AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB III KONSEP PENTING DALAM INVESTASI

RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL

RETURN DAN RISIKO AKTIVA TUNGGAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

KONSEP PENTING DALAM INVESTASI

A. Expected Return. 1. Perhitungan expected return investasi tahunan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

RISIKO. Untuk menghitung risiko berdasarkan probabilitas, investor menggunakan standar deviasi dengan rumus sebagai berikut.

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

MATERI 4 RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO

TOPIK PEMBAHASAN 2/51

Total Ekuitas Nilai buku per lbr saham = Jumlah Saham Beredar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan. return yang diharapkan. (Tandelilin, 2001 : 3)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Rita Indah Mustikowati, SE, MM

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

10/16/2015. Return total investasi dapat dihitung sebagai berikut: Return total = yield + capital gain (loss)

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI MANAJEMEN INVESTASI

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungan atau merugikan. Ketidak

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENILAIAN SURAT BERHARGA

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

Manajemen Keuangan. Bandi, Dr., Drs., M.Si., Ak. Sesi 2: Risiko dan Return 1

Chapter 2 (Brigham & Daves, 2004) RISK AND RETURN I. Magsi UNS

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

Security Market Line & Capital Asset Pricing Model

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

Konsep Penting dalam Investasi

Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

ANALISIS RETURN DAN RISIKO SAHAM UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG EFISIEN SEKTOR MANUFAKTUR

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi yang diserahkan oleh investor sedangkan risiko adalah

OBLIGASI, SAHAM, RISK & RETURN

BAB II LANDASAN TEORI. penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk


BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang selama beberapa tahun terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

Portofolio yang Efisien dan Optimal

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal merupakan tempat

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

Nurdin (1999), dengan objek penelitiannya adalah perusahaan - perusahaan. Properti yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode , seperti

Model-model Keseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang diharapkann, model ini digunakan dalam penilaian harga sekuritas Model CAPM

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memperoleh penghasilan, banyak cara yang dapat dilakukan oleh

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MATERI 4 RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. produktif tersebut akan meningkatkan utility total (Hartono,2013:5). Umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan informasi bagi pihak-pihak yang

Dasar-Dasar. Proses Valuasi. Top-down Analysis: 3 Pokok Analisis. 1. Perekonomian. Fiscal Policy. (Kebijakan Fiskal)

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

II. LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2003), menjelaskan bahwa investasi merupakan penundaan konsumsi

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perubahan harga saham akan menyebabkan return saham yang berubah-ubah. Return

Teori Risiko dan Pendapatan: Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Tidak Pasti 1

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

PORTOFOLIO. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

Dua model keseimbangan:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2010:1). Pengertian investasi

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ETURN DAN ISIKO AKTIVA TUNGGAL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta ririkyunita@yahoo.co.id

Return Investasi Rate of return dari suatu investasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Return = Jumlah yang diterima - Jumlah yang diinvestasikan Jumlah yang diinvestasikan Contoh : Jika berinvestasi sebesar Rp 1.000.000 dan kembalian investasi tersebut setahun kemudian adalah Rp 1.100.000, maka rate of return dari investasi tersebut : ( Rp 1.100000 Rp 1.000.000 ) / Rp 1.000.000 = 10%.

Return Investasi Return Realisasi (Realized Return) Return Yang Diharapkan (Expected Return) Return Yang Dipersyaratkan (Required Return) Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung berdasarkan data historis (ex post data). Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko di masa datang (conditioning expected return). Return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang bersifat sudah terjadi (ex post data), return yang diharapkan merupakan hasil estimasi sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante data). Return yang diperoleh secara historis yang merupakan tingkat return minimal yang dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko.

Sumber-sumber return terdiri dari dua komponen: 1. Yield komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Misalnya, dividen atau bunga. 2. Capital gains ( loss ) Capital gain/loss ( untung/rugi modal ) keuntungan/kerugian yang diperoleh dari selisih harga jual dari harga beli sekuritas di pasar sekunder ( P t P t-1 ) / P t-1 Pemegang obligasi akan memperoleh dana yang diinvestasikan pada jatuh tempo atau investor bisa menjualnya sebelum jatuh tempo. Pemegang saham, properti, dan instrumen investasi lainnya yang tidak memiliki jatuh tempo, maka pengembalian dananya tidak pasti, namun setiap saat bisa menjualnya.

Pengukuran return realisasi 1. Return total ( total return ) 2. Relatif return ( return relative ) 3. Kumulatif return ( return cumulative ) 4. Return disesuaikan ( adjusted return ) 5. Rata-rata return : a. Rata-rata aritmetika ( arithmetic mean ) b. Rata-rata geometrik ( geometric mean )

1 Return Total Return total mengukur perubahan kemakmuran, yaitu perubahan harga saham dan perubahan pendapatan dari dividen yang diterima. Sehingga dapat menunjukkan tambahan kekayaan dari kekayaan sebelumnya. Namun return total tidak mengukur total kemakmuran yang dimiliki. Return = Capital gain (loss) + Yield Return Saham = (P t P t-1 + D t ) / P t-1

Contoh 1 : Periode Lanjutan..... Harga Saham ( P t ) Dividen ( D t ) Return ( R t ) 1989 1750 100-1990 1755 100 0,060 1991 1790 100 0,077 1992 1810 150 0,095 1993 2010 150 0,193 1994 1905 200 0,047 1995 1920 200 0,113 1996 1935 200 0,112

Lanjutan..... Periode ( 1 ) Capital Gain ( Loss) ( 2 ) Dividend Yield ( 3 ) Return ( 4 ) = ( 2 ) + ( 3 ) 1990 0,0029 0,0571 0,060 1991 0.077 1992 0,095 1993 0,193 1994 0,047 1995 0,113 1996 0112

Lanjutan..... R 1990 = (1755 1750 + 100) / 1750 = 0,060 atau 6,00% Gain 1990 = (1755 1750) / 1750 = 0,0029 atau 0,29% Yield 1990 = 100 / 1750 = 0,0571

Lanjutan..... Contoh 2: Dividen setahun yang dibayarkan adalah sebesar Rp 120,00. Harga saham bulan kemarin adalah sebesar Rp 1010,00 dan bulan ini adalah sebesar Rp 1100,00. Return total bulan ini : Return = Rp 1100 Rp 1010 + (Rp 120 / 12) = 9,9 % Rp 1010

2 Relatif return Relatif return = Return total + 1 Periode ( 1 ) Harga Saham ( 2 ) Dividen ( 3 ) Return ( 4 ) Relatif Return ( RR t ) ( 5 ) = ( 4 ) + ( 1 ) 1989 1750 100 - - 1990 1755 100 0,060 1,060 1991 0.077 1992 0,095 1993 0,193 1994 0,047 1995 0,113 1996 0112

3 Kumulatif return Kumulatif return digunakan untuk mengetahui total kemakmuran, yaitu dengan menggunakan indeks kemakmuran kumulatif ( IKK /cumulative wealth index ). IKK mengukur akumulasi semua return mulai dari kemakmuran awal ( KK 0 ). IKK = KK 0 ( 1 + R 1 ) ( 1 + R 2 ).. ( 1 + R n ) IKK = mulai dari periode pertama sampai ke n KK 0 = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1 R t = return periode ke-t, mulai dari awal periode ( t = 1 ) sampai akhir periode ( t = n )

Lanjutan..... Periode Return IKK 1989-1,00 1990 0,060 1,060 1991 0,077 1,142 1992 0,095 1,250 1993 1994 1995 1996

4 Return disesuaikan Return yang dibahas sebelumnya adalah return nominal ( nominal return ) yang hanya mengukur perubahan nilai uang tetapi tidak mempertimbangkan tingkat daya beli dari nilai uang tersebut. Return yang disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada disebut dengan return riil ( real return ) atau return yang disesuaikan dengan inflasi ( inflation adjusted return ). R IA = ( 1 + R ) - 1 ( 1 + IF ) R KA = [ RR. Nilai Akhir Mata Uang Domestik ] - 1 Nilai Awal Mata Uang Domestik R IA = return disesuaikan dengan tingkat inflasi R = return nominal IF = tingkat inflasi R KA = return yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing RR = relatif return

Lanjutan..... Contoh 1 : Return sebesar 17% yang diterima setahun dari surat berharga jika disesuaikan dengan tingkat inflasi sebesar 5% untuk tahun yang sama, akan memberikan return riil sebesar : R IA = [(1 + 0,17 ) / (1+ 0,05 ) 1 = 0,11429 atau 11,429% Contoh 2 : Investor Indonesia yang membeli saham perusahaan Amerika pada awal tahun 1997 mendapatkan return tahunan sebesar 15%. Pada saat membeli sahamini, harga kurs beli US$ adalah sebesar Rp 2.000,00 dan pada akhir tahun, kurs jual adalah sebesar Rp 2.100,00 per US$. Return bersih yang diperoleh setelah disesuaikan dengan kurs adalah sebesar : R KA = [ 1,15 x ( Rp 2.100 / Rp 2.000) ] - 1 = 0,2075 atau 20,75%

5 rata-rata Return Rata-Rata Geometrik (geometric mean ) Rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu Lebih tepat digunakan untuk menghitung rata-rata return dari surat berharga yang melibatkan beberapa periode waktu. RG = [ ( 1 + R 1 ) ( 1 + R 2 ).. ( 1 + R n )] 1/n - 1 Rata-Rata Aritmetik (arithmetic mean ) Tidak mempertimbangkan pertumbuhan RA = ( R 1 + R 2 +.. R n ) / n

Lanjutan..... Contoh : P 0 = 500 P 1 = 600 P 2 = 550 R 1 = ( Rp 600 Rp 500 ) / Rp 500 = 0,2 atau 20% R 2 = ( Rp 550 Rp 600 ) / Rp 600 = -0,083 atau -8,33% RA = ( 0,2 0,833 ) / 2 = 0,05833 RG = [ ( 1 + 0,2) ( 1 0,083) ] 1/2 1 = 0,04883

PERBANDINGAN METODA RATA-RATA ARITMATIK DENGAN GEOMETRIK Metode arithmetic mean kadangkala bisa menyesatkan terutama jika pola distribusi return selama suatu periode mengalami prosentase perubahan yang sangat fluktuatif. Arithmetic mean lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif. Sedangkan metode geometric mean bisa mengambarkan secara lebih akurat nilai rata-rata yang sebenarnya dari suatu distribusi return selama suatu periode tertentu. Geometric mean sebaiknya dipakai untuk menghitung tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif (misalnya 5 atau 10 tahun berturut turut). Hasil perhitungan return dengan metode geometric mean lebih kecil dari hasil perhitungan metode arithmetic. mean.

Risiko investasi? Itu yang bagamana sih? Kasih tahu dong... Pada hakekatnya investor berusaha meminimkan risiko untuk mendapatkan tingkat hasil tertentu atau memaksimumkan hasil untuk tingkat risiko tertentu

Tipe Risiko Investasi Stand-alone risk Risiko yang muncul jika investor hanya dengan aset tunggal Portofolio risk Risiko dari aset pada portofolio investasi Adalah penting untuk membedakan antara risiko aset tunggal dan aset dalam portofolio karena adanya perbedaan tingkat return yang diterima oleh pemilik portofolio.

Stand-alone risk Stand-alone Risk = Market Risk + Diversifiable Risk Market risk / Nondiversiable risk / general risk / systematic risk Diukur dengan beta Bagian dari risiko berdiri sendiri (security s stand-alone risk) yang tidak dapat dieliminasi dengan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar. Diversifiable Risk / Firm (firm)-specific risk / unsystematic risk / unique risk Bagian dari risiko berdiri sendiri yang dapat diminimalkan dengan diversifikasi, tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan, tapi lebih terkait pada perubahan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas.

Risiko portofolio Gambaran total risiko Total risiko ( total risk ) Jumlah saham dalam portofolio

Estimasi Return Sekuritas Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu aset tunggal ( stand-alone risk ), maka investor perlu mengetahui distribusi probabilitas return aset bersangkutan, yang terdiri dari ; 1 Tingkat return yang mungkin terjadi 2 Probabilitas terjadinya tingkat return tersebut

Estimasi Return Sekuritas Secara matematis, return yang diharapkan dapat ditulis sebagai berikut: E (R) dalam hal ini: E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas R i = Return ke-i yang mungkin terjadi pr i = probabilitas kejadian return ke-i n = banyaknya return yang mungkin terjadi n i 1 R i pr i

CONTOH: MENGHITUNG RETURN YANG DIHARAPKAN Sekuritas ABC memiliki skenario kondisi ekonomi seperti dalam tabel di bawah ini: Distribusi probabilitas sekuritas ABC Kondisi Ekonomi Probabilitas Return Ekonomi kuat 0,30 0,20 Ekonomi sedang 0,40 0,15 Resesi 0,30 0,10 Penghitungan return yang diharapkan dari sekuritas ABC tersebut bisa dihitung dengan rumus sebelumnya, seperti berikut ini: E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15 Jadi, return yang diharapkan dari sekuritas ABC adalah 0,15 atau 15%.

Distribusi Probabilitas Stock X Stock Y -20 0 15 50 Rate of return (%) Expected Rate of Return

ESTIMASI RISIKO Risiko aset tunggal bisa dilihat dari besarnya penyebaran distribusi return. Ada dua ukuran risiko aset tunggal, yaitu : 1. Varians 2. Deviasi standar Di samping ukuran penyebaran tersebut, perlu diukur koefisien variasinya ( coefficient of variation ). Koefisien variasi digunakan untuk menghitung risiko relatif aset tunggal. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan, sehingga dapat digunakan untuk mempertimbangkan faktor risiko dan return secara bersamaan.

ESTIMASI RISIKO Besaran risiko investasi diukur dari besaran standar deviasi dari return yang diharapkan. Deviasi standar ( standard deviation = SD = σ i ) Mengukur risiko total atau risiko berdiri sendiri ( stand-alone risk ) dari suatu investasi. Merupakan akar kuadrat dari varians, yang yang menunjukkan seberapa besar penyebaran variabel random di antara rata-ratanya; semakin besar penyebarannya, semakin besar varians atau deviasi standar investasi tersebut. Dengan kata lain semakin besar SD maka probabilitas return untuk jauh di bawah expected return akan semakin tinggi.

ESTIMASI RISIKO Varian mengukur simpangan return aktual dari return ekspektasi = rata-rata deviasi kuadrat Rumus varians dan deviasi standar: Varians return = 2 = [R i E(R)] 2 pr i Deviasi standar = = ( 2 ) 1/2 Dalam hal ini: 2 = varians return ( variance ) = deviasi standar ( standard deviation ) E(R) R i pr i = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas = Return ke-i yang mungkin terjadi = probabilitas kejadian return ke-i

Contoh : Estimasi Risiko Berikut ini adalah data return saham DEF: (1) (2) (3) (4) (5) (6) Return (R i ) Probabilitas (pr I ) (1) x (2) R i E(R) [(R i E(R)] 2 [(R i E(R)] 2 pr i 0,07 0,2 0,014-0,010 0,0001 0,00002 0,01 0,2 0,002-0,070 0,0049 0,00098 0,08 0,3 0,024 0,000 0,0000 0,00000 0,10 0,1 0,010 0,020 0,0004 0,00004 0,15 0,2 0,030 0,070 0,0049 0,00098 1,0 E(R) = 0,08 Varians = 2 = 0,00202 Deviasi standar = = ( 2 ) 1/2 = (0,00202) 1/2 = 0,0449 = 4,49% 0,0449 standar deviasi return Koefisien variasi Koefisien variasi 0,080 return yang diharapkan = 0,56125