BAB II TINJAUAN PUSTAKA. LAIs. Golongan antipsikotik tipikal adalah antidopaminergik yang bekerja sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ini ternyata semakin meningkat. Disektor pertanian, herbisida digunakan

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. skizofrenia atau secara absolut terdapat 400 ribu jiwa lebih penduduk Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Antipsikotik merupakan obat yang digunakan untuk menangani. mencegah kekambuhan, tetapi memerlukan waktu terapi yang lama.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 550

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu.

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas fisik merupakan kegiatan hidup yang dikembangkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. berlebihnya asupan nutrisi dibandingkan dengan kebutuhan tubuh sehingga

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepatu roda (inline skating) merupakan olahraga yang. membutuhkan keseimbangan antara kelincahan, kekuatan, kecepatan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Minyak goreng tersusun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB 1 PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, yang mengakibatkan kelainan signifikan dan gangguan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahaya dari logam berat tersebut ditunjukan oleh sifat fisik dan kimia.

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB V PEMBAHASAN. STZ merupakan bahan toksik yang dapat merusak sel ß pankreas secara langsung.

I. PENDAHULUAN. tingkat gen akan kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus adalah penyakit tidak menular yang bersifat kronis dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

I. PENDAHULUAN. Rifampisin (RFP) dan isoniazid (INH) merupakan obat lini pertama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2007 menjadi 2,1 pada tahun 2013 (Riskesdas, 2013). Hasil riset tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan pemulihan (Menteri Kesehatan RI,

1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

BAB I PENDAHULUAN. Petani merupakan kelompok kerja terbesar di berbagai negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

1 Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH EKSTRAK KULIT MANGGIS TERHADAP KATALASE ORGAN HEPAR TIKUS TERPAPAR FLUFENAZIN DEKANOAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia (global epidemic). World

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan dalam jumlah kecil karena memiliki tingkat kemanisan yang tinggi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. lewat reaksi redoks yang terjadi dalam proses metabolisme dan molekul yang

BAB I PENDAHULUAN. sehat. Hiperkolesterolemia dapat terjadi akibat konsumsi makanan tinggi lemak

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang masing-masing

Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) Volume 2, Nomor 2, Oktober 2014

I. PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir, pola komunikasi di Indonesia mengalami banyak

BAB V PEMBAHASAN. asap rokok serta ekstrak akuades biji sirsak (KP 1, KP 2 dan KP 3 ). KN yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2-5% dari berat badan pada orang dewasa normal yang terletak pada kwadran

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saat ini umur harapan hidup di Indonesia sekitar 72 tahun dengan rerata perempuan

PENGANTAR FARMAKOLOGI

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, terutama usia dewasa. Insidensi dan prevalensinya meningkat

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menelitinya lebih jauh adalah Coriolus versicolor.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. bidang obstetri, karena merupakan penyulit 2% sampai 20% dari semua

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Flufenazin dekanoat Fluphenazine adalah derivat fenotiazin dan termasuk ke dalam sub famili piperazine. Golongan piperazine adalah derivat fenotiazin yang paling kuat (efektif ada dosis kecil). 16 Flufenazin dekanoat adalah salah satu contoh antipsikotik tipikal LAIs. Golongan antipsikotik tipikal adalah antidopaminergik yang bekerja sebagai antagonis reseptor dopamin dengan afinitas tinggi. 3 LAIs mulai diperkenalkan 1966 dengan antipsikotik Fluphenazine enanthate yang kemudian diikuti oleh flufenazin dekanoat. Keuntungan menggunakan LAIs adalah diantaranya tidak perlu digunakan rutin per hari, meningkatkan nilai kepatuhan pengobatan, serta menurunkan kemungkinan kekambuhan. Rumus kimia flufenazin dekanoat dapat dilihat pada gambar 1. 17,18 Gambar 1. Struktur kimia flufenazin dekanoat. 19 Flufenazin dekanoat bekerja sebagai antagonis dopamine yang tersedia dalam bentuk depot. Dosis terapi efektif minimum flufenazin dekanoat adalah 2 mg. 16 Penggunaan flufenazin dekanoat diindikasikan untuk gangguan psikotik primer, skizofrenia, gangguan bipolar, psikosis sekunder, dan agitasi dan perilaku kekerasan. Salah satu efek simpang yang ditimbulkan oleh obat antipsikotik tipikal 6

7 adalah ikterik dan jika terjadi efek simpang ini, penggunaan obat antipsikotik dihentikan. 3 Sebagian besar antipsikotik di metabolisme sempurna melalui berbagai proses. 19 Penggunaan obat jangka panjang dapat mempengaruhi aktivitas enzim mikrosomal hepar. 20 Terpengaruhnya enzim mikrosomal dapat mempengaruhi kadar katalase pada organ hepar. Penggunaan flufenazin dekanoat mengakibatkan peningkatan metabolisme dopamin pada otak. Metabolisme dopamin dapat membentuk radikal-radikal bebas dan ROS. 9 Auto-oksidasi dopamin pada akhirnya menyebabkan pembentukan neuromelamin dan quinon/semiquionon serta ROS. Oksidasi dopamin oleh reaksi enzimatis yang dikatalasis oleh monoamine oxidase (MAO) dapat menyebakan pembentukan H2O2, deaminasi metabolit-metabolit membentuk asam 3,4- dihidroksibensoat dan asam homovanilat. Secara normal H2O2 diaktivasi oleh katalase atau glutathione peroksidase. Pada penelitian yang dilakukan oleh Gumulec (2013), penggunaan antipsikotik generasi pertama/tipikal menggunakan haloperidol secara signifikan dapat mengakibatkan peningkatan stres oksidatif pada marmut. Kelompok dengan kadar haloperidol plasma yang tinggi mengalami peningkatan aktivitas enzim dan peningkatan produksi ROS. 15 2.1.1 Farmakokinetik Sebagian besar obat antipsikotik segera tapi tidak secara lengkap diabsorsi. Selanjutnya secara signifikan mengalami metabolisme lintas pertama. 16 Sebagian besar obat antipsikotik larut lemak dan terikat pada protein. Hal ini mengakibatkan

8 durasi kerja lebih lama daripada perkiraan dari waktu paruh dalam plasma. Golongan tipikal bekerja pada reseptor dopamin 2 (D2) di otak. Penggunaan LAI mengakibatkan beberapa blokade reseptor D2 selama 3-6 bulan setelah injeksi terakhir. Obat antipsikotik hampir seluruhnya dimetabolisme oleh oksidasi atau demetilasi, katalase oleh enzim sitokrom P450 mikrosomal hepar. CYP2D6, CYP1A2, dan CYP3A4 adalah isoform yang sangat berperan. Metabolit dieksresikan oleh ginjal melalui urin. 2.1.2 Farmakodinamik Golongan fenotiazin memiliki efek pada sistem saraf pusat, otonom, dan endokrin. 16 Meskipun fungsi utama golongan ini adalah blokade reseptor D2, efek samping yang ditimbulkan dapat memengaruhi α adrenoreseptor dan muskarinik, H1 histaminik, dan reseptor 5-HT2. 2.2 Ekstrak kulit manggis Kulit manggis (Garcinia mangostana) adalah produk sisa manggis yang mengandung antioksidan larut air. 14 Kandungan antioksidan utama pada ekstrak kulit manggis adalah polifenol, dan flavonoid salah satu polifenol. 13 Melalui penelitian lebih lanjut, diketahui senyawa yang terkandung di dalam ekstrak kulit manggis adalah 1,3,6,7-tetrahidroksi-2,8-(3-metil-2-butanil) xanton, 1,3,5-trihidroksi-7-metoksi-2,8-(3-metil-2-butanil) xanton, dan epicathecin. Pada penelitian yang dilakukan oleh Limei Yu (2007), diketahui bahwa epicathecin merupakan senyawa yang berperan aktif melawan stres oksidatif. 12 Selain itu juga

9 diketahui bahwa ekstrak kulit manggis mengandung xanton, 8-hidroksikudraxanton G, mangostingone, cudraxanthone G, 8-deoxygartanin, garcimangosone, garcinone D, garcinone E, gartanin, 1-isomangostin, α-mangostin, γ-mangostin, smeathcanthone A, dan tovophyllin A. 21 Ekstrak kulit manggis terutama ekstrak aseton dan etil asetat efektif antuk mencegah peroksidase lipid yang diinduksi melalui sistem ferrous sulphate-ascorbate pada media asam linolenat sebagai model sistemnya. 14 Terdapat beberapa penelitian mengenai manfaat ekstrak kulit manggis. Pada penelitian yang dilakukan oleh Weecharangsan et al (2006) diketahui ekstrak kulit manggis memiliki potensi sebagai neuroprotektif. 22 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azzahra et al (2014), diketahui bahwa ekstrak kulit manggis memiliki kemampuan meningkatkan kemampuan mikrobisidal sel neutrophil terhadap Streptococcus mutans. 23 Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tjahjani et al (2014), diketahui ekstrak kulit manggis memiliki potensi antioksidan. Pada penelitian oleh Mansour et al (2013), didapatkan hasil bahwa ekstrak kulit manggis dapat menurunkan kadar MDA (Malondialdehyde) pada tikus yang terpapar rokok. 13 Selain itu, pada penelitian yang dilakukan oleh Jujun et al (2008), dilakukan uji toksisitas ekstrak kulit manggis pada toksisitas akut dan subakut. 24 Pada kelompok akut diberikan ekstrak kulit manggis yang dilarutkan dalam etanol 25% dalam air dosis tunggal 2, 3, dan 5 g/kgbb dengan cara di sonde dilanjutkan dengan observasi sampai hari ke 14 setelah pemberian ekstrak kulit manggis. Pada kelompok subakut diberikan ekstrak kulit manggis yang dilarutkan di dalam air dan

10 etanol 10% dengan cara di sonde dosis 0, 50, 500, dan 1000 mg/kgbb/hari selama 28 hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tidak memberikan hasil yang signifikan yang berhubungan dengan dosis dilihat dari parameter hematologi, serum biokimia, maupun histopatologi organ dalam. Hal ini menunjukkan penggunaan ekstrak kulit manggis aman karena tidak menimbulkan toksisitas pada tikus. 2.3 Stres oksidatif Stres oksidatif adalah suatu hal yang berbahaya karena oksigen radikal bebas menyerang molekul biologi seperti lipid, protein, dan DNA. 25 Bagaimanapun, stres oksidatif juga diperlukan dalam adaptasi fisiologis dan pada regulasi sinyal transduksi intraselular. Dikemukakan definisi stres oksidatif adalah suatu keadaan oksidan melebihi sistem antioksidan tidak membentuk keseimbangan. Radikal bebas berasal dari mitokondria, xantin oksidase, uncoupled nitric oxide synthase, dan NADPH oxidase. 26 Akibat yang ditimbulkan karena stres oksidatif meliputi kelainan pada level genetik, perusakan lipid bilayer pada membran sel, dan lain-lain. ROS utama adalah anion superoksida (O2 - ), radikal hidroksil ( - OH), dan H2O2. 27 Selain stres oksidatif, dikenal enzim antioksidan yang meliputi superoxide dismutase, katalase, dan glutation peroxidase. 27 Enzim-enzim ini dapat dijadikan sebagai biomarker pada pemeriksaan stres oksidatif.

11 2.3.1 Flufenazin dekanoat menyebabkan stres oksidatif Salah satu contoh obat antipsikotik tipikal LAI adalah flufenazin dekanoat. Golongan antipsikotik tipikal memiliki afinitas tinggi dalam menghambat reseptor dopamin 2 (D2). 28 Hambatan pada reseptor dopamin mengakibatkan terjadinya metabolisme dopamin di otak yang menyebabkan pembentukan neuromelamin dan quinon/semiquionon serta ROS/oksidasi dopamin oleh reaksi enzimatis yang dikatalisis oleh MAO dapat menyebabkan pembentukan H2O2, deaminasi metabolit-metabolit membentuk asam 3,4 dihidroksibensoat, dan asam homovanilat. 9 Umumnya H2O2 diaktivasi oleh katalase atau gluthathione peroksidase. Selain itu penggunaan obat jangka panjang pun dapat mempengaruhi aktivitas enzim mikrosomal hepar. 20 Terpengaruhnya enzim mikrosomal dapat mempengaruhi kadar katalase pada organ hepar. Sebagian besar antipsikotik mengalami metabolisme lintas pertama. 16 Obat antipsikotik hampir seluruhnya dimetabolisme oleh oksidasi atau demetilasi, katalase oleh enzim sitokrom P450 mikrosomal hepar. Metabolisme oleh enzim mikrosomal hepar dapat memengaruhi kadar katalase pada organ hepar. 2.4 Biomarker stres oksidatif Biomarker secara objektif diukur dan dievaluasi sebagai indikator proses biologi, patogenik, atau respons farmakologi sebagai intervensi terapi. 26 Biomarker stres oksidatif dapat diklasifikasikan sebagai molekul yang berubah oleh interaksi dengan ROS di lingkungan mikro dan molekul sistem antioksidan yang berubah

12 sebagai respons untuk meningkatkan stres redoks. DNA, lipid, protein, dan karbohidrat adalah contoh molekul yang berubah karena kelebihan ROS. Enzim antioksidan dapat dijadikan sebagai biomarker pada pemeriksaan stres oksidatif. 29 Enzim antioksidan merupakan kandungan di dalam sel berfungsi untuk mencegah atau memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh ROS. Tiga enzim antioksidan utama adalah superoksida dismutase, katalase, dan glutathion peroksidase. 2.4.1 Enzim katalase Pengukuran aktivitas enzim antioksidan dapat dilakukan dengan mengukur superoxide dismutase (SOD), katalase, dan glutathione peroxidase. SOD berperan mengubah superoxide radical (O2 - ) menjadi H2O2 dan molekul oksigen, di samping itu katalase dan peroxidase mengubah H2O2 menjadi air (H2O). Dengan mekanisme tersebut, 2 spesies toksis yaitu superoxide radical dan H2O2 berubah menjadi produk molekul air yang tidak berbahaya. 29 Mekanisme kerja enzim katalase bersama degan glutation peroksidase membersihkan H2O2. Reaksi kimia enzim katalase dapat digambarkan sebagai berikut: 2H2O2 2H2O + O2. Pada reaksi kimia tersebut, satu molekul H2O2 bertindak sebagai donor elektron dan satu molekul H2O2 lainnya bertindak sebagai akseptor elektron. Katalase ditemukan dalam hepar, darah, sumsum tulang, membran mukosa, dan ginjal. Organel yang menghasilkan katalase adalah peroksisom yang banyak ditemukan di hepar dan memiliki fungsi dominan detoksifikasi sitosolik. 11, 9

13 2.5 Kerangka teori Injeksi flufenazin dekanoat jangka panjang Antidopaminergik MAO DOPAC Xanton O2 - SOD H2O2 Katalase H2O + O2 Ekstrak kulit manggis Gambar 2. Kerangka teori 2.6 Kerangka konsep Flufenazin dekanoat Kadar katalase Ekstrak kulit manggis Gambar 3. Kerangka konsep

14 2.7 Hipotesis Ekstrak kulit manggis meningkatkan kadar katalase organ hepar tikus terpapar flufenazin dekanoat.