BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. generasi yang akan datang serta merupakan pengejawantahan diri.

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Persoalan tempat tinggal masih menjadi masalah pelik bagi penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB I. Jakarta berbondong-bondong untuk tinggal, belajar, dan bekerja di ibukota. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta, seperti yang telah kita ketahui, merupakan kota dengan populasi

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. agama mempunyai rumah ibadah masing-masing.

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berubah dibandingkan dengan perancangan bangunan tempat ibadah pada masa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan % dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

didirikannya dekat dengan lingkungan kampus.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Sumber:

BAB I PENDAHULUAN I. 1. LATAR BELAKANG. I Latar Belakang Perancangan. Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan primer.

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya kualitas hidup dari manusia itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia terutamanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Judul Proyek. Kota Jakarta adalah tempat yang dianggap menyenangkan oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. diperuntukkan bagi warga kota yang sebagian besar kalangan menengah dan menengah ke

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kendaraan tapi cukup dengan berjalan kaki saja.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dunia Arsitektur sekarang ini sudah semakin berkembang melalui ide-ide untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu program

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

RUMAH SUSUN HEMAT ENERGI DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

RUMAH SUSUN SEWA ANGGOTA TNI KOPASSUS DI KAWASAN CIJANTUNG JAKARTA TIMUR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar BelakangProyek. Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Proyek. Universitas Bina Nusantara merupakan salah satu universitas swasta yang

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta sebagai kota metropolitan bertumbuh sangat pesat terutama dari segi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Jakarta merupakan salah satu kota besar yang memiliki perkembangan cukup

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta yang mempunyai wilayah seluas 740 km 2. menjadikan Jakarta sebagai kota yang sangat padat penduduknya.

HOTEL KAPSUL DENGAN PENDEKATAN PENGARUH PERILAKU ISTIRAHAT PENGHUNI DI TANAH ABANG JAKARTA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan Perumahan bagi Penduduk Jakarta

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB IV ANALISA TAPAK

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional. Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT SUSTAINABLE ARCHITECTURE. Disusun Oleh : Nama : Neti Nim :

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Sensus Penduduk dan Tabel 2. Data Proyeksi Perkembangan Sensus Penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB III: DATA DAN ANALISA

KATA PENGANTAR. Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara, Jakarta. TOPIK : ARSITEKTUR BERKELANJUTAN- HEMAT ENERGI

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI OTISTA JAKARTA TIMUR

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

Sudirman Green Office

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

aktivitas manusia. 4 Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan lahan yang menjadi penyebab utama Bumi menjadi hangat, baik pa

RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK di CENGKARENG JAKARTA BARAT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

HALAMAN PENGESAHAN...

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang bertempat tinggal dan bekerja di dalam kota maupun yang berasal dari daerah pinggiran seperti, Tangerang, Bekasi, dan Depok. Kebutuhan akan tempat tinggal menjadi sesuatu yang primer dan seringkali menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi pemerintah. Jumlah populasi penduduk yang dari tahun ke tahun semakin meningkat nampaknya tidak seimbang dengan keadaan lahan di Jakarta yang terbatas luasnya. Kepadatan penduduk yang semakin meningkat dapat menimbulkan masalahmasalah yang serius seperti masalah kemiskinan, kesehatan, keamanan, pendidikan dan lain sebagainya. Harga lahan yang semakin mahal membuat sebagian penduduk merasa kesulitan mendapatkan lokasi tempat tinggal yang sesuai. Akhirnya, banyak daerah dimana penduduknya tinggal berdesak-desakkan. Situasi yang crowded ini diperparah dengan akses jalan yang belum cukup menampung mobilitas penduduk sehingga kemacetan tak bisa dihindari. Salah satu daerah di ibu kota yang padat penduduknya adalah kawasan Kebon Jeruk, Palmerah, Kemanggisan, dan sekitarnya. Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kotamadya Jakarta Barat mencatat dengan luas Kotamadya Jakarta Barat sebesar 122,52 km 2, kepadatan penduduk pada bulan Januari tahun 2008 mencapai BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 1

13.348 jiwa per km 2. Data tersebut belum termasuk jumlah penduduk yang menetap sementara seperti mahasiswa atau karyawan luar kota yang tinggal di rumah kos. Mobilitas penduduk di kawasan tersebut juga sangat tinggi dengan adanya sejumlah pasar, bangunan perkantoran, sekolah dan universitas. Masyarakat yang ingin bertempat tinggal di kawasan itu seringkali merasa kesulitan mencari lahan yang sesuai. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi untuk mengatasi permasalahan kekurangan lahan ini. Salah satu solusinya adalah menciptakan hunian tempat tinggal yang tersusun vertikal ke atas, bukan secara horizontal seperti yang sudah umum sebelumnya. Di antara penduduk yang tinggal berdesak-desakkan itu terdapat sejumlah penduduk yang berprofesi sebagai guru. Tinggal di rumah kontrakan dengan kondisi lingkungan sekitar yang serba sederhana, pastilah membuat kaum guru tersebut berkeinginan untuk tinggal di tempat yang lebih nyaman, lebih layak, dan lebih mendukung profesinya sebagai tenaga pengajar. Namun untuk bisa mencapai tujuan itu, keterbatasan penghasilan mereka menjadi salah satu faktor penghambat. Masih banyak guru TK, SD, SMP, maupun SMA yang masih tinggal di rumah yang sebenarnya belum memenuhi standar kelayakan bagi seorang guru. Mengingat peran kaum guru dalam mencerdaskan bangsa, sudah sepatutnya mereka mendapatkan hak untuk tinggal di tempat yang lebih layak dan nyaman. Pada tahun ajaran 2005/2006, Dinas Pendidikan Nasional mencatat ada setidaknya 91.688 guru tingkat TK hingga SMA dari sekolah swasta maupun negeri di provinsi DKI Jakarta. Pada tahun ajaran berikutnya, angka tersebut meningkat menjadi 99.231 guru. Artinya ada peningkatan jumlah tenaga pengajar sebesar 8,23%. Dengan BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 2

peningkatan jumlah guru sebanyak itu, mengindikasikan bahwa pendidikan di sekolah-sekolah yang berada dalam kawasan ibu kota mulai mendapatkan peningkatan kualitas dan mutu pengajaran. Di samping itu, ternyata hal ini juga memberikan dampak pada permasalahan kependudukan, yakni mengenai populasi dan tempat tinggal bagi para guru tersebut, khususnya bagi para guru pendatang dari luar kota ataupun dari daerah sekitar Jakarta seperti Bogor, Tanggerang, Depok, dan Bekasi. Di antara guru-guru tersebut ada yang berdomisili di Bekasi dan mengajar di sekolah yang berada di kawasan Jakarta Barat. Bagi mereka, faktor jarak bukanlah masalah demi memenuhi kebutuhan hidup seharihari. Bila mereka bisa memilih, pasti mereka lebih memilih bertempat tinggal tidak jauh dari sekolah tempat mereka mengajar. Dengan kondisi seperti itu, banyak guru yang menghabiskan sejumlah penghasilannya untuk mencapai lokasi sekolah tempatnya mengajar dengan menggunakan kendaraan, baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Harga bahan bakar kendaraan yang sekarang semakin mahal membuat pundi-pundi tabungan para guru tersebut seringkali tidak bertambah. Penghasilan yang mereka terima setiap bulannya hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari. Tidak sedikit sekolah-sekolah di Jakarta Barat yang mempunyai guru yang bertempat tinggal di luar dari kawasan Jakarta Barat. Umumnya para guru menggunakan sarana transportasi umum setiap harinya untuk mencapai tujuan ke sekolah. Tak sedikit pula yang memilih mengendarai kendaraan pribadi seperti sepeda motor untuk menghemat pengeluaran, mengingat perbandingan pengeluaran biaya transportasi yang cukup jauh antara menggunakan sarana transportasi umum dengan BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 3

kendaraan pribadi seperti sepeda motor. Mahalnya harga lahan di kawasan Jakarta Barat membuat para guru lebih memilih pulang pergi walaupun dengan jarak jauh daripada membeli lahan di kawasan tersebut untuk dibangun rumah tinggal ataupun membeli rumah yang sudah ada dengan harga tinggi. Meski telah menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor untuk mencapai tujuan, tetapi tetap saja pengeluaran biaya untuk bahan bakar tidak bisa ditekan lagi karena jarak antara tempat tinggal dengan sekolah tetap jauh. Belum lagi dengan tingkat kelelahan para guru yang berdomisili jauh dari sekolah membuat para guru tersebut kurang dapat memaksimalkan pengajaran di kelas. Dari sisi waktu, mereka juga pasti merasa tersita waktunya untuk perjalanan dari tempat tinggal ke sekolah. Permasalahan biaya, tenaga, dan waktu itu dihadapi para guru setiap harinya dengan lapang dada, maka pantaslah mereka disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Berkenaan dengan permasalahan tersebut, diperlukan suatu solusi yang tepat agar kesejahteraan para guru dapat meningkat. Seperti yang sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Pemprov DKI Jakarta, yakni membangun rumah susun bagi para guru di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, pada kesempatan kali ini saya juga akan menciptakan hunian bagi para guru tersebut berupa rumah susun dengan konsep Arsitektur Tropis di Jakarta Barat. Pembangunan RSS Cipinang Muara II merupakan RSS Percontohan untuk para guru dilingkungan Pemerintahan Propinsi DKI Jakarta. Dengan demikian diharapkan pembangunan RSS untuk para Guru SD dapat dibangun di 5 wilayah kodya, sehingga jarak antara tempat tinggal dengan tempat tugas tidak terlalu jauh. BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 4

Hal ini dapat meningkatkan produktifitas kerja bagi para guru, sehingga dapat dihasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas. (http://www.jakarta.go.id/jaktim/; 24 Agustus 2008) Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer yang mendasar bagi manusia. Tempat tinggal tersebut hendaknya dapat memenuhi segala kebutuhan penghuninya sebagai tempat untuk berlindung secara layak dan ideal. Tempat tinggal juga merupakan suatu ruang dimana manusia dapat beraktivitas dan berinteraksi antar sesamanya. Secara geografis, negara Indonesia terletak dalam kawasan beriklim tropis. Ciri dari iklim tropis diantaranya adalah curah hujan tinggi, kelembapan tinggi, radiasi matahari yang terik sepanjang tahun, suhu udara yang relatif tinggi, dan kecepatan angin yang relatif rendah. Kondisi seperti itu tentunya akan mempengaruhi bentuk dan mekanisme bangunan tempat tinggal penduduk. Desain bangunan berkonsep arsitektur tropis telah banyak digunakan sebagai penyesuaian iklim dimana bangunan tersebut berada. Salah satu penyesuaian pada bangunan terhadap iklim tropis adalah bentuk atap pelana dengan teritisan lebar untuk mengatasi curah hujan yang relatif tinggi. Ataupun keberadaan canopi dan overstek yang bukan hanya dapat mengurangi radiasi panas matahari yang masuk ke dalam bangunan, tetapi juga dapat mengatasi tampias air hujan. Selain itu ada banyak permasalahan lain yang timbul dan akan diselesaikan dengan mengaplikasikan konsep arsitektur tropis pada bangunan. Penerapan konsep arsitektur tropis pada bangunan rumah susun khusus guru ini juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan krisis energi yang sering dibicarakan akhir-akhir ini. Desain rumah susun ini akan menjawab permasalahan BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 5

bagaimana caranya agar hunian ini dapat menghemat energi listrik berupa peniadaan pemakaian lampu dan AC pada siang hari. Selain itu, juga ada pelestarian sumber daya alam berupa air, baik air hujan, maupun air pasca konsumsi penghuni. Rumah susun khusus guru di kawasan Jakarta Barat ini akan menjadi proyek tugas akhir saya sebagai mahasiswa Jurusan Arsitektur Universitas Bina Nusantara. Tentunya dengan mengaplikasikan konsep arsitektur tropis pada bangunan rumah susun tersebut yang dapat mengatasi segala permasalahan iklim tropis dan menjadi sebuah tempat tinggal yang nyaman dan menyenangkan. I.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari perancangan rumah susun ini adalah menciptakan hunian khusus guru yang memperhatikan kebutuhan dan aktivitas mereka sebagai guru. Tujuan dari perancangan rumah susun ini adalah mewujudkan hunian yang tanggap terhadap kondisi iklim tropis dan menyelesaikan permasalahannya. I.3. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dalam perancangan proyek rumah susun khusus guru ini meliputi : a. Penerapan konsep arsitektur tropis pada bangunan rumah susun. b. Perencanaan program ruang yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas penghuni sehingga dapat digunakan secara optimal. c. Penentuan besaran dimensi ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan penghuni. d. Pengolahan tapak, orientasi massa bangunan dan gubahan massa bangunan. BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 6

e. Pengaturan pencahayaan, penghawaan, dan intensitas kebisingan agar sesuai dengan fungsi bangunan sebagai hunian tempat tinggal. f. Perencanaan hunian yang affordable bagi kaum guru sesuai dengan penghasilan mereka. I.4. Sistematika Pembahasan Penulisan Karya Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa bab, antara lain sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Berisi tentang gambaran umum mengenai latar belakang pemilihan judul, topik dan tema, maksud dan tujuan, lingkup pembahasan, sistematika pembahasan dan kerangka berpikir dari Tugas Akhir ini. Bab II : Tinjauan dan Landasan Teori Berisi tentang tinjauan umum dan tinjauan khusus serta kelengkapan data dan relevansi pustaka pendukung. Tinjauan umum mengenai definisi, fungsi, dan jenis dari sebuah rumah susun. Tinjauan khusus mengenai topik dan tema, serta latar belakang pemilihan tapak, kondisi tapak dan lingkungannya. Kelengkapan data dan relevansi pustaka pendukung berisi tentang landasan teori serta hasil studi banding. Bab III : Permasalahan Mengidentifikasi permasalahan arsitektural yang timbul dalam proses perancangan dari segi fisik dan non fisik dari tiga aspek yaitu manusia, bangunan, dan lingkungan yang digali dan dikaji dari hasil tinjauan referensi dan landasan teori. Bab IV : Analisa BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 7

Berisi mengenai ketajaman dan relevansi pendekatan perancangan arsitektural sesuai dengan topik Arsitektur Tropis yang diuraikan dan diterapkan serta dipadukan dengan pendekatan khusus topik di dalam pendekatan perencanaan dari beberapa aspek terkait, yaitu: - Analisa terhadap kondisi dan potensi lingkungan yang berkaitan dengan pengolahan lokasi, tapak dan lingkungan sekitar, orientasi, karakter, sirkulasi, dan tata ruang luar, serta kaitan lingkungan terhadap penerapan konsep Arsitektur Tropis - Analisa terhadap aspek manusia yang berhubungan dengan pelaku kegiatan dan sistem ruang luar dengan urutan hubungan kegiatan, kebutuhan ruang, dan program ruang, ditinjau dari jenis kegiatan dan perilaku manusia. - Analisa terhadap sistem bangunan yang meliputi jenis massa bangunan, bentuk bangunan, struktur bangunan, dan utilitas bangunan yang kemudian dikaitkan dengan pemilihan bahan dan material yang sesuai dengan konsep Arsitektur Tropis. Bab V : Konsep Perencanaan dan Perancangan Berisi tentang tahapan perancangan yaitu dasar perencanaan dan perancangan, konsep perencanaan dan perancangan, penekanan khusus, dan tuntutan rancangan. Konsep perencanaan dan perancangan berisi tentang lokasi, tapak, ruang, estetika bangunan, struktur, serta utilitas bangunan. BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 8

I.5. Kerangka Berpikir Latar Belakang Jumlah guru di Jakarta meningkat seiring peningkatan mutu pendidikan, kebijakan Pemprov untuk membangun rusun bagi guru di 5 kotamadya, lahan untuk bertempat tinggal jumlahnya terbatas Maksud dan Tujuan Menciptakan sebuah rumah susun khusus guru berkonsep Arsitektur Tropis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas penghuni. Permasalahan - Manusia Kebutuhan dan aktivitas guru. - Lingkungan Daerah beriklim tropis. - Bangunan Penyesuaian bentuk dan elemen. Analisa Menganalisa permasalahan yang timbul dan mencari solusi yang tepat dalam perancangan. Landasan Te ori Ti n jauan Umum Definisi, klasifikasi, karakteristik dan persyaratan dari sebuah rumah susun. Ti n jauan Khusus - Penjelasan Arsitektur Tropis - Studi literatur dan survei lapangan. Konse p Pe rancangan Kesimpulan dari analisa dan akan diterapkan pada perancangan. Skematik Desain Perancangan BINUS University Jakarta Rusun Guru di Jakarta Barat 9