BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI JP BISTRO RESTORAN, HOTEL ARYADUTA JAKARTA

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN. tertua di Jakarta dan masih bertahan sampai hari ini. Terletak di pusat ibukota

BAB 3 METODE PENELITIAN

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM DESEMBER 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN WAITER/ WAITRES TERHADAP KEPUASAN TAMU D CAFE RESTAURANT DI HOTEL AXANA PADANG BETRIA RAMADANI

Pusat pembangunan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi nasional telah berkembang begitu pesat terutama pada industri restoran. Data di atas menunjukan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2013

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM NOPEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2012

Bab 1. Pendahuluan. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET kepri.bps.go.id

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM FEBRUARI 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2012

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM MARET 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu penunjang tingkat perekonomian baik dari wisatawan. berkembang. Salah satunya ialah industri perhotelan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Perdagangan, Hotel, dan Restoran TAHUN ,28% 8,69% 9,17% 9,98% Sumber :

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM APRIL 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2012

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2011

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

Perkembangan Pariwisata Bali

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN OKTOBER 2015

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. (21/8/2012). Hal ini tidak terkecuali pada perusahaan jasa, perusahaan dituntut

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2014

PARIWISATA DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. arah yang positif. Hal itu didukung dengan pertumbuhan industri. dalam suatu kesempatan di pameran Internationale Torismus Börse di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. awal abad 21 dan digunakan sebagai ukuran yang reliabel terhadap pertumbuhan

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BERITA RESMI STATISTIK

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Agustus 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN JULI 2016

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE KOTA BATAM JUNI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PARIWISATA DKI JAKARTA

STATISTIK HOTEL DAN PARIWISATA DI KOTA TARAKAN, BULAN APRIL 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT OKTOBER 2011

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT AGUSTUS 2014

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pariwisata merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang berkembang di Indonesia. Oleh sebab itu industri pariwisata sangat berkembang di Indonesia. Mengingat Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa seperti ribuan pulau, pantai yang luas, hutan yang belum terjamah, bahkan aneka budaya dan kekayaan kuliner yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi minat wisatawan. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia yang meningkat terlihat dari kunjungan wisatawan asing yang meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan Berita Resmi Statistik (Badan Pusat Statistik) No. 78/12/Th. XV, 3 Desember 2012, Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Oktober 2012 mencapai 688,3 ribu orang atau naik 4,93 persen dibandingkan jumlah wisman Oktober 2011, yang sebesar 656,0 ribu orang. Begitu pula, jika dibandingkan dengan September 2012, jumlah kunjungan wisman Oktober 2012 naik tipis sebesar 0,70 persen. Bidang pariwisata erat dengan industri perhotelan. Dengan tingkat huni kamar hotel berbintang di 20 propinsi terus mengalami peningkatan, seperti tabel 1.1 di bawah ini.

2 Tabel 1.1 Tingkat Penghunian Kamar Menurut Klasifikasi Bintang di 20 Provinsi di Indonesia Sumber: Berita Resmi Statistik (Badan Pusat Statistik) No. 78/12/Th. XV, 3 Desember 2012. Salah satu hotel bintang lima di Jakarta adalah Hotel Aryaduta Jakarta yang telah berdiri sejak tahun 1974. Terbilang sebagai hotel senior di Jakarta, Hotel Aryaduta Jakarta terus mengembangkan fasilitas dan pelayanan yang semakin modern seiring perkembangan jaman. Hotel di bawah kepemilikan PT. Lippo Karawaci Tbk ini memiliki beberapa outlet restoran yang menyediakan makanan khas negara Jepang, Jerman, Internasional dan Asia. Salah satu restoran di Hotel Aryaduta Jakarta adalah JP Bistro Restoran. Restoran dengan konsep buffet dan A la Carte restaurant ini telah menjadi main restaurant di Hotel Aryaduta Jakarta. Breakfast buffet, lunch buffet, dan dinner buffet dilakukan pada JP Bistro Restoran. Restoran ini menyediakan makanan khas Asia dan Internasional terutama Western Food. Di samping kaya akan cita rasa, JP Bistro Restoran yang merupakan bagian dari hotel berbintang lima ini tentu sangat menjaga kualitas layanan. Restoran yaitu suatu tempat yang menawarkan dan menjual macam jenis makanan minuman disertai dengan layanan yang baik kepada semua pengunjung. Menurut Wiwoho (2008 : 1), Restoran merupakan suatu tempat yang menyediakan

3 makanan dan minuman untuk dikonsumsi oleh tamu, sebagai kebutuhan yang sangat mendasar akan makan dan minum dalam rangka memulihkan kembali kondisinya yang telah berkurang setelah melakukan suatu kegiatan sehingga bisa kembali kepada stamina semula. Berbicara tentang layanan, tentu dekat dengan kualitas layanan yang diberikan. Di tengah persaingan ketat antar restoran, menjadikan setiap restoran berlomba-lomba menarik perhatian calon pelanggan. Berbagai macam strategi dilakukan dari penyediaan sarana fasilitas, produk yang unik, pemasaran yang beragam, dan lainnya. Termasuk mengembangkan dan memperbaiki kualitas layanan seiring perkembangan jaman dan tuntutan dari keinginan masyarakat. Menurut Griffin (2005 : 110), para pelanggan semakin peduli dengan layanan, bagaimana pelanggan diperlakukan bila pelanggan membeli sesuatu. Kualitas layanan di bidang restoran salah satu hal yang penting selain kualitas cita rasa dan kualitas produk. Menurut Lewis & Booms dalam Tjiptono & Chandra (2011 : 180), kualitas layanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu terwujud sesuai harapan pelanggan. Kualitas layanan yang baik menjadi poin tersendiri dalam menilai layanan tentang kualitas suatu restoran. Kualitas layanan tersebut diharapkan dapat menjadi faktor pelanggan untuk loyal. Loyalitas pelanggan itu sendiri adalah fondasi sebuah usaha restoran tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang. Seperti menurut Assauri (2012 : 15), Menciptakan dan mempertahankan pelanggan yang loyal, merupakan jantung setiap bisnis. Pelanggan yang loyal tidak akan mudah terpengaruh dengan tawaran dari restoran lain. Selain itu secara tidak langsung pelanggan yang loyal akan merekomendasikan restoran tersebut kepada calon pelanggan lain.

4 JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta memiliki tingkat keramaian sangat tinggi terutama saat jam makan siang (lunch) pada weekdays. Keramaian JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta antara 85% - 90% bahkan tidak jarang 100%. Pelanggan yang datang ke JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta cenderung pelanggan kantoran yang melakukan meeting dan banyak juga pelanggan yang datang ke JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta adalah guest in-house bahkan walk-in guest. Meskipun memiliki kondisi ramai, JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta mengharapkan adanya penambahan pelanggan loyal karena cukup sulit untuk menjadikan pelanggan baru menjadi pelanggan yang loyal. Berdasarkan hasil wawancara, pihak JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta menerima keluhan dari pelanggan yang dikarenakan pada saat kondisi ramai atau fully booked, kecepatan dan kesigapan staff tidak maksimal. Namun, pihak JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta berusaha memperbaiki kualitas layanan mereka dengan melakukan review pada setiap keluhan pelanggan pada saat briefing. Maka dari hal tersebut penulis tertarik untuk menjadikan JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta sebagai objek pengamatan dalam pembuatan tugas akhir. Berdasarkan permasalahan yang ada, penulis menjadikan sebagai judul untuk tugas akhir, yaitu : Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas Pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta.

5 1.2 Ruang Lingkup Penulis memberikan ruang lingkup pada penelitian ini agar penelitian tidak terlalu luas dan hanya membahas mengenai Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. Berikut lingkupan pada penelitian ini: 1. Penulis hanya melakukan penelitian pada kualitas layanan dan loyalitas pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. 2. Populasi dan sampel pelanggan JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta yaitu pelanggan yang melakukan makan siang dan pada saat weekdays di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. 3. Penulis tidak melakukan penelitian terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi loyalitas pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. 1.2.1 Formulasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan judul, maka penulis merumuskan masalah yaitu mengenai: 1. Bagaimana kualitas layanan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta? 2. Bagaimana loyalitas pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta? 3. Apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta?

6 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Di dalam penulisan tugas akhir ini, adapun tujuan dari penulis, yaitu: 1. Untuk mengetahui kualitas layanan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. 2. Untuk mengetahui loyalitas pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. 1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat pada penulisan tugas akhir ini yang diharapkan oleh penulis, yaitu: 1. Manfaat bagi pihak JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran yang berguna bagi pihak JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta agar dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan dan mempertahankan serta adanya penambahan loyalitas pelanggan. 2. Manfaat bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pada saat melakukan penelitian sejenis atau dapat sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang baik kepada pembaca tentang kualitas layanan dan loyalitas pelanggan.

7 1.4 Hipotesis Penulis menggunakan hipotesis asosiatif dalam melakukan penelitian tugas akhir. Menurut Sugiyono (2009 : 100), Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. 1. Ho : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. 2. Ha : Terdapat pengaruh secara signifikan antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. 1.5 Landasan Teori Dalam penulisan tugas akhir dibutuhkan landasan-landasan teori untuk mendukung dan menjelaskan variabel-variabel yang dicantumkan. Penulis menggunakan beberapa buku utama sebagai panduan landasan teori, yaitu: 1. Untuk Loyalitas Pelanggan, penulis menggunakan : Griffin, J. (2005). Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta: Erlangga Charantimath, P. M. (2011). Total Quality Management. Second Edition. New Delhi: Pearson. 2. Untuk Kualitas Layanan, penulis menggunakan : Tjiptono, F. (2012). Service Management: Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: ANDI Tjiptono, F & Chandra, G. (2011). Service, Quality, & Satisfaction. Edisi Ketiga. Yogyakarta: ANDI

8 Penulis juga menggunakan beberapa jurnal yang mengacu terhadap pembahasan kualitas layanan dan loyalitas pelanggan serta buku-buku pendukung lainnya. 1.6 Metode Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Jenis penelitian menurut jenis data yang digunakan oleh penulis adalah jenis kuantitatif (data berbentuk angka). Kemudian, jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif dan asosiatif dengan hubungan kausal. Deskriptif dimaksudkan untuk menjelaskan variabel x dan y di mana rumusan masalah terdapat dua rumusan masalah deskriptif. Sedangkan asosiatif dengan hubungan kausal dimaksudkan sebagai penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel pengikat dan variabel bebas. Pada penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, penulis melakukan penelitian survey. Sehingga penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu: 1. Kuisioner : pengumpulan data yang dilakukan dengan sejumlah pernyataan tertulis kepada responden secara langsung dan nyata. 2. Wawancara : pengumpulan data atau informasi dilakukan dengan tanya jawab dengan pihak JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta secara langsung melalui tanya jawab tanpa ada batasan batasan.

9 3. Studi Pustaka : Metode yang dilakukan penulis dengan memperoleh informasi dari pihak luar atau sebagai pendukung data melalui Buku, Jurnal, dan E-book. 1.6.2 Jadwal Penelitian Jadwal penelitian tugas akhir ini dilakukan selama kurang lebih 5 bulan yang dimulai dari bulan Februari 2013 sampai Juni 2013 Tabel 1.2 Jadwal Penelitian Sumber: Penulis, 2013 1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri dari enam bab dengan pembagian uraian sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. Selain itu terdapat penjelasan penulis

10 menggunakan Tjiptono serta beberapa buku sebagai bahan acuan. Bab ini juga berisikan formulasi masalah yang akan dibahas, tujuan yang ingin dicapai, tempat lokasi penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan berisi teori-teori yang digunakan sebagai landasan bagi penulis dalam melakukan penelitan dan pemikiran yaitu teori layanan/jasa, kualitas layanan, dan loyalitas pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini berisikan desain penelitian, teknik pengambilan data, skala serta rumusan teknik analisis data yang digunakan oleh penulis. Jenis penelitian menurut jenis data yang digunakan oleh penulis adalah jenis kuantitatif (data berbentuk angka). Kemudian, jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif dan asosiatif dengan hubungan kausal. Penulis melakukan penelitian survey ke lapangan secara langsung. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuisioner, dan studi kepustakaan. BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Bagian ini menjelaskan analisis penelitian dan bahasan yang dilakukan penulis dengan pembuktian atas penelitian. Hasil penelitian berupa data-data dari kuisioner pelanggan JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, berisi tentang simpulan dari hasil penelitian. Selain itu, dapat ditambahkan saran untuk menjelaskan prospek pengembangan hasil penelitian sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi pembaca maupun pihak JP Bistro Restoran, Hotel Aryaduta Jakarta. DAFTAR PUSTAKA

11 Referensi hanya memuat artikel ilmiah, buku dan sumber lain yang benarbenar dirujuk pada tulisan. Referensi harus lengkap, jelas, dan disusun secara alfabetis berdasarkan nama pengarang. RIWAYAT PENULIS Nama penulis lahir di kota (kelahiran) pada (tanggal bulan tahun). Penulis menamatkan pendidikan S1/S2/S3 di (Universitas) dalam bidang (ilmu) pada (tahun). Saat ini bekerja sebagai (jabatan) di (instansi tempat bekerja). Penulis aktif di (organisasi profesi) sebagai (jabatan). LAMPIRAN-LAMPIRAN Dokumen tambahan yang ditambahkan (dilampirkan) ke dokumen utama.