KEBUDAYAAN INDIES arsitektur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

Art Nouveau. Ciri-ciri

163 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

Contoh lukisan daerah Bali. Contoh lukisan daerah kalimatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gedung bouwpleog..., Yuri Arief Waspodo, FIB UI, 2009

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung memiliki sejarah yang sangat panjang. Kota Bandung berdiri

Sejarah Umum Seni Lukis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

Bab 4. Konsep. - Mooi Indie berakar pada romantism yaitu disiplin yang populer saat itu di. dilandasi oleh faktor emosional dalam berkarya.

BAB II TINJAUAN SENI RUPA DAN BANGUNAN MUSEUM

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

Till" Snit/bullS. Ries Muld er "PeraJw L(j!Jar" Cat minyak dimas knilj 30 x 40 CIII

Sejarah umum seni lukis

sebagai ungkapan bagi degupan-degupan dalam diri para murid15.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Lampiran INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN WAWANCARA

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut masalah sosial, budaya, religi, pendidikan, politik, pembangunan dan

SEJARAH DESAIN. Evaluasi Materi Modul 1 s.d 7. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009

Agus Cahyana Raden Saleh, Anak Belanda, Mooi Indie & Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

Gambar 1. GUSTAVE COURBET. Anak Pemecah Batu. (1849). Kapur. Gambar 2. GUSTAVE COURBET. Pemecah Batu. (Detail) (1849). Cat Minyak di atas Kanvas.

Nasionalisme S. Sudjojono ( ) Pembuka Babak Baru Sejarah Seni Lukis Modern Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan ±

BAB I PENDAHULUAN. maju, salah satunya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

TINJAUAN SEJARAH SENI RUPA MODERN INDONESIA

ALIRAN NEO KLASIKISME

BAB 1 PENDAHULUAN. Museum Sejarah Jakarta merupakan museum sejarah yang diresmikan

Peninggalan Islam.

BAB VI KESIMPULAN. Dari uraian pada bab-bab terdahulu, dapat dikemukakan. beberapa temuan sebagai kesimpulan dalam penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

MEMBENTANGKAN KEMBALI ALAM

Schoemaker dan Jejaknya di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung kini sudah menjadi salah satu wisata kota populer di Indonesia. Kota

sesudah adanya perjanjian Wina dan terutama dibukanya terusan Suez. Hal

KISI-KISI SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia, 17 71: Goresan Juang Kemerdekaan Senin, 25 Juli 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul 1.2 Pengertian Judul

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

Arsitektur Modern Indonesia (1940-Abad 20) BY: Dian P.E Laksmiyanti, S.T, M.T

SEJARAH DESAIN. Gaya Desain M Indonesia Jelita Modul XII. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. berupa perancangan logo perusahaan, beserta aturan standar

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

Tilik SllmlJullg. Basuki Abdulah "Rambllt nau Terurai" Knpllr Pastel di Mas kertas 49 x 63 C1II 1958

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI MUSEUM

Barli "Siti" SOx36cIIl Lee Man - Fo ng "Sketsn W il l/ita Bali " Knpur 1\1erl1ll eli nlns kertns 40 x 60 (1/1

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

Elemen Tangga Pada 3 Bangunan Kolonial di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB II SEKILAS TENTANG DINAS PARIWISATA DAN KOTA BATU. keindahan pemandangan alam sebagai ciri khas daerah pegunungan.

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi

BAB I PENDAHULUAN. memang sudah umum dilakukan oleh semua orang. Hal ini dilakukan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era modern saat ini sangat jarang terlihat rumah-rumah tradisional

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENCIPTAAN

begitu jelas atau berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penjajahan Belanda di Indonesia membawa pengaruh penting bagi aspek

BAB II BENDA CAGAR BUDAYA KOTA BANDUNG dan KAMERA LUBANG JARUM

SENI BUDAYA Peminatan: MIPA Kamis, 23 Maret 2017 ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Gambar 1.1.Bangunan di kota Bandung yang bergaya Art Deco (sumber : dokumentasi pribadi)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dapat merubah pola hidup manusia maupun nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Perumusan Masalah

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak

SENI RUPA MASA KOLONIAL : MOOI INDIE VS PERSAGI

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009

PASAR SENI DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN. Penulisan sejarah (historiografi) merupakan cara penulisan, pemaparan, atau

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK DAN SUBYEK PENELITIAN. lainya berstatus Kabupaten. Kota Yogyakarta terletak antara 110 o 24 I 19 II sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

Transkripsi:

KEBUDAYAAN INDIES arsitektur Untuk mengingatkan akan tanah airnya (Belanda) mereka juga membuat cerobong asap (walau hanya tiruan). Selain itu pada atap juga ada tadah angin (wind wijser) dengan beragam desain. Pada beberapa rumah tinggal pribadi lijs plang-nya mempunyai hiasan diatasnya. Biasanya adalah kepala kerbau yang melambangkan kesuburan tanah dan penolak roh jahat. 2

KEBUDAYAAN INDIES arsitektur Contoh wind wijser Nassaukerk sekarang Gereja St.Paulus 1936 3

KEBUDAYAAN INDIES arsitektur Pemakaian logam untuk bangunan sudah dikenal yaitu dipakai untuk terali besi seperti tiang untuk pagar rumah. Beberapa contoh rumah tinggal bergaya Indies yang berada di Jakarta dapat dilihat di wilayah Menteng. 4

KEBUDAYAAN INDIES arsitektur Berkembangnya Art Deco di Eropa juga menginspirasi rumah-rumah Indies sekitar era 1920-30 an. Misalnya: Hotel Savoy Homan, Villa Isola serta stasiu kereta Beos Isola Villa Biro arsitektur banyak berkembang, dengan arsitek-arsitek terkenal masa itu, antara lain: P.A.J. Moojen (Gedung Bataviasche Kunstkring, Masjid Cut Mutiah (ex gedung Boplo)-1913), A.F. Aalbers (Hotel Savoy Homan-1939), Maclain Pont (Gedung ITB-1918), C.P. Wolf Schoemaker (Villa Isola, Bandung-1932), Cuypers (Gereja Theresia-1934) 5

KEBUDAYAAN INDIES arsitektur Stasiun Kereta Beos Jakarta, Kota Ghijsels 6

AWAL SENI MODERN periodisasi Periodisasi seni rupa modern Indonesia dapat dibagi sebagai berikut: I. Seni Rupa Masa Kolonial (Belanda) II. Seni Rupa Pra Kemerdekaan 1. Masa Penjajahan Belanda dan Jepang 2. Masa Revolusi Kemerdekaan III. Seni Rupa setelah Zaman Kemerdekaan 7

AWAL SENI MODERN latar belakang Selama masa penjajahan terjadi kesenjangan dalam perkembangan kesenian Indonesia, yang disebabkan karena: Tidak ada minat dari pihak penjajah untuk mengembangkan kesenian Indonesia Lemahnya pendukung kesenian dari para raja Indonesia Corak dan sistem kolonial 8

AWAL SENI MODERN latar belakang Setelah ada politik Etis dan pemerintahan Hindia Belanda, baru ada usaha-usaha yang bersifat kultural. Akan tetapi hal itu masih mempertimbangkan keuntungan pihak penjajah, antara lain: Pemugaran benda-benda purbakala (candi, keraton lama) dan berdirinya dinas purbakala Pendirian museum-museum Penulisan/penelitian bidang sastra lama (Jawa) dan bidang antropologi 9

AWAL SENI MODERN latar belakang Pemerintah Belanda mengundang seniman-seniman Eropa untuk mendokumentasikan pemandangan alam dan kehidupan sehari-hari di koloni Belanda. Trend semacam ini juga teradi di koloni milik Inggris, Perancis, Portugis di Asia, yang sejak abad 17 pemandangan kota dan alamnya digambarkan pada lukisan-lukisan cat minyak. Lukisan pemandangan seperti ini berlanjut hingga abad ke-19 dalam bentuk naturalisme. 10

AWAL SENI MODERN R. Saleh Kemampuan menguasai gaya seni Barat memulai perkembangan seni modern Indonesia. Kesempatan tersebut diperoleh Raden Saleh Sjarif Bustaman, yang mendapat kesempatan untuk belajar melukis di Belanda sekitar awal abad ke-19 dan nama serta hasil karyanya pun diakui oleh dunia. Beliau merupakan seniman Indonesia pertama yang mampu menguasai gaya Romantik yang trend di Eropa selama abad 19. 11

AWAL SENI MODERN R. Saleh Kesempatan untuk menguasai seni lukis bergaya Barat mengawali perkembangan seni rupa Indonesia Modern. Kesempatan ini diperoleh Raden Saleh Sjarif Bustaman, yang belajar seni lukis di Belanda pada awal abad 18 selama kolonialisasi Belanda. Raden Saleh, selfportrait, 1815 Beliau merupakan seniman Indonesia pertama yang mampu menguasai gaya Romantik yang trend di Eropa selama abad 19. 12

AWAL SENI MODERN R. Saleh Karena Raden Saleh memperlihatkan potensi luar biasa pada bidang seni, dan inspektur budaya Belanda saat itu membutuhkan asisten untuk mempelajari kebudayaan Jawa, maka R. Saleh dikirim untuk belajar seni. R. Saleh The Storm 1851 Oil on canvas 97 x 74 cm R. Saleh belajar dari Cornelius Krusemen dan Andreas Schelfhout. Selain itu beliau juga dipengaruhi oleh pelukis Romantik Eugene Delacroix dan Horace Vernet. Gaya Romantik biasanya menggambarkan tema-tema heroik dan situasi dramatis dengan penggambaran yang naturalistik, dan komposisi dinamis. 13

AWAL SENI MODERN R. Saleh Seniman Romantisme yang banyak memengaruhi karyanya adalah Eugene Delacroix dan Horace Vernet. Eugene Delacroix The Lion Hunt 1861 Horace Vernet The Lion Hunt - 1836 14

AWAL SENI MODERN R. Saleh R. Saleh The Deer Hunt Setelah menyelesaikan studinya R. Saleh berkeliling Eropa bahkan hingga Timur Tengah menjadi seorang pelukis profesional yang disegani di Eropa. R. Saleh Fighting with Lion (Th. 1840). 15

AWAL SENI MODERN R. Saleh Raden Saleh memiliki pengaruh yang sangat besar pada awal perkembangan seni rupa Indonesia. Beliau merupakan seniman Indonesia pertama yang mampu menguasai gaya seni lukis Barat. Selain itu ia mampu mengekspresikan individualisme dan kreativitas dalam karya lukisnya. Pada masa itu seni lukis Indonesia masih merupakan perulangan dari seni-seni tradisional yang berisi tematema mitologis maupun religi. Hal ini membuka jalan bagi perkembangan seni modern di Indonesia, yang lebih memberi kebebasan pada para seniman untuk mengekspresikan ide-ide mereka sendiri. Sayangnya setelah Beliau wafat,tidak segera diikuti dengan perkembangan seni modern lebih lanjut. 16

AWAL SENI MODERN Penangkapan P. Diponegoro Lukisan: Penangkapan Pangeran Diponegoro 17

MOOI INDIE pengertian Istilah Mooi Indie digunakan untuk menggambarkan gaya dan tema seni kolonial Belanda tahun 1925-1938, yang menggunakan pendekatan naturalistik dalam seni modern Indonesia. Nieuwenkamp Pasar 1937 Istilah Mooi Indie sebetulnya merupakan sindiran yang diberikan oleh S. Soedjojono, seorang seniman nasionalis, sebagai kritik terhadap tipe dan tema karya seni selama periode Kolonial Belanda. 18

MOOI INDIE latar belakang Sepeninggal Raden Saleh tahun 1877 terdapat kontinuitas dari aktivitas seni lukis. Namun perkembangannya tidak terlalu cepat. Murid-murid Raden Saleh kurang begitu berhasil meneruskan gaya lukisan Raden Saleh (sebelum pendidikan selesai R. Saleh harus kembali ke Eropa) Sehingga dapat dikatakan bahwa Mooi Indie bukanlah merupakan kelanjutan secara langsung dari kegiatan seni R. Saleh. W.G. Hofker Komposisi 3 Gadis 1942 Sampai akhirnya di awal abad 20 (sekitar 50 thaun setelah R.Saleh) barulah muncul pelukis-pelukis baru yang kemudian kembali mencerminkan gaya Naturalis. Gaya inilah yang menjadi salah satu pencetus modernisasi seni di Indonesia dan mulai berkembang 19 dengan cepat.

MOOI INDIE latar belakang Untuk merekam pemandangan dan kebudayaan Indonesia, pemerintah kolonial Belanda mengundang para pelukis dan ilustrator akademis dari Eropa. Ernest Dezentjé Pemandangan D.Kerinci Mereka menghasilkan banyak lukisan dan gambar naturalis, yang kemudian diikuti oleh senimanseniman modern Indonesia. Akhir abad ke-19, banyak pelukis Eropa (bukan hanya Belanda) datang ke Indonesia. Mereka tertarik pada kabar tentang pemandangan dan kebudayaan Indonesia yang eksotis. Beberapa dari mereka bahkan memutuskan untuk menetap di Indonesia. Mereka membawa pengaruh gaya natural pada seniman Indonesia modern. 20

MOOI INDIE latar belakang Niewenkamp Potret I Gusti Lanang Oka 1937 Lukisan pemandangan menjadi sangat populer dikalangan pemerintahan kolonial Belanda khususnya untuk kenang-kenangan selama masa pendudukan Hindia Belanda. Hal ini pula yang menekankan rasa romantisme pada saat melukis lukisan manusia. Latar belakang pendudukan bangsa Barat khususnya Eropa di Indonesia menciptakan figur-figur manusia yang dilukiskan secara eksotis. 21

MOOI INDIE latar belakang Theo Meier Rejang Dance 1972 Theo Meier dipengaruhi oleh Post Impresionisme, terutama gaya lukis Paul Gauguin Perkembangan gaya lukis di Barat turut memberi pengaruh pada perkembangan Mooi Indie. Selain gaya Romantik, beberapa pelukis mendapat inspirasi dari gaya Impresionis, Post Impresionis serta Ekspresionisme. Ernest Dezentjé Pemandangan G. Merapi Tampak pengaruh Impresionisme 22

MOOI INDIE kritik Selain memberikan nama sindiran kepada aliran ini S. Soedjojono, juga memerikan kritik pedas lainnya, antara lain: S. Soedjojono Seni seperti ini tidak mencerminkan kenyataan bangsa. Seniman seharusnya tidak hanya melukis tentang keindahan, tetapi juga melukiskan kehidupan nyata masyarakat. Tema-tema lukisannya dangkal dan hanya cocok untuk promosi pariwisata. Seniman-senimannya akan segera kehabisan ide lukisan 23

MOOI INDIE kelompok seniman Ada dua kelompok Mooi Indie, yaitu: 1. Seniman Eropa yang tinggal di Indonesia. Kebanyakan mendapat pendidikan dalam bidang seni, dan mengikuti gaya naturalis yang berkembang di Eropa saat itu. Bekas Gedung Pameran Kunstkring Mereka terkesan dengan pemandangan tropis yang menurut mereka menyajikan atmosfer yang eksotis. Secara eksklusif mereka membentuk klub seni yang disebut Kunstkring (Lingkaran Seni). Mereka juga banyak menyelenggarakan pameran. Beberapa senimannya antara lain: Ernest Deszentje, Hoffker, Niewenkamp, Theo Meier, Roland Strasser, dll 24

MOOI INDIE kelompok seniman 2. Seniman Indonesia, yang meskipun memiliki keahlian tinggi, status mereka masih dipandang rendah. Mereka belajar seni dari guru berkebangsaan Belanda, dan menunjukkan kecenderungan seni yang bersifat akademis. Mereka menggunakan teknik yang serupa dengan gaya naturalis Raden Saleh, tapi dengan intensitas yang lebih ringan. Mereka bekerja secara terpisah. Misalnya Abdullah Suriosubroto di Bandung, Pirngadi di Jakarta dan Wakidi di Sumatera Barat. Beberapa di antaranya menjadi guru bagi pelukis generasi berikutnya, seperti: Basuki Abdullah, Lee Man Fong, S. Suryo, dll. Sayangnya, kelak para seniman nasionalis menuduh mereka sebagai bagian dari pemerintah Belanda dan mencerminkan mentalitas Belanda. 25