PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA DAN ATAU ANTAR KELURAHAN DI KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR: 3 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN/ATAU PENGGABUNGAN DESA

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 02 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 02 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 03 TAHUN 2000

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BUPATI MAGELANG. LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 17 Tahun 2005 Serie : D Nomor : 3 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 17 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG SUMBER PENDAPATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 8 TAHUN 2013

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 12 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN, PEMECAHAN, PENGGABUNGAN, DAN PENGHAPUSAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 27 TAHUN 2004 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BANJAR DINAS DALAM DESA DAN LINGKUNGAN DALAM KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 08 TAHUN 2000 SERI D NOMOR SERI 3

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 8 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 10/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 08 TAHUN 2000 T E N T A N G PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN ATAU PENGGABUNGAN PEKON

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2007

-2- Dengan Persetujuan Bersama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 17 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 6 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 15 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2004 T E N T A N G

14 LEMBARAN DAERAH Agustus KABUPATEN LAMONGAN 13/E 2006 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 09 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PEMEKARAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SELAYAR NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH NOMOR 31 TAHUN 2000

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO LEMBARAN DAERAH NOMOR : 12 TAHUN 2000 SERI : NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 13 TAHUN 2000

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, PENGGABUNGAN DESA DAN PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DESA SUKOMAKMUR KECAMATAN KAJORAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 06 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA ANTAR DESA DI KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 1 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

Perda No. 5 / 2002 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Di Desa dan atau Kelurahan. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH NOMOR 21 TAHUN 2000

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH ( PROPEDA ) KABUPATEN MAGELANG TAHUN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

Transkripsi:

1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat, maka atas prakarsa masyarakat dapat dilakukan Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa; b. bahwa berdasarkan Pasal 6 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa, maka perlu mengatur Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa ; c. bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 jis Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950) dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 36); 2. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839) ;

2 3. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Peraturan Desa ; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi Dan Tatakerja Pemerintah Desa ; 5. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 3 Tahun 2000 tentang Tata cara Pencalonan, Pemilihan dan atau Pengangkatan Perangkat Desa ; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan Perwakilan Desa ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 12 Tahun 2000 tentang Tata cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG M E M U T U S K A N PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Magelang sebagai daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Magelang ; c. Bupati adalah Bupati Magelang ; d. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Magelang ; e. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Magelang ; f. Camat adalah Kepala Kecamatan di Kabupaten Magelang ; g. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat

3 istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten Magelang ; h. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa dan Badan Perwakilan Desa ; i. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa ; j. Kepala Desa adalah Kepala Pemerintahan di Desa ; k. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat di Desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; l. Dusun atau disebut dengan nama lain adalah sebutan dari bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan Pemerintahan Desa ; m. Pembentukan Desa adalah tindakan mengadakan Desa baru ; n. Pemecahan Desa adalah tindakan mengadakan Desa baru di dalam Desa ; o. Penghapusan Desa adalah tindakan meniadakan Desa yang ada ; p. Penggabungan Desa adalah pengabungan dua Desa atau lebih menjadi satu Desa baru ; q. Desa Persiapan adalah Desa baru di wilayah Desa sebagai hasil pemecahan yang akan ditingkatkan menjadi Desa yang berdiri sendiri ; r. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintahan kepada daerah dan Desa dan dari daerah ke Desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskan. BAB II PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA Pasal 2 (1) Tujuan Pembentukan, Penghapusan, dan atau Penggabungan Desa adalah untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan Pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna dan pe layanan terhadap masyarakat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemajuan pembanguan ; (2) Desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul Desa dan persyaratan yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat ; (3) Pembentukan Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) terjadi karena pembentukan Desa baru dan atau sebagai akibat pemecahan Desa. Pasal 3

4 (1) Atas prakarsa masyarakat Desa yang karena perkembangan masyarakat dan wilayahnya tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai Desa dapat dihapus dan atau digabung ; (2) Tata cara Pembentukan, Penghapusan dan atau Penggabungan Desa akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 4 (1) Desa dibentuk dengan syarat-syarat sebagai berikut : a. Jumlah penduduk, yaitu sedikit-dikitnya 2.500 (dua ribu lima ratus) jiwa atau 500 (lima ratus) Kepala Keluarga ; b. Luas Wilayah, yaitu wilayah yang terjangkau, dalam pelayanan dan pembinaan masyarakat dengan memperhatikan jaringan perhubungan dan komunikasi yang tersedia ; c. Letak Wilayah, yaitu letak gegrafis memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar Dusun yang letaknya memungkinkan terpenuhinya faktor luas wilayah sebagaimana dimaksud huruf b ; d. Sosial Bdaya, yaitu kondisi sosial masyarakat yang memberikan peluang bagi masyarakat dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat dalam hubungannya dengan adat istiadat ; e. Potensi Desa, yaitu tersedianya tempat untuk mata pencaharian masyarakat dan atau kekayaan Desa untuk memberikan penghasilan Perangkat Desa dan Pembangunan Desa ; f. Sarana dan Prasarana, yaitu tersedianya atau kemungkinan tersedianya sarana dan prasarana perhubungan, sosial, pemasaran produksi dan prasarana Pemerintahan. (2) Dalam Pembentukan Desa berdasarkan syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berpedoman pada pola Tata Desa yang memungkinkan kelancaran perkembangan Desa dengan selaras dan sesuai dengan Tata Pemerintahan Desa, Tata Masyarakat dan Tata Ruang Fisik Desa, guna mempertahankan keseimbangan lingkungan yang lestari. Pasal 5 (1) Pembentukan, Penghapusan dan atau Penggabungan Desa atas prakarsa masyarakat diusulkan Kepala Desa dengan persetujuan BPD kepada Bupati melalui Camat ;

5 (2) Usul Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) oleh Bupati dimintakan persetujuan kepada DPRD ; (3) Pembentukan, Penghapusan dan atau Penggabungan Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB III NAMA, BATAS DAN PEMBAGIAN WILAYAH Pasal 6 Pembentukan, Penghapusan dan atau Penggabungan Desa sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (3) menetapkan nama, luas wilayah, jumlah penduduk, batas Desa dan jumlah Dusun yang dibentuk. Pasal 7 (1) Berdasarkan pertimbangan teknis pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat, dapat diadakan penetapan kembali dan atau perubahan batas Desa ; (2) Penetapan kembali dan atau perubahan batas Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pasal 8 (1) Untuk memperlancar jalannya Pemerintahan Desa, didalam Desa dibentuk beberapa Dusun ; (2) Dusun yang karena perkembangan teknis pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat dapat dipecah ; (3) Jumlah Dusun dalam suatu Desa disesuaikan dengan jumlah penduduk, kondisi wilayah dan jangkauan pelayanan Pemerintahan ; (4) Penetapan jumlah Dusun, luas dan batas Dusun diusulkan kepada Bupati oleh Kepala Desa melalui Camat setelah mendapatkan persetujuan BPD ; (5) Tata cara pemecahan Dusun sebagaimana dimaksud ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. BAB IV PEMECAHAN DESA Pasal 9

6 (1) Desa yang karena perkembangan keadaan, pertimbangan-pertimbangan teknis Pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat dapat dipecah menjadi desa dan atau kelurahan; (2) Pemecahan Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) diusulkan oleh Kepala Desa dengan persetujuan BPD kepada Bupati melalui Camat, dengan memperhatikan syarat-syarat terbentuknya suatu Desa dan atau Kelurahan sesuai dengan Ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ; (3) Pemecahan Desa menjadi Desa baru dilakukan melalui Desa Persiapan yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati ; (4) Desa Persiapan sebagaimana dimaksud ayat (3) untuk dapat ditingkatkan menjadi Desa, harus memenuhi syarat-syarat terbentuknya Desa sebagaimana dimaksud Pasal 3 ; (5) Pengesahan Desa Persiapan menjadi Desa definitif, penetapannya dilakukan dengan Keputusan Bupati setelah mendapatkan persertujuan DPRD ; (6) Tata cara Pemecahan Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. BAB V HAK, KEWENANGAN DAN KEWAJIBAN DESA Pasal 10 (1) Desa mempunyai hak sebagai berikut : a. Menyelenggarakan Urusan Rumah Tangganya sendiri ; b. Melaksanakan Peraturan Desa dan ketentuan-ketentuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah. (2) Kewenangan Desa mencakup : a. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul Desa ; b. Kewenangan yang oleh peraturan Perundang-undangan yang berlaku belum dilaksanakan oleh Daerah dan Pemerintah ; c. Tugas Pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan atau Pemerintah Daerah. (3) Kewajiban Desa adalah : a. Menjalankan Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Masyarakat serta pelayanan di Desa yang bersangkutan ; b. Menyelenggarakan Administrasi Pemerintahan Desa ; c. Melakukan tugas-tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah ;

7 d. Menjamin dan menusahakan keamanan, ketentraman dan kesejahteraan warga Desanya ; e. Memelihara Tanah Kas Desa, Usaha Desa dan Kekayaan Desa lainnya yang menjadi milik Desa untuk tetap berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan Ketentuan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Pasal 11 (1) Pemberian Tugas Pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan atau Pemerintah Daerah kepada Desa sebagaimana dimaksud Pasal 10 ayat (2) huruf c disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana serta serta sumber daya manusia ; (2) Pemerintah Desa berhak menolak pelaksanaan tugas pembantuan yang tidak disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Desa-desa dalam Wilayah Kabupaten Magelang sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini yang berstatus sebagai Desa adalah Desa menurut Peraturan Daerah ini. Pasal 13 Nama, Luas Wilayah dan Batas Desa yang ada sekarang adalah Nama, Luas Wilayah dan Batas Desa menurut Peraturan Daerah ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Bupati sepanjang mengenai pelaksanaanya. Pasal 15

8 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magelang. Ditetapkan di Kota Mungkid. Pada tanggal 9 April 2001 BUPATI MAGELANG TTD. DRS. H. HASYIM AFANDI. Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 43 Tahun 2001 Tanggal 9 April 2001 Serie D, Nomor 42 Sekretaris Daerah Ttd. DRS. H. SOLECHAN, AS. Pembina Utama Muda NIP. 500 034 460 jus t. 2001

9 PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA PENJELASAN UMUM. Dalam rangka meningkatkan kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat maka atas prakarsa masyarakat setempat dapat dilakukan Pembentukan, Penghapusan dan atau Pengabungan Desa.

10 Dalam rangka Pembentukan, Penghapusan dan atau Pengabungan Desa, maka yang perlu diperhatikan adalah upaya untuk meningkatkan kelancaran perkembangan Desa dengan selaras dan sesuai dengan Tata Pemerintahan Desa dan Tata Masyarakatnya yang memungkinkan penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat lebih berdaya guna dan berhasil guna. Berdasarkan Pasal 6 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa, maka perlu mengatur Pembentukan, Penghapusan dan atau Penggabungan Desa dengan Peraturan Daerah Kabupaten Magelang. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup Jelas Pasal 2 : Cukup Jelas Pasal 3 : Cukup Jelas Pasal 4 : Cukup Jelas Pasal 5 : Cukup Jelas Pasal 6 : Cukup Jelas Pasal 7 : Cukup Jelas Pasal 8 : Cukup Jelas Pasal 9 : Cukup Jelas Pasal 10 : Cukup Jelas Pasal 11 : Cukup Jelas Pasal 12 : Cukup Jelas Pasal 13 : Cukup Jelas Pasal 14 : Cukup Jelas Pasal 15 : Cukup Jelas Pasal 16 : Cukup Jelas PENJELASAN TAMBAHAN Bahwa Peraturan Daerah ini telah dibahas dalam Pansus DPRD Kabupaten Magelang pada tanggal 17, 19, 20, 21, 22 Maret 2001 dan telah mendapat persetujuan DPRD Kabupaten Magelang dengan Keputusan DPRD Nomor : 09/DPRD/2001 tentang Persetujuan Penetapan Peraturan Daerah Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa jus t. 2001.