BAB I PENDAHULUAN. antara seseorang dengan lingkungannya. Maka dari itu, belajar dapat terjadi kapan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK KONTEKSTUAL PADA MATERI VIRUS UNTUK SISWA SMA KELAS X MIPA

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN. berupa komik kontekstual pada materi virus yang didesain secara manual dan

I. PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran selama ini dan sistem pembelajaran yang. mudah. Diperlukan peran aktif guru sebagai pendidik untuk dapat

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Pada pengembangan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang menjadi dasar-dasar dalam menciptakan sebuah desain.

BAB I PENDAHULUAN. oleh beberapa hal. Guru sebagai pendidik, fasilitas, metode pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar. Kompetensi dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran biologi SMA yang tercantum dalam Peraturan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERUPA KOMIK BIOLOGI PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA. Oleh :

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

B A B I N G E S O T. Raditya Dika. D a t a n g T a K D i u n d a n g, P u l a n g T a K B e r K u T a n g

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Sutiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deden Taopik, 2013

IV. HASIL PEMBAHASAN. bermuatan nilai ketuhanan dan kecintaan terhadap lingkungan dengan Adobe

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengembangan lembar kerja siswa berbasis proyek yang telah

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. formal, yang bertujuan menyiapkan siswa dengan bekal ilmu pengetahuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara dan mengeluarkan pendapat dengan bahasa asing, khususnya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

PENERAPAN KOMIK STRIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi merupakan salah satu dampak globalisasi. Untuk. mendorong perkembangan teknologi disegala bidang, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam Pasal 3 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOMIK PENDIDIKAN SEBAGAI MEDIA INOFATIF MI/SD Sigit Dwi Laksana (Staf Pengajar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

I. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Indriana Mei Listiyani & Ani Widayati Halaman 80-94

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

HUBUNGAN MINAT MEMBACA KOMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMA S K R I P S I

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

I. PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN berbunyi : Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas. Penekanan dari upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam referensi kriteria yang efektif atau penampilan terbaik dalam pekerjaan pada

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang pesat. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

I. PENDAHULUAN. Pelajaran fisika telah diperkenalkan kepada siswa di Sekolah Dasar (SD) dan di

PENGEMBANGAN MEDIA MATIK BILAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA 01 (TAHAP UJI TEORITIS)

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati oleh pembaca.komik merupakan sumber bacaan yang dapat. dinikmati para pembaca.rohani (1997: 78) mengungkapkan bahwa komik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan. Guru dapat. informasi, pengetahuan, pengalaman kepada peserta didik. Menurut Krisna,.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Dasar mulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di SMP Negeri

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA KOMIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional diarahkan (1) untuk mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih Tertinggal Jauh, diakses tanggal 10 November 2015.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenjang SD sampai SMP. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upayaupaya

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 yang dinyatakan dalam pasal 1 bahwa pendidikan adalah

I. PENDAHULUAN. beralasan apabila pendidikan harus mendapatkan perhatian yang cukup serius, lebihlebih. bagi kalangan pendidik maupun calon pendidik.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, kegiatan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. soal matematika.hal ini berarti bila seseorang terampil dengan benar

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belajar merupakan proses kegiatan sepanjang hayat yang tidak akan pernah berhenti selama manusia masih hidup yang juga dapat dilakukan setiap saat dimanapun kita berada. Proses belajar itu sendiri terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Maka dari itu, belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja. Salah satunya untuk mendukung hal tersebut adalah dengan pemanfaatan buku pembelajaran dapat dibaca dimana dan kapan saja. Tetapi pada umumnya siswa menggunakan buku pelajaran yang sangat tebal, sehingga siswa tidak tertarik untuk membaca dan menggali isi buku pelajaran, khususnya buku pelajaran Biologi. Menanggapi hal ini, diperlukan media alternatif yang dapat menarik minat siswa dalam membaca dan mempelajari buku pelajaran Biologi. Media yang secara harfiah berarti perantara dapat digunakan untuk menjembatani antara materi pelajaran dengan siswa. Media pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai penyedia pesan atau penyaji pesan yang berperan sebagai stimulus yang sekaligus juga mampu meningkatkan minat belajar siswa sehingga dapat ditangkap dengan tepat oleh siswa. Maka dari itu, untuk menghindarkan verbalisme dan persepsi kurang tepat yang dialami siswa, maka dibutuhkan media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, serta menyenangkan bagi siswa. 1

2 Komik merupakan salah satu media pembelajaran yang juga dapat diterapkan tepat bagi siswa yang dinilai kurang dalam minat belajarnya. Dalam berbagai hal, komik dapat diterapkan sebagai media untuk menyampaikan pesan dalam berbagai ilmu pengetahuan, dikemas dengan penampilan yang menarik, format dalam komik ini seringkali diselipi penjelasan yang sungguh-sungguh bersifat hiburan semata (Sudjana, 2002:41). Komik dapat didefinisikan sebagai sebuah cerita atau pengungkapan ide yang dituangkan dalam bentuk gambar. Media komik merupakan salah satu media visual yang dirancang sebagai media pembelajaran yang memiliki kelebihan-kelebihan yang sulit didapatkan dari media lain. Salah satunya media gambar dapat menyalurkan energi dikarenakan gambar dapat menambah ragam baru dan mendorong siswa terlibat total dengan pengalaman belajarnya. Sesuai fakta di SMA Negeri 1 Kota Jambi, yang diperoleh berdasarkan hasil observasi pada saat analisis kebutuhan dengan siswa, bahwa buku yang tebal dan dipenuhi dengan tulisan-tulisan yang kurang dipahami serta tampilan isi materi yang dijelaskan di dalam buku kurang menarik, menjadi salah satu alasan mereka untuk kurang berminat membaca buku, khususnya buku pelajaran Biologi. Serta hasil dari wawancara dengan guru kelas X (sepuluh) mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 1 Kota Jambi, diperoleh informasi bahwa buku pelajaran yang ada saat ini cenderung kurang bisa mengangkat minat baca siswa. Sehingga guru harus berusaha lebih keras lagi untuk menyuruh siswa membaca buku pelajarannya di dalam kelas serta saat mereka berada di rumah, jika tidak hal ini akan berimbas pada minat dan hasil belajar

3 siswa. Maka dari itu, pengembangan komik Biologi ini mengacu pada buku paket pelajaran Biologi SMA kelas X MIPA. Berdasarkan hasil observasi siswa mengatakan bahwa materi virus merupakan pelajaran yang cukup sulit untuk dipahami. Faktor internal yang menyebabkan siswa merasa kesulitan memahami materi virus disebabkan oleh minat belajar siswa yang rendah. Alasan lainnya dikarenakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk materi virus terbilang cukup rendah yakni dengan skor 67 di SMA Negeri 1 Kota Jambi. Maka dari itu, media komik Biologi ini diharapkan dapat membantu menumbuhkan minat belajar siswa dimanapun berada, karena siswa tidak akan merasa malu membawa buku pelajaran yang bergambar kartun. Buku pelajaranpun nantinya akan terasa dekat dengan kehidupan mereka dan dapat membantu siswa dalam memahami konsep yang ada. Konsep tersebut akan bertahan lama dalam ingatan siswa karena konsep tersebut ditemukan dan disimpulkan sendiri oleh siswa. Selain itu, media komik Biologi ini dapat meningkatkan daya fikir visual siswa karena komik Biologi berisi tentang cerita bergambar sekaligus sebagai media hiburan. Hal ini dikarenakan, komik Biologi juga dapat memotivasi siswa untuk belajar mandiri dibandingkan media buku pelajaran. Penelitian terkait pengembangan media pembelajaran komik ini sudah diterapkan pada berbagai macam materi kelas X MIPA, tetapi peneliti belum menemukan pengembangan media pembelajaran komik pada materi virus kelas X MIPA. Salah satu contohnya pada materi Porifera dalam BAB Taksonomi Hewan untuk siswa kelas X MIPA. Komik yang dikembangkan oleh Anik Handayani pada tahun 2011 ini masih memiliki kelamahan, yakni diantaranya : animasi pada komik

4 masih kurang bagus, karakter utama pada komik tersebut kurang terkenal atau digemari oleh remaja seusia siswa kelas X, sehingga mengakibatkan karakter pada komik tidak terasa dekat dengan pembaca, karakter pada komik itu juga tidak realistis karena menjadikan karakter porifera yang bisa berjalan dan hidup di darat, dan materi yang dijelaskan dalam komik tersebut dirasa tanggung bahkan dirasa kurang, karena hanya menjelaskan satu Sub BAB saja yakni tentang Porifera, tidak menjelaskan secara keseluruhan terkait BAB Taksonomi Hewan. Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa media komik dapat membantu menumbuhkan minat belajar siswa. Pengembangan media pembelajaran komik ini juga bertolak ukur dari berbagai macam pengembangan media pembelajaran komik yang sudah ada sebelumnya, agar produk media pembelajaran komik yang dihasilkan menjadi lebih baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan judul : Pengembangan Media Pembelajaran Komik Kontekstual pada Materi Virus untuk Siswa SMA Kelas X MIPA. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran berupa komik kontekstual pada materi virus untuk siswa MIPA kelas X? 2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran komik kontektual pada materi virus? 3. Bagaimana respon guru terhadap media pembelajaran komik kontekstual pada materi virus?

5 4. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran komik kontekstual pada materi virus? 1.3 Tujuan Pengembangan 1. Mengembangkan media pembelajaran berupa komik kontekstual pada materi virus untuk siswa MIPA kelas X. 2. Mengetahui kelayakan media pembelajaran komik kontekstual pada materi virus. 3. Mengetahui respon guru terhadap media pembelajaran komik kontekstual pada materi virus. 4. Mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran komik kontekstual pada materi virus. 1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan Penelitian ini diharapkan menghasilkan produk dalam bentuk media pembelajaran berupa komik yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi virus yang dikembangkan. Spesifikasi dari desain media komik yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Media berbentuk buku komik ukuran lebar 14,3 cm dan panjang 20 cm. Berbahan dasar kertas HVS 80 GSM. 2. Komik yang didesain berupa gambar dengan tokoh kartun yang mudah digemari oleh siswa SMA yakni Raditya Dika dan isi cerita yang mengandung unsur materi pelajaran. Materi yang dimuat dalam komik adalah virus untuk siswa MIPA kelas X.

6 1.5 Manfaat Pengembangan 1. Bagi Siswa Pengembangan media pembelajaran komik ini dapat meningkatkan minat baca siswa dan motivasi belajar siswa. 2. Bagi Guru Pengembangan media pembelajaran komik ini dapat meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran. 3. Bagi Sekolah Pengembangan media pembelajaran komik dapat dijadikan sebagai tambahan referensi, sarana dan prasarana bagi sekolah. 1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Pengembangan 1.6.1 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penelitian dilaksanakan di kelas X SMAN 1 Kota Jambi tahun ajaran 2016/2017. 1.6.2 Keterbatasan Pengembangan Keterbatasan penelitian ini adalah : 1. Materi pelajaran hanya pada materi virus. 2. Pengembangan media komik dibatasi pada ujicoba kepada guru Biologi kelas X dan kelompok kecil siswa. Siswa yang dijadikan sebagai subjek dalam pengembangan media komik sebanyak 12 orang siswa yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi (4 orang), sedang (4 orang) dam rendah (4 orang).

7 1.7 Definisi Istilah Definisi istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Pengembangan Merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk dan menguji keefektifan produk tersebut. 2. Komik Komik merupakan bentuk kartun yang mempunyai karakter dan membentuk suatu cerita dalam bentuk gambar. 3. Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Kontekstual merupakan pembelajaran yang terkait dengan kehidupan nyata pada topik yang sedang dibahas dalam proses pembelajaran. 4. Virus Virus merupakan parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.