIK PENDERITA SIROSIS HATI YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI. Oleh: ARDA SARIANI MALAU

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) termasuk ke dalam penyakit

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan fertilitas, gaya hidup, dan sosial ekonomi yang memacu semakin meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas penyakit tidak menular. Hal ini merupakan tantangan dalam pembangunan kesehatan di Indonesia yang harus disikapi dan ditindaklanjuti. 1 Penyakit tidak menular yang masih menjadi permasalahan di Indonesia salah satunya adalah penyakit hati. Bila ditinjau dari pola penyakit hati yang dirawat, penyakit umum yang terjadi adalah hepatitis virus akut, sirosis hati, hepato cellular carcinoma (HCC) dan abses hati. Sirosis hati merupakan penyakit hati kronis dimana telah terjadi pengerasan hati. 2 Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2008, penyakit sirosis hati merupakan penyebab kematian kedelapan belas dunia, dengan jumlah kematian 664.775 kasus. 3 Pada tahun 2009 di Amerika Serikat sirosis hati menempati urutan 2 dari 4 penyebab kematian terutama karena penyakit hati dengan Proportionate Mortality Rate (PMR) 1,3% dan Cause Death Spesific Death Rate (CSDR) 10.0 per 100.000 penduduk. 4 Pada tahun 2006, prevalensi sirosis hati di Inggris sebesar 2 % dan di Thailand sebesar 2,5%. 5 Di negara Barat, konsumsi alkohol merupakan penyebab utama penyakit sirosis hati. Sirosis akibat alkohol paling sering dijumpai di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa Barat. 5 Menurut Robert (2010) diperkirakan 70% proporsi dari

populasi di Amerika Serikat menggunakan alkohol, sekitar 75.000 orang meninggal setiap tahunnya karena kecanduan alkohol dengan Proportionate Mortality Rate (PMR) hampir 20% akibat sirosis hati. 6 Sirosis hati dengan komplikasinya merupakan masalah kesehatan yang masih sulit diatasi di Indonesia dan mengancam jiwa manusia. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya angka kesakitan dan kematian akibat sirosis hati di Indonesia. Menurut data WHO, pada tahun 2004 di Indonesia Age Standarized Death Rates (ASDR) sirosis hati mencapai 13,9 per 100.000 penduduk. 7 Di Indonesia pada tahun 2004 terdapat 9.441 penderita sirosis hati dengan proporsi 0,4% dan Proportionate Mortality Rate (PMR) 1,2%. Diperkirakan prevalensi sirosis hati di Indonesia adalah 3,5% seluruh proporsi pasien penyakit dalam atau rata-rata proporsi 47,4% dari seluruh penyakit hati yang dirawat. 8 Penelitian Karina (2007) di RSUP Dr. Kariadi Semarang jumlah penderita sirosis hati selama periode 1 Januari 2002 hingga 31 Desember 2006 didapatkan sebanyak 637 penderita sirosis hati yang dirawat dibagian Penyakit Dalam dengan jumlah kematian sebanyak 62 orang dengan CFR 9,7%. 9 Pande (2004) di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, jumlah pasien sirosis hati berkisar 4,1% dari pasien yang dirawat dibagian Penyakit Dalam kurun waktu 1 tahun. 10 Di Indonesia penyebab sirosis hati kebanyakan akibat Hepatitis B dan Hepatitis C. 12 Berdasarkan data WHO (2013) diperkirakan setiap tahun terdapat 1,4 juta kasus Hepatitis A, 240 juta orang hidup dengan infeksi hepatitis B kronis dan 150 juta orang terinfeksi hepatitis C kronis. 11 Hasil penelitian di Indonesia menyebutkan bahwa 40-50% penyebab sirosis hati adalah virus hepatitis B, 30-40%

disebabkan oleh virus hepatitis C, 10-20% penyebabnya tidak diketahui, sedangkan alkohol sebagai penyebab sirosis hati di Indonesia belum ada datanya. 12 Menurut data Profil Kesehatan Indonesia 2008 jumlah kasus hepatitis B mencapai 7.234 sedangkan hepatitis C mencapai 1.727. 13 Data Riskesdas 2007 melaporkan prevalensi Hepatitis B di Indonesia sebesar 0,2%. 14 Penelitian Aprinando di RSUD dr. Soedarso Pontianak pada periode Januari 2008-Desember 2010 terdapat 219 pasien. Dari 184 sampel yang dilakukan penelitian CFR 18,48% dengan etiologi hepatitis B sebanyak 80 kasus (43,48%), hepatitis C sebanyak 5 kasus dan 1 status koinfeksi hepatitis B dan C. 15 Di RSUP Padang selama tahun 1968-1972 ditemukan 39,3% penderita sirosis hati dari seluruh penderita penyakit hati. 16 Penelitian Arda di RS Martha Friska Medan pada tahun 2006-2010 terdapat 120 orang penderita sirosis hati dengan jumlah kematian 32 orang dengan CFR 26,6%. 17 Penelitian Stiphany di RSUD Dr. Pringadi Medan terdapat 103 orang penderita sirosis hati dengan CFR 16,7%. 18 Hasil survei pendahuluan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan penyakit sirosis hati rawat inap tahun 2012 sebanyak 102 orang. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita sirosis hati di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2 Perumusan Masalah Belum diketahui karakteristik penderita sirosis hati rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2012 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui karakteristik penderita sirosis hati rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2012. 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan sosiodemografi, yaitu umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal b. Mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan keluhan utama sewaktu datang c. Mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan riwayat penyakit terdahulu d. Mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan status komplikasi e. Mengetahui distribusi proporsi penderita sirosisi hati berdasarkan jenis komplikasi f. Mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan sumber biaya g. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita sirosis hati

h. Mengetahui distribusi proporsi penderita sirosis hati berdasarkan keadaan sewaktu pulang i. Mengetahui distribusi proporsi umur penderita sirosis hati berdasarkan status komplikasi j. Mengetahui distribusi proporsi riwayat penyakit terdahulu berdasarkan umur k. Mengetahui distribusi proporsi riwayat penyakit terdahulu berdasarkan jenis kelamin l. Mengetahui distribusi proporsi riwayat penyakit terdahulu berdasarkan jenis komplikasi m. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita sirosis hati berdasarkan jenis komplikasi n. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita sirosis hati berdasarkan sumber biaya o. Mengetahui distribusi proporsi jenis komplikasi berdasarkan keadaan sewaktu pulang p. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita sirosis hati berdasarkan keadaan sewaktu pulang

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Sebagai bahan masukan dan sumber informasi bagi pihak Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita sirosis hati. 1.4.2 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dan menambah pengetahuan peneliti mengenai sirosis hati. 1.4.3 Sebagai referensi bagi peneliti lain yang membutuhkan data ini untuk melakukan penelitian mengenai sirosis hati.