BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Pembelajaran CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Minyak Bumi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

*Keperluan korespondensi, telp: , ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Dalam kegiatan pembelajaran inilah siswa menimba ilmu. menyelesaikan permasalahannya dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baik (Hamalik, 2009, h. 60). Dalam UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dan tidak menarik. Salah satu faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Menurut M.J.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. dan karakter manusia. Hal itu sejalan dengan Undang-Undang tentang. dan negara. Menurut pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

I. PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan dibahas beberapa hal mengenai gambaran umum

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya suatu hal (peristiwa, kejadian). Dalam dunia anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan bersifat umum atau universal. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang ingin cepat maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

I. PENDAHULUAN. pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional adalah. pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi tingkat pendidikan di suatu Negara maka Negara tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu proses yang mengubah kehidupan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

I. PENDAHULUAN. kebutuhan yang paling mendasar. Dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. guru yang melaksanakan kegiatan pendidikan untuk orang-orang muda

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

pembelajaran yang seperti ini cenderung bersifat monoton dan kaku. Terkadang, aktivitas belajar mengajar juga kurang divariasikan dengan model

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa: kecerdasan peserta didik semata, tetapi juga untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. mungkin agar proses kegiatan belajar mengajar berlangsung efektif. Seperti

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, tercantum tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Suwarno: 2006). Ketercapaian pendidikan ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku peserta didik kearah yang lebih baik, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didiknya yang telah mencapai indikator suatu kompetensi dasar tententu Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah ia menerima pengalaman pembelajaran. Sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui proses kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya setelah mendapat informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik lebih lanjut, baik untuk individu maupun kelompok belajar. 1

2 Berbagai permasalahan yang sedang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia yang belum dapat terselesaikan adalah mulai dari kurikulum dan sistem pendidikan yang masih dirasa sulit dipahami, berbagai peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap dunia pendidikanpun masih belum jelas, banyaknya sarana pendidikan yang kurang layak, kualitas tenaga pendidik yang masih kurang baik, hingga proses pelakasaan pendidikan yang kurang efektif sehingga sulit dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Salah satu contoh permasalahan pembelajaran seperti yang disebutkan diatas, misalnya permasalahan yang terjadi di SMA Angkasa Bandung sebagai tempat dilaksanakannya penelitian. Pembelajaran yang dilakukan masih cenderung berpusat pada guru, dimana guru terkadang menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajarannya. Meskipun metode ceramah mempunyai kelebihan, yaitu lebih ekonomis dalam penyampaian informasi, namun juga memiliki kelemahan karena pembelajaran yang dilakukan hanya berlangsung secara searah dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang. Sehingga siswa cenderung menjadi pasif, pembelajaran menjadi tidak menarik, dan ini berimbas pada pencapaian kompetensinya yang tidak berkembang secara maksimal, hal ini mengakibatkan sebagian besar siswa tidak dapat mencapai KKM. Banyak usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya yaitu dengan meningkatkan kualitas pengajarnya yang menggunakan model-model inovatif dalam proses belajar mengajarnya. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan model pembelajaran yang inovatif

3 yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Model pembelajaran ini dapat membuat siswa lebih aktif dan fokus karena siswa berperan lebih dan bekerja secara berkelompok dalam pelaksanaan belajar mengajar. CIRC merupakan singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition atau pengajaran kooperatif terpadu yaitu membaca dan menulis. Model pembelajaran terpadu ini membuat pembelajaran lebih bermakna karena siswa diminta untuk membaca, menemukan konsep, menuliskan kembali serta menjelaskan pada temannya, sehingga hasil belajar siswa akan bertahan lebih lama. Pembelajaran kooperatif ini juga dapat menumbuh kembangkan interaksi sosial, toleransi, komunikasi, dan respek terhadap gagasan orang lain. Model pembelajaran ini juga dapat digunakan pada sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013, karena model pembelajaran ini bisa dikelompokan pada metode discovery learning yang ada pada kurikulum 2013, keduanya memiliki kesamaan yaitu mengarahkan siswa untuk dapat menemukan suatu konsep-konsep atau prinsip-prinsip tertentu melalui proses mentalnya sendiri. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh beberapa orang, yaitu Penelitian milik Siti Marpuah, Margareta Rahayuningsih dan Sri Sukaesih dengan judul Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Coposition (CIRC) dengan Mind Mapping. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Wirosari tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian milik Agasta Ria Sastika, Elfi Susanti V H, dan Ashadi yang berjudul Implementsi

4 Metode Pembelajaraan CIRC (Cooperative Integrated Reading and Coposition) yang Dilengkapi Makromedia Flash Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 3 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012. Penelitian lainnya yaitu penelitian milik Muhamad Erwin, H. Andi Tanra Tellu dan I Nengah Kundera dengan judul Perbandingan Hasil Belajar Biologi yang Diajar Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading and Coposition (CIRC) dengan Model Pembelajaran Langsung berdasarkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu. Penelitain lainnya yaitu penelitian milik Muhammad Gunawan Dwi Ramandika, Elfi Susanti dan Budi Utami yang berjudul Studi Komparasi Metode Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Sistem Periodik Unsur (SPU) Kelas X Semester Ganjil SMAN 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Pada Konsep Sistem Indera. Sebelumnya penelitian dengan judul seperti ini belum ada yang meneliti. B. Identifikasi Masalah Atas dasar latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

5 1. Pada mata pelajaran biologi khususnya materi sistem indera, sebagian besar siswa nilainya dibawah KKM. 2. Proses belajar mengajar kurang optimum dikarenakan metode yang digunakan hanyalah ceramah yang terfokuskan pada gurunya sehingga peserta didik menjadi kurang aktif dalam pembelajaran dan cenderung merasa bosan. 3. Rendahnya motivasi belajar siswa yang ditandai dengan kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran, siswa tidak fokus dan kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana pengaruh penggunan model Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem indera?. D. Batasan Masalah Atas dasar judul di atas maka penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut : 1. Pada penelitian ini hasil belajar yang diukurnya yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. 2. Penelitian ini dilakukan hanya pada submateri semester genap yaitu pada sistem indera.

6 3. Penelitian ini dilakukan pada kelas XI MIA-B tahun ajaran 2015/2016 di SMA Angkasa Bandung. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dengan penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada konsep sistem indera. F. Manfaat Penelitian 1. Untuk Peneliti a. Dapat mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran CIRC dalam proses belajar mengajar. b. Dapat memiliki pengetahuan mengenai kegiatan pembelajaran seperti apa yang sebaiknya diterapakan pada siswa dalam mempelajari mata pelajaran biologi, khususnya pada konsep sistem indera. 2. Siswa a. Siswa menjadi tidak bosan pada saat proses belajar mengajar. b. Siswa menjadi lebih aktif pada saat proses belajar mengajar. c. Siswa akan merasa lebih mudah memahami karena model pembelajaran ini menganjurkan siswa untuk saling mengajarkan. 3. Untuk Sekolah a. Dapat terciptanya akademik yang lebih baik. b. Budaya mengajar yang lebih baik dapat bermunculan disekolah.

7 c. Memicu para guru untuk lebih inovatif dalam proses belajar mengajar. d. Guru dapat mengetahui metode yang sesuai untuk digunakan pada saat proses belajar mengajar. G. Kerangka atau Paradigma Penelitian Proses pendidikan selalu dikaitkan dengan kegiatan belajar yang dilakukan oleh para siswa, juga kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru. Kegiatan belajar dan kegiatan mengajar yang terjadi di dalam kelas harus berjalan secara efektif. Guru harus menciptakan kegiatan belajar mengajar dengan menyenangkan, agar minat siswa untuk mengikuti pembelajaran menjadi meningkat. Apabila hal tersebut sudah terjadi, maka kegiatan belajar mengajar akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan pembelajaran pun akan tercapai secara baik. Kegiatan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 2003: 2). Pembelajaran adalah seperangkat peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Gagne (1977) dalam Siregar (2014:12). Dalam hal ini, proses pembelajaran pada siswa tidak hanya terfokus pada peningkatan kemampuan siswa dalam aspek kognitif (pengetahuan) saja tapi juga harus mencakup peningkatan aspek afektif (sikap) serta aspek psikomotorik (keterampilan).

8 Sebagaimana yang telah dipaparkan diatas, bahwa kegiatan belajar perlu juga ditunjang dengan kegiatan mengajar. Mengajar merupakan kegiatan membimbing siswa pada saat belajar. Mengajar juga merupakan suatu kegiatan mengatur serta mengorganisasi lingkungan belajar yang ada di sekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan minat belajar siswa (Sudjana, 2010:7). Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan perkembangan yang lebih baik, dari yang sebelumnya tidak tau menjadi tahu. (Hamalik, 2008). Namun pada kenyataannya saat ini, kegiatan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas masih berlangsung secara monoton atau membosankan, pembelajaran terfokuskan pada guru sedangkan siswa berperan secara pasif. Termasuk pada saat pembelajaran biologi. Proses belajar hanya dilakukan menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah serta tidak semua siswa memiliki buku sumber. Dengan begitu minat siswa untuk mempelajari sebuah materi khususnya materi sistem indera menjadi menurun. Hal ini juga dapat berakibat pada hasil belajar siswa. Oleh karenanya peneliti ingin mengaplikasikan model pembelajaran yang lebih inovatif. Salah satu solusi atau alternatif yang dapat dilakukan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif pada pembelajaran IPA khususnya biologi kelas XI pada materi sistem indera adalah dengan cara

9 menggunakan model pembelajaran yang inovatif, sehingga proses pembelajaran tidak terlalu terfokuskan hanya pada gurunya saja namun siswanya juga berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran yang digunakan peneliti adalah Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

10 Dilihat dari uraian di atas, maka paradigma yang mendasari adanya penelitian ini adalah sebagai berikut : Temuan Masalah di SMA ANGKASA Solusi 1. Dalam pembelajaran biologi, guru seringkali menerapkan metode ceramah. 2. Proses belajar mengajar berlangsung satu arah. Yaitu antara guru pada siswanya. 3. Siswa bersikap pasif saat pembelajaran. 4. Minat belajar siswa kurang terhadap mata pelajaran biologi 5. Hasil belajar siswa dibawah nilai KKM. 6. kurangnya motivasi belajar siswa. Tujuan yang Ingin Dicapai Peningkatan Hasil Belajar Siswa Instrumen berupa Pretest, Postest, dan Lembar Observasi - Guru membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 siswa. - Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran. - Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok kemudian memberikan tanggapan terhadap wacana yang ditulis pada lembar kertas. - Siswa mempresentasikan atau membacakan hasil diskusi kelompok. - Guru memberikan penguatan (reinforcement). - Guru dan siswa bersama sama membuat kesimpulan. Penggunaan model pembelajaraan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Keunggulan Model Pembelajaran CIRC 1) CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah. 2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang. 3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok. 4) Para siswa dapat memahami dan saling mengecek pekerjaannya. 5) Membantu siswa yang lemah. 6) Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan interaksi sosial, toleransi, komunikasi, dan respect terhadap gagasan orang lain. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran CIRC Gambar 1.1. Paradigma Pemikiran Penelitian

11 H. Asumsi dan Hipotesis 1. Asumsi Berdasarkan kerangka atau paradigma penelitian sebagaimana telah diutarakan di atas, maka beberapa asumsi dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Menurut Slavin dalam Trianto (2007:27) menyatakan bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka saling mendiskusikan masalah dengan temannya. b) Menurut Aprilia Nur Fitriana (2014) yang menyimpulkan bahwa Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) menjadikan siswa lebih bersemangat dalam belajar, lebih berkonsentrasi pada materi, membuat daya pikir siswa lebih berkembang, suasana belajar nyaman, siswa lebih dapat memahami materi pelajaran, siswa lebih berani mengemukakan pendapat dan membuat siswa lebih aktif. 2. Hipotesis Berdasarkan kerangka penelitian dan asumsi sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada konsep sistem indera dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA di SMA Angkasa.

12 I. Definisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap berbagai variabel yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasioal untuk menghindari kekeliruan maksud yang digunakan. 1. Belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya. 2. Pembelajaran adalah serangkaian peristiwa-peristiwa eksternal yang sengaja dirancang untuk membantu proses belajar yang sifatnya internal. 3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hal yang diukur dalam hasil belajar ini mencakup beberapa ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. 4. Model pembelajaran CIRC merupakan singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Composition atau disebut juga pengajaran berkelompok terpadu yaitu membaca dan menulis. J. Struktur Organisasi Skripsi Bagian Isi Skripsi 1. Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang Masalah b. Identifikasi Masalah c. Rumusan Masalah d. Batasan Masalah e. Tujuan Penelitian

13 f. Manfaat Penelitian g. Kerangka Pemikiran h. Definisi Operasional i. Struktur Organisasi Skripsi 2. Bab II Kajian Teoritis a. Kajian Teori b. Analisis dan Pengembangan Materi Pembelajaran 3. Bab III Metode Penelitian a. Metode Penelitian b. Desain Penelitian c. Populasi dan Sampel d. Instrumen Penelitian e. Prosedur Penelitian f. Rancangan Analisis Data 4. Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan a. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian b. Pembahasan Penelitian 5. Bab V Simpulan dan Saran a. Simpulan b. Saran