BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki modal penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

BAB I PENDAHULUAN. yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I : PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. karena baik buruknya kinerja perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan yang dilakukan manajer dalam pengelolaan keuangan pada

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

PENGARUH PERATAAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR DAN RESIKO INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era bisnis yang berkembang seperti sekarang ini, harga saham suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini mengalami pertumbuhan yang sangat besar apalagi terhadap

BAB I. Akuntansi berperan penting dalam menyukseskan kinerja sebuah. perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Statement of financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 1 bahwa informasi

BAB I PENDAHULUAN. mengukur kinerja manajemen adalah laba. Karena laba merupakan salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), RETURN ON EQUITY (ROE), LEVERAGE OPERASI TERHADAP INDIKASI PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan mempunyai fungsi utama sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan secara optimal agar laju pertumbuhan negara dan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. iklim investasi. Emiten ramai-ramai mengalihkan portofolionya ke saham

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder),

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan ekonomi (Harahap, 2011: 70).

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang membutuhkan dana dapat memenuhinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun eksternal investor, kreditur dan pemerintah (Olivia, 2007

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang. dikeluarkan pemerintah dan adanya UU No. 10 Tahun 1998 tentang


BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK No. 1 (2009 : par 07) laporan keuangan merupakan bagian

Disusun oleh : ELLY KURNIA B

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu :

BAB I PENDAHULUAN. Assih dan Gudono, 2000:36). Laporan keuangan juga merupakan salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan kinerja perusahaannya. Baik buruknya kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Laporan keuangan mengandung informasi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sejalan dengan kesadaran masyarakat dalam menanamkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2013)

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media komunikasi yang biasa. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau aktifitas perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki modal penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pasar modal dalam penyediaan dana jangka panjang, yaitu sebagai perantara bagi pihak surplus dan pihak defisit dana. Pasar modal adalah sebagai lembaga pemupukan modal dan mobilisasi dana, dimana pasar modal akan memberikan hasil seperti yang diharapkan, apabila pasar itu efisien. Pasar modal yg efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi dana dari sektor yang kurang produktif ke sektor yang lebih produktif. pasar modal dapat memperkokoh struktur permodalan didunia usaha, karena dunia usaha dapat mengatur kombinasi sumber pembiayaan dunia usaha sedemikian rupa sehingga mencerminkan paduan sumber pembiayaan jangka panjang dan jangka pendek. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, pasar modal harus menciptakan suatu mekanisme yang dapat melindungi kepentingan pihak surplus dana (investor), yaitu dengan memberikan informasi yang lengkap dan benar, sehingga dapat memahami secara menyeluruh keadaan emiten bursa efek dari berbagai aspek, terutama aspek keuangan, serta perkembangan aktivitas yang ada dibursa efek. 1

2 Berdasarkan kenyataan yang ada, seringkali pengguna laporan keuangan perusahaan hanya ditujukan kepada informasi laba, tanpa memperhatikan bagaimana laba tersebut dihasilkan. Hal ini mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan beberapa tindakan yang disebut manajemen atas laba (earning management) atau manipulasi laba (earning manipulation). Indikasi tindakan perataan laba dan laba operasi merupakan sasaran umum yang digunakan untuk melakukan perataan laba. Tindakan perataan laba cenderung dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah, dan perusahaan industri yang sedang dalam resiko. Pertentangan yang dapat terjadi antara pihak-pihak tersebut antara lain manajemen berkeinginan meningkatkan kesejahteraannya sedangkan pemegang saham berkeinginan meningkatkan kekayaannya, manajemen berkeinginan memperoleh kredit sebesar mungkin dengan bunga rendah, sedangkan kreditor hanya ingin memberikan kredit sesuai dengan kemampuan perusahaan, manajemen berkeinginan membayar pajak sekecil mungkin, sedangkan pemerintah ingin memungut pajak setinggi mungkin. Praktik perataan laba itu sendiri telah dikenal sebagai praktik yang logis dan rasional yang dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan dan meningkatkan kemampuan investor untuk meramalkan arus kas dimasa yang akan datang. praktek perataan laba meliputi usaha untuk memperkecil jumlah laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari laba normal dan usaha untuk memperbesar laba yang dilaporkan jika laba lebih kecil dari laba normal.

3 Tindakan perataan laba merupakan fenomena yang umum dan dilakukan dibanyak negara. namun demikian, praktik perataan laba ini. jika dilakukan dengan sengaja dan dibuat-buat dapat menyebabkan pengungkapan laba yang tidak memadai atau menyesatkan. Akibatnya, investor mungkin tidak memperoleh informasi yang akurat yang memadai mengenai laba untuk mengevaluasi hasil dan resiko dari portofolio mereka. sehingga mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yg berkepentingan dengan perusahaan, khususnya pihak eksternal. Menurut Penelitian Edy Suwito 1 yang menganalisa pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage operasi terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur dan terdapat indikasi dilakukannya tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2000-2002. Dan di penelitian ini terdapat indikasi dilakukannya tindakan perataan laba oleh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hal ini konsisten dengan hasil penelitian Illmainir (1993). Disamping itu ada beberapa penelitian lain menurut Edy Suwito 2 mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap tindakan perataan laba, dan hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Ukuran perusahaan terhadap tindakan perataan laba. Hasil pengujian ini konsisten dengan penelitian illmainir 1 Edy Suwito dan Arleen Herawaty, jurnal Analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap tindakan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta, SNA VIII Solo, 15-16 september 2005. 2 Ibid, hlm 144

4 (1993), yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan perataan laba. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari profitabilitas perusahaan terhadap tindakan perataan laba. Hasil pengujian ini konsisten dengan penelitian zuhroh (1996), yang menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan perataan laba. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari leverage operasi perusahaan terhadap tindakan perataan laba. Hasil pengujian ini tidak konsisten dengan penelitian Ashari et.al (1994) yang menyatakan bahwa leverage operasi perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan perataan laba. Dan berikut adalah contoh grafik untuk penelitian laba 3, profitabilitas, dan leverage operasi. a. Grafik Laba, Laba Tahunan 70 60 50 40 30 20 10 0 Data deret berkala atas laba perusahaan A dan B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tahun Laba Tahunan Gambar 1.1 3 Stice,Stice dan Skousen, Intermediate Accounting, Edisi 16, Jakarta: Salemba empat, 2009, hlm 364.

5 Lihatlah data laba selama beberapa tahun untuk perusahaan A dan perusahaan B seperti yang ditunjukan diatas. Untuk perusahaan A, jumlah laba meningkat secara tetap dari tahun ke tahun, mulai dari tahun 1 sampai dengan tahun 10. Untuk perusahaan B, angka laba yang dilaporkan berbentuk seperti lintasan roller coaster. Perusahaan A dan B memiliki laba yang sama pada tahun pertama, tahun ke-10 dan total laba yang sama selama sepuluh periode. Pada akhir tahun ke-10, seandainya anda diminta untuk menentukan perusahaan mana yang akan anda beri pinjaman atau perusahaan mana yang akan anda pilih untuk investasi, anda tentunya akan memilih perusahaan A. arus laba perusahaan A memberikan perasaan pada anda bahwa perusahaan A lebih stabil, dapat diandalkan, dan memiliki risiko lebih rendah. b. Grafik Profitabilitas, Laporan profitabilitas pada PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk Tahun Profitabilitas 2.342103209 0.70520553 0.035888636 2005 2006 2007 1 2 3 Gambar 1.2

6 Pada gambar yang ada diatas terdapat contoh laporan profitabilitas pada PT. Aneka kemasindo utama Tbk, yang menjelaskann bahwa pada tahun 2005, 2006 dan 2007 mempunyai profit yang cukup stabil dari tahun ke tahunnya dan artinya PT. Aneka kemasindo utama Tbk, mempunyai perbandingan yang dinilai perusahaan tersebut sehat dan tidak akan mengganggu investor untuk membuat keputusan. c. Grafik Leverage Operasi Gambar 1.3 Pada gambar yang ada diatas terdapat contoh laporan leverage operasi PT. Aneka Kemasindo Utama Tbk, menjelaskan pada tahun 2005, 2006, dan 2007 telah terjadi perubahan laba bersih pada perusahaan tersebut yang diakibatkan oleh besarnya volume penjualan pada tahun 2005 dan leverage operasi tersebut cenderung meningkat.

7 Menurut Ashari et. Al (1994) bahwa leverage operasi merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya perataan laba. Perataan laba telah banyak menjadi topik penelitian dan telah dideteksi dalam beberapa tingkat antar sample yang berbeda. Dan dalam penelitian terdapat hal yang tidak konsisten, penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perataan laba merupakan salah satu hal yang cukup menarik. Alasan memilih perusahaan Industry dasar & Kimia, karena perusahaan ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk jangka panjang. Seperti, pada bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, industry, properti dan perdagangan. Dan perusahaan ini mempunyai tujuan yang jelas untuk kedepannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti apakah terdapat pengaruh dari, ukuran perusahaan, profitabilitas dan leverage operasi terhadap praktek perataan laba pada perusahaan Industry dasar & Kimia. Oleh karena itu penulis mencoba mengungkapkan permasalahan ini kedalam skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Rasio Profitabilitas Dan Leverage Operasi Terhadap Tindakan Perataan Laba Yang Dilakukan Perusahaan Dalam Industri Dasar & Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2010.

8 B. Identifikasi Dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Adanya konflik antara manajemen dengan pemilik ( Pemegang Saham ). b. Manajer selalu mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan praktik manipulasi laba ( earning manipulation ). c. Terdapat perusahaan yang telah go public memiliki kecenderungan untuk melakukan praktik perataan laba. d. Peningkatan pada Leverage Operasi akan mendorong terjadinya tindakan perataan laba. 2. Pembatasan Masalah Karena banyaknya masalah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi penelitian ini pada ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage operasi dan perataan laba pada perusahaan industry dasar & kimia tahun 2007-2010. C. Perumusan Masalah Berdasarkan Uraian tersebut, adapun masalah dari penyusunan penulisan proposal skripsi ini adalah : 1. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas,dan leverage operasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara (parsial) terhadap praktik perataan laba pada industry dasar & kimia tahun 2007-2010?

9 2. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage operasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap praktik perataan laba pada industry dasar & kimia tahun 2007-2010? D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage operasi mempunyai pengaruh yang signifikan secara (parsial) terhadap praktik perataan laba pada industry dasar & Kimia tahun 2007-2010? b. Untuk mengetahui ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage operasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap praktik perataan laba pada industry dasar & Kimia tahun 2007-2010? E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan agar dalam melakukan tindakan perataan laba tidak pihak-pihak yang berkepentingan atas laporan keuangan khususnya berkaitan dengan informasi laba.

10 2. Bagi Penulis Untuk memperluas wawasan berfikir dan memperdalam pengetahuan penulis mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan praktik perataan laba yang dilakukan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI, khususnya dalam hal ini perusahaan manufaktur. 3. Bagi Pembaca atau Akademik Dapat dijadikan sebagai referensi bagi pembaca yang akan melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai perataan laba (Income Smoothing). F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan uraian garis besar mengenai hal-hal pokok yang melengkapi penulisan ini dan sistematika penulisan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang isi pembahasan yang penulis tampilkan. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini disajikan tentang latar belakang yang mendasari penulisan proposal skripsi, identifikasi dan pembatasan masalah perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan yang berisi uraian singkat setiap bab penulisan proposal skripsi ini.

11 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang relevan yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisa penulisan, yang terdiri dari tinjauan pustaka dan kerangka pikir penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan penelitian, metode pengumpulan data, metode analisa data serta definisi operasional variabel. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menggambarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan objek penelitian. Dalam hal ini adalah perusahaan tempat penelitian. Bab ini membahas sejarah singkat perusahaan, struktur perusahaan dan kegiatan perusahaan. BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisa dan pembahasan penelitian yang menggunakan teori-teori yang telah dikemas dalam bab dua. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menarik kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan berdasarkan kesimpulan tersebut akan disajikan saran-saran yang dapat dijadikan sumbangan pemikiran perusahaan dan investor.