PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan. Mewariskan sifat-sifat baik/unggul tanaman induk ke tanaman generasi berikutnya

PERBANYAKAN BENIH SISTEM KLONAL

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN TEKNIS KEGIATAN PENGEMBANGAN SISTEM PERBENIHAN HORTIKULTURA 2014

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEMANDIRIAN BENIH PERKEBUNAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No.12 tahun 1992, pasal 1 ayat 4, benih tanaman yang

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

PERBAIKAN PENGELOLAAN POHON INDUK MANGGA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember Direktur, Ir. Sri Wijayanti Yusuf, M.Agr Sc

I. PENDAHULUAN perbanyakan tanaman secara vegetatif dan perbanyakan tanaman secara

VISITOR FARM DAN UKT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 01/Kpts/SR.130/12/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS SERTIFIKASI BENIH HORTIKULTURA

PERKEMBANGAN TEKNIK PENYAMBUNGAN PADA PEMBENIHAN TANAMAN KOPI ( TULISAN POPULER )

TEKNIK PERBANYAKAN SAMBUNG PUCUK MANGGA DENGAN CARA PENGIKATAN TALI LANGSUNG SUNGKUP. Oleh RUSJAMIN JADI ALI DAN FARIHUL IHSAN

Sertifikasi Benih. Paper Halaqoh Disusun pada tanggal 04 Nopember 2015 Pengasuh Prof. Dr. Kyai H. Ahmad Mudlor, SH

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH JERUK BERMUTU. Oleh : SETIONO

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

TEKNIK SINKRONISASI PENYEDIAAN BATANG BAWAH DAN MATA TEMPEL PADA PERBENIHAN APEL (Mallus Sylvestris Mill.)

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 347/Kpts/OT.210/6/2003 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BALAI BENIH TAMAN PANGAN DAN ATAU HORTIKULTURA

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret Direktur, Ir. Sri Wijayanti Yusuf, M.Agr Sc. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Perbenihan Hortikultura

PERBANYAKAN TANAMAN. Oleh: Rommy A Laksono. Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENANGKAR BENIH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN BENIH PADI DAN KEDELAI

PENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA

BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Timur (2012),

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995 Tentang : Pembenihan Tanaman

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENIHAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

Komasti, Varietas Komposit Kopi Arabika Tahan Penyakit Karat Daun. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

Perbanyakan In-Vitro Klon-Klon Unggul Lokal Kopi Bengkulu. Reny Fauziah Oetami 1)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TEKNIS SERTIFIKASI BENIH HORTIKULTURA

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/Permentan/SR.120/3/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peluang dan Tantangan Perbenihan Kakao di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB Sudirman No.

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

2013, No

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGATURAN PEREDARAN BENIH JERUK DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 3C Tahun 2008 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

b. pelaksanaan pelayanan dalam bidang perbenihan meliputi penyediaan, pengujian, pengawasan dan pengendalian benih/bibit bermutu, sertifikasi dan pela

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jeruk (Citrus sp) merupakan ordo Rutales dan famili Rutaceae.

Tugas, Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pacitan

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan tanaman buah berupa pohon

PROGRAM dan HASIL- HASIL UPTD BPSPT JAMBI DALAM RANGKA PENDAFTARAN/ PELEPASAN VARIETAS. Oleh : Zulyaden Murad

V. STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 85/Kpts-II/2001 Tentang : Perbenihan Tanaman Hutan

SERTIFIKASI BENIH KENTANG DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 39/Permentan/OT.140/8/2006 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI DAN PEREDARAN BENIH BINA

Penyiapan Benih Unggul Untuk Hutan Berkualitas 1

Varietas Unggul Manggis Bebas Getah Kuning Ratu Tembilahan

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor

Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Disusun oleh A. Rahman, A. Purwanti, A. W. Ritonga, B. D. Puspita, R. K. Dewi, R. Ernawan i., Y. Sari BAB 1 PENDAHULUAN

TENTANG PENGUJIAN, PENILAIAN, PELEPASAN DAN PENARIKAN VARIETAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan. Benyamin Lakitan

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP. 07/MEN/2004 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN BENIH IKAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

MEMBUAHKAN TANAMAN BUAH DALAM POT

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN AREN (Arenga pinnata,merr.)

Bagian Kesatu Kepala Balai Pasal 84 (1) Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura mempunyai tugas pokok membantu K

2013, No I. PENDAHULUAN

PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK

VARIETAS UNGGUL BARU (PSDK 923) UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA

KEGIATAN UPTD PSBTPH DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

Draf RUU SBT 24 Mei 2016 Presentasi BKD di Komisi IV DRAF RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM BUDIDAYA TANAMAN

Transkripsi:

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH

Pendahuluan - Benih adalah salah satu penentu keberhasilan agribisnis bidang pertanian; - Penggunaan benih bermutu menentukan keberhasilan produksi di bidang pertanian; - Pengembangan usaha Pertanian perlu dukungan kuat dari aspek penyediaan benih. - Untuk mendukung peningkatan produksi dan mutu buah perlu ketersediaan benih tanaman buah bermutu varietas unggul.

JUMLAH VARIETAS TANAMAN BUAH YANG TELAH DI LEPAS MENTAN SAMPAI DENGAN 4 FEBRUARI 2010 1.SUMBER DARI VARIETAS LOKAL : 338 VARIETAS ; 2.HASIL PEMULIAAN DALAM NEGERI : 80 VARIETAS; 3.INTRODUKSI HASIL PEMULIAAN LUAR NEGERI : 139 VARIETAS; JUMLAH SEMUA : 557 VARIETAS

Ketersediaan Bibt Tanaman Buah Tahun 2009 No. Komoditas Produksi Bersertifikat (Batang) Sasaran Kebutuhan (Batang) % Benih Bersertifikat Terhadap Kebutuhan 1. Mangga 5.687.336 13.418.922 42,38 2. Rambutan 2.024.291 7.132.278 28,38 3. Durian 3.592.895 11.704.920 30,69 4. Jeruk 3.577.253 6.870.051 52,07 5. Manggis 239.313 979.134 24,44 6. Pisang 302.907 17.570.051 1,72 7. Buah Lain 356.066 73.328.313 0,49 Jumlah 15.780.061 131.003.669 12,04

- KUNCI UTAMA DALAM PENANGANAN BUDIDAYA BUAH TERLETAK PADA KEBENARAN BENIHNYA; - MASIH ADA BENIH YANG BEREDAR KURANG JELAS ASAL USULNYA; - BENIH BERMUTU MASIH TERBATAS DIPASARAN; - PERLU PENANGANAN BIBIT YANG BERTANGGUNG JAWAB : DENGAN PERBANYAKAN KONVENSIONAL CEPAT DAN TERARAH DIKEMBANGKAN MELALUI SISTEM KLONAL.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI Pemilihan Metode Perbanyakan Tanaman Buah Tersedianya bahan tanam Sifat tanaman Tujuan atau kepentingan dari perbanyakan Ketersediaan tenaga terampil Ketersediaan sarana

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PERBANYAKAN VEGETATIF Pada prinsipnya perbanyakan tanaman buah-buahan secara vegetatif memiliki dua fungsi : 1. perbanyakan tanaman tanpa mengubah sifat dari pohon induknya. 2. perbanyakan dalam upaya meningkatkan keunggulan tanaman.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI Alasan perbanyakan secara vegetatif dipilih: Pada umumnya tanaman buah-buahan bersifat heterozigot Keturunan yang dihasilkan memiliki sifat yang sama atau lebih baik dengan induknya Mengatasi perbanyakan tanaman yang tidak menghasilkan biji atau biji yang dihasilkan tidak viabel Pada beberapa spesies, perbanyakan vegetatif kadang-kadang lebih mudah, cepat, dan ekonomis Keturunan yang dihasilkan cepat berproduksi

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI CARA PEMBIAKAN VEGETATIF BEBERAPA BUAH Jenis Tan. Enting Okulasi Susuan Setek Cangkok Benih Durian ++ + ++ - - - Rambutan - ++ + - - - Mangga ++ + - - - - Manggis ++ - - - - - Klengkeng ++ - ++ - - - Adpokat ++ + - - - - Duku ++ - + - - - Jambu air ++ - - ++ + - Jambu bol + - - - - ++ Jeruk - + - ++ - - Matoa - - - - + ++

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI Tujuan Mewariskan sifat-sifat baik/unggul tanaman induk ke tanaman generasi berikutnya Mempertahankan keberlangsungan jenis-jenis tanaman dari waktu ke waktu Memperbanyak jumlah individu tanaman dalam waktu relatif singkat dengan kualitas yang baik

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI Meningkatkan nilai keekonomian tanaman sebagai komoditas perdagangan, khususnya untuk tanaman yang menghasilkan buah dengan value yang tinggi Fungsi penyebaran tanaman dari satu daerah ke daerah lainnya Fungsi sosial budaya, adat istiadat, estetika, dan penghijauan, dan penelitian tanaman

KLONALISASI DAN REPRODUKSI MASSAL Upaya Penyediaan Bibit Bermutu melalui Sistem Klonal; Sistem Klonal adalah perbanyakan bibit yang dilakukan melalui Blok Fondasi (BF), Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) dan Blok Perbanyakan Benih (BPB); Sistem Klonal akan menghasilkan tanaman yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya. Untuk menyediakan benih dapat dilakukan reproduksi secara massal dengan kultur jaringan.

Perbanyakan Benih Sistem Klonal

ALUR PERBANYAKAN BENIH TANAMAN BUAH SECARA KLONAL POHON INDUK TUNGGAL (PIT) BLOK FONDASI (BF) (Label Putih) BLOK PENGGANDAAN MATA TEMPEL (BPMT) (Label Ungu) BLOK PERBANYAKAN BENIH (BPB) (Label Biru) PETANI / LAHAN / PRODUKSI - PIT merupakan Pohon Induk dari Varietas Unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian - BF adalah Lahan dengan Luasan Tertentu yang ditanami Turunan Pertama dari PIT (batang bawah dari biji asal PIT, entres dari PIT juga) - BPMT adalah Lahan dengan Luasan Tertentu yang ditanami pohon yang Batang atasnya/ entres berasal dari Blok Fondasi (BF), batang bawah dari biji asal pohon yang jelas asal usul dan kompatibel dengan batang atas. BPB adalah benih hasil perbanyakan yang batang bawah kompatibel dengan batang atas, entres dari pohon di BPMT

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI Lembaga Penelitian POHON INDUK Penelitian atau Plasma Nutfah Pemutihan Introduksi BLOK FONDASI (BF) Daerah Basah BBI Pekalongan BBI Salaman BBI Sangkai Swasta /BUMN BPSBTPH BPSBTPH Daerah Kering BBI Pohjentrek BBI Sidera BBI Sedau BLOK PENGGANDAAN (BP) Balai Benih Induk (BBI) PENANGKAR BIBIT (PB) I II III IV DST PETANI ATAU PERKEBUNAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI POHON INDUK Pohon induk untuk sumber perbanyakan benih/bibit buah-buahan harus memenuhi persyaratan : a. merupakan varietas atau kultivar dari klon yang telah resmi dilepas (dirilis); b. berasal dari hasil penelitian, seleksi plasma nutfah, dan hasil pemutihan; c. diperiksa secara periodik kesehatannya, terutama untuk penyakit yang sistemik; d. di bawah tanggungjawab (wewenang) dan pengawasan lemabaga penelitian.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI BLOK FONDASI Adalah tempat penanaman pohon induk (batang atas) yang akan diperbanyak atau disebarkan di blok penggandaan. Persyaratan Blok Fondasi : a. di setiap BF dapat ditanam beberapa jenis buah-buahan, dan dari setiap jenis dapat terdiri atas beberapa klon sesuai dengan anjuran (rekomendasi) pengembangan dan preferensi pasar; b. penanaman pohon induk harus dikelompokkan berdasarkan pembagian agroklimat c. pengelolaan BF dilakukan oleh BBI dengan mempertimbangkan kebutuhan Blok Penggandaan di wilayah pengembangan.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI BLOK PENGGANDAAN Merupakan tempat perbanyakan bibit buah-buahan yang batang atasnya berasal dari Blok Fondasi. Pengelolaan dilakukan oleh BBI dan BUMN atau pihak swasta yang menjadi mitra usaha para penangkar bibit buah-buahan di daerah atau wilayahnya.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PENANGKAR BIBIT Adalah pelaku yang memperbanyak bibit buah-buahan dengan bibit sumber dari BP. Syarat penting yang harus dipenuhi oleh penangkar adalah harus terdaftar dan dibina secara berkala oleh lembaga yang berwenang (BPSBTPH).

Khusus pada Jeruk Pertanaman jeruk yang merupakan benih sumber di BF dan BPMT harus berada di dalam screen house Batang bawah disarankan dari biji asal tanaman jeruk yang jelas dan punya kelebihan (kompatibel, tahan kekeringan/genangan air, tahan hama penyakit tertentu dan sudah di lepas/dalam proses pelepasan (JC dan RL). Khusus untuk membuat benih sumber BF maupun BPMT, batang bawah harus disemai didalam screen house.

Screen house penyimpanan pohon induk jeruk bebas penyakit di KP Punten Balitjestro

BLOK FONDASI Merupakan lahan pertanaman di dalam Screen House (SH) untuk benih sumber jeruk yang berasal dari keturunan pertama dari Pohon Induk yang dilepas oleh Menteri Pertanian; BF dapat ditanami lebih dari satu jenis dan lebih dari satu varietas, dan ditanam di dalam pot besar; Budidaya tanaman pada BF disesuaikan dengan rekomendasi sehingga pertanaman dalam BF akan menghasilkan mata tempel/entres yang optimal;

Pertanaman jeruk di BF setiap tahun harus diindeksing untuk mengetahui bahwa tanaman tersebut masih tetap bersih dari serangan tular vektor; Lokasi BF jeruk harus terisolasi dan berjarak minimal 5 km dari areal pertanaman tanaman yang terinfeksi penyakit tular vektor seperti VPD, Tristeza dan Vein Enation/Woody gall; Kebenaran varietas yang ditanam dalam BF ditunjukkan atas dasar label yang dikeluarkan oleh BPSBTPH setempat, dengan warna label putih;

Blok Penggandaan Mata Tempel (BPMT) Merupakan lahan pertanaman di dalam Screen House (SH) untuk benih jeruk yang mata tempel/entresnya hanya berasal dari BF; Budidaya pada BPMT disesuaikan dengan rekomendasi masing-masing varietas, kecuali jarak tanamnya; Jarak tanam rapat yaitu 20-25 cm x 40-50 cm, karena BPMT hanya berfungsi untuk menghasilkan mata tempel/bahan sambung saja, tidak sampai produksi buahnya;

Lokasi BPMT jeruk harus terisolasi dan berjarak radius ± 5 km disekitarnya tidak dijumpai tanaman jeruk terinfeksi oleh penyakit tular vektor; Kebenaran varietas yang ditanam dalam BPMT ditunjukkan atas dasar label yang dikeluarkan oleh BPSBTPH setempat, dengan warna label ungu;

Blok Perbanyakan Benih (BPB) Merupakan perbanyakan benih jeruk yang mata tempel/sambung hanya berasal dari BPMT; Tanaman di BPB merupakan keturunan kedua dari BF atau keturunan ketiga dari Pohon Induk yang dilepas oleh Menteri Pertanian; BPB dapat terdiri lebih dari satu jenis dan masing-masing jenis dapat lebih dari satu varietas; Perlakuan budidaya dilaksanakan secara optimal, dapat dalam tanah atau polibag;

Semua benih yang ada di BPB harus dibawah pengawasan BPSBTPH dan diberi label biru, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; BPB tidak digunakan untuk menghasilkan mata tempel, karena merupakan benih tanaman buah yang siap tanam di lapangan untuk menghasilkan produk buah.

Benih sumber jeruk bebas penyakit kelas BPMT siap kirim