BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab. UU RI nomer 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU RI, 2003). Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang meliputi tujuan, materi, metode dan evaluasi (Rusman, 2012:1). Komponen tersebut dapat ditentukan melalui pemilihan model-model pembelajaran apa yang tepat untuk digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas (Rusman, 2012:134). Banyak sekali istilah yang digunakan untuk membedakan sejumlah perbedaan pendekatan untuk belajar kelompok, seperti pembelajaran kelompok 1

2 kecil, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis tim, instruksi rekan sejawat, guru sebaya dan beberapa nama kelompok belajar yang sama tetapi berbeda (Davidson dan Major, 2014:8). Dari beberapa model pembelajaran yang disebutkan di atas, pembelajaran model pembelajaran kooperatif sangatlah serupa dengan model pembelajaran kolaboratif. Kebanyakan ahli pendidikan menyatakan collaborative learning dan cooperative learning memiliki kesamaan arti, menggunakan kedua istilah secara bersamaan atau kadang-kadang tertukar dan adapula yang mernbedakannya secara tegas (Maridi, 2009:76). Model pembelajaran kolaboratif memfasilitasi terbentuknya inisiatif, kreatifitas, kemampuan berpikir kritis, dan dialog pada siswa ketika membentuk pemahaman (Khoiriyah, 2016:13). Model pembelajaran kooperatif lebih terstruktur dan guru lebih aktif menjadi fasilitator dari pada model pembelajaran kolaboratif (Davidson dan Major, 2014:32) Maka dari itulah dilakukannya penelitian komparasi untuk membandingkan kedua model tersebut. Penelitian ini menelaah manakah model pembelajaran yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian berfokus pada hasil belajar karena, salah satu tujuan utama proses belajar adalah hasil belajar siswa. Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar berhubungan langsung dengan pemilihan model pembelajaran. Arikunto (2002:194) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yakni a) Faktor yang berhubungan dengan pengelolaan kelas; b) Faktor yang berhubungan dengan pengajaran. Kedua faktor tersebut dapat dilakukan dengan tepat melalui pemilihan model pembelajaran yang tepat. Hasil Belajar untuk 2

3 kurikulum 2013 sendiri mencangkup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek ketrampilan (Permendikbud, 2015). Sebagai penelitian relevansi telah dipilih refrensi penelitian terdahulu yakni, sebagai berikut: (1)PEMBELAJARAN KOLABORATIF: Suatu Landasan untuk Membangun Kebersamaan dan Keterampilan Kerjasama, (2) Pembelajaran Kolaboratif pada Matematika untuk Membentuk Karakter Generasi (Collaborative Learning Of Mathematics To Create Character Of Generation), (3) Penerapan Model Pembelajaran CIRC untuk Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Pemahaman Wacana Narasi Siswa Kelas V SD No.3 Panjianom, (4) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Solusi dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman, (5) Penggunaan Model Kooperatif-Kolaboratif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 004 Desa Kuapan Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. B. Rumusan Masalah 1. Adakah perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa kelas 4 tema 7 SDN Cangkringmalang II Kabupaten Pasuruan? 2. Adakah perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar ranah afektif siswa kelas 4 tema 7 SDN Cangkringmalang II Kabupaten Pasuruan? 3. Adakah perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas 4 tema 7 SDN Cangkringmalang II Kabupaten Pasuruan? 3

4 4. Hasil belajar ranah manakah yang lebih dipengaruhi oleh model pembelajaran yang unggul? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar ranah kognitif siswa kelas 4 tema 7 SDN Cangkringmalang II Kabupaten Pasuruan. 2. Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar ranah afektif siswa kelas 4 tema 7 SDN Cangkringmalang II Kabupaten Pasuruan. 3. Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan model pembelajaran kolaboratif terhadap hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas 4 tema 7 SDN Cangkringmalang II Kabupaten Pasuruan. 4. Untuk mengetahui hasil belajar ranah manakah yang lebih dipengaruhi oleh model pembelajaran yang unggul D. Manfaat Penelitian 1. Teoritik Secara teorotik diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai penambah wawasan tentang pengimplementasian dan dasar pengertian dari model pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran kooperatif beserta perbandingannya. 2. Praktis a Bagi guru 4

5 Diharapkan penelitian ini menjadi cerminan bagi guru untuk dapat menentukan model inovatif dan tepat untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas maupun luar kelas sesuai kebutuhan maupun tujuan pembelajaran. Mengingat ketepatan guru dalam menentukan model pembelajaran sangatlah berpengaruh pada hasil belajar siswanya. b. Bagi calon pendidik Diharapkan penelitian ini dapat diterapkan oleh calon pendidik maupun calon sarjana pendidikan untuk melatih kemampuan mengajar dan mengalokasikannya di kelas dengan baik dan tepat. c. Bagi peneliti lanjutan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai penelitian relevan atau pedoman untuk penelitian yang serupa maupun lanjutan. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini berupa variabel, populasi/subjek penelitian dan lokasi penelitian. Ada tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yakni model pembelajaran kooperatif dan kolaboratif sebagai variabel bebas serta hasil belajar sebagai variabel terikat. Model kooperatif dan kolaboratif dipilih dikarenakan memiliki kesaaman atau merupakan model serupa, yakni termasuk dalam golongan model belajar kelompok dengan tanggung jawab individu dan berpusat pada siswa. Selain kesamaan, kooperatif dan kolaboratif memiliki perbedaan terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar. Penggunaan model pembelajaran dalam proses pembelajaran 5

6 menjadi salah satu faktor penentu hasil belajar yang baik. Hasil belajar yang dikaji dalam penelitian ini adalah hasil belajar 3 ranah, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. F. Definisi Operasional Beberapa definisi oprasional yang digunakan dalam penelitian antara lain adalah 1. Model Pembelajaran Kolaboratif Model pembelajaran kolaboratif merupakan bagian dari model pembelajaran berkelompok yang memiliki karakteristik yakni berpikir kritis dan ketrampilan interpersonal yang digunakan, dilatih maupun dibangun dalam melakukan kerja tim. 2. Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran berkelompok dengan karakteristik lebih berpusat pada guru, pembelajaran terstruktur, ketrampilan interaksi secara bersama-sama dalam menyelesaikan maupun mencapai tujuan/tugas yang samadan ketergantungan positif pada tiap anggotanya. 3. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar yang mencangkup 3 ranah penilaian, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. 6