BAB VIII PEMBAHASAN 8.1. Faktor Teknis Bahan Baku dan Bahan pembantu

dokumen-dokumen yang mirip
perorangan ini menggunakan bentuk Usaha Dagang (UD). Jalannya suatu perusahaan secara keseluruhan adalah tanggung jawab direktur. Struktur organisasi

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PADA PABRIK ROTI DEE- DEE BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

PENGOLAHAN MIE SEGAR SKALA INDUSTRI KECIL DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI DI MALANG TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik

TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PENDIRIAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER STICK DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 500KG/HARI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2014

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali usaha di bidang tekstil. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER ROLL DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 200 KG PER HARI

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER CREAM DISUBSTITUSI TEPUNG KEDELAI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 100 KG TEPUNG KEDELAI/HARI

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berkembang dengan pesat. Dunia bisnis pun terpengaruh dengan

Nama : WENY ANDRIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

Bentuk pabrik pengolahan minuman teh rasa apel yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT). Hal ini dikarenakan kebutuhan modal dalam jumlah

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING PADA HOME INDUSTRI SHERINA BAKERY

BAB X DISKUSI DAN KESIMPULAN

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN DONAT DENGAN KAPASITAS 150 KG TEPUNG TERIGU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

1.1 Latar Belakang Masalah

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PABRIK DONAT ISI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 12 KG/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN PABRIK MIE KERING DENGAN KAPASITAS PRODUKSI KG/HARI DI SUKODONO, JAWA TIMUR

Nisaa Aqmarina EB10

PERENCANAAN PENDIRIAN PABRIK YEAST RAISED DAN CHEMICALLY LEAVENED DONUT DENGAN 250 KG PRODUK JADI / HARI

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK ASETALDEHID DARI BIOETANOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI KAPASITAS TON/TAHUN

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN. PERENCANAAN PENDlRlAN PABRIK KERUPUK UDANG KAPASITAS PRODUKSI 1000 KGIHARI OLEH : Nu~rahanto Dwi Prasetra

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penentuan Harga Pokok Produksi Roti Coklat dan Roti Keju Menurut Metode Full Costing Pada Pabrik Roti Shania Bakery

PERENCANAAN HOME INDUSTRY TEH CELUP KAYU MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 100 KG/HARI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah

ABSTRAK. Perencanaan laba diperlukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

13. Utilitas: a. Air sumur : 1993,8 liter/hari. b. Air minum: 66 liter/hari. c. Listrik : 176 kwh/hari. d. Solar : 120 liter/bulan. e.

Prinsip-Prinsip Manajemen Persediaan Tujuan perencanaan dan pengendaliaan persediaan:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tanggal 1 Juni 2008 pukul WIB PT Pertamina (Persero) menaikkan

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

PENGOLAHAN MIE KERING DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU 200 KG/HARI DI MALANG, JAWA TIMUR TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang potensial sebagai sumber bahan baku

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN MUFFIN PISANG (DELFFIN) DENGAN KAPASITAS 100 CUP MUFFIN/HARI

EVALUASI PROSES PENGOLAHAN WAFER STICK di PT. X SIDOARJO

PERENCANAAN UNIT PENEPUNGAN UBI JALAR UNGU DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 480 KG BAHAN BAKU PER HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Sejarah CV. Vannisa Gambar 1.1 Logo CV. Vannisa Sumber : CV.

Vina Chris Lady Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Dosen Pembimbing : Haryono, SE., MMSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB IV PEMBAHASAN. 2 tahun Gula. 3 tahun Margarin Blue Band. 1 tahun Telur. 10 hari Ragi Instan. 1 tahun Meises. 2 tahun Susu Bubuk

PERENCANAAN PABRIK CRACKER DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: STEPHANIE HANS

PERENCANAAN PABRIK MIE KERING DENGAN KAPASITAS 100 TON TERIGU / HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

EKONOMI TEKNIK- PEMILIHAN ALTERNATIF2 EKONOMI. Teknik Industri - UB

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

Persediaan bahan baku Gaji dan upah BOP sesungguhnya Barang dalam proses Persediaan produk jadi.

PERENCANAAN INDUSTRI KECIL MIE KERING DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 300 KG/HARI DI BANYUWANGI, JAWA TIMUR TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

I. PENDAHULUAN. Pemilik modal (investor) yang akan menginvestasikan dananya di

PERENCANAAN INDUSTRI PENGOLAHAN ROTI MANIS DENGAN KAPASITAS TEPUNG TERIGU 200 KG / HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

PENDlRlAN PABRIK PENGOLAH PERMEN COKLAT DENGAN KAPASITAS KG/HARI Dl PANDAAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK GLISEROL KARBONAT DARI GLISEROL KAPASITAS PRODUKSI TON/TAHUN. Diajukan oleh: Wahyu Octaria NRP:

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi, menuntut perusahaan untuk dapat bertindak secara efektif, efesien

A. Kerangka Pemikiran

WIRAUSAHA INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK UDANG BERSERAT PEMASOK WARUNG MAKAN PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

STUDI KELAYAKAN USAHA

PERENCANAAN PABRIK SARI BUAH APEL DENGAN KAPASITAS Liter/hari

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN WAFER STICK DENGAN KAPASITAS 1000 KG PRODUK/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN INULIN PUDDING DRINK DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 10 LITER (40 BOTOL) PER HARI

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK WONOCAF DENGAN BAHAN BAKU UBI KAYU

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sangatlah besar. Mulai dari industri kecil dan rumah tangga, industri

ANALISA STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BATIK SARI KENONGO TULANGAN SIDOARJO. Oleh Endang PW Teknik Industri FTI-Surabaya ABSTRAK

PERENCAAN PABRIK WAFER STICK MENGGUNAKAN SUBSTITUSI TEPUNG UBI JALAR KUNING 5% DENGAN KAPASITAS PRODUKSI BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU 2.

PERENCANAAN PABRIK PENGOLAHAN PERMEN KERAS TEH DENGAN KAPASITAS 3,15 TON PERMEN PER HARI

BAB I PENDAHULUAN. bunga Sertifikasi Bank Indonesia atau SBI rate yang sebesar 6 persen. SBI sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB VI ANALISA EKONOMI

Lampiran 1. Hasil Wawancara. 1. Bagaimana Sejarah Toko Elektronik Cahaya Banten?

BAB 5 SUKU BUNGA A. Pengertian Suku Bunga B. Faktor yang mempengaruhi suku bunga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERENCANAAN USAHA PENGOLAHAN BROWNIES KUKUS DENGAN KAPASITAS BAHAN BAKU 151,2 KG TEPUNG TERIGU PER TAHUN ( SLICES)

BAB I PENDAHULUAN. 1993:4). Perusahaan merupakan organisasi yang mencari keuntungan sebagai tujuan

Prarancangan Pabrik Vinyl Chloride monomer Dengan Proses Pirolisis Ethylene Dichloride Kapasitas Ton/ Tahun BAB VI ANALISA EKONOMI

PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN HOME INDUSTRY OATMEAL COOKIES DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 6,75 KG/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BABIX DISKUSI DAN KESIMPULAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Teknis dan Operasi)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

Universitas Sumatera Utara

ANALISA BIAYA PRODUKSI

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK BIOJET DARI LIMBAH PENYAMAKAN KULIT DENGAN PROSES DEKARBOKSILASI KATALITIK PADA TEKANAN TINGGI

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

Transkripsi:

BAB VIII PEMBAHASAN Roti tawar merupakan salah satu produk yang semakin banyak digemari dan permintaannya semakin tinggi. Roti tawar digemari masyarakat dari semua usia dan kelas sosial. Tingginya permintaan roti tawar membuat usaha di bidang bakery khususnya yang memproduksi roti tawar sangat potensial untuk didirikan. Kelayakan pabrik roti tawar yang telah direncanakan dinilai berdasarkan faktor teknis dan ekonomis. Faktor teknis meliputi bahan baku dan bahan pembantu, proses produksi, utilitas, bentuk dan struktur organisasi serta tata lokasi dan tata letak pabrik. Faktor ekonomis meliputi laju pengembalian modal, waktu pengembalian modal, dan titik impas/bep. 8.1. Faktor Teknis 8.1.1. Bahan Baku dan Bahan pembantu Bahan baku pembuatan roti tawar adalah tepung terigu, air, susu cair, ragi, susu dan lemak, sedangkan bahan baku yang digunakan adalah pasta coklat dan pandan. Spesifikasi bahan harus sesuai dengan SNI yang telah ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan spesifikasi pabrik. Spesifikasi yang sesuai dapat dicapai dengan secara selektif memilih supplier yang memasok bahan baku maupun bahan pembantu ke pabrik. Supplier yang dipilih untuk bahan baku tepung terigu adalah PT. Indofood Sukses Makmur Subdivisi Bogasari yang memiliki pabrik di Surabaya. Supplier ini dipilih karena dapat menyediakan tepung terigu sesuai dengan standar mutu SNI dan pabrik. Kelemahan dari pemilihan supplier ini adalah tidak memiliki kantor cabang di daerah Malang. Kantor supplier yang terdekat adalah di daerah Surabaya dengan jarak tempuh perjalanan selama 2 jam. Kelemahan ini dapat diatasi dengan cara mengirimkan tepung terigu langsung dalam jumlah besar sehingga supplier tidak perlu sering 72

73 mengirimkan tepung terigu ke pabrik. Tepung terigu yang dikirimkan merupakan stok selama 1 bulan dengan jumlah kira-kira 24 sak tiap pengiriman dengan pertimbangan jarak pengiriman, kapasitas gudang, kapasitas produksi dan kualitas bahan baku yang dapat berubah dengan penyimpanan yang terlalu lama. Proses penyimpanan di gudang menggunakan sistem FIFO (First In First Out), yang berarti bahan yang datang lebih dulu digunakan lebih dulu pula. Hal ini bertujuan agar bahan tidak disimpan terlalu lama di dalam gudang. Semakin lama penyimpanan maka akan semakin besar pula penurunan kualitas bahan. 8.1.2. Proses Produksi Proses produksi dilakukan dengan kapasitas 20 kg tepung terigu tiap hari yang dibagi kedalam 5 batch dengan berat tepung terigu masing-masing 4 kg. Kapasitas 4 kg tepung terigu untuk tiap batch dipilih berdasarkan kapasitas terkecil dari mesin yang digunakan. Mesin dengan kapasitas terkecil adalah timbangan digital yaitu sebesar 4 kg, sedangkan mesin lain memilki kapasitas yang lebih besar. Peningkatan kapasitas pabrik dapat dilakukan dengan mengganti timbangan digital dengan timbangan lain yang memiliki kapasitas lebih besar. Penentuan kapasitas produksi juga memperhatikan aspek lain seperti ruang produksi yang memiliki luas yang terbatas sehingga tidak memungkinkan untuk memproduksi roti tawar dengan kapasitas yang besar. 8.1.3. Utilitas Proses produksi roti tawar membutuhkan utilitas seperti air, listrik, solar dan LPG. Kecamatan Sawojajar, Malang memiliki sumber air yang berasal dari PDAM. Air tersebut tersedia dalam jumlah banyak dan mudah didapatkan walaupun untuk kebutuhan pabrik. Air yang tersedia bersih dan kualitasnya sesuai dengan standar kualitas air untuk pabrik pengolahan

74 pangan. Selain itu, Kecamatan Sawojajar, Malang juga memiliki saluran listrik yang memadai. Bahan bakar seperti LPG dan solar juga banyak tersedia dan mudah didapatkan. Dari segi utilitas, maka pabrik ini layak untuk didirikan. 8.1.4. Lokasi dan Tata Letak Komplek Ruko Danau Kerinci, Malang, Jawa Timur merupakan daerah perumahan padat penduduk yang dekat dengan berbagai fasilitas umum seperti sekolah, pasar dan universitas sehingga potensial untuk memasarkan produk roti tawar karena dekat dengan konsumen. Kompleks ruko danau kerinci juga memiliki sumber air yang berasal dari PDAM, listrik yang berasal dari PLN dan mudah untuk mendapatkan bahan bakar seperti solar dan LPG. Tata letak pabrik yang digunakan adalah product layout. Penggunaan product layout telah sesuai untuk digunakan karena ukuran ruang produksi yang kecil sehingga ruang gerak terbatas dan jalannya produksi yang dibagi kedalam 5 batch sehingga perlu dilakukan pengaturan fasilitas produksi yang beraturan sesuai dengan jalannya proses produksi guna memudahkan pengontrolan, mencegah terjadinya overlap dalam tiap tahap produksi dan memperkecil jarak perpindahan barang. Dari segi lokasi dan tata letak, pabrik layak untuk didirikan. 8.2. Faktor Ekonomis Modal yang diperlukan untuk pendirian pabrik roti tawar dengan kapasitas 20 kg tepung terigu/hari adalah sebesar Rp. 568.861.927,05 yang terdiri dari 100% modal sendiri. Peminjaman di bank tidak dilakukan karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Harga jual roti tawar adalah sebesar Rp. 8.500,00 setelah perusahaan mengambil laba sebesar 35%. Harga ini layak dan dapat diterima karena dapat bersaing dengan harga roti tawar milik pesaing.

75 8.2.1. Laju Pengembalian Modal (ROR) dan MARR ROR adalah perbandingan antara keuntungan dan modal yang digunakan, atau dapat juga berarti tingkat laba. Perusahaan dikatakan layak berdiri jika laju pengembalian modal yang dihasilkan lebih besar atau sama dengan MARR. MARR adalah nilai minimal dari tingkat pengembalian atau bunga yang bisa diterima oleh investor. MARR ditetapkan berdasarkan besarnya suku bunga deposito bank karena apabila sejumlah modal diinvestasikan pada suatu pabrik akan memberikan keuntungan lebih besar daripada bila sejumlah modal tersebut didepositokan di bank. Rencana penetapan nilai MARR didasarkan pada dua pertimbangan yaitu bunga deposito Bank DANAMON yang berlaku saat ini sebesar 5,5% ditambah dengan tingkat resiko sebesar 10,00%. Tingkat resiko yang ditetapkan dengan pertimbangan dalam rencana pendirian pabrik roti tawar memiliki resiko seperti resiko kebakaran dan kecelakaan kerja tergolong menengah, serta kompetisi tidak terlalu ketat dan tingkat inflasi dewasa ini termasuk stabil. Tingkat resiko tersebut juga ditetapkan karena kondisi ekonomi tergolong stabil untuk menjaga kelayakan pabrik. Berdasarkan analisa ekonomi perencanaan pendirian pabrik roti tawar, ROR sebelum pajak sebesar 20,45% dan ROR sesudah pajak sebesar 15,33%, sedangkan MARR sebesar 15,50%. ROR sesudah pajak memiliki nilai yang lebih rendah daripada MARR, tetapi selisih antara kedua nilai ini sangat kecil sehingga dapat dianggap ROR sesudah pajak telah mendekati nilai ROR. Peningkatan ROR dapat dilakukan dengan cara meningkatkan harga jual produk sehingga laba bersih perusahaan dapat mengalami peningkatan. Peningkatan laba bersih perusahaan sebanding dengan peningkatan ROR. Dari segi ROR dan MARR, pabrik roti tawar ini layak untuk didirikan.

76 8.2.2. Waktu Pengembalian Modal (POP) Waktu pengembalian modal adalah waktu yang dibutuhkan untuk menutup semua modal yang dikeluarkan untuk mendirikan pabrik dengan laju pengembalian tertentu. Sebuah pabrik dikatakan layak didirikan apabila POP lebih kecil dari 5 tahun. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, POP pabrik roti tawar sebelum pajak adalah 3,21 tahun sedangkan POP setelah pajak adalah 3,84 tahun. Dari segi POP, pabrik layak untuk didirikan. 8.2.3. Titik Impas (BEP) Titik impas adalah titik dimana pabrik dalam keadaan tidak untung dan tidak rugi, atau kondisi dimana total pendapatan sama dengan total biaya produksi. BEP yang baik untuk industri berkisar antara 40-60% (Peter and Timmerhaus, 1991). Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi, nilai BEP pabrik roti tawar yang akan didirikan sebesar 54,23%. Nilai BEP tersebut baik untuk industri karena jika suatu perusahaan yang kurang dari 40% menunjukkan harga jual produk yang terlalu tinggi dan waktu pengembalian modal akan terlalu cepat karena harga jual produknya terlalu mahal bila dibandingkan dengan harga jual produk yang ada di pasaran. Hal ini menyebabkan perusahaan tersebut akan kalah bersaing dengan perusahaan lainnya. Nilai BEP suatu perusahaan yang lebih dari 60% menunjukkan harga jual produk yang terlalu rendah. Hal ini akan menyebabkan waktu pengembalian modal akan terlalu lama karena pendapatan yang diperoleh lebih kecil daripada jumlah pengeluaran. Dari segi BEP, pabrik layak untuk didirikan.