14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Gaji dan Upah Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan pemerintah sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja. Sedangkan bagi pemerintah jasa gaji dan jasa upah merupakan komponen biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi pengelolanya. Untuk dapat memahami lebih lanjut dari pengertian gaji dan upah, perlu diketahui definisi dari gaji dan upah berikut ini : Menurut Mu1yadi, ( 2001 : 377 ) " Gaji umurnnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan, yang pada umurnnya dibayarkan secara tetap per bulan. Sedangkan upah umurnnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana ( buruh ) yang dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. " Gaji menurut Mardi, 2011 Gaji adalah sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instansi kepada pegawai tetap. Honor merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh suatu perusahaan atau instansi 14
15 kepada pegawai tidak tetap. Upah merupakan sejumlah hak yang diberikan oleh suatu perusahaan atau instansi kepada pegawainya sebagai bentuk pembayaran diluar jam kerja. Jadi, dapat disimpulkan bahwa gaji adalah pembayaran dengan jumlah tertentu yang dibayarkan kepada karyawan dan buruh atas jasanya mereka berikan pada perusahaan dalam suatu periode tertentu. 2.1.1 Tujuan Penggajian Menurut Hasibuan, ( 2002 : 85 ) tujuan penggajian, antara lain : a. Ikatan Kerja sama Dengan pemberian gaji, terjalin ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugastugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau pemerintah wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakati dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. b. Kepuasan Kerja Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhankebutuhan fisik, status sosial, egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. c. Pengadaan Efektif Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
16 d. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya. e. Stabilitas Karyawan Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yang kompetatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil. f. Disiplin Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik, karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. g. Pengaruh pemerintah Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan. 2.2 Sistem Akuntansi Penggajian 2.2.1 Sistem Penggajian Secara Manual Sistem penggajian yang masih bersifat manual, yaitu dengan pencatatan langsung secara fungsinya akan berjalan lama, dimana sistem manual masih mengandalkan pada pelaksana pencatatan yang lebih mengutamakan pengamatan yang tepat. Atau dapat dikatakan pula system pencatatan manual ini
17 lebih mengedepankan suatu subyek manusia sebagai tumpuan utama dalam proses pelaksanaannya. Dengan demikian, apabila manusia sebagai pelaksana mengalami kesalahan dalam satu titik saja maka akan berakibat buruk dan menimbulkan ketidak efektifan dalam pelaksanaan kerja. Beberapa kesalahan dalam perhitungan manual akan menuntut para pelaku dan pelaksana keuangan untuk mengecek dengan teliti bahkan mereka harus mengecek ulang hasil keuangan mereka. Hal ini dapat mengakibatkan kemunduran dalam hal penggajian karyawan. Dengan adanya kemunduran jadwal penggajian maka para pekerja akan menurun kinerjanya. 2.2.2 Fungsi Yang Terkait Dalam Gaji dan Upah Menurut Mulyadi, (2001 : 387 ) Dan Sarosa samiaji, 2009 Fungsi penggajian harus mematuhi aturan dan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku, misalnya upah minimum, perpajakan dan lembur. Selain mematuhi aturan perundang-undangan, fungsi penggajian harus juga memenuhi kebutuhan manajerial. Fungsi tersebut saling bekerja sama dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk tujuan tertentu. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian adalah sebagai berikut : a. Fungsi Kepegawaian Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, menentukan penempatan karyawan baru, membuat surat keputusantarif gaji dan upah karyawan, kenaikan
18 pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan. b. Fungsi Pencatat Waktu Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah, misalnya utang gaji dan upah karyawan, utang pajak dan dana pensiun, yang berada di tangan bagian utang, bagian kartu biaya dan bagian jurnal. d. Fungsi Akuntansi Bertanggung jawab atas pencatatan biaya tenaga kerja dan distribusi biaya tenaga kerja untuk penyediaan informasi guna pengawasan biaya tenaga kerja. e. Fungsi Keuangan Bertanggung jawab untuk menangani cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek tersebut kepada bank. Uang tersebut dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak. 2.2.3 Pengertian Prosedur Penggajian Pimpinan suatu instansi pastilah ingin mengetahuin keadaan dan perkembangan instansi yang dipimpimnya. Kebanyakan instansi yang ada,
19 mempunyai jumlah pegawai yang besar sehingga pimpinan sering kali mengalam kesulitan dalammengawasi para pegawainya. Untuk memudahkan pengawasan dan wewenang pimpinan akan dilimpahkan kepada orang lain yang ahli yang juga merupakan stafnya. Staf inilah yang nantinya mengawasi pegawai yang ada pada tanggung jawab masing-masing staf. Demikian juga dalam hal penggajian. Tidak mungkin pimpinannya sendiri yang akan langsung memberikan gaji kepada pegawainya. Terlebih bila pegawai yamg dipimpinnya merupakan pegawai pemerintah atau pegawai negeri seperti oleh Negara.Disinilah diperlukannya adanya suatu prosedur penggajian yang baik dan bener sehingga gaji dapat diberikan pada pegawai sesuai dengan haknya. Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan dengan sistem penggajian trediri dari : 1. Prosedur pencatatan waktu hadir. 2. Prosedur pembuatan gaji. 3. Prosedur distribusi pembayaran gaji. 4. Prosedur pembuatan bukti kas keluar. 5. Prosedur pembayaran gaji 2.2.4 Dokumen dalam Akuntansi Gaji dan Upah Dokumen atau formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. Dokumen sangat penting dalam akuntansi sebab untuk mencatat dan menghitung gaji dan upah menggunakan bukti-bukti yang terdapat pada dokumen.
20 Sedangkan menurut Mulyadi, ( 2001 : 378 ) dalarn bukunya menyebutkan bahwa dokumen yang digunakan dalarn sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah Dokumen pendukung perubahan gaji ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat keputusan yang berhubungan dengan karyawan, seperti misalnya : surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, skoring dan sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirim ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah. 2. Kartu Jam Hadir Kartu jam hadir ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dari mesin pencatat waktu. 3. Kartu Jam Kerja Kartu jam kerja merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi tenaga kerja langsung pada perusahaan yang diproduksinya berdasarkan pesanan. 4. Daftar Gaji dan Upah Daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang memuat informasi mengenai jumlah gaji bruto tiap karyawan, potongan-potongan serta jumlah gaji netto tiap karyawan dalam suatu periode pembayaran.
21 5. Rekap Daftar Gaji dan Upah Rekap daftar gaji dan upah merupakan dokumen yang berisi ringkasan gaji per departemen atau bagian, yang dibuat berdasarkan daftar gaji. 6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah Surat pernyataan gaji dan upah merupakan dokumen yang dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji, yang merupakan catatan bagi tiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban bagi karyawan. 7. Amplop Gaji dan Upah Amplop gaji dan upah ini berisi uang gaji karyawan yang memuat informasi mengenai nama karyawan, nomor identifikasi, dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan atau periode tertentu. 8. Bukti Kas Keluar Berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji, maka fungsi pencatat uang akan membuat dokumen yang merupakan perintah pengeluaran uang kepada fungsi pembayaran gaji.