Gerakan Nasional Revolusi Mental

dokumen-dokumen yang mirip
SATUAN KERJA REVOLUSI MENTAL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DEWAN JURI - Hermanus Prihatna (LKBN Antara) - Beawiharta (Reuters) - Perwakilan Kemenko PMK

DR. Arif Budimanta MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Gerakan Nasional Revolusi Mental

- 1 - BAB I PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Revolusi Mental adalah Gerakan untuk rnengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN NASIONAL REVOLUSI MENTAL DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V VISI, MISI,TUJUAN DAN SASARAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNIVERSITAS UDAYANA TEMA: INDONESIA BERSIH, INDONESIA TERTIB, DAN INDONESIA MELAYANI

Gerakan Nasional Revolusi Mental

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

RPJMN dan RENSTRA BPOM

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

VISI DAN MISI CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI PEMALANG PERIODE

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2017 TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1.1. ANALISIS SITUASI

PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERNAL DI KEMRISTEKDIKTI. Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH, Mhum. (INSPEKTORAT JENDERAL KEMRISTEKDIKTI)

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB II PERJANJIAN KINERJA

VISI MISI PASANGAN CALON BUPATI WAKIL BUPATI KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE TAHUN H. RISWADI DAN HJ. NURBALISTIK

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PANDUAN UMUM INTEGRITAS - ETOS KERJA - GOTONG ROYONG BUKU SAKU UNTUK INDONESIA BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN

S A M B U T A N GUBERNUR SUMATERA UTARA PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-72 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

AYO KERJA, KAMI PASTI

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

PLEASE BE PATIENT!!!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KEGIATAN KKN-REVOLUSI MENTAL Lokasi Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN

good governance dan clean government; (4) aspek sosial dan budaya ditunjukkan oleh keadaan politik yang stabil, derajat kehidupan sosial

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

SAMBUTAN TERTULIS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SELAKU PENASEHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-44 KORPRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

SAMBUTAN TERTULIS SELAKU PENASIHAT NASIONAL KORPRI PADA HARI ULANG TAHUN KE-44 KORPRI TAHUN 2015

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I DESKRIPSI KEGIATAN. Tema Indonesia Melayani, Indonesia Bersih, dan Indonesia Tertib

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan

SOSIALISASI SKB 3 MENTERI DAN SEB TERKAIT JAI DAN GAFATAR

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PADA UPACARA BENDERA MEMPERINGATI HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-108 TAHUN 2016

bukan sekedar baju seragam di hari Sabtu! Dodi Nandika

GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTE& Oleh: NUR ROHMAH MUKTIANI, MPd. NIP

Kebijakan Pengawasan Proyek Pinjaman/ Hibah Luar Negeri (PHLN) dari IsDB dan SFD

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

INTERNALISASI NILAI-NILAI REVOLUSI MENTAL DALAM MEMBANGUN BUDAYA KERJA

KEBIJAKAN PEMERINTAH PENUNTASAN PERMUKIMAN KUMUH

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PRES I DEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG. dimaksud dalam huruf b merupakan tanggung jawab bersama keluarga, satuan pendidikan, dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 TANGGAL 17 AGUSTUS 2011

BAB III VISI MISI PEMBANGUNAN DAERAH

SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi

S1 Manajemen. Visi. Misi

MELAYANI UNTUK MENJADI BERKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Gerakan Nasional Revolusi Mental Revolusi Mental adalah perubahan cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja bangsa Indonesia yang mengacu nilainilai strategis instrumental yaitu integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat. Semangat Revolusi Mental adalah untuk melanjutkan perjuangan besar mengisi janji kemerdekaan yang dinyatakan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1957, yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat perubahan berkemajuan bangsa Indonesia. Revolusi Mental adalah gerakan hidup baru untuk mewujudkan Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. 6

Semangat perubahan berkemajuan melalui Revolusi Mental dikuatkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Inpres No. 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental yang ditetapkan pada tanggal 6 Desember 2016. Gerakan Nasional Revolusi Mental muncul sebagai jawaban atas melemahnya integritas dikalangan masyarakat yang ditandai dengan banyaknya praktik korupsi dan penyimpangan dalam tata kelola pembangunan. Selain itu terjadi penurunan etos kerja di kalangan masyarakat yang lebih mengutamakan hasil dari pada pencapaiannya, cenderung menempuh jalan pintas dan bersifat pragmatis, yang dapat menciptakan budaya korupsi. Hal tersebut juga dibarengi dengan melemahnya budaya gotong royong yang menyebabkan masyarakat cenderung mempunyai karakter individualistik. Untuk itu perlu diterapkan gerakan sosial secara bersama-sama dan cepat, pemerintah bersama masyarakat menerapkan semangat revolusi mental dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Revolusi Mental adalah Gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku bangsa Indonesia yang mengacu nilai-nilai integritas, etos kerja dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi pada kemajuan, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera dan bermartabat 7

Tujuan dari Revolusi Mental 1. Mengubah cara pandang, pola pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. 2. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti. 3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesia baru yang unggul menerapkan nilai-nilai integritas, kerja keras, dan semangat gotong royong. 8

Nilai-nilai Strategis Instrumental Revolusi Mental INTEGRITAS Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan yang menyelaraskan hubungan diantara tindakan dengan nilai dan prinsip kehidupan. Integritas merupakan kesatuan kata dan perbuatan yang mengarahkan karakter dan perilaku seseorang secara bertanggung jawab. Bentuk penjabaran nilai integritas antara lain dapat dipercaya, sadar hak dan kewajiban, serta bertanggungjawab. ETOS KERJA Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau masyarakat. Etos kerja seseorang berkaitan erat dengan kepribadian, perilaku, dan karakter individu yang bersangkutan. Etos kerja antara lain terdiri dari nilai daya saing, kreatif, mandiri, inovatif dan produktif. GOTONG ROYONG Gotong royong merupakan nilai yang telah ada sejak zaman nenek moyang kita. Masyarakat Indonesia dikenal sejak lama telah menggunakan cara kerjasama di dalam menyelesaikan setiap masalah yang mereka hadapi. Bentuk nilai gotong royong antara lain terdiri dari saling menghargai, kerjasama, solidaritas, perilaku tolong menolong, berorientasi pada kebaikan bersama, dan 9

Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Bentuk nyata dari GNRM selanjutnya dijabarkan kedalam 5 (lima) PROGRAM GERAKAN PERUBAHAN sebagai berikut: 1. Gerakan Indonesia Melayani, adalah gerakan untuk meningkatkan perilaku pelayanan publik berintegritas. Contoh Gerakan Indonesia Melayani diantaranya : Penguatan kualitas SDM Aparat desa/kelurahan dalam pelayanan masyarakat. Peningkatan pelayanan dengan senyum sapa dan salam. Peningkatkan layanan publik dengan berorientasi pada pelayanan yang cepat, tepat dan murah. Keterbukaan informasi publik yang jelas dan tegas terkait pelayanan umum, seperti informasi kepada masyarakat terkait informasi pengurusanpengurusan administrasi pembuatan ktp, pembuatan sim, pengurusan akte kelahiran, pengurusan nikah, pengurusan kematian, ijin keramaian, pengurusan IMB dsb. Pembuatan aplikasi pelayanan publik berbasis IT. Keterbukaan dalam penggunaan anggaran kegiatan pemerintahan Perbaikan sistematika pengaduan masyarakat. Perbaikan sistem administrasi kantor desa/kelurahan/ kantor pelayanan publik lainnya. 2. Gerakan Indonesia Bersih, adalah gerakan untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat baik jasmani dan rohani pada semua simpul perubahan. Contoh Gerakan Indonesia Bersih diantaranya Mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat. Menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan Membangun sistem pengolahan / bank sampah. Tidak buang sampah sembarangan, pemilahan sampah dan peningkatan fungsi bank sampah. Hemat penggunaan sumberdaya air, listrik dan sumber 10

daya alam lainnya. Toilet bersih diseluruh gedung-gedung pemerintahan, kantor kelurahan, sekolah dan perguruan tinggi, rumah sakit. Mewujudkan kebersihan MCK/ toilet umum, Melaksanakan pembiasaan cuci tangan. Melaksanakan Jumat sehat dan bersih. Menjaga sungai ; drainase atau saluran lingkungan, pantai dan laut tetap bersih. Tidak menyampah setelah membuat kegiatan yang melibatkan orang banyak. Melaksanan penghijauan dan peduli lingkungan 3. Gerakan Indonesia Tertib, adalah gerakan untuk mewujudkan perilaku hidup tertib terutama di ruang publik mengacu kepada asas ketertiban umum. Contoh Gerakan Indonesia Tertib diantaranya Sosialisasi bahaya narkoba dan bahaya kekerasan. Ajakan tertib antri baik di ATM, di loket-loket pembayaran, loket tiket, halte bus, kereta api, dsb. Melaksanakan tertib antre dalam hal pembagian bantuan agar nyaman dan aman. Melaksanakan tertib penggunaan ruang publik. Tertib berlalu lintas dengan menggunakan helm, tidak melawan arus, tidak bonceng bertiga, tidak ngebut, dsb. Tidak tawuran, tidak mencoret-coret sembarangan. Menjaga ketertiban lingkungan. Penegak hukum yang melaksanakan perilaku tertib. Melaksanakan tertib penggunaan ruang parkir. Melaksanakan tertib penggunaan dan pengelolaan fasilitas umum dan fasilitas sosial. Menyediakan informasi perilaku tertib berlalu lintas. 4. Gerakan Indonesia Mandiri, adalah gerakan untuk mewujudkan perilaku kreatif, inovatif, dan beretos kerja tinggi agar mewujudkan kemandirian dibidang pangan, energi, dan teknologi dalam menghadapi persaingan regional dan global. 11

Contoh Gerakan Indonesia Mandiri diantaranya Membudayakan perilaku mandiri. Membantu peningkatan kewirausahaan / ekonomi kreatif. Menumbuhkembangkan gerakan cinta produk Indonesia. Meningkatkan budaya penggunaan produk dalam negeri. Melakukan pembiasaan penggunaan produk dalam negeri. Mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan. Melakukan pelatihan masyarakat desa untuk meningkatkan ekonomi kreatif. Melakukan implementasi teknologi tepat guna untuk mendorong ekonomi kreatif. Menyelenggarakan pagelaran seni dan budaya. Melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat. 5. Gerakan Indonesia Bersatu, adalah gerakan untuk mewujudkan perilaku saling menghargai dan gotong royong untuk memperkuat jati diri dan karakter bangsa. Contoh Gerakan Indonesia Bersatu diantaranya Menumbuhkan perilaku toleran dan kerukunan inter dan antar umat beragama. Meningkatkan budaya gotong royong. Menumbuhkan rasa kepedulian sosial. Mendorong penguatan daya rekat sosial dan kebhinekaan dalam persatuan. Melaksanakan pengembangan ruang publik yang ramah dan bebas dari penyebaran kebencian. Meningkatkan kerjasama dan kesetiakawanan sosial. Meningkatkan jiwa patriot, suka menolong, dan cinta tanah air. Mendorong meningkatnya peran lembaga agama, keluarga, media publik yang mengajarkan perdamaian dan toleransi. Menyelenggarakan perkemahan remaja dan pemuda lintas agama. Membuat kegiatan bersama dibidang ekonomi, sosial, budaya, dll. Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan terkait penanaman nilai-nilai budi pekerti, toleransi dan kerukunan. 12

Perubahan Revolusi Mental 13