Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TANAM LEGOWO

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

Mhd Riswan Hanafi*), Thomson Sebayang**), Yusak Maryunianta**)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN PADI SAWAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus: Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara)

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI SAWAH MELALUI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DENGAN SISTEM TANAM NON JAJAR LEGOWO

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Lampiran 1. Biaya Penggunaan Bibit pada UsahaTani Padi Sawah Sistem Tanam SRI per Petani permusim Tanam di Desa Pematang Setrak

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

ANALISIS USAHATANI BAWANG MERAH LAHAN SEMPIT DIBANDINGKAN DENGAN LAHAN LUAS

ANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN PETANI PADI PENGGUNA PUPUK NPK DENGAN NON PENGGUNA PUPUK NPK DI DESA TRANGKIL KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Jagung (Studi Kasus : Tanjung Jati, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat) ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh ZURIANI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PETANI DALAM BERUSAHATANI PADI DI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

59 ZIRAA AH, Volume 43 Nomor 1, Pebruari 2018 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI KABUPATEN TAPANULI UTARA (Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting) ABSTRAK

EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI PADI DI KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI. Oleh : YULIANA

PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI SISTIM LEGOWO 2:1 DI KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BAWANG MERAH

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI STROBERI DI DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN DOLAT RAYAT KABUPATEN KARO

DAMPAK KEANGGOTAAN KELOMPOK LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN TAKALAR

ANALISIS PRODUKTIVITAS LAHAN DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN PURWOREJO

PERBEDAAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM IRIGASI TEKNIS DENGAN SISTEM POMPANISASI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

SIKAP PETANI TERHADAP ORGANISASI PERKUMPULAN PETANI PENGGUNA AIR (P3A) DI DESA SEI BULUH

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp , ABSTRAK ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI BAGI PETANI PENYEWA DI KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI

ANALISIS USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KEMUNING MUDA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

Bima Dwi Fortuna *), Lily Fauzia**), Salmiah**)

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara HP ,

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

KERAGAAN USAHATANI MINA PADI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KABUPATEN PRINGSEWU

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP TEKNOLOGI PERTANIAN TERPADU USAHATANI PADI ORGANIK

ANALISIS PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI KABUPATEN ACEH UTARA

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI

PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI LOA GAGAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI JERUK NIPIS (Citrus Aurantifolia) (Studi Kasus: Desa Marjanji Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI JAGUNG (Zea mays L.) (Studi kasus di Desa Sidodadi, Kec. Patean Kab. Kendal)

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PETANI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH

Nila Suryati Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas ABSTRAK

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

Abstract. P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI PADI ORGANIK DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan)

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK BERSUBSIDI PADA TANAMAN PADI SAWAH. (Studi Kasus: Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

VII. ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI VARIETAS CIHERANG

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS DETERMINAN PRODUKSI DAN PENERIMAAN USAHATANI JAGUNG (Zea mays L.) DI KABUPATEN KARO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETIDAKLANCARAN PENGEMBALIAN PINJAMAN DANA PUAP PADA PETANI PADI SAWAH

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI TANAMAN PADI DI KECAMATAN SEBANGKI KABUPATEN LANDAK JURNAL PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI CABAI MERAH

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI KEPITING (Scilla serrata) ABSTRAK

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

Transkripsi:

EVALUASI PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DALAM SISTEM TANAM LEGOWO 4:1 (Kasus : Desa Sei Buluh Kec. Teluk Mengkudu Kab. Serdang Bedagai) Susilo Sudarman *), Salmiah **) dan M. Jufri **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan Hp. 085762842927, E-mail : xielog@rocketmail.com **) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pelaksanaan sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian (2) menganalisis tingkat pendapatan usahatani sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian, (3) menganalisis pengaruh biaya sistem tanam legowo 4:1 (biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja) terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian, dan (4) menganalisis pengaruh faktor ekonomi petani (luas lahan dan kredit usahatani) terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian. Penelitian ini menggunakan metode (1) metode deskriptif yaitu dengan menjelaskan secara rinci mengenai pelaksanaan sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian, (2) analisis usahatani, (3) dan (4) metode regresi linear berganda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian diperoleh (1) pelaksanaan sistem tanam legowo 4:1 berjalan dengan sesuai dengan anjuran PPL, (2) tingkat pendapatan usahatani padi sawah sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian dikatakan layak, (3) secara serempak, variabel biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan usahatani. Namun secara parsial, hanya variabel biaya benih, biaya pestisida, dan biaya tenaga kerja yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani, dan (4)secara serempak, variabel luas lahan dan kredit usahatani berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan usahatani. Namun secara parsial, hanya variabel kredit usahatani yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Kata Kunci: Evaluasi, Legowo 4:1, Pendapatan

ABSTRACT This study aims to (1) determine the implementation legowo 4:1 cropping systems in the study area (2) analyze the level of farm income legowo 4:1 cropping systems in the study area, (3) analyze the effect of cropping systems legowo 4:1 cost (cost of seeds, the cost of fertilizer, pesticide costs, dues P3A, and labor costs) of the farm income in the study area, and (4) analyze the influence of economic factors of farmers (farm land and credit) to the income of farming in the study area. This study using the methods are (1) descriptive method explained in detail with the implementation of a 4:1 legowo planting in the study area, (2) analysis of farming, (3) and (4) multiple linear regression method with the help of SPSS. The results obtained (1) the implementation of a 4:1 legowo plant running suits organized by PPL, (2) the level of income of farming wet rice cultivation system legowo 4:1 in the study area is said to be feasible, (3) in unison, the variable cost of seed, cost of fertilizer, pesticide costs, dues P3A, and labor costs showed significant variable farm income. But partially, just the variable costs of seed, pesticide costs, and labor costs showed significant farm income, and (4) are concurrent, variable land area and farm credit showed significant variable farm income. However, partial, only farm credit variables that showed significant farm income. Keywords: Evaluation, Legowo 4:1, Revenue PENDAHULUAN Latar Belakang Padi merupakan sumber pangan utama penduduk Indonesia, yang sebagian besar dibudidayakan sebagai padi sawah. Dewasa ini telah diperkenalkan berbagai teknologi budidaya padi, antara lain budidaya sistem tanam benih langsung, sistem tanam tanpa olah tanah, maupun sistem tanam legowo. (Anonimus, 2012). Sistem tanam legowo pada arah barisan tanaman terluar memberikan ruang tumbuh yang lebih longgar sekaligus populasi yang lebih tinggi. Dengan sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar

matahari lebih baik untuk pertanaman. Selain itu, upaya penanggulangan gulma dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah (Pujaratno, 2010). Namun, untuk mewujudkan upaya tersebut masih terkendala karena jika diperhatikan masih banyak petani yang belum mau melaksanakan anjuran sistem tanam legowo 4:1 secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan terdapat adanya kelemahan dalam sistem tanam legowo 4:1, seperti membutuhkan tenaga tanam yang lebih banyak dan waktu tanam yang lebih lama. Dengan demikian biayabiaya yang akan dikeluarkan oleh petani akan lebih tinggi. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian? 2. Bagaimana tingkat pendapatan usahatani sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian? 3. Bagaimana pengaruh biaya sistem tanam legowo 4:1 (biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja) terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian? 4. Bagaimana pengaruh faktor ekonomi petani (luas lahan dan kredit usahatani) terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian? Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem tanam legowo 4 :1 di daerah penelitian. 2. Untuk menganalisis tingkat pendapatan usahatani sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian. 3. Untuk menganalisis pengaruh biaya sistem tanam legowo 4:1 (biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja) terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian. 4. Untuk menganalisis pengaruh faktor ekonomi petani (luas lahan dan kredit usahatani) terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian. TINJAUAN PUSTAKA Sistem tanam legowo 4:1 adalah cara tanam yang memiliki 4 barisan kemudian diselingi oleh 1 barisan kosong ditanam pada setiap baris pinggir

mempunyai jarak tanam ½ kali jarak tanam pada barisan tengah. Dengan demikian, jarak tanam pada tipe legowo 4:1 adalah 20 cm (antar barisan dan pada barisan tengah) x 10 cm (barisan pinggir) x 40 cm (barisan kosong) (Pujaratno, 2010). Evaluasi Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), evaluasi adalah alat manajemen yang berorientasi pada tindakan dan proses. Informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga relevansi dan efek serta konsentrasinya ditentukan sesistematis dan seobjektif mungkin. Landasan Teori Analisis pendapatan terhadap usahatani penting dalam kaitannya dengan tujuan yang akan dicapai oleh setiap usahatani dengan berbagai pertimbangan dan motivasinya. Analisis pendapatan pada dasarnya memerlukan dua keterangan pokok yaitu penerimaan dan biaya produksi selama jangka waktu tertentu (Hernanto, 1996). Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan (Situmorang, 2007). Kelayakan artinya penelitian yang dilakukan secara mendalam untuk menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan non-finansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan (Kasmir dan Jakfar, 2003). Hipotesis Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah, maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian berjalan sesuai dengan anjuran PPL. 2. Tingkat pendapatan usahatani padi sawah sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian dikatakan layak. 3. Terdapat pengaruh biaya sistem tanam legowo 4:1 ( biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja) terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian.

4. Terdapat pengaruh faktor ekonomi petani (luas lahan dan kredit usahatani) terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian. Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Sei Buluh merupakan daerah tanah sawah terluas yaitu seluas 608 ha dengan luas lahan padi sawah sistem tanam legowo 4:1 seluas 54 ha. Metode Penetuan Sampel Metode penentuan sampel dilakukan dengan simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang petani yang dipilih secara acak. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan (observasi) dan wawancara secara langsung dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder diperoleh dari lembaga terkait seperti BPS SUMUT, KUPTD DISTANAK Kecamatan Teluk Mengkudu, dan lembaga instansi terkait lainnya. Metode Analisis Data Hipotesis (1) dianalisis dengan metode deskriptif yaitu dengan menjelaskan secara rinci mengenai pelaksanaan usahatani pada sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian. Hipotesis (2) dianalisis dengan analisis usahatani. Untuk menguji kelayakan usahatani digunakan rumus B/C ratio. Kriteria yang digunakan adalah: Jika B/C > 1 maka usahatani dikatakan layak, Jika B/C < 1 maka usahatani dikatakan tidak layak, Jika B/C = 1 maka usahatani dikatakan impas (tidak untung maupun rugi). Untuk hipotesis (3) dan (4), dianalisis dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Model matematis dalam regresi linear berganda adalah: Y = a + b1x11 + b2x12 + b3x13 + b4x14 + b5x15+ μ Keterangan: Y = Pendapatan usahatani (Rp) X11 = Biaya Benih (Rp)

X12 = Biaya Pupuk (Rp) X13 = Biaya Pestisida (Rp) X14 = Iuran P3A (Rp) X15 = Biaya Tenaga Kerja (Rp) a = Koefisien intersep b1, b2, b3, b4, b5, b6 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel μ = Kesalahan pengganggu Hipotesis yang digunakan adalah: H0 = H1 = Tidak terdapat pengaruh antara biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani. Terdapat pengaruh antara biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja terhadap pendapatan usahatani. Rumus regresi linear berganda untuk hipotesis (4) adalah sebagai berikut: Y = a + b1x21 + b2x22 + μ Keterangan: Y = Pendapatan usahatani (Rp) X21 = Luas Lahan (Ha) X22 = Kredit Usahatani (Rp) a = Koefisien intersep b1, b2 = Koefisien regresi untuk masing-masing variabel μ = Kesalahan pengganggu Hipotesis yang digunakan adalah: H0 = Tidak terdapat pengaruh antara faktor ekonomi petani (luas lahan dan kredit usahatani) terhadap pendapatan usahatani. H1 = Terdapat pengaruh antara faktor ekonomi petani (luas lahan dan kredit usahatani) terhadap pendapatan usahatani. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Sistem Tanam Legowo 4:1 di Daerah Penelitian Pelaksanaan Sistem Tanam Legowo 4:1 di Daerah Penelitian berjalan sesuai dengan anjuran PPL dengan uraian sebagai berikut: Dalam persiapan lahan petani sampel membersihkan saluran irigasi yang tersumbat dan membersihkan areal persawahan dari jerami. Kemudian petani

pembajakan pertama dengan menggunakan handtraktor. Setelah itu dilakukan pembajakan kedua dan disusul dengan pembajakan ketiga. Pembibitan padi yang dilakukan petani dengan cara merendam benih selama 24 jam. Setelah itu benih dikeluarkan dari perendaman dan dibiarkan selama 1 hari agar benih berkecambah. Setelah itu benih disebarkan ditapak bibit yang sudah dipersiapkan. Setelah selesai dari proses pembajakan dan penyemaian, petani mengairi sawahnya sampai dalam kondisi macak-macak. Alat yang digunakan untuk pembuatan baris tanam yaitu caplak. Setelah itu dilanjutkan dengan menanam bibit dengan 3 bibit per lubang tanam pada perpotongan garis yang sudah terbentuk. Pemeliharaan tanaman padi sawah sistem tanam legowo 4:1 yang dilakukan petani sampel dengan beberapa tahapan sebagai berikut: - Penyuplaian Air - Penyiangan - Pemupukan - Pengendalian hama dan penyakit Tingkat Pendapatan Usahatani Sistem Tanam Legowo 4:1 di Daerah Penelitian Untuk mengetahui tingkat pendapatan pada usahatani sistem tanam legowo 4:1, dianalisis dengan menggunakan analisis usahatani. Dimana yang dihitung adalah pendapatan rata-rata petani sampel di daerah penelitian yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Analisis Usahatani Padi Sawah Sistem Tanam Legowo 4:1 di Daerah Penelitian dalam Satu Kali Musim Tanam Tahun 2013 A.PENERIMAAN Jumlah (kg) Harga (Rp) Total (Rp) Produksi 3923,23 Harga / kg 4.073,33 Total Penerimaan 17.767.000 B. PENGELUARAN Botol/Bungkus Saprodi 1. Bibit 18,45 10.016,67 184.807,50 2. Pupuk Urea 184,50 2.300 426.070,83 SP-36 110,7 2.600 289.005 ZA 73,80 1.900 142.027 NPK 110,7 2.600 287.940 Organik 369 800 302.816,67 3. Pestisida Bestok 2,27 60.750 138.250 Prevaton 0,9 36.200 40.766,67 Curater 1,73 20.300 44.266,67 Score 0,37 40.266,67 44.433,33 Spontan 2,57 4.330 11.310 a.total Biaya Saprodi Orang 1.911.693,67 Upah Tenaga Kerja 1. Pengolahan Tanah 2 830.250 2. Pembibitan 1 17.333,33 3. Penanaman 10 505.000 4. Pemupukan 1 42.666,67 5. Penyiangan 10 422.666,67 6. Pemberantasan HPT 1 78.000 7. Panen 17 1.700.933,33 b.total Upah Tenaga Kerja 3.596.850 c. Biaya Penyusutan 193.643,25 d. Iuran P3A 221.400 Total Biaya Usahatani Legowo 4:1 B (a) + B (b) + B (c) + B (d) 6.640.834,09

Rata-rata pendapatan petani pada usahatani sistem tanam legowo 4:1 dalam satu kali musim tanam adalah sebagai berikut: Pendapatan = Total Penerimaan Total Biaya Usahatani = (Rp17.767.000,-) (Rp 6.640.834,09,-) = Rp 11.126.165,91,- B/C = (Rp11.126.165,91,-) / (Rp 6.640.834,09,-) = 1,68 Pendapatan petani padi sawah sistem legowo 4:1 di daerah penelitian dalam satu kali musim tanam diperoleh sebesar Rp 11.126.165,91,-. Sedangkan biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Untuk mengetahui kelayakan usahatani dapat dilihat dari nilai B/C yaitu sebesar 1,68. Nilai B/C lebih besar dari 1. Artinya usahatani sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian dikatakan layak. Pengaruh Biaya Sistem Tanam Legowo 4:1 Terhadap Pendapatan Usahatani Tabel 2. Pengaruh Biaya Sistem Tanam Legowo 4:1 Terhadap Pendapatan Usahatani di Daerah Penelitian. Variabel Koefisien Regresi Signifikan t Signifikan F Constant X11 (Biaya Benih) X12 (Biaya Pupuk) X13 (Biaya Pestisida) X14 (Iuran P3A) X15 (Biaya Tenaga Kerja) R 2 = 0,998 242.721,742-9,096 4,389-3,033-1,004 1,723 Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 12), 2013 0,216 0,000 0,099 0,000 0,054 0,047 Berdasarkan Tabel 2 maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = 242.721,742 9,096 X11 + 4,389 X12 3,033 X13 1,004 X14 + 1,723 X15 + µ 0,000 Berdasarkan hasil persamaan yang diperoleh nilai konstanta sebesar 242.721,742. Artinya bahwa pendapatan usahatani yang diperoleh petani di daerah penelitian sebesar Rp 242.721,742 per musim tanam jika tidak dipengaruhi oleh biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja.

Variabel biaya benih memiliki koefisien regresi -9,096 yang berarti setiap kenaikan Rp 1,- biaya benih akan menurunkan pendapatan sebesar Rp 9,096,- dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Kenaikan biaya benih tersebut tidak signifikan terhadap penurunan pendapatan yang akan diperoleh oleh petani. Penambahan biaya benih secara terus menerus akan mengurangi pendapatan. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 0,000 < α 0,05, artinya biaya benih secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Variabel biaya pupuk memiliki koefisien regresi 4,389 yang berarti setiap kenaikan Rp 1,- biaya pupuk akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp 4,398,- dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Kenaikan biaya pupuk tersebut tidak signifikan terhadap peningkatan pendapatan yang akan diperoleh oleh petani. Penambahan biaya pupuk secara terus menerus akan mengurangi pendapatan. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 0,099 > α 0,05, artinya biaya pupuk secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Variabel biaya pestisida memiliki koefisien regresi -3,033 yang berarti setiap kenaikan Rp 1,- biaya pestisida akan menurunkan pendapatan sebesar Rp 3,033,- dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Kenaikan biaya pestisida tersebut tidak signifikan terhadap penurunan pendapatan yang akan diperoleh oleh petani. Penambahan biaya pestisida secara terus menerus akan mengurangi pendapatan. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 0,000 < α 0,05, artinya biaya pestisida secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Variabel iuran P3A memiliki koefisien regresi -1,004 yang berarti setiap kenaikan Rp 1,- iuran P3A akan menurunkan pendapatan sebesar Rp 1,004,- dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Kenaikan iuran P3A tersebut tidak signifikan terhadap penurunan pendapatan yang akan diperoleh oleh petani. Penambahan iuran P3A secara terus menerus akan mengurangi pendapatan. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 0,054 > α 0,05, artinya iuran P3A secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Variabel biaya tenaga kerja memiliki koefisien regresi 1,723 yang berarti setiap kenaikan Rp 1,- biaya tenaga kerja akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp 1,723,- dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Kenaikan biaya tenaga kerja tersebut tidak signifikan terhadap peningkatan pendapatan yang akan

diperoleh oleh petani. Penambahan biaya tenaga kerja secara terus menerus akan mengurangi pendapatan. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 0,047 < α 0,05, artinya biaya tenaga kerja secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Nilai R-square (R 2 ) sebesar 0,998. Hal ini menunjukkan bahwa 99,8% variasi pendapatan usahatani petani di daerah penelitian dapat dijelaskan oleh variabel bebas biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja. Sedangkan 0,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan. Secara simultan nilai signifikan F sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan α sebesar 0,05 (5%). Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan variabel bebas secara serempak memiliki pengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani di daerah penelitian. Pengaruh Faktor Ekonomi Petani Sistem Tanam Legowo 4:1 (Luas Lahan dan Kredit Usahatani) Terhadap Pendapatan Usahatani Tabel 3. Pengaruh Faktor Ekonomi Petani Sistem Tanam Legowo 4:1 Terhadap Pendapatan Usahatani. Variabel Koefisien Regresi Signifikan T Signifikan F Constant X21 (Luas Lahan) X22 (Kredit Usahatani) R 2 = 0,995-495.296,065-664.042,507 4,277 Sumber : Analisis Data Primer (Lampiran 18), 2013 0,36 0,078 0,00 Berdasarkan Tabel 3 maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = -495.296,065 664.042,507X21 + 4,277 X22 + µ 0,000 Berdasarkan hasil persamaan yang diperoleh nilai konstanta sebesar -495.296,065. Artinya bahwa pendapatan usahatani yang diperoleh petani di daerah penelitian sebesar Rp -495.296,065,- jika tidak dipengaruhi oleh luas lahan dan kredit usahatani. Variabel luas lahan memiliki koefisien regresi -664.042,507 yang berarti setiap kenaikan 1 ha luas lahan akan menurunkan pendapatan sebesar Rp 664.042,507,- dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Kenaikan luas lahan

tersebut tidak signifikan terhadap penurunan pendapatan yang akan diperoleh oleh petani. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 0,078 > α 0,05, artinya luas secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Variabel kredit usahatani memiliki koefisien regresi 4,277 yang berarti setiap kenaikan 1 ha luas lahan akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp 4,277,- dengan asumsi faktor lain dianggap konstan. Kenaikan kredit usahatani tersebut tidak signifikan terhadap peningkatan pendapatan yang akan diperoleh oleh petani. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung = 0,000 < α 0,05, artinya kredit usahatani secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. Nilai R-square (R 2 ) sebsesar 0,995. Hal ini menunjukkan bahwa 99,5% variasi pendapatan usahatani petani di daerah penelitian dapat dijelaskan oleh variabel bebas luas lahan dan kredit usahatani. Sedangkan 0,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model persamaan. Secara simultan nilai F sebesar 0,000 yaitu lebih kecil dibandingkan dengan α sebesar 0,05 (5%). Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan variabel bebas secara serempak memiliki pengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani petani di daerah penelitian. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pelaksanaan sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian berjalan sesuai dengan anjuran PPL. 2. Tingkat pendapatan usahatani padi sawah sistem tanam legowo 4:1 di daerah penelitian dikatakan layak. 3. Secara serempak, variabel biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, iuran P3A, dan biaya tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan usahatani. Namun secara parsial, hanya variabel biaya benih, biaya pestisida, dan biaya tenaga kerja yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani. 4. Secara serempak, variabel luas lahan dan kredit usahatani berpengaruh nyata terhadap variabel pendapatan usahatani. Namun secara parsial, hanya variabel kredit usahatani yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani.

Saran Kepada Petani Diharapkan agar tetap mempertahankan budidaya sistem tanam legowo 4:1 sesuai dengan yang telah dianjurkan oleh pemerintah melalui perantara tenaga penyuluh. Kepada Pemerintah Diharapkan agar tetap mempertahankan dan melanjutkan programprogram yang sifatnya berpihak kepada kesejahteraan petani, khususnya petani padi sawah. Kepada Peneliti Selanjutnya Disarankan meneliti faktor lain misalnya efesiensi biaya pada usahatani sistem tanam legowo 4:1. DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 2012. http://www.gerbangpertanian.com/2012/02/cara-meningkatkan produksi-tanaman-padi.html. Diakses pada Tanggal 31 Maret 2013. Pada Pukul 17.00 WIB Hernanto. 1996. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Yogyakarta. Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Prenada Media. Jakarta. Kementrian Pertanian. 2011. Petunjuk Teknis Pengawasan Pupuk dan Pestisida Tahun 2011. Pujaratno, B. 2010. Tanam Padi Sistem Jajar Legowo. www.google.com. Situmorang dan Dilham. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. USU Press. Medan. Van den Ban, A.W. dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta.