Media Farmasi Indonesia Vol 10 No 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kelarutan Ibuprofen dalam Minyak, Surfaktan, dan Kosurfaktan Formulasi Self-nanoemulsifying Drug Delivery System

OPTIMASI FORMULA SELF NANO-EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SNEDDS) TETRAHIDROKURKUMIN MENGGUNAKAN D-OPTIMAL DESIGNS

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN SNEDDS (SELF- NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM ) DARI EKSTRAK KLOROFORM DAUN SALAM DENGAN PEMBAWA OLIVE OIL

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan. memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh : SYAHNIDAR ZUHRA NAZILA NIM.

OPTIMASI FORMULA SNEDDS (SELF-NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM) DARI EKSTRAK KLOROFORM DAUN SALAM

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

FORMULASI DAN EVALUASI MIKROEMULSI KETOKONAZOL DENGAN BASIS MINYAK ZAITUN SKRIPSI

A. Landasan Teori 1. Tetrahidrokurkumin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pterostilben (3,5-dimetoksi-4 -hidroksistilben) adalah komponen stilben

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...

TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh : NYANTI MUHAROMAH NIM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DONNY RAHMAN KHALIK FORMULASI MIKROEMULSI MINYAK KELAPA MURNI UNTUK SEDIAAN NUTRISI LENGKAP PARENTERAL

PEMBUATAN DAN EVALUASI SECARA IN VITRO EMULSI VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MENGGUNAKAN EMULGATOR TWEEN 80 DAN GOM ARAB SKRIPSI

Gambar 4.1 Hasil Formulasi Nanopartikel Polimer PLGA Sebagai Pembawa Deksametason Natrium Fosfat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. iridoid, lignan, dan polisakarida (Chan-Blan-co et al., 2006). Senyawa flavon

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN SNEDDS (SELF- NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM) DARI EKSTRAK KLOROFORM DAUN SALAM DENGAN PEMBAWA MINYAK KEMIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan buah yang sering digunakan sebagai obat tradisional, salah satunya

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh : MEYLANA INTAN WARDHANI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketoprofen biasa digunakan untuk pengobatan rematoid artritis, osteoartritis, dan

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SNEDDS (Self-Nanoemulsifying Drug. Delivery System) EKSTRAK KLOROFORM DAUN SALAM

BAB I PENDAHULUAN. antaranya tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Penggunaan tumbuhan untuk

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH MAHKOTA DEWA

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB IV PROSEDUR KERJA

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN PVP K-30 SEBAGAI POLIMER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang dengan penduduk yang memiliki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan Ekstrak Daun Mangrove (Rhizophora mucronata sp.) dengan Variasi Pelarut Sebagai Bahan Aktif Sediaan Farmasi Terapi Anti Kanker

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK KRIM SUSU KUDA SUMBAWA DENGAN EMULGATOR NONIONIK DAN ANIONIK

DISOLUSI ASAM MEFENAMAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT DENGAN PEG 4000

FORMULASI GLIBENKLAMID DENGAN METODE SELF EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SEDDS) DAN UJI IN- VITRO DISOLUSI

STUDI SISTEM DISPERSI PADAT GLIKLAZID MENGGUNAKAN UREA DAN TWEEN-80 WILLI PRATAMA

PERBANDINGAN DISOLUSI ASAM MEFENAMAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT DENGAN PEG 6000 DAN PVP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beta karoten merupakan salah satu bentuk karotenoid yaitu zat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketoprofen menjadi pilihan dalam terapi inflamasi sendi, seperti

KATA PENGANTAR. kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis dapat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN

oleh tubuh. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui rangkaian proses yaitu disintegrasi produk obat yang diikuti pelepasan obat;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Pustaka

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. banyak dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional. Jinten hitam umum digunakan

FORMULASI SEDIAAN SABUN WAJAH MINYAK ATSIRI KEMANGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketoprofen (asam 2-(3-benzoilfenil) propanoat) merupakan obat anti

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASETIKA I

MAGDA LILIANNA FORMULASI SOLID LIPID NANOPARTIKEL DENGAN VITAMIN E ASETAT PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 2017, 02,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI NAILUL GHAYAH

NILA PENGEMBANGAN FORMULA KRIM PROPOLIS DAN MINYAK LAVENDER SERTA UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP PROPIONIBACTERIUM ACNES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. diambil akarnya dan kebanyakan hanya dibudidayakan di Pegunungan Dieng

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka SNEDDS Self-nanoemulsifying Drug Delivery Systems atau SNEDDS dapat didefinisikan sebagai campuran

TEKNIK DISPERSI SOLIDA UNTUK MENINGKATKAN KELARUTAN IBUPROFEN DALAM BENTUK TABLET DENGAN MENGGUNAKAN AVICEL PH102 SEBAGAI PENGISI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS LECITHIN SEBAGAI EMULGATOR DALAM SEDIAAN EMULSI MINYAK IKAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

IDA FARIDA SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

FAHMI AZMI FORMULASI DISPERSI PADAT IBUPROFEN MENGGUNAKAN HPMC 6 cps PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN EFEKTIVITAS DAN STABILITAS FISIKOKIMIA NANOSTRUCTURED LIPID CARRIER COENZYME Q10

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Karakterisasi Fisik Vitamin C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

PENGARUH KOMBINASI SUHU, WAKTU, DAN CARA PEMANASAN TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA, DAN MIKROBIOLOGI MAYONNAISE

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN ARTI SINGKATAN. RINGKASAN... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

SUSPENSI DAN EMULSI Mata Kuliah : Preskripsi (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt.

TUGAS FISIKA FARMASI TEGANGAN PERMUKAAN

Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per wadah Per bets

Karakterisasi dan studi disolusi dispersi padat furosemida menggunakan polietilen glikol (PEG), talk dan PEG talk sebagai pembawa dispersi

PENGEMBANGAN SEDIAAN LEPAS LAMBAT SISTEM MATRIKS BERBASIS ETILSELULOSA HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DENGAN TEKNIK DISPERSI SOLIDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketoprofen biasa digunakan untuk pengobatan arthritis rheumatoid,

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

EVALUASI PENGARUH VARIASI KONSENTRASI POLIVINIL ALKOHOL SEBAGAI SURFAKTAN TERHADAP PROFIL PELEPASAN MIKROPARTIKEL DEKSAMETASON MENGGUNAKAN HPLC

OPTIMASI FORMULA SELF-NANO EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh : Prakhas Adhitya J.

PERCOBAAN II PENGARUH SURFAKTAN TERHADAP KELARUTAN A. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan suatu zat 2.

LISA AYU LARASATI FORMULASI MIKROEMULSI DL-ALFA TOKOFEROL ASETAT DENGAN BASIS MINYAK KELAPA MURNI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

PENGARUH ASAM OLEAT TERHADAP LAJU DIFUSI GEL PIROKSIKAM BASIS AQUPEC 505 HV IN VITRO

EMULSI FARMASI. PHARM.DR. JOSHITA DJAJADISASTRA, MS, PhD

BAB I PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia merupakan penyakit yang dipengaruhi oleh gaya

Formulasi Mikroemulsi dari Kombinasi Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil) dan Minyak Dedak Padi (Rice Bran Oil) Sebagai Penyubur Rambut

PREPARASI DAN KARAKTERISASI NANOSUSPENSI DENGAN POLIVINILPIROLIDON (PVP) SEBAGAI PEMBAWA NANOPARTIKEL SENYAWA ASAM MEFENAMAT

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obat antiinflamasi, NSAIDs (Non-Steroid Anti Inflammatory Drugs), memiliki

SHERLY JULIANI FORMULASI DAN UJI EFEK KRIM PELEMBAB UNTUK MENGATASI XEROSIS PADA TUMIT KAKI PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

JURNAL PENA MEDIKA, ISSN : X Vol. 6, No. 2, Desember 2016 :

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

KATA PENGANTAR. berjudul PENGGUNAAN BIOPOLIMER POLI(3-HIDROKSIBUTIRAT) SEBAGAI PENYALUT DALAM FORMULASI MIKROKAPSUL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FRANSISKUS X DHIAS

PENGARUH PERBANDINGAN SURFAKTAN DAN KO- SURFAKTAN TERHADAP KARAKTERISTIK DAN KESTABILAN MIKROEMULSI MINYAK ZAITUN (Olive oil)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

Transkripsi:

PENGARUH PENINGKATAN TWEEN 20 SEBAGAISURFAKTAN TERHADAPKARAKTERISTIK DAN KESTABILAN FISIK SEDIAANSELFNANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SNEDDS) SIMVASTATIN THE EFFECT OF INCREASING TWEEN 20 AS SURFACTANTS ON PHYSICAL CHARACTERISTICS AND STABILITY OF SIMVASTATIN SELF NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SNEDDS) DOSAGE FORM Novelia Citra Rizky Ananda 1), T.N Saifullah Sulaiman 2),Suwarmi 3) 1),3) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang 2) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta SARI Simvastatin merupakan golongan obat BCS (Biopharmaceutics Classification System) kelas II dengan efek anti kolesterol.simvastatin memiliki permeabilitas yang baik didalam saluran cerna, namun kelarutannya buruk didalam air.beberapa sediaan dibuat untuk membantu kelarutan simvastatin, salah satunya adalah SNEDDS (Self Nano-Emulsifying Drug Delivery System) adalah sediaan yang dapat membentuk nanoemulsi dalam tubuh, setelah SNEDDS dikonsumsi oleh pasien.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan jumlah tween 20 sebagai surfaktan terhadap karakteristik fisik, kestabilan fisik, dan perbedaan pelepasan obat SNEDDS simvastatin dibandingkan dengan kapsul konvensional. Serta mengetahui konsentrasi efektif surfaktan untuk membentuk formula SNEDDS simvastatin. SNEDDS dibuat dengan perbandingan minyak, kosurfaktan dan surfaktan 1:1:4; 1:1:5; 1:1:6; 1:1:7 dan 1:1:8. Data yang diperoleh dari hasil uji karakteristik fisik dan hasil pelepasan obat dianalisa menggunakan SPSS dengan taraf kepercayaan 95%, untuk melihat adakah perbedaan hasil dari peningkatan konsentrasi surfaktan yang digunakan.komponen SNEDDS yang digunakan Isopropyl Myristat Oil (IPM) sebagai minyak, propilenglikol sebagai kosurfaktan dan tween 20 sebagai surfaktan.hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa dengan peningkatan surfaktan meningkatkan nilai loading drug, emulsification time dan uji transmitan.snedds simvastatin menghasilkan hasil uji pelepasan obat lebih tinggi dibandingkan kapsul simvastatin konvensional.snedds simvastatin menunjukan hasil yang tidak berbeda terhadap kestabilan fisik karena FI-FV setelah cycling test dan uji kestabilan nanoemulsi dalam aquadest, AGF dan AIF tidak mengalami perubahan atau stabil. Berdasarkan hasil uji karakteristik fisik, kestabilan fisik dan uji pelepasan obat didapatkan formula efektif dengan perbandingan IPM : propilenglikol: tween 20 sebesar 1:1:4. Kata kunci :Simvastatin, SNEDDS, peningkatan tween 20, karakteristik fisik. 940

ABSTRACT Simvastatin is a drug classes BCS (Biopharmaceutics Classification System) class II with anti-cholesterol effect. Simvastatin has good permeability in the gastrointestinal tract, but poor solubility in water. Some preparations were made to help the solubility of simvastatin, one of which is SNEDDS (Nano Selfemulsifying Drug Delivery System) is a preparation which can form nanoemulsi in the body, after SNEDDS consumed by the patient. This study aims to determine the effect of an increase tween 20 as surfactant to the physical characteristics, physical stability, and differences in drug release SNEDDS simvastatin compared with a conventional simvastatin capsule. As well as determine the effective concentration of surfactant to form SNEDDS formula of simvastatin. SNEDDS made with oil ratio, cosurfactant and surfactant 1: 1: 4; 1: 1: 5; 1: 1: 6; 1: 1: 7 and 1: 1: 8. Data obtained from the physical characteristics of the test results and the results of drug release were analyzed using SPSS with 95% confidence level, to see is there any difference in the result of an increase in the concentration of surfactant is used. SNEDDS components used Isopropyl Myristat Oil (IPM) as the oil, propilenglikol as cosurfactant and tween 20 as surfactant. The results concluded that the increase in surfactant will increases the value of drug loading, emulsification time and percent transmittance. SNEDDS simvastatin resulted in drug release test results higher than conventional simvastatin capsules. SNEDDS simvastatin showed different results of the physical stability as FI-FV after the cycling test and stability test nanoemulsi in distilled water, AGF and AIF unchanged or stable. Based on the physical characteristics of the test results, physical stability and effective drug release obtained by comparison of the formula IPM: propilenglikol: tween 20 at 1: 1: 4. Keywords: Simvastatin, SNEDDS, increased tween 20, physical characteristics. PENDAHULUAN Senyawa obat dengan kelarutan yang rendah dan permeabilitas tinggi masuk ke dalam golongan Biopharmaceutics Classification System (BCS) kelas II. Kelarutan yang rendah akanmembatasi penyerapannya didalam gastrointestinal. Simvastatin merupakan obat golongan BCS kelas II dimana memiliki permeabilitas yang baik didalam tubuh akan tetapi memiliki kelarutan yang rendah. Beberapa sistem telah dikembangkan terhadap formulasi sediaan berbasis lipid khususnya pada Self Emulsifying Drug Delivery System(SEDDS) untuk meningkatkan kelarutan oral obat lipofilik.snedds (Self Nano Emulsifying Drug Delivery System)merupakan salah satu dari 941

sediaan SEDDS.Keunggulan sediaan SNEDDS adalah kemampuan membentuk nanoemulsi secara spontan di dalam saluran cerna dan ukuran tetesan yang dihasilkan berukuran nanometer (Makadia dkk., 2013 : 42). Pemilihan surfaktan merupakan hal yang penting pada pembuatan formula SNEDDS.Surfaktan pada konsentrasi rendah, menurunkan tegangan permukaan dan menaikkan laju kelarutan obat (Martin dkk., 1993:950). Pemilihan formula yang tepat antara komponen surfaktan, kosurfaktan dan minyak dilihat dari solubilisasi obat simvastatin, kecocokan antara komponen komponen didalam formula SNEDDS simvastatin.hasil sediaan SNEDDS harus stabil dan memiliki self emulsifikasi yang baik.keberhasilan formula SNEDDS baik dilihat dari karakteristik fisik, kestabilitan fisik maupun pelepasan obatnya sehingga akan meningkatkan bioavailabilitas obat. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, teknik sampling yang digunakan adalah random sampling.sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahsediaanself NanoEmulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) simvastatin dengan variasi konsentrasi komponen surfaktan yaitu tween 20. Variabel terikatnya adalah karakteristik dan kestabilan fisik yang meliputi uji loading drug, emulsification time, persen transmitan, cycling test, kestabilan nano emulsi dalam aquadest, Artificial Gastric Fluid (AGF), dan Artificial Intestinal Fluid (AIF) serta uji pelepasan obat.bahan yang digunakan meliputi simvastatin, tween 20, propilenglikol dan Isopropyl Myristat Oil (IPM).Alatnya adalah dissolution tester, spektrofotometer UV-Vis dan Particle Size Analyzer (PSA). Analisis data berdasarkan hasil uji karakteristik fisik yaitu loading drug, emulsification time, persen transmitandan hasil pelepasan obat kemudian diuji statistika dengan metode one way ANOVA 942

menggunakan SPSS dengan taraf kepercayaan 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemilihan Komponen Minyak, Surfaktan dan Kosurfaktan Komponen minyak yang diskrining adalah adalah Isopropil Myristat Oil, Virgin Coconut Oil, dan Olive oil. Kosurfaktan yang diskrining adalah propilenglikol dan sorbitol.surfaktan yang diskrining adalah tween 20 dan span 20. Hasil skrining kelarutan simvastatin terdapat pada gambar 1. Gambar 1. Grafik Analisis Kelarutan simvastatin IPM memiliki efisiensi self emulsifying yang lebih baik.penggunaan IPM dikarenakan penggunaan VCO didalam campuran SNEDDS simvastatin membutuhkan jumlah surfaktan yang tinggi. Pengunaan surfaktan yang tinggi dapat mengiritasi saluran cerna (Kumar dkk., 2012 : 8). Tween 20 dipilih sebagai komponen surfaktan sebab HLB yang tinggi dari tween 20, membuatnya bersifat lebih hidrofilik. Gugus-gugus hidrofilik pada tween 20 menghasilkan kelarutan simvastatin lebih tinggi dari span 20. B. Hasil Orientasi Formula SNEDDS Peningkatan kosurfaktan mengakibatkan peningkatan ukuran globul emulsi, ditandai dengan dispersi yang keruh.peningkatan ukuran globul disebabkan karena ekspansi lapisan antarmuka oleh 943

surfaktan yang berlebihan (Benita, 2006: 182).Fungsi surfaktan adalah untuk menurunkan tegangan antarmuka.peningkatan fase minyak menghasilkan formula SNEDDS yang keruh dan memisah hal ini dikarenakan fase lipofil yang lebih banyak sedangkan surfaktan didalam formula SNEDDS belum mencukupi untuk menurunkan tegangan antarmuka.penentuan formula dengan meningkatkan tween 20 sebagai surfaktan yang tercantum pada tabel 1. Tabel 1. Perbandingan Komponen dalam Formula SNEDDS Formula Perbandingan v/v IPM Propilenglikol Tween 20 I 1 1 4 II 1 1 5 III 1 1 6 IV 1 1 7 V 1 1 8 C. Hasil Pengujian Karakteristik Fisik SNEDDS Simvastatin 1. Loading Drug Loading drug merupakan uji untuk mengetahui jumlah zat aktif yang larut setiap ml formula SNEDDS. Tabel 3. Hasil loading drug Formula Loading drug (mg/ml) FI 63,70 ± 0,26 FII 64,61± 0,52 FIII 65,60± 2,43 FIV 66,76 ± 2,50 FV 66,86 ± 1,71 Peningkatan tween 20 sebagai surfaktan juga akan meningkatkan kelarutan simvastatin dalam formula SNEDDS karena tween 20 selain sebagai agen pengemulsi juga dapat bersifat solubilyzing agent. 2. Emulsification Time Nanoemulsi yang ideal secara cepat (kurang dari 1 menit) 944

terdispersi didalam media AGFdan membentuk larutan yang jernih (Nigade dkk., 2012 : 48). Waktu emulsifikasi SNEDDS harus cepat setelah dikonsumsi pasien.emulsification time dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan formula SNEDDS untuk terdispersi homogen didalam media dengan kecepatan rendah yaitu 50rpm. Tabel 2. Hasil emulsification time Formula Emulsification time (Detik) Aquadest AGF AIF FI 31,58 ± 0,94 38,03 ± 0,60 34,92 ± 1,25 FII 37,81 ± 1,53 47,15 ± 0,50 42,59 ± 1,06 FIII 42,39 ± 0,94 54,83 ± 0,53 50,07 ± 0,79 FIV 47,34 ± 1,97 59,40 ± 0.61 53,97 ± 0,75 FV 53,82 ± 1,26 64,99 ± 0,57 59,94 ± 1,08 Semakin tinggi surfaktan yang digunakan maka akan menyebabkan semakin lama waktu yang dibutuhkan formula SNEDDS untuk terdispersi homogen didalam media dikarenakan meningkatnya viskositas. Viskositas yang kental akan memperlambat formula SNEDDS untuk terdispersi. 3. Uji Transmitan Uji transmitan merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui kejernihan dari formula SNEDDS yang didispersikan didalam media. Nilai transmitan >99% menunjukkan kejernihan dari hasil emulsi (Makadia dkk., 2013: 26) Tabel 3. Hasil Uji Transmitan Formula Transmitan (%) Aquadest AGF AIF FI 99,06 ± 0,15 98,64 ± 0,59 96,32 ± 0,22 FII 99,48 ± 0,08 99,56 ± 0,09 96,40 ± 0,29 FIII 99,62 ± 0,15 99,58 ± 0,38 96,52 ± 0,27 FIV 99,80 ± 0,12 99,64 ± 0,09 96,90 ± 0,33 FV 99,82 ± 0,08 99,70 ± 0,07 97,36 ± 0,23 Surfaktan yang ditingkatkan terbukti memperkecil ukuran globul - globul nano emulsi sehingga nilai transmitannya meningkat.media AIF 945

mengandung banyak kation dan anion, larutan ini mempunyai elektrolit yang cukup banyak sehingga dapat mengganggu kestabilan dari globul nano emulsi yang dapat menyebabkan ukuran globul bertambah besar. D. Hasil Uji Kestabilan Fisik SNEDDS Simvastatin 1. Cycling Test Pengujian cycling test bertujuan untuk mengetahui kestabilan sediaan SNEDDS terhadap stress suhu yang bervariasi. Hasil uji cycling test yang dilakukan sebanyak 6 siklus, formula SNEDDS simvastatin tetap stabil ditandai dengan tidak adanya perubahan warna, pengendapan dan pengkristalan.hal ini menunjukkan bahwa formula SNEDDS yang dibuat memiliki kestabilan fisik yang baik saat disimpan di suhu yang berbeda sangat jauh yaitu 4 0 C dan 40 0 C masing-masimg selama 24jam. 2. Kestabilan nano emulsi didalam aquadest, AGF dan AIF Pengujian kestabilan nano emulsi didalam aquadest, AGF dan AIF memilki tujuan untuk mengetahui berapa lama formula SNEDDS simvastatin mampu bertahan dan tetap stabil didalam lingkungan yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi yaitu AGF pada ph 1,2 dan lingkungan dengan keberadaan ion negatif dan ion positif yaitu AIF pada ph 6,8. Kestabilan nano emulsi dinilai dari tidak terjadinya pengendapan maupun pemisahan setelah 4 jam pendiaman. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tween 20 sebagai surfaktan mampu membentuk emulsi yang stabil baik dalam media aquadest, AGF dan AIF. E. Hasil Uji Pelepasan Obat Pelepasan obat dilakukan dengan membandingkan simvastatin dalam bentuk SNEDDS dengan simvastatin murni.hasil menunjukan perbedaan yang signifikan.fi memiliki kecepatan pelepasan obat yang lebih tinggi karena jumlah surfaktan yang digunakan lebih sedikit sehingga viskositasnya yang paling rendah. 946

Gambar 2. Grafik Uji pelepasan obat SNEDDS simvastatin dan kapsul simvastatin murni Komposisi formula SNEDDS selain melihat hasil evaluasi sediaan juga melihat dari aspek aman dan sederhana, seperti penggunaan minimum surfaktan yang mampu membentuk nano emulsi yang stabil dan memenuhi persyaratan pengujian nano emulsi.berdasarkan hasil evaluasi dipilih F1 yang paling efektif.f1 selanjutnya diuji ukuran globul, polidispersitas indeks dan zeta potensial.f1 memiliki ukuran globul 84,5 nm dengan nilai PI 0,105 dan zeta potensial -14,3 mv. Ukuran globul dalam sistem nano emulsi memiliki ukuran tetesan minyak <100nm. Nilai zeta yang negatif menunjukkan bahwa nano emulsi tersebut bermuatan negatif hal ini dikarenakan gugus hidrofil pada tween 20. KESIMPULAN Peningkatan konsentrasi tween 20 sebagai surfaktan terhadap karakteristik fisik sediaan SNEDDS simvastatin memberikan pengaruh pada loading drug, emulsification time dan uji transmitan.loading drug SNEDDS simvastatin meningkat, emulsification time menjadi lebih lama, dan nilai persen transmitan meningkat.peningkatan konsentrasi tween 20 sebagai surfaktan terhadap kestabilan fisik sediaan SNEDDS simvastatin tidak memberikan pengaruh yang berbeda pada cycling test dan kestabilan nano emulsi dalam aquadest, AGF, AIF. Peningkatan konsentrasi tween 20 sebagai surfaktan pada sediaan SNEDDS simvastatin memberikan pengaruh persen pelepasan obat antara formula SNEDDS dan kapsul simvastatin konvensional. 947

Konsentrasi surfaktan tween 20 paling efektif terdapat pada FI dengan perbandingan minyak IPM, kosurfaktan propilenglikol, dan surfaktan tween 20 (1:1:4 atau 16,67% : 16,67% : 66,67%). SARAN Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu : 1. Dapat dilakukan penelitian tentang optimasi komponen minyak, surfaktan dan kosurfaktan dari formula SNEDDS yang diperoleh. 2. Dapat dilakukan penelitian SNEDDS yang diperoleh untuk uji in vivo dibandingkan dengan kapsul simvastatin konvensional. Future Aspects. Asian J. Pharm. Vol. 3(1) : 26 : 42. Martin, A., J. Swarbrick, dan A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisik Jilid 2 Edisi III.Diterjemahkan oleh Physical Pharmacy, Physical Chemical Principles in thepharmaceutical Sciences, oleh Yoshita, UI-Press. Jakarta: 950. Nigade, M.P., Swapnil L.P., dan Shradha S.T. 2012.Self Emulsifying Drug Delivery System: A Review. International Journal of Pharmacy and Biological Sciences.Vol.2(2) : 48. DAFTAR PUSTAKA Benita, S. 2006. Microencapsulation: Methods Dan Industrial Applications. Informa Healthcare. 58(3): 182. Kumar, S., Satish, K.G., dan Pramod, K.S. 2012. Self Emulsifying Drug Delivery System (SEDDS) for Oral Delivery of Lipid Based Formulation: A review. African Journal of Basic and Applied Sciences.Vol.4(1) : 8. Makadia, H. A., Bhatt, A. Y., Parmar, R. B., Paun, J.S., dan Tank, H. M. 2013. Selfnano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS): 948