BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Helmi Karim, Op Cit, Hlm. 29

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata yang lain seperti: Wisata Edukasi Kampung Coklat, Candi. disekitar kita dengan plat nomor yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian masyarakat berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. berbuat dan bertingkah laku yang baik agar dapat bermuamalah dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. Kejahatan sebagai fenomena sosial yang terjadi di muka bumi ini mungkin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. jalan penggantian berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT agar

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM, CEK KOSONG, DAN JAMINAN. Aristoteles mengatakan bahwa manusia adalah zoon politicon,

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, para ahli ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

dengan menggunakan garansi pada barang yang akan dijual. Garansi ada beberapa macam di antaranya yaitu garansi replacement (yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan terhadap orang lain oleh karena itu timbullah hubungan hak

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melaksanakan kewajiban untuk memenuhi haknya. mengayomi hubungan hak dan kewajibannya masing-masing anggota

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang lain dan mengabstraksikan ciri-ciri yang sama dari objek-objek tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia mendapat julukan sebagai Macan Asia dan keberhasilan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENARIKAN PERSENAN TANAH PERSILAN OLEH POLISI HUTAN DI DESA TENGGIRING KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bisnis yang pesat pada tahun 1990-an. Waralaba

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk dapat

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal Cara meningkatkan pendidikan untuk menanggulangi masalah pendidikan adalah...

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB I PENDAHULUAN. jawab. 3 Penyampaian pelajaran pada peserta didik di sekolah akan menjadi

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan sebagai berikut (1) Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah

BAB I PENDAHULUAN. bersikap sesuai dengan ajaran-ajaran Islam dalam Al-Qur an dan Hadist.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1966 di sebuah desa yang kecil, yang tepatnya berada di

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia untuk menikah, karena menikah merupakan gharizah insaniyah (naluri

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama


BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya dan selalu bekerja sama. Allah berfirman tengan surat Al-Mai dah

BAB I PENDAHULUAN. keduanya diperlukan intermediary yang akan bertindak selaku kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 1 Dalam kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah proses transaksi jual beli. Harga juga berpengaruh dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang komprehensif ( rahmatan lil 'alamin) yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan kredit dalan operasi bank sangat besar dan penting. Sebagian besar bank

Keputusan Menteri Kehutanan Dan Perkebunan No. 146 Tahun 1999 Tentang : Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam Kawasan Hutan

BAB V PENUTUP. harta milik tidak sempurna di Veeva Rent Car n Motor Malang maka peneliti

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. diberi mandat oleh negara untuk mengelola sebagian besar hutan negara di Pulau

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan tanaman kayu putih sebagai salah satu komoditi kehutanan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini mulai menunjukkan. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup merupakan semua benda, dan kondisi yang terdapat

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan, manusia tidak pernah luput dari kegiatan sosial

BAB I PENDAHULUAN. konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN ( Pertemuan ke-7 ) Disampaikan Oleh : Bhian Rangga Program Studi Pendidikan Geografi FKIP -UNS 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI,

BAB I PENDAHULUAN. agar kehidupan dialam dunia berkembang biak. Perkawinan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

BAB I PENDAHULUAN. lakunya remaja itu sehari-hari baik di rumah, di sekolah, maupun di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki nilai yang strategi dan urgen dalam pembentukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang mempunyai banyak sekali kebutuhan telah diajurkan untuk senantiasa berusaha dan bekerja agar semua kebutuhan dapat tercukupi. Dalam mencukupi semua kebutuhan tersebut tentunya tidak lepas dari bantuan orang lain, oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk sosial (zoon politicon), 1 yaitu manusia sebagai makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu membutuhkan orang lain dengan tujuan untuk selalu berinteraksi guna memenuhi segala kebutuhannya. Allah SWT telah menjadikan masing-masing manusia saling membutuhkan satu sama lain sehingga terciptanya suatu kerja sama baik secara perorangan ataupun kelompok. Dalam menjalankan kegiatan tersebut tentunya tidak terlepas dari yang namanya suatu perjanjian atau dalam hukum islam disebut akad. Akad adalah pertemuan ijab dan kabul sebagai pernyataan dua belah pihak atau lebih untuk melahirkan suatu akibat hukum pada objeknya. 2 Jadi akad mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat, karena akad merupakan dasar dari sekian banyak aktivitas keseharian kita. 1 C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), Cet. VIII, hal. 29 2 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 224. 1

2 Salah satu contoh pentingnya suatu perjanjian dalam aktivitas sehari-hari adalah kerjasama dibidang pertanian. Akad kerjasama ini biasa dilakukan seseorang yang tidak memiliki lahan untuk bertanam ataupun seseorang yang memiliki lahan akan tetapi tidak mempunyai waktu untuk mengolahnya. Jadi seseorang biasa melakukan akad ini agar saling mendapatkan manfaat atas suatu benda. Membicarakan masalah lahan pertanian tentunya membicarakan maslah tanah. Pada dasarnya tanah merupakan pemberian cuma-cuma dari Allah SWT dan jauh dari kekuasaan manusia untuk menambahkan apapun di dalamnya, karena tanah adalah faktor terpenting dalam hal produksi. Sedangkan masalah kepemilikan tanah dapat dibagi menjadi tanah milik pribadi dan tanah milik negara. Dimana tanah milik pribadi adalah tanah yang dibebankan hak atas tanah dan tanah milik negara adalah lahan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara atau badan Usaha Milik Daerah atau Lembaga. Sebenarnya kedua jenis pemilikan tanah ini kepemilikan tertinggi tetap pada negara. Salah satu tanah yang dikelola oleh Badan usaha Milik Negara adalah tanah atau lahan Perhutani. Lahan perhutani merupakan lahan milik negara yang biasa di rehabilitasi dan direboisasi dalam memanfaatkan dan mendayagunakan hutan. Rehabilitasi adalah suatu usaha memulihkan kembali, memperbaiki dan meningkatkan kondisi lahan yang rusak supaya dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai lahan produksi, media pengatur tata air, ataupun sebagai unsur perlindungan alam dan lingkungannya. Sedangkan reboisasi

3 adalah kegiatan penghutanan kembali kawasan hutan bekas tebangan maupun lahan-lahan kosong yang terdapat dikawasan hutan. Reboisasi meliputi kegiatan pemudaan pohon, penanaman jenis pohon lainya diarea hutan negara dan area lain sesuai dengan tataguna lahan yang diperuntukkan sebagai hutan. Dengan demikian, membangun hutan baru diarea bekas tebang habis, bekas tebang pilih atau pada lahan kosong lain yang terdapat dikawasan hutan. 3 Di desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung terdapat sebuah lahan atau tanah negara cukup luas yang dikelola oleh Perum Perhutani. Tanah disini selain tanah berupa hutan juga tanah yang dimanfaatkan untuk pertanian. Para petani Desa biasa memanfaatkan lahan tersebut untuk lahan pertanian yang bekerjasama dengan Perhutani dalam kegiatan rehabilitasi dan reboisasi hutan bersama masyarakat. Selain melakukan rehabilitasi dan reboisasi bolehkah memanfaatkan lahan negara sebagai lahan pertanian. Bagaimanakah sebenarnya akad kerjasama pertanian yang dilakukan masyarakat desa dengan perhutani karena sebagian mayarakat banyak yang tidak mengetahui dengan adanya kerja sama tersebut dan hanya terus melakukan pengawasan dan pemanfaatan lahan. Padahal dalam konsep kerjasama pertanian yang dilakukan antara perhutani dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan yang disebut dengan LMDH terdapat sebuah bagi hasil. Selain itu, para petani yang memanfaatkan lahan tersebut biasa melakukan pemindahan penggarap 3 Anonim, Pengertian Reboisasi dan Penghijauan dalam http://pengertiandefinisi.blogspot.co.id/2012/02/pengertian-reboisasi-dan-penghijauan.html, diakses 5 April 2016

4 seperti lahan milik pribadi. Mereka biasa melakukan pergantian antar penggarap seperti layaknya jual beli lahan akan tetapi mereka menyadari bahwa lahan tersebut merupakan lahan perhutani dan bukan miliknya. Sehubungan dengan kejadian di atas kemudian penulis tertarik untuk meneliti apakah hal yang demikian itu sudah sesuai dengan ketentuan menurut hukum Islam dan Undang-Undang atau belum. Kemudian hasil penelitian ini ditulis dalam skripsi yang berjudul Kerjasama Masyarakat Desa Kalibatur di bidang Pertanian dalam Rehabilitasi Reboisasi di lahan Perhutani ditinjau dari Fiqih Muamalah dan UU Kehutanan No. 41 tahun 1999. B. Fokus Penelitian Dari latar belakang penelitian tersebut, maka secara umum permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kerjasama masyarakat desa Kalibatur di bidang pertanian di lahan perhutani di Desa Kalibatur Kalidawir Tulungagung? 2. Bagaimana kerjasama masyarakat desa Kalibatur di bidang pertanian di lahan perhutani di Desa Kalibatur Kalidawir Tulungagung ditinjau dari UU Kehutanan No. 41 tahun 1999? 3. Bagaimana kerjasama masyarakat desa Kalibatur di bidang pertanian di lahan perhutani di Desa Kalibatur Kalidawir Tulungagung ditinjau dari Fiqih Muamalah?

5 C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah peneliti yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kerjasama masyarakat Desa Kalibatur di bidang pertanian di lahan perhutani di Desa Kalibatur Kalidawir Tulungagung 2. Untuk mendeskripsikan bagaimana kerjasama masyarakat Desa Kalibatur di bidang pertanian di lahan perhutani di Desa Kalibatur Kalidawir Tulungagung ditinjau dari UU Kehutanan No.41 tahun 1999 3. Untuk mendeskripsikan bagaimana kerjasama masyarakat Desa Kalibatur di bidang pertanian di lahan perhutani di Desa Kalibatur Kalidawir Tulungagung ditinjau dari Fiqih Muamalah D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau dasar teoritis dalam melakukan pembahasan mengenai masalah kerjasama di bidang pertanian. 2. Kegunaan praktis Secara umum yaitu memberikan gambaran dan wacana keilmuan terhadap masyarakat. Yang akan diuraikan sebagai berikut: a. Peneliti

6 Untuk mengetahui secara lebih jauh tentang kerjasama masyarakat Desa Kalibatur di bidang pertanian dalam rehabilitasi dan reboisasi oleh para petani. b. Bagi LMDH dan pihak perhutani Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan suatu kerjasama agar tidak ada pihak yang dirugikan sesuai dengan aturan yang ada dan sesuai dengan hukum islam. c. Bagi masyarakat Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam melakukan kerjasama sesuai dengan Undang Undang maupun hukum islam agar para pihak mendapat keuntungan. E. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami konsep judul, perlu penulis kemukakan penegasan istilah sebagai berikut: 1. Penegasan konseptual a. Kerjasama pertanian adalah kegiatan melakukan (melaksanakan) suatu kegiatan atau (perniagaan dsb) yang ditangani oleh dua orang (pihak) atau lebih. 4 Sedangkan pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hal. 554

7 bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. b. Rehabilitasi adalah suatu usaha memulihkan kembali, memperbaiki dan meningkatkan kondisi lahan yang rusak supaya dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai lahan produksi, media pengatur tata air, ataupun sebagai unsur perlindungan alam dan lingkungannya. 5 c. Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul), penghutanan kembali. Dengan demikian, membangun hutan baru diarea bekas tebang habis, bekas tebang pilih atau pada lahan kosong lain yang terdapat dikawasan hutan 6 d. Fiqih muamalah dapat diartikan sebagai aturan-aturan (hukum) Allah SWT untuk mengatur kehidupan manusia dalam urusan keduaniaan atau urusan yang berkaitan dengan urusan duniawi dan sosial kemasyarakatan. 7 Dalam penelitian ini menggunakan kitab Bidayatul Mujtahid dengan merujuk pada analisis fiqih para Mujtahid khususnya madzhab Maliki, dimana madzhab ini membahas mengenai fiqih muamalah dengan luas mulai dari jual beli, ekononomi, hukum pidana, hukum kenegaraan, dan keuangan hingga akhlak etika. 5 Ibid., hal.941 6 Ibid., hal. 937 7 Rachmad Syafe i, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), hal.15

8 2. Penegasan operasional Setelah diketahui istilah-istilah pada penegasan konseptual yang ada dalam penelitian ini, maka peneliti akan menjelaskan secara operasional tentang judul yang akan diteliti yaitu Kerjasama Masyarakat Desa Kalibatur di bidang Pertanian dalam Rehabilitasi, Reboisasi di lahan Perhutani Ditinjau dari UU Kerhutanan No. 41 tahun 1999 dan Fiqih Muamalah, penelitian ini meneliti mengenai ketentuan-ketentuan dalam kerjasama di bidang pertanian di lahan perhutani sehingga kerjasama ini sesuai ketentuan Undang Undang maupun Fiqih Muamalah. F. Sistematika Pembahasan Adapun maksud sistematika pembahasan adalah aturan-aturan dan cara-cara membahas peneliatian. Peneliti membagi menjadi beberapa bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah atau fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan. Bab II Kajian Pustaka, bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan konsep akad dan kerjasama di bidang pertanian dalam fiqih muamalah yang meliputi ketentuan-ketentuan kerjasama di bidang pertanian, pemanfaatan harta milik negara yang kemudian

9 dikaitkan berdasarkan Undang Undang Kehutanan No. 41 tahun 1999 dan Fiqih Muamalah. Bab III Metode penelitian, bab ini meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data,teknik pengumpulan data, teknik analisa data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan, bab ini menguraikan tentang gambaran umum kerjasama masyarakat Desa Kalibatur di bidang pertanian di lahan perhutani dan pemecahan masalah terhadap kerjasama di Desa Kalibatur. Bab V Penutup, bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis yang dtujukan kepada semua pihak yang berkepentingan.