HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENGENDARA MOTOR NINJA DAN MOTOR VESPA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu, manusia ingin

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA PERANTAU NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan

PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN. NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Muhammadiyah Surakarta

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN SELF ESTEEM PADA WANITA YANG MELAKUKAN PERAWATAN DI SKIN CARE HALAMAN SAMPUL DEPAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada orangtua dan orang-orang yang ada di lingkungannya hingga

HUBUNGAN ANTARA KEBERSYUKURAN DENGAN EFIKASI DIRI PADA GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KESTABILAN EMOSI DENGAN KONFORMITAS PADA ANGGOTA KLUB MOTOR

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN INTENSI MENYONTEK

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Harga Diri. Harris, 2009; dalam Gaspard, 2010; dalam Getachew, 2011; dalam Hsu,2013) harga diri

Diajukan Oleh: AYU ANGGARWATI F

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah MA Darussalam Agung Kota Malang. mengembangkan pendidikan di Kedungkandang didirikanlah Madrasah

BAB II LANDASAN TEORI A. HARGA DIRI Menurut Coopersmith harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu dan berkembang menjadi kebiasaan

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA LAKI-LAKI KELAS XI DI SMK TUNAS BANGSA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini perubahan terjadi terus menerus, tidak hanya perubahan

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 variabel yaitu:

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU KONSUMTIF KOSMETIK MAKE UP WAJAH PADA MAHASISWI. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut

DEWI KUSUMA WARDHANI F

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

LAMPIRAN A. ALAT PENGUMPUL DATA : 1. Skala Dukungan Sosial

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWI YANG MENGALAMI OBESITAS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Ketika memulai relasi pertemanan, orang lain akan menilai individu diantaranya

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA. Skripsi

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

HUBUNGAN ANTARA URUTAN KELAHIRAN DALAM KELUARGA DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH I KLATEN

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEBAHAGIAAN PADA SISWA SISWI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

//HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM SEKOLAH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMP. Naskah Publikasi

HUBUNGAN ANTARA AKTUALISASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN RISIKO PADA REMAJA ANGGOTA KLUB FREESTYLE MOTOR DI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan suatu sistem, pengorganisasian,

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN HALAMAN JUDUL. Naskah Publikasi

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MENONTON TAYANGAN KEKERASAN DI TELEVISI DENGAN PERILAKU AGRESI PADA SISWA SD N TRANGSAN 03 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

BAB II. Tinjauan Pustaka

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju dengan pesat, untuk

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN NARSISME PADA REMAJA PENGGUNA FACEBOOK NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sekitarnya. Berkaitan dengan Pendidikan, Musaheri (2007 : 48) mengungkapkan,

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP SERTIFIKASI AKADEMIK DENGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN NASKAH PUBLIKASI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA SANTRIWATI

ASERTIVITAS DALAM PEMILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS XII SMA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANGTUA NASKAH PUBLIKASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:119) mengemukakan bahwa metode komparatif atau ex post facto

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA MASYARAKAT MISKIN DI BANTARAN SUNGAI BENGAWAN SOLO JEBRES SURAKARTA.

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. lintas merupakan hal yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tahun), dan fase remaja akhir (usia 18 tahun sampai 21 tahun) (Monks,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

HUBUNGAN ANTARA BAKAT NUMERIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimana pada masa tersebut merupakan periode peralihan dan perubahan. Hurlock

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI REMAJA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMK YOSONEGORO MAGETAN. Edy Subowo, Nuke Martiarini Universitas Setia Budi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sekolah Menengah Aatas Negeri 1 Grati Pasuruan

Artikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KEDIRI KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM PUBLIC SPEAKING NASKAH PUBLIKASI. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

BAB III METODE PENELITIAN

Bayu Prakoso F

Ali Mustofa Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

ALTRUISME DENGAN KEBAHAGIAAN PADA PETUGAS PMI NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai. Derajat Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

BAB V HASIL PENELITIAN. normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan menggunakan One. Sample Kolmogorov-Smirnov Tes dan memberikan hasil sebagai

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan peralihan antara masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL, KONSEP DIRI, DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KECAMATAN PITURUH

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini,

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan ekonomi,yang menuju dewasa. Selain mejunjukan adanya perubahan

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN KREATIVITAS PADA SISWA KELAS XI MA NEGERI TLOGO-BLITAR.

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA DI SMA ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG. Rheza Yustar Afif ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENGENDARA MOTOR NINJA DAN MOTOR VESPA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1 ) Psikologi Dajukan Oleh : Febrian Ardhya Yuntama Putra F100110094 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENGENDARA MOTOR NINJA DAN MOTOR VESPA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S-1 ) Psikologi Diajukan oleh : Febrian Ardhya Yuntama Putra F100110094 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ii

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENGENDARA MOTOR NINJA DAN MOTOR VESPA Febrian Ardhya Yuntama Putra pfebrian@rocketmail.com Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Taufik Kasturi ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk 1) mengetahui hubungan antara harga diri dengan kepercayaan diri pada pengendara motor dengan karakter yang berbeda, 2) mengetahui tingginya kepercayaan diri pada pengendara motor dengan karakter yang berbeda, 3) mengetahui tingginya harga diri pada pengendara motor dengan karakter yang berbeda. Hipotesis yang diajukan ada hubungan positif antara harga diri dengan kepercayaan diri pada pengendara motor Ninja dan Vespa. Subjek penelitian ini adalah pengendara motor Vespa dan pengendara motor Ninja. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan keseluruhan subjek 100 orang. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh r xy 0,731 dengan (p) = 0,000 (p<0,01) yang berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara harga diri dengan kepercayaan diri pada pengendara motor dengan karakter motor yang berbeda. Harga diri dari subjek penelitian tergolong tinggi, sedangkan kepercayaan diri dari subjek penelitian juga tergolong tinggi. Sumbangan efektif harga diri terhadap kepercayaan diri sebesar 53,4% ditunjukkan r 2 = 0,534. hasil uji ANOVA didapatkan tidak ada perbedaan harga diri antara pengendara motor Ninja dan Motor Vespa, kemudian juga tidak ada perbedaan kepercayaan diri antara pengendara motor Ninja dan Motor Vespa. Kata Kunci : Harga Diri, Kepercayaan Diri, Pengendara motor Ninja dan Vespa v

PENDAHULUAN Pada dasarnya manusia adalah sebagai makhluk individu yang unik dan berbeda antara yang satu dengan lainnya. Secara individu, manusia ingin memenuhi kebutuhannya masing-masing, ingin merealisasikan diri dan mampu mengembangkan potensi-potensinya masing-masing. Hal ini merupakan gambaran bahwa setiap individu tidak ada manusia yang mampu hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Hal ini menunjukan bahwa manusia hidup saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara satu dengan lainnya. Menurut Maslow (Alwisol, 2012) Orang yang mempunyai kepercayaan diri akan mampu mengenal dan memahami diri akan berusaha untuk menemukan jati sendiri. Sementara itu, kurangnya dirinya masing-masing, tidak ada manusia yang ingin menjadi orang lain sehingga dia akan selalu sadar akan keindividualitasannya. Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial bahwa dalam percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. Jadi orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan mengembangkan potensi-potesinya gagasan, serta bimbang dalam ini tidak akan terjadi secara alamiah menentukan pilihan dan sering dengan sendirinya, tetapi membutuhkan bantuan dari orang lain. Selain itu, dalam kenyataannya, membanding-bandingkan dengan orang lain. dirinya 1

Menurut Mastuti (2008) individu yang tidak percaya diri biasanya disebabkan karena individu tersebut tidak mendidik diri sendiri dan hanya menunggu orang melakukan sesuatu kepada dirinya. Percaya diri sangat bermanfaat dalam setiap keadaan, percaya diri juga menyatakan seseorang bertanggung jawab atas pekerjaannya. Karena semakin individu kehilangan suatu kepercayaan diri, maka akan semakin sulit untuk memutuskan yang terbaik apa yang harus dilakukan pada dirinya. Fenomena kepercayaan diri yang di tunjukkan oleh remaja dalam berbagai bentuk hal salah satunya yaitu kepercayaan diri dalam mengendarai sepeda motor dengan tampilan berbeda. Mereka lebih suka atau berani untuk menampilkan gaya yang berbeda dari orang lain, misalnya mengendarai Vespa dan mengendarai Ninja, kemudian dibuktikan dengan wawancara dari dua pengguna motor Ninja dan Vespa mereka lebih memiliki kepercayaan diri yang tinggi dengan menggunakan motor mereka masingmasing dan menurut pengendara Ninja lebih melihatkan bahwa mereka tidak sombong di jalan, sedangkan pengendara Vespa lebih ingin menunjukkan kekompakannya. Faktor faktor pengguna lebih menggunakan Vespa yaitu suka dengan bentuknya yang unik dan juga bodi vespa yang bukan dari plastik seperti kendaraan yang pada umunya sehingga membuat merasa aman pada sisi kesalamatan karna adanya tameng body tidak seperti kendaraan lainya. juga ada nilai nilai tertentu pada vespa yang 2

bisa dibanggakan seperti perlengkapan motor yang masih orisinil, seperti mika lampu handgrip klakson dan accesoris lainya, sedangkan faktor- faktor pengguna lebih menggunakan ninja yaitu merk favorit dan ini memperoleh penjelasan Coopersmith (Noordjanah, 2013), harga diri adalah penilaian yang dilakukan oleh seorang individu terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan diri individu itu sendiri. Penilaian tersebut terkenal, jumlah silinder yang biasanya mencerminkan berkapasitas besar, bentuk,desain atau tampilan gagah untuk dipakai dijalan raya, lebih percaya diri saat mengendarai motor Ninja. penerimaan atau penolakan terhadap dirinya dan menunjukkan seberapa jauh individu itu percaya bahwa dirinya mampu akan berhasil, Kepercayaan diri merasa penting, serta berharga. dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : kemampuan, merasa bisa melakukan karena memiliki Menurut Fatimah (2006) kepercayaan diri adalah sikap baik seorang individu yang pengalaman, harga diri, kemampuan dalam beraktualisasi, mampu di untuk dalam dirinya mengembangkan prestasi, mampu melihat kenyataan yang ada pada diri penilaian terbaik, baik terhadap diri sendiri maupun Derry & Gregorius (Warman, terhadap lingkungan/situasi 2013). Sehubungan dengan faktor yang dihadapinya. 3

Menurut Shrauger dan Schohn (Wahyuni, 2007) individu untuk terlibat dalam suatu kegiatan mengansumsikan bahwa dalam cara bertindak aspek aspek kepercayaan diri memiliki tiga komponen interaksi lain. kepada orang yaitu : a. Komponen Kognitif, yaitu Kemampuan yang dimiliki individu untuk menunjukkan kinerja yang efektif dan memenuhi standar kinerjanya. b. Komponen Afektif, yaitu Perasaan yang di miliki individu yang diindikasikan dengan perasaan nyaman, antusias dan kurang kurang cemas ketika melakukan aktivitas. c. Komponen Tingkah Menurut Derry & Gregorius (Warman, 2013) menyimpulkan faktor-faktor secara umum kepercayaan diri : a. Kemampuan. Menyadari kemampuan yang ada pada dirinya, bahwa seseorang tersebut mengetahui dan sadar bahwa mereka memeiliki bakat, keterampilan atau kemahiran. b. Merasa bisa melakukan karena memiliki pengalaman. Percaya diri bisa tumbuh karena Laku, yaitu Kesiapan 4

adanya pengalaman - pengalaman tertentu. c. Harga diri. Rasa menghargai diri sendiri atau kesan seseorang mengenai dirinya sendiri yang dianggap sesuatu yang baik. d. Kemampuan dalam diri, demikian pula sebaliknya. f. Mampu melihat kenyataan yang ada pada diri. Kemampuan untuk melihat kenyataan yang ada pada diri sehingga tidak akan menjangkau tujuan yang terlampau beraktualisasi. Uusaha tinggi serta tidak sesuai untuk mengeluarkan dengan kapasitas kemampuan kemampuan yang dimiliki oleh diri individu. kemampuan dimiliki. Menurut yang Coopersmith e. Prestasi. Prestasi akan (Noordjanah, 2013), harga diri mendukung seseorang adalah penilaian yang dilakukan untuk menjadi lebih percaya diri. Semakin oleh seorang individu terhadap dirinya sendiri karena berkaitan banyak memperoleh dengan dirinya sendiri. Penilaian prestasi maka akan semakin tinggi dorongan untuk menjadi percaya tersebut biasanya mencerminkan penerimaan atau penolakan terhadap dirinya dan menunjukkan seberapa jauh 5

individu itu percaya bahwa dirinya mampu akan berhasil, merasa penting, serta berharga. d. Competence (kemampuan), Kemampuan yaitu untuk Menurut Coopersmith mencapai keinginan yang (Pertiwi, 2015 ) aspek aspek pembentukan harga diri ada di harapkan. Menurut Wyland (Euis empat, yaitu : a. Power (kekuatan), yaitu Kemampuan seseorang untuk mempengaruhu dan mengontrol orang lain dan mengontrol disi individu itu sendiri. b. Virtue (kebijakan), yaitu Ketaatan nilai moral, etika, dan aturan aturan yang ada di dalam masyarakat. c. Significance (keberartian), yaitu Kebermaknaan seseorang individu didalam lingkungan. dan alfi, 2011) harga diri terdiri dari tiga faktor komponen utama, yaitu a. Penampilan, yaitu faktor yang sangat mempengaruhi yang ditunjukkan dengan pakaian yang di pakaian yang dipakai saat berada di samping seseorang. b. Sosial, yaitu status yang di miliki oleh individu yang mempengaruhi harga diri rendah atau tinggi. c. Fisik, faktor yang sangat berarti bagi seseorang 6

untuk meningkatkan positif harga diri semakin harga dirinya. Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan kepercayaan diri pada pengendara tinggi juga kepercayaan diri pengendara motor, sedangkan sebalinya semakin negatif harga diri semakin rendah juga kepercayaan diri pengendara motor motor dengan karakter Metode Penelitian yang berbeda. 2. Untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri pada pengendara motor Ninja dan motor Vespa 3. Untuk mengetahui tingkat harga diri pada pengendara motor Ninja dan motor Vespa. Hipotesis penelitian ini yaitu Ada hubungan positif antara harga diri dengan Populasi penelitian ini adalah pengendara motor vespa dan pengendara motor ninja di suatu club motor wilayah Solo yaitu di club Ninja SN250RC, SONIC, dan club Vespa ISO berjumlah 100, dikarenakan jumlah populasi yang terbatas maka semua anggota populasi dijadikan anggota sampel sebagai disebut sebagai kepercayaan diri pada populasi. Metode pengendara motor Ninja dan motor Vespa, artinya semakin pengumpulan data dengan skala harga diri dan skala 7

kepercayaan diri. Teknik analisis data dengan korelasi Product moment. semakin negatif kepercayaan diri semakin rendah juga harga diri pengendara motor, dalam penelitian ini dapat dikatakan Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data dengan teknik korelasi product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (korelasi r xy = 0,731; dengan sig. 0,000; (p < 0,01). Nilai dari hasil tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara harga diri dengan kepercayaan diri pada pengendara motor dengan karakter motor yang berbeda. Hasil ini juga sesuai dengan hipotesis yang diajukan oleh peneliti, yaitu semakin positif kepercayaan diri semakin tinggi juga harga diri pengendara motor, sedangkan sebaliknya harga diri tergolong kategori tinggi, sedangkan kepercayaan diri juga tergolong kategori tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Cohen (Yasdiananda, 2008) mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki self esteem yang tinggi cenderung lebih percaya diri dalam hidupnya dibandingkan orang yang mempunyai self esteem yang rendah. Kemudian sikap percaya diri merupakan hal utama yang harus dimiliki oleh seorang dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan sikap percaya diri akan ada suatu keyakinan dalam 8

diri individu terhadap segala aspek kelebihan dan kemampuan yang dimilikinya dan dengan ditarik kesimpulan bahwa seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan keyakinannya tersebut yakin terhadap apa yang membuatnya mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya, kemudian mereka yang memiliki perasaan tidak percaya diri akan selalu takut dan ragu untuk melangkah dan bertindak, berpendapat maupun berinteraksi baik dalam lingkungan sosial maupun dalam akademiknya. Seseorang yang memiliki kepercayaan tinggi memiliki rasa optimis dalam mencapai sesuatu sesuai dengan dilakukannya supaya bisa berguna bagi orang yang berada disekitar dan sebaliknya jika seseorang yang kurang memiliki kepercayaan diri maka orang tersebut merasa kurang yakin terhadap apa yang dilakukannya dan kurang bermanfaat bagi sekitar orang tersebut, kemudian menurut Mastuti (2008), percaya diri dapat membuat individu untuk bertindak dan apabila individu tersebut bertindak atas diharapankan. Sebaliknya, dasar percaya diri akan membuat seseorang yang memiliki kurang memiliki kepercayaan diri menilai bahwa dirinya kurang memiliki kemampuan. Oleh individu tersebut mampu mengambil keputusan, bermakna dan menentukan pilihan yang tepat, akurat, efisien dan efektif. karena itu pendapat tersebut bisa 9

Hasil penelitian yang di dapatkan uji ANOVA pengukuran harga diri pengendara motor baru dan motor tua bahwa nilai signifikansi (p) = 0,249; (p > 0,05) maka Ho diterima, yang artinya tidak ada perbedaan harga diri antara pengendara motor Ninja dan motor Vespa. Hal ini sesuai dengan teori Berne dan Savary (Noordjanah, 2013) menyebutkan bahwa orang yang memiliki harga diri yang tinggi adalah orang yang mengenal dirinya sendiri dengan segala keterbatasannya dan merasa tidak malu atas kekurangan yang ada pada dirinya dan tidak membeda bedakan satu dengan yang lainnya, sedangkan menurut (Ananda, 2013) harga diri dicapai dengan bagaimana memandang diri sendiri yang sangat mempengaruhi setiap aspek pengalaman sehari-hari, mulai dari peran dalam dunia kerja, dalam hubungan asmara, cara bersikap sebagai orang tua, sampai seberapa tinggi derajat kehidupan yang ingin dicapai. Hasil penelitian yang di dapatkan uji ANOVA pengukuran kepercayaan diri pengendara motor baru dan motor tua bahwa nilai signifikansi (p) = 0,900; (p > 0,05) maka Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan kepercayaan diri antara pengendara motor Ninja dan motor Vespa. Hal ini sesuai dengan teori Fatimah (2006) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan 10

dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya, selanjutnya Geldard & Geldard (2012) menyebutkan bahwa salah satu karakteristik individu yang memiliki harga diri tinggi yaitu mereka kurang terbebani oleh keraguan, diketahui 100 orang terdapat 0% (0 orang) yang masuk kategori sangat rendah, 0% (0 orang) yang masuk kategori rendah, 14% (14 orang) yang masuk kategori sedang, 70% (70 orang) yang masuk kategori tinggi, 16% (16 orang) masuk kategori sangat tinggi. Prosentase dan jumlah paling banyak masuk ke dalam ketakutan, dan kebimbangan kategori tinggi, yang artinya serta mereka lebih mudah menerima perbedaan antara tingkat kompetensinya dengan tingkat kompetensi orang lain. subjek didalam penelitian ini memiliki tingkat harga diri yang tinggi. Hal ini sesuai dengan teori Menurut Adler (Damayanti & Berdasarkan penelitian Purnamasari, 2011) seseorang didapatkan hasil analisis bahwa variabel harga diri memiliki rerata empirik (RE) sebesar 73,96 dan rerata hipotetik (RH) 60 yang berarti harga diri yang tergolong tinggi. Karena hasil yang didapatkan dari harga diri yang cukup memiliki harga diri mempunyai ciri lebih percaya diri, lebih mampu, lebih produktif. Sedangkan hasil analisis bahwa variabel kepercayaan diri memiliki rerata empirik (RE) 11

sebesar 102,48 dan rerata hipotetik (RH) 82,5 yang berarti kepercayaan diri yang tergolong tingggi. Karena hasil yang didapatkan dari harga diri sumbangan yang bermakna dalam proses kehidupan seseorang, karena apabila individu percaya dirinya mampu untuk melakukan sesuatu. diketahui 100 orang terdapat 0% Penelitian telah (0 orang) yang masuk kategori sangat rendah, 0% (0 orang) yang masuk kategori rendah, 13% (13 orang) yang masuk kategori sedang, 68% (68 orang) yang masuk kategori tinggi, 19% (19 orang) masuk kategori sangat tinggi. Prosentase dan jumlah paling banyak masuk ke dalam dilaksanakan dengan sebaikbaiknya namun masih terdapat kelemahan di dalam melakukan penelitian sebagai berikut populasi penelitian yang dijadikan juga sebagai sampel penelitian ini terbatas pada waktu dan tempat karena hanya hari tertentu saja yang bisa kategori tinggi, yang artinya menemukan populasi yang lebih subjek didalam penelitian ini memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Gough (Hamdan, 2010) Kepercayaan yang tinggi sangat berperan dalam memberikan banyak, sehingga jika keluar dari daerah Solo bisa lebih mendapatkan populasi yang lebih banyak lagi dan ada beberapa variabel lain yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri yang tidak diteliti dalam 12

penelitian ini, misalnya 2. Didapatkan pengukuran mean kemampuan beraktualisasi, dalam prestasi, kepercayaan diri pada pengendara motor baru pengalaman hidup, dan konsep diri Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskankan seluruhnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara harga diri dengan kepercayaan diri pada pengendara motor dengan karakter motor yang berbeda, yang berarti semakin positif kepercayaan diri semakin tinggi juga harga diri pengendara motor, sedangkan sebalinya semakin negatif sebesar 102,60 dan pada pengendara motor tua sebesar 102,36. Hasil uji ANOVA dari tabel ANOVA diperoleh nilai F sebesar 0,016 dan nilai signifikansi (p) = 0,900; (p > 0,05) maka Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan kepercayaan diri antara pengendara motor Ninja dan pengendara motor Vespa. 3. Didapatkan pengukuran mean harga diri pada pengendara motor baru sebesar 74,74 dan pada pengendara motor tua sebesar 73,18. Hasil uji ANOVA dari tabel ANOVA kepercayaan diri semakin diperoleh nilai F sebesar rendah juga harga diri pengendara motor. 1,347 dan nilai signifikansi (p) = 0,249; (p > 0,05) maka 13

Ho diterima, yang artinya tidak ada perbedaan harga 1. Bagi pengendara motor Bagi pengendara motor diri antara pengendara motor Ninja dan motor Vespa. disarankan mempertahankan untuk 4. Tingkat harga diri pengendara motor tergolong kepercayaan diri saat berada dijalan supaya lebih tinggi, hal ini dapat dilihat menghormati antara dari rerata empirik (RE) 73,96 dan rerata hipotetik (RH) 60 yang termasuk ke dalam kategori tinggi. 5. Tingkat kepercayaan diri pengendara motor tergolong tinggi, hal ini dapat dilihat dari rerata empirik (RE) 102,48 dan rerata hipotetik (RH) 82,5 yang termasuk ke dalam kategori tinggi. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka pengendara motor satu dengan pengendara motor yang lain, dan harus saling tolong menolong jika ada pengendara motor dijalan sedang ada masalah dengan motor yang digunakan. 2. Bagi peneliti lain Kepercayaan diri merupakan sikap positif atau baik yang dilakukan oleh diri individu supaya bisa meningkatkan kedekatan dengan orang disekitar. Banyak variabel yang dapat diajukan beberapa saran dapat mempengaruhi antara lain : kepercayaan diri dan masih 14

banyak lagi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui hal-hal yang barkaitan dengan kepercayaan diri yang berada selain variabel harga diri tersebut. 15

DAFTAR PUSTAKA Alwisol. (2012). Psikologi kepribadian. (rev.ed). Malang: UMM Pres. Damayanti, E. S., & Purnamasari, A. (2011). Berpikir Positif Dan Harga Diri Pada Wanita Yang Mengalami Masa Premenopause. Humanitas, Vol. VIII No.2 : 141-154 Dariyo, Agus. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja, Jakarta: Ghalia Indonesia. Wahyuni, E. (2007). Hubungan Persepsi Tentang Jerawat Dengan Kepercayaan Diri Remaja Akhir. Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. Yasdiananda, E. (2008). Hubungan Antara Self Esteem Dengan Asertivitas Pada Siswa Kelas X Sman 5 Merangin. Psikologi Pendidikan, Vol II, No 1 : 102-112 Fatimah, E. (2006). Psikologi perkembangan : perkembangan peserta didik. Bandung : Pustaka Setia Mastuti. (2008). 50 Kiat percaya diri. Jakarta : PT. Buku Kita. Noordjanah, A. (2013). Hubungan Harga Diri Dan Optimisme Dengan Motivasi Belajar Pada Siswa Man Maguwoharjo Sleman Yogyakarta. Jurnal Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Vol.1, No 1 : 17-56 Pratiwi, W. E. (2015). Pengaruh Budaya Jawa Dan Harga Diri Terhadap Asertivitas Pada Remaja Siswa Kelas Xdi Sma Negeri 3 Ponorogo. ejournal Psikologi, Vol 3, No 1 : 348-357. 16