BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang tertuju pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan suatu metode dan teknik penelitian akan menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau biasa disebut dengan class room action research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkapkan usaha meningkatkan prestasi belajar mahasiswa melalui model pembelajaran mandiri dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan (Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pendapat Kemmis dan Taggart (dalam Kasbolah, 1998, hlm. 13)

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 1 Kalianda kelas VII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Terdapat beberapa definisi operasional dalam Penelitian Tindakan Kelas. (PTK) ini. Berikut ini merupakan penjabarannya:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Dr. Muwardi No. 84 Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode kualitatif. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengembangkan suatu pendekatan dengan aplikasi langsung di kelas atau di lapangan. Hal ini sejalan dengan tujuan utama dari penelitian tindakan kelas, yaitu untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas (Susilo, 2007 : 17). Satu siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dari refleksi muncul permasalahan yang perlu mendapat perhatian sehingga perlu dilakukan siklus berulang sampai suatu permasalahan dapat dianggap teratasi. Pelaksanaan PTK dilakukan dalam beberapa siklus, jumlah siklus ditentukan berdasarkan apakah siklus tersebut telah dapat mengatasi permasalahan atau perlu dilakukan tindakan perbaikan pada siklus selanjutnya. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai penerapan metode interaktif dalam mata kuliah Schreiben III ini dilakasanakan di Program Pendidikan Bahasa Jerman pada mahasiswa semester III angkatan 2006 tahun ajaran 2007/2008.

35 3.3 Objek Penelitian Penelitian ini berfokus pada penerapan metode interaktif dalam mata kuliah Schreiben III. Objek dalam penelitian ini adalah dosen pengampu mata kuliah Schreiben III dan 43 mahasiswa semester III angkatan 2006 tahun ajaran 2007/2008 di Program Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI Bandung. 3.4 Instrumen Penelitian Setiap peneliti tentu membutuhkan bantuan instrumen untuk memudahkan penelitiannya. Menurut Arikunto (Hasan,1996: 76), instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistemaris sehingga mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada dasarnya peneliti sendiri yang terjun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan (Wiriaatmaja, 2007 : 10). Selain itu, untuk mempermudah kerja peneliti, juga digunakan alat pengumpul data, yakni sebagai berikut: 3.4.1 Tes Tes kemampuan menulis diambil dari model tes ZD dari buku Fit fürs Zertifikat Deutsch dan Zertifikat Deutsch-Der schnelle Weg, sehingga dapat dibuktikan bahwa tes ini telah baku. Dalam tes ini, mahasiswa diminta untuk membuat surat balasan dengan mengacu pada empat Leitpunkte (poin-poin utama) yang harus ada pada isi surat.

36 3.4.2 Angket atau Kuesioner (Questionnaires) Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket terbuka atau angket isian. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 128) bahwa Kuesioner terbuka yaitu kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. Angket ini diberikan sebanyak tiga kali, tujuan pemberian angket yang pertama adalah untuk mengetahui kebiasaan dan kesulitan belajar mahasiswa dalam menulis, tujuan pemberian angket yang kedua untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang pembelajaran sebelum penerapan metode interaktif beserta permasalahan yang dihadapi mahasiswa, khususnya keaktifan mahasiswa selama proses pembelajaran dan tujuan pemberian angket yang ketiga adalah untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang pembelajaran dengan penerapan metode interaktif. Jumlah responden adalah 43 orang. Format angket dapat dilihat pada lampiran 4, lampiran 5 dan lampiran 6. Kisi-kisi Angket Penelitian Kisi-kisi instrumen angket penelitian tentang pengetahuan mahasiswa mengenai tes kemampuan menulis terdiri atas sepuluh butir pertanyaan. Untuk lebih jelasnya kisi-kisi tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Pertanyaan mengenai pengalaman mahasiswa dalam mengerjakan soal Schreiben terdiri dari dua butir pertanyaan, yaitu pada nomor 8 dan 9. 2. Pertanyaan mengenai waktu yang dipergunakan mahasiswa dalam mengerjakan soal Schreiben terdiri dari dua butir pertanyaan, yaitu pada nomor 1 dan 10.

37 3. Pertanyaan mengenai strategi yang dipergunakan mahasiswa dalam mengerjakan soal Schreiben terdiri dari dua butir pertanyaan, yaitu pada nomor 2 dan 3. 4. Pertanyaan mengenai kesulitan mahasiswa dalam mengerjakan soal Schreiben terdiri dari empat butir pertanyaan, yaitu pada nomor 4,5,6 dan 7. Kisi-kisi instrumen angket penelitian tentang pembelajaran sebelum penerapan metode interaktif beserta permasalahan yang dihadapi mahasiswa terdiri atas delapan butir pertanyaan. Untuk lebih jelasnya kisi-kisi tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Pertanyaan mengenai situasi pembelajaran pada mata kuliah Schreiben III terdiri dari dua butir pertanyaan, yaitu pada nomor 1 dan 2. 2. Pertanyaan mengenai permasalahan yang dihadapi mahasiswa terdiri dari tiga butir pertanyaan, yaitu pada nomor 3, 4 dan 7. 3. Pertanyaan mengenai keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran terdiri dari dua butir pertanyaan, yaitu pada nomor 5 dan 6. 4. Pertanyaan mengenai situasi belajar yang diharapkan mahasiswa dalam mata kuliah Schreiben III terdiri dari 1 pertanyaan, yaitu pada nomor 8. Kisi-kisi instrumen angket penelitian tentang pembelajaran dengan penerapan metode interaktif terdiri dari lima butir pertanyaan. Kisi-kisi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pertanyaan mengenai situasi pembelajaran pada mata kuliah Schreiben III dengan penerapan metode interaktif terdiri dari tiga butir pertanyaan, yaitu pada nomor 1, nomor 3 dan nomor 4.

38 2. Pertanyaan mengenai permasalahan yang dihadapi mahasiswa pada saat penerapan metode interaktif terdiri dari dua butir, yaitu pada nomor 2 dan nomor 5. 3.4.3 Lembar Observasi Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang digunakan untuk melihat kegiatan belajar mahasiswa selama tindakan pembelajaran menulis dengan penerapan metode interaktif. Alat yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan belajar yang diisi oleh penulis yang berperan sebagai observer. Kegiatan dosen yang diamati yaitu bagaimana kegiatan dosen dalam mengajar mulai dari membuka sampai menutup pelajaran. Kegiatan mahasiswa yang diamati yaitu keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran, misalnya berdiskusi, bertanya, mengemukakan pendapat, serta kedisiplinan mahasiswa. Format lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 5. 3.4.4 Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah temuan selama pembelajaran yang diperoleh peneliti, yang tidak teramati dalam lembar observasi. Bentuk temuan ini berupa aktivitas mahasiswa dan dosen pengampu serta permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Format catatan lapangan dapat dilihat pada lampiran 6.

39 3.5 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan empat langkah utama, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi atau pengamatan, dan (4) refleksi. Susilo (2007 : 19) mengemukakan bahwa empat langkah utama yang saling berkaitan itu dalam penelitian tindakan kelas sering disebut dengan istilah satu siklus. Keempat langkah utama itu dapat digambarkan seperti di bawah ini : MERENCANAKAN MENGAMATI MELAKUKAN TINDAKAN MEREFLEKSI Gambar 3.1. Kajian Berdaur 4 Tahap PTK Penelitian ini terdiri dari tiga siklus. Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menemukan kesulitan mahasiswa dalam menulis bahasa Jerman dan mengidentifikasi kesulitan mahasiswa tersebut. Untuk memperoleh data itu dilakukan tes awal sebagai evaluasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan mahasiswa. Setelah semua masalah yang menyulitkan mahasiswa tersebut teridentifikasi, maka dilakukan observasi awal untuk menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam keterampilan menulis. Berdasarkan pada evaluasi dan observasi awal tersebut, maka pada tahap refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang digunakan untuk mengatasi kesulitan mahasiswa dalam keterampilan menulis bahasa Jerman adalah dengan penerapan metode interaktif.

40 Setelah dilakukan refleksi yang mencakup analisis dan penilaian terhadap hasil pengamatan terhadap proses serta hasil tindakan, muncul permasalahan atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga dapat dilakukan perancanaa ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang serta diikuti pula dengan refleksi ulang. Pada siklus pertama akan dijaring data kemampuan mahasiswa dalam keterampilan menulis bahasa Jerman setelah penerapan metode interaktif, hasil tersebut dibandingkan dengan kemampuan mahasiswa yang diperoleh dari hasil evaluasi awal untuk mengukur tingkat keberhasilan atau perubahan yang dicapai dengan penggunaan metode interaktif. Disamping itu hasil observasi dan refleksi pada siklus pertama akan dijadikan dasar bagi perencanaa penelitian siklus kedua yang merupakan langkah penyempurnaan model pembelajaran. Untuk lebih jelasnya prosedur penelitian tindakan kelas untuk siklus pertama dapat dipaparkan sebagai berikut : 3.5.1 Siklus I 3.5.1.1 Perencanaan Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : - menyusun skenario pembelajaran menulis dengan menggunakan metode interaktif. - menyiapkan lembar observasi yang digunakan pada saat berlangsungnya penerapan metode interaktif dalam keterampilan menulis - menyediakan alat bantu pengajaran untuk mengoptimalkan pengajaran keterampilan menulis, misalnya OHP.

41 - menyusun alat evaluasi untuk melihat apakah masalah mahasiswa dalam menulis sudah dapat diatasi/diminimalkan, dan apakah mereka sudah mampu menerapkan metode interaktif tersebut dalam proses keterampilan menulis. 3.5.1.2 Tindakan dan Observasi Setelah semua kegiatan pada tahap perencanaan dibuat, maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode interaktif sesuai dengan persiapan yang telah direncanakan. Pada tahap ini dilakukan pula monitoring untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran yang sedang diujicobakan. Monitoring difokuskan pada proses pembelajaran dan hasil belajar. 3.5.1.3 Refleksi Data yang terkumpul pada tahap pengamatan dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil pengamatan akan terlihat tingkat keberhasilan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa. Hasil dari refleksi dapat dijadikan acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya, jika siklus sebelumnya dipandang belum memecahkan masalah yang ada. Dari refleksi muncul permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian yang pada gilirannya perlu dilakukan siklus berulang sampai suatu permasalahan dapat diatasi. Dari hasil refleksi pada siklus pertama, dilakukan langkah selanjutnya yaitu tahap penyempurnaan atau revisi terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode interaktif yang akan diterapkan pada siklus kedua.

42 3.5.2 Siklus II 3.5.2.1 Perencanaan Berdasar pada hasil refleksi pada siklus pertama, maka langkah pada siklus kedua meliputi : - revisi skenario pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan metode interaktif. - perbaikan lembar observasi yang akan digunakan pada saat berlangsungnya penerapan metode interaktif dalam pengajaran keterampilan menulis pada siklus kedua. - menyiapkan alat bantu pengajaran untuk mengoptimalkan pengajaran keterampilan menulis dengan penerapan metode interaktif. - perbaikan dan penyempurnaan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan penerapan metode interaktif dalam keterampilan menulis. 3.5.2.2 Tindakan dan Observasi Perbaikan dan penyempurnaan yang telah dilakukan pada tahap perencanaan, metode interaktif diujicobakan kembali pada tahap ini oleh dosen pengampu mata kuliah Schreiben III dan disertai dengan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh peneliti. 3.5.2.3. Refleksi Data yang diperoleh dari kegiatan tindakan dan observasi kemudian diproses dan dibandingkan dengan data yang diperoleh pada tes awal dan data dari

43 siklus pertama untuk mengetahui hasil dari penerapam metode interaktif dalam pengajaran keterampilan menulis diantaranya dalam meningkatkan keterampilan menulis mahasiswa. Dari hasil refleksi pada siklus kedua, maka langkah selanjutnya adalah tahap penyempurnaan atau revisi terhadap pembelajaran yang menggunakan metode interaktif yang akan dilakukan pada siklus ketiga. 3.5.3 Siklus III 3.5.3.1 Perencanaan Berdasar pada hasil refleksi pada siklus kedua, maka langkah pada siklus ketiga meliputi : - revisi skenario pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan metode interaktif. - menyusun lembar observasi yang akan digunakan pada saat berlangsungnya penerapan metode interaktif dalam pengajaran keterampilan menulis pada siklus kedua. - menyiapkan alat bantu pengajaran untuk mengoptimalkan pengajaran keterampilan menulis dengan penerapan metode interaktif. - menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan penerapan metode interaktif dalam keterampilan menulis. 3.5.3.2 Tindakan dan Observasi Perbaikan dan penyempurnaan yang telah dilakukan pada tahap perencanaan, metode interaktif diujicobakan kembali pada tahap ini oleh dosen

44 pengampu mata kuliah Schreiben III dan disertai dengan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh peneliti. 3.5.3.3. Refleksi Data yang diperoleh dari kegiatan tindakan dan observasi kemudian diproses dan dibandingkan dengan data yang diperoleh pada tes awal dan data dari siklus pertama untuk mengetahui hasil dari penerapam metode interaktif dalam pengajaran keterampilan menulis diantaranya dalam meningkatkan keterampilan menulis mahasiswa. Berikut ini bagan dari penelitian yang akan dilakukan : Plan Reflective Action/ Observation Revised Plan Reflective Action/ Observation Revised Plan Reflective Action/ Observation Gambar 3.2. Spiral PTK (adaptasi dari Hopkins, 1993 : 48)

45 Alur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Permasalahan Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) Pelaksanaan Tindakan I Terselesaikan Refleksi I Analisi Data I Observasi I Siklus I Belum Terselesaikan Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan) II Pelaksanaan Tindakan II Terselesaikan Siklus II Refleksi II Analisi Data II Observasi II Belum Terselesaikan SIKLUS SELANJUTNYA Gambar 3.3. Alur Dalam Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi dari Tim Pelatih Proyek PGSM,1999 :27)

46 3.6 Pengumpulan Data Data awal tentang kesulitan mahasiswa dalam menulis diambil melalui hasil tes awal dan angket. Data hasil belajar diambil dari hasil tes menulis mahasiswa pada setiap akhir siklus. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat penerapan metode interaktif dilaksanakan diambil dari kegiatan monitoring atau pengamatan dan catatan lapangan. 3.7 Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan data deskriptif kualitatif. Dari penelitian yang dilakukan, data yang terkumpul terdiri atas hasil observasi terhadap mahasiswa dan dosen selama pembelajaran, hasil catatan lapangan selama proses pembelajaran, hasil tes kemampuan menulis mahasiswa dan hasil penyebaran angket. Analisis data dilakukan setiap akhir tindakan sesuai prosedur analisis sebagai berikut. 3.7.1 Observasi Untuk mendapatkan gambaran aktivitas dosen dan mahasiswa selama pembelajaran menulis dengan penerapan metode interaktif, proses analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan.

47 3.7.2 Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah temuan selama pembelajaran yang diperoleh peneliti, yang tidak teramati dalam lembar observasi. Catatan lapangan ini disusun pada akhir pembelajaran setiap tindakan. 3.7.3 Angket Angket diberikan sebanyak dua kali pada proses identifikasi awal. Angket ini diberikan untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang tes kemampuan menulis dan permasalahan yang dihadapi mahasiswa selama proses pembelajaran sebelum penerapan metode interaktif. Angket ketiga diberikan pada akhir siklus ketiga. Tujuannya adalah untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang pembelajaran dengan penerapan metode interaktif. Analisis hasil angket dilakukan dengan mengategorikan atau mengelompokkan jawaban terlebih dahulu, sehingga setiap kelompok berisi jawaban yang kurang lebih sejenis dikalikan jumlah responden yang menjawab, dibagi jumlah total responden dan dikalikan 100%. Hasil analisis tersebut kemudian dideskripsikan (Nazir, 2003:350). 3.7.4 Hasil Tes Kemampuan Menulis Untuk mengetahui gambaran sejauh mana hasil kemampuan dalam menulis dilakukan penilaian dengan ketentuan yang terdapat pada kriteria penilaian. Untuk menghitung nilai yang diperoleh setiap mahasiswa digunakan rumus:

48 Nilai = Σ skor total subjek Σ skor maksimum x 10 Untuk menghitung rata-rata nilai keseluruhan dihitung dengan rumus : Σ nilai total kelas Rata-rata = Σ mahasiswa