BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perlindungan oleh hukum (protection by law) yang bertujuan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Mekanisme Gugatan Perwakilan Kelompok (class action) yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. normatif adalah penelitian hukum yang meletakkan hukum sebagai sebuah

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

Prosiding Ilmu Hukum ISSN: X

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN ATAS PADAMNYA LISTRIK AKIBAT KEADAAN MEMAKSA (FOURCE MAJEURE) DI WILAYAH AREA BALI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menuntut organisasi ataupun perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas

POKOK-POKOK UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 111/PUU-XIII/2015 Kekuasaan Negara terhadap Ketenagalistrikan

No. 42 Tahun 1999, TLN No. 3821, ps. 6 huruf a. Perlindungan hukum..., Dea Melina Nugraheni, FHUI, 2009 Universitas Indonesia

Mahasiswa, 28 Mei Juni Perlindungan hukum..., Dea Melina Nugraheni, FHUI, 2009 Universitas Indonesia. 3 Ibid., hal. 4.

PERLINDUNGAN KONSUMEN. Business Law Semester Gasal 2014 Universitas Pembangunan Jaya

HAK GUGAT ORGANISASI (LEGAL STANDING) PADA PERKARA HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DI NDONESIA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan merata. tahun jumlah masyarakat semakin bertambah banyak.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju mengakibatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen atau biasa disingkat dengan UUPK dan mulai diberlakukan pada tanggal 20 April UUP

I. PENDAHULUAN. rohani. Kebutuhan manusia tidak terbatas, faktor yang menyebabkan kebutuhan

Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Jasa Kelistrikan Atas Kenaikan Tarif Dasar Listrik Secara Sepihak Tanpa Persetujuan Dpr Dan Masyarakat

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Pedoman Klausula Baku Bagi Perlindungan Konsumen

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP RESIKO YANG TIMBUL AKIBAT JARINGAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI DI BANDAR LAMPUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis, industri, dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan peramalan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSEDUR PENAGIHAN REKENING LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR CABANG JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. maupun industri dan perdagangan dalam skala lokal maupun nasional. Hal lain

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu pada bagian Pembukaan (Preambule) Undang Undang Dasar

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen terhadap Tegangan Tinggi Listrik di Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. energi secara umum termasuk di dalamnya adalah energi listrik perlu

Eksistensi Lembaga Class Action (Gugatan Perwakilan Kelompok) Dalam Hukum Positif di Indonesia

PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN APABILA TIDAK HANYA SATU KONSUMEN YANG MERASA TELAH DIRUGIKAN OLEH PRODUK YANG SAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya

BAB I PENDAHULUAN. Biasanya di samping mencari laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAHAN KULIAH ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DAGANG Match Day 11 PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN

TENTANG PENGOPTIMALAN BEBAN LISTRIK MELALUI PENGALIHAN WAKTU KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI DI JAWA-BALI

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelanggannya. Pelanggan yang puas dapat memberi keuntungan bagi. pelayanan kepada pelanggan yang disampaikan akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pelanggaran hak-hak buruh oleh majikan, pelanggaran hak-hak

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya pengguna jasa. yang percaya untuk menggunakan jasa pengangkutan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SULA NOMOR 01 TAHUN 2011 TENTANG SUBSIDI LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SULA,

I. PENDAHULUAN. Penampilan menarik dan cantik selalu diidam-idamkan oleh semua kalangan

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara hukum (Rechstaat). Landasan

BAB II PERKEMBANGAN GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK (CLASS ACTIONS) 1. Definisi Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions)

BAB V PENUTUP. 1. Hubungan hukum antara pihak maskapai penerbangan dengan konsumen. berdasarkan pada Pasal 1320 dan Pasal 1338 KUHPerdata.

I. PENDAHULUAN. Dengan adanya hukum, hak-hak serta kewajiban-kewajiban anggota masyarakat

DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETENAGALISTRIKAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

TANGGUNG GUGAT PRODUCT LIABILITY DALAM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI DIHUBUNGKAN DENGAN BUKU III BURGERLIJK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Selain itu ketenagalistrikan akan mempengaruhi laju perekonomian dari berbagai

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan berkembang menjadi semakin luas dan maju tidak terlepas

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BULUNGAN dan BUPATI BULUNGAN MEMUTUSKAN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Strategi Perlindungan Konsumen Teekomunikaasi

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Listrik Negara (PLN)adalah Badan Usaha Milik Negara. jasa yaitu mendistribusikan pasokan listrik bagi masyarakat yang

PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MELALUI MEKANISME GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK ( CLASS ACTIONS

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketatnya persaingan antar perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kini

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG KETENAGALISTRIKAN DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau jasa yang dipasarkan bisa dengan mudah dikonsumsi. arus perdagangan barang dan/atau jasa semakin meluas.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWENANGAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Yulius S. Pirade ABSTRAK

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 74/PUU-IX/2011 Tentang Pemberlakuan Sanksi Pidana Pada Pelaku Usaha

BAB IV PENUTUP. 1. Gugatan Warga Negara (Citizen Lawsuit/Actio Popularis) adalah suatu gugatan

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN JARINGAN DISTRIBUSI DI UPJ RANDUDONGKAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu perencanaan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

FEBRIANA SESTIKA DAMAYANTI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen di Indonesia. Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-Undang No 8 tahun

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bervariasi, baik produk dalam negeri maupun produk luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam terutama dari

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha dalam perdagangan barang dan jasa pada zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. Customer Relationship Management (CRM) merupakan salah satu alat bantu

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG ACARA GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan hukum antara konsumen dengan produsen. 1 Hal ini dapat dilihat dari

loket). Biaya tersebut dialihkan secara sepihak kepada konsumen.

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENESDM. Tenaga Listrik. PT. PLN. Tarif. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang Undang

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN BERDASARKAN GOLONGAN TARIF JARINGAN DISTRIBUSI RANDUDONGKAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

NOVINA PUSPITA HATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlindungan konsumen dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah perlindungan oleh hukum (protection by law) yang bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen apabila timbul suatu kerugian pada konsumen. Karena kedudukan konsumen selalu berada dalam kedudukan yang lemah jika dibandingkan dengan para pelaku usaha, maka perlindungan terhadap konsumen semakin di berlakukan sejak adanya Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang disebut dengan UUPK. Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 tahun 1999, yaitu Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Oleh karena itu, Konsumen harus memperoleh jaminan kesejahteraan, kepastian akan mutu, jumlah, dan keamanan barang dan/atau jasa yang diperolehnya. Salah satu kasus mengenai hal ini, yaitu pemadaman listrik yang terjadi pada tahun 2007 terhadap konsumen pemakai listrik di Provinsi Sulawesi Utara. Pemadaman listrik adalah saat terhentinya pasokan aliran listrik ke pelanggan. 1 Pemadaman ini dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Sulut Tenggo Manado kepada para pelanggannya yang berjumlah 240.000 pelanggan. Pemadaman terjadi pada siang dan malam hari selama 182 hari. Sementara masyarakat dalam aktifitas kesehariannya sangat bergantung pada listrik. Hal ini 1 Definisi Pemadaman, http://www.pln.co.id/lampung/?p=3408 diakses pada 25 oktober 2016. 1

tentunya mengakibatkan kerugian bagi masyarakat sebagai konsumen listrik. Mulai dari kerugian materiil seperti rusaknya barang-barang elektronik milik pelanggan hingga kerugian immateriil yaitu terganggunya kegiatan para pelanggan dan ketidaknyamanan akibat dari pemadaman listrik tersebut. PLN sendiri merupakan satu-satunya BUMN (Badan Usaha Milik Negara) bertanggung jawab menyediakan tenaga listrik untuk masyarakat banyak yang disebut sebagai konsumen listrik. Pada Undang-undang Nomor 30 tahun 2009 Perubahan atas Undang-undang Nomor 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, pasal 2 ayat 2 disebutkan bahwa Pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, dan harga yang wajar dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Dalam kasus ini, hal tersebut telah membuat masyarakat sebagai konsumen listrik tidak mendapatkan hak-haknya sebagaimana pada pasal 4 UUPK dan berdasarkan pasal 2 ayat 2 Undang-undang No.30 tahun 2009 tentang ketenagalistrikan yaitu untuk mendapatkan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Masyarakat dalam menggunakan listrik harus membayar iuran setiap bulannya. Dan apabila terjadi keterlambatan dalam pembayaran listrik, maka pihak PT PLN akan memberikan denda yang telah ditentukan. Hal ini sangat di sayangkan karena tidak sesuai dengan kualitas pelayanan yang diterima oleh masyarakat sebagai konsumen listrik. Atas kerugian yang di terima oleh para konsumen listrik tersebut, maka Dalam pasal 46 ayat 1 huruf b UUPK dijelaskan bahwa terdapat suatu upaya yang bisa dilakukan untuk penyelesaian sengketa 2

konsumen seperti dalam hal ini, yaitu dengan gugatan melalui pengadilan Gugatan atas pelanggaran pelaku usaha dapat dilakukan oleh kelompok konsumen yang mempunyai kepentingan yang sama. Gugatan yang dimaksud dalam pasal 46 ayat 1 huruf b UUPK disebut dengan Gugatan Perwakilan Kelompok (class action). Pada pasal 1 huruf a PERMA Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok, dijelaskan juga bahwa Gugatan perwakilan kelompok adalah suatu tata cara pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok dimaksud. Gugatan perwakilan kelompok (class action) ini merupakan suatu bentuk upaya hukum yang terbilang baru di Indonesia. Dalam UUPK, Gugatan ini biasanya diajukan untuk menuntut suatu ganti rugi atau memperjuangkan hak-hak konsumen dalam penyelesaian sengketa konsumen dengan para pelaku usaha, dimana hal yang disengketakan sama dan konsumen yang dirugikan berjumlah sangat banyak. Gugatan perwakilan kelompok (class action) adalah suatu gugatan perdata yang diajukan oleh satu orang atau lebih yang mewakili kelompok yang dirugikan untuk mengajukan gugatan ke pengadilan karena adanya kesamaan fakta dan dasar hukum antara satu orang atau lebih yang mewakili kelompok dan kelompok yang diwakili. 2 2 Adrian Sutedi, 2008, Tanggung Jawab Produk dalam Hukum Perlindungan Konsumen, Bogor, Penerbit Ghalia Indonesia, hlm. 142. 3

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji tentang perlindungan hukum terhadap konsumen yang di aplikasikan melalui gugatan perwakilan kelompok (class action). Hasil kajian tersebut diuraikan dalam bentuk skripsi yang berjudul : GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK (CLASS ACTION) MASYARAKAT MANADO ATAS PEMADAMAN LISTRIK OLEH PT. PLN (Persero) SULUTTENGGO (STUDI PUTUSAN NOMOR 253/Pdt.G/2007/PN MANADO). B. Rumusan Masalah sebagai berikut; Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan 1. Bagaimana Mekanisme gugatan perwakilan kelompok (class action) yang dilakukan oleh masyarakat atas pemadaman listrik terhadap PT PLN (Persero) Suluttenggo di Manado? 2. Mengapa gugatan perwakilan kelompok (class action) yang di ajukan oleh Masyarakat sebagai konsumen listrik di tolak oleh hakim? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana Mekanisme gugatan perwakilan kelompok (class action) yang dilakukan oleh masyarakat atas pemadaman listrik terhadap PT PLN (Persero) Suluttenggo di Manado. 4

2. Untuk mengetahui kenapa gugatan perwakilan kelompok (class action) yang diajukan oleh masyarakat sebagai konsumen listrik ditolak oleh hakim. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan ini adalah: 1. Manfaat teoritis a. Untuk memberikan sumbangan ilmu pengetahuan hukum, yakni mengenai Mekanisme gugatan perwakilan kelompok (class action) yang dilakukan oleh masyarakat atas pemadaman listrik terhadap PT PLN (Persero) Suluttenggo di Manado. 2. Manfaat Praktis a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada penulis dan masyarakat sebagai konsumen listrik mengenai Mekanisme gugatan perwakilan kelompok (class action) b. untuk memberi masukan bagi PT.PLN (Persero) Sulut Tenggo agar memperhatikan serta meningkatkan pelayanannya terhadap konsumen listrik khususnya di wilayah Sulawesi utara. c. Memperoleh data dan informasi dengan lebih jelas dan lengkap sebagai bahan untuk menyusun penulisan hukum guna melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar sarjana di bidang ilmu hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 5