APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE?

dokumen-dokumen yang mirip
Apa Arti Kinerja / Performance?

Penilaian Kinerja. Apa Arti Kinerja / Performance?

MSDM Materi 9 Penilaian Kinerja

Apa Arti Kinerja / Performance?

MSDM Penilaian Kinerja

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

NAHIYAH JAIDI FARAZ

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisis dan Desain Jabatan

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Pelatihan dan Pengembangan. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perancangan Instrumen Sistem Penilaian Kinerja Dosen Berbasis Spreadsheet

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan

BAB 7. MANAJEMEN KINERJA. Tujuan-Tujuan Strategis Organisasi

Tujuan : 1. Mengetahui pengembangan 2. Pengambilan Keputusan administratif 3. Keperluan perusahaan

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

1

MSDM Materi 5 Seleksi

Penilaian Kinerja. Levinson mendefinisikan kinerja dan beberapa istilah lain yang terkait berikut ini.

MSDM Materi 6 Orientasi dan Penempatan

Orientasi dan Penempatan

MSDM Materi 4 Rekrutmen

Rekrutmen. 1

Manajemen Kinerja. Slamet Heri Winarno

BAB II URAIAN TEORITIS. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Kebijakan Promosi pada Kantor Bupati

EVALUASI DOSEN SEBAGAI BENTUK PENILAIAN KINERJA. Liche Seniati Chairy

Shirley Fakultas Psikologi Universitas Medan Area

Pelatihan dan Pengembangan

MSDM Materi 14 Audit SDM

MSDM Materi 14. Audit SDM. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

Perencanaan Karir. Manajemen Sumber Daya Manusia

MSDM Materi 3 Perencanaan SDM

Perencanaan SDM. 1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan SDM?

Prepared by Farlianto. /

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 10 Penjualan Personal

ASPEK-ASPEK PSIKOLOGIS DALAM PENILAIAN UNJUK KERJA *) Dr. Liche Seniati Chairy, psi **)

PENILAIAN PRODUKTIVITAS/ KINERJA

PENILAIAN PRODUKTIVITAS/ KINERJA

PERENCANAAN SDM. Imam Gunawan

Orientasi dan Penempatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Dokumen ini dapat digunakan, disalin, disebarluaskan baik sebagian ataupun seluruhnya dengan syarat mencantumkan sumber asli.

JOB ANALYSIS. Imam Gunawan

Bab 6 PENILAIAN KINERJA

Penilaian Kinerja. Yogi Suwarno, MA. Disampaikan pada PENINGKATAN KAPASITAS SUPERVISI MANAJER PD PAL JAYA Jakarta, 14 Agustus 2010

2.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja

MANAJEMEN KINERJA. Paradigma Baru Dalam Memanajemeni. Oleh: Rojuaniah Dosen FE - UIEU

BAB II LANDASAN TEORI. dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber

PENILAIAN KINERJA By Sami an

PERAN MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA DALAM PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI. Oleh: Dra. SURYATI, SE., M.AB. Dosen Tetap Pada STIA ASMI SOLO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi. Karyawan merupakan aset utama dalam organisasi serta menjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Kerja

Fakultas Komunikasi dan Bisnis Inspiring Creative Innovation. Penilaian Kinerja

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

Perencanaan Karir. 1. Pengertian Perencanaan Karir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II URAIAN TEORITIS. 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Performance Appraisal (Penilaian Pekerjaan/Performa) MSDM-TIP FTP UB

Performance Management (Manajemen Kinerja)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MSDM Handout 5. Seleksi. Disusun oleh: M.Kurniawan.DP

II. TINJAUAN PUSTAKA Penilaian Kinerja Pengertian Penilaian Kinerja

Orientasi dan Penempatan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan adalah sebuah sistem dimana di dalamnya terdapat sejumlah

PENGAWASAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) UIN AR RANIRY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK WIJAYAKUSUMA NOMOR: 052/PER.DIR/RSKIA.WK/III/2017 Tentang PANDUAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 2 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Pertemuan 8 dan 9 Manajemen Armada Penjualan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan 6. Nova Yanti Maleha, S.E.MM 07/10/2016

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Penilaian dan Memaksimalkan Kinerja

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I. PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan akan sangat ditentukan oleh kinerja karyawan. Dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada kemampuannya dalam mengelola kinerja karyawan secara

Perancangan Sistem Penilaian Performansi Karyawan CV X

URINDO Silabus Mata Kuliah. Mata Kuliah : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT. Semester : II

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

KINERJA COMPILED BY: IY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

Penilaian Kinerja. Yogi Suwarno, MA. Bintek Organisasi & Metode Palangka Raya, 28 Juli 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Kinerja dan Kompensasi

KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PT BAKRIE PIPE INDUSTRIES BEKASI

SISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

Transkripsi:

PENILAIAN KINERJA

APA ARTI KINERJA / PERFORMANCE? Kamus Besar Bahasa Indonesia Sesuatu yang dicapai Kemampuan kerja Prestasi yang diperlihatkan Webster Dictionary The act of performing Execution A thing performed Efficiency Nelson Dictionary The carrying out (of a task or duty etc) An achiement A noteworthy action or feat

MANAJEMEN KINERJA Konsep manajemen kinerja (performance management) perlu sedikit dijelaskan di depan karena penilaian kinerja (performance appraisal) adalah salah satu unsur penting dalam manajemen kinerja. Sistem manajemen kinerja adalah proses formal yang terstruktur untuk mengukur, mengevaluasi, dan mempengaruhi sikap, perilaku, dan hasil kinerja para karyawan yang terkait dengan jabatan/pekerjaan mereka. (Schuler & Jackson 2006) Sistem manajemen kinerja membantu mengarahkan dan memotivasi para karyawan untuk memaksimalkan usaha mereka dalam mencapai tujuan organisasi. (Schuler & Jackson 2006)

MANAJEMEN KINERJA Manajemen kinerja adalah proses berorientasi tujuan yang diarahkan untuk memastikan bahwa proses-proses organisasi ada pada tempatnya guna memaksimalkan produktivitas para karyawan, tim, dan akhirnya organisasi itu sendiri. (Mondy 2008) Ada dua komponen manajemen kinerja (Schuler & Jackson 2006), yaitu: Pengukuran dan umpan balik kinerja Dibahas pada handout ini Komponen imbalan dari kompensasi total Dibahas pada handout 10 dan 11

PENILAIAN KINERJA Penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi hasil kerja para karyawannya. (Werther & Davis 1996) Penilaian kinerja adalah sistem formal untuk meninjau dan mengevaluasi kinerja para individu atau tim dalam menjalankan tugasnya. (Mondy 2008) Penilaian kinerja melibatkan evaluasi kinerja yang didasarkan pada penilaian dan pendapat dari para bawahan, rekan kerja, atasan, manajer lainnya, dan bahkan karyawan itu sendiri. (Schuler & Jackson 2006)

PENILAIAN KINERJA Penilaian kinerja adalah proses formal untuk mengevaluasi kinerja dan memberi umpan balik. (Schermerhorn 1996) Penilaian kinerja berarti mengevaluasi kinerja karyawan saat ini dan/atau di masa lalu relatif terhadap standar prestasinya. (Dessler 2006)

MANFAAT PENILAIAN KINERJA (WERTHER & DAVIS 1996) Perbaikan kinerja Penyesuaian kompensasi Penempatan karyawan Kebutuhan pelatihan dan pengembangan Perencanaan dan pengembangan karir Mendeteksi kelemahan proses staffing Mendeteksi ketidaktepatan informasi Mendeteksi kesalahan desain jabatan Menjamin kesempatan kerja yang setara Mendeteksi faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja Memberikan umpan balik bagi departemen SDM

SYARAT PENILAIAN KINERJA Suatu sistem penilaian kinerja harus mampu menggambarkan secara akurat kinerja yang tipikal dari seorang karyawan. Untuk itu sistem penilaian kinerja harus: Job-related: Mengevaluasi berbagai perilaku kritikal yang dapat menghasilkan kinerja yang sukses. Praktis: Dapat dipahami dengan mudah oleh para evaluator dan karyawan. Terstandarisasi: Memungkinkan terwujudnya praktik penilaian kinerja yang seragam.

ELEMEN-ELEMEN KUNCI PENILAIAN KINERJA (WERTHER & DAVIS 1996) Kinerja Karyawan Penilaian Kinerja Umpan Balik Karyawan Ukuran-ukuran Kinerja Standar-standar yang terkait dengan Kinerja Keputusankeputusan SDM Arsip-arsip Karyawan

STANDAR KINERJA Standar kinerja (performance standards) adalah tolok ukur (benchmark) yang digunakan untuk mengukur kinerja. Agar efektif, standar tersebut harus terkait dengan hasil yang diharapkan dari suatu jabatan. Standar-standar kinerja yang terkait dengan suatu jabatan (job-related) bisa diperoleh melalui proses analisis jabatan.

STANDAR KINERJA (2) Prinsip SMART dalam penetapan standar kinerja: Specific: Jelas dan rinci Measurable: Dapat diukur Achievable: Dapat dicapai (berdasarkan kesepakatan antara karyawan dengan atasannya). Result oriented: Berorientasi pada hasil Time framed: Jelas jangka waktu pencapaiannya.

UKURAN KINERJA Ukuran kinerja (performance measures) adalah nilai atau peringkat yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja. Ukuran kinerja harus mudah digunakan, dapat diandalkan (reliable), dan mampu melaporkan perilaku-perilaku kritikal yang menentukan kinerja.

JENIS DAN AKURASI UKURAN KINERJA Tipe Ukuran Kinerja Tingkat Akurasi Relatif Langsung Tidak Langsung Obyektif Subyektif Sangat tinggi Rendah Tinggi Sangat rendah

PROSES PENILAIAN KINERJA (MONDY 2008) Mengidentifikasi tujuan-tujuan spesifik penilaian kinerja Menyusun kriteria -kriteria kinerja dan mengkomunikasikannya kepada para karyawan Memeriksa pelaksanaan pekerjaan Menilai kinerja Mendiskusikan hasil penilaian bersama karyawan

TANTANGAN PENILAIAN KINERJA Dalam merancang sebuah sistem penilaian kinerja yang efektif, kita perlu mempertimbangkan berbagai tantangan berikut ini: Kendala Hukum Bias Penilai Masalah Lintas Budaya

KENDALA HUKUM (WERTHER & DAVIS 1996, SCHULER & JACKSON 2006) Negara seperti Amerika Serikat sudah sangat maju dalam mengatur masalah penilaian kinerja secara hukum. Di negara kita hal ini memang masih belum diatur secara khusus. Namun dengan terbentuknya Pengadilan Hubungan Industrial (dipelajari secara khusus pada mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan) bukan tidak mungkin dalam waktu tidak lama lagi akan muncul aturan-aturan hukum yang terkait dengan penilaian kinerja di perusahaan-perusahaan Indonesia. Menurut Hukum, Penilaian kinerja harus: Bebas dari diskriminasi Job-related (berkaitan dengan jabatan/pekerjaan) Valid (sah sebagai alat ukur) Reliable (dapat diandalkan) Dipergunakan secara adil

BEBERAPA SYARAT PENILAIAN KINERJA DAN UMPAN BALIK YANG BISA DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA HUKUM (DIRINGKAS DARI SCHULER & JACKSON 2006) Harus didasarkan pada hasil analisis jabatan Harus standar dan formal Standar harus dikomunikasikan kepada karyawan sebelum periode penilaian Data yang digunakan harus obyektif dan tidak terkontaminasi Pengukuran harus pada dimensi kerja yang spesifik Jika yang dinilai adalah perilaku, maka penilai harus punya cukup waktu untuk melakukan observasi Untuk meningkatkan reliabilitas, perlu ada lebih dari satu penilai Penilaian yang ekstrem perlu dilengkapi dokumentasi keperilakuan Para karyawan harus diberi kesempatan meninjau hasil penilaian terhadap mereka Para penilai (raters) harus dilatih untuk mencegah diskriminasi dan agar mampu menilai secara konsisten Penilaian harus sering dilakukan, paling tidak setahun sekali

BIAS PENILAI Bias adalah gangguan ketidakakuratan dalam pengukuran. Beberapa bias penilai (rater biases) yang paling umum terjadi adalah: Efek halo Kesalahan karena tendensi pusat (central tendency) Bias karena kemurahan (leniency) atau kekakuan (strictness) Bias lintas budaya (cross-cultural biases) Prasangka pribadi (personal prejudice) Efek resensi

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Metode penilaian umpan balik 360-derajat Metode skala penilaian (rating scales method) Metode insiden kritis (critical incident method) Metode esai (essay method) Metode standar kerja (work standards method) Metode peringkat (ranking method) Metode distribusi dipaksakan (forced distribution method) Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan (behaviorally anchored rating scale/bars) Sistem berbasis-hasil (Results-based system)

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Metode penilaian umpan balik 360-derajat: Meliputi masukan evaluasi dari banyak level dalam perusahaan sebagaimana pula dari sumber-sumber eksternal. Dalam metode ini, orang-orang di sekitar karyawan yang dinilai bisa memberikan nilai, termasuk manajer senior, karyawan itu sendiri, atasan, bawahan, anggota tim, dan pelanggan internal atau eksternal.

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Metode skala penilaian (rating scales method): Menilai para karyawan berdasarkan faktor-faktor yang telah ditetapkan. Para evaluator menilai kinerja pada sebuah skala yang meliputi beberapa kategori, biasanya dalam angka 5 sampai 7, yang didefinisikan dengan kata sifat seperti luar biasa, memenuhi harapan, atau butuh perbaikan. Faktor-faktor yang dipilih untuk evaluasi biasanya ada dua macam: Faktor yang berhubungan dengan jabatan (job-related) Karakteristik-karakteristik pribadi. Contoh metode skala penilaian bisa dilihat pada Lampiran 9.1.

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Metode insiden kritis (critical incident method): Metode penilaian kinerja yang membutuhkan pemeliharaan dokumen-dokumen tertulis mengenai tindakan-tindakan karyawan yang sangat positif dan sangat negatif. Ketika tindakan tersebut, yang disebut insiden kritis, mempengaruhi efektivitas departemen sacara signifikan, secara positif ataupun negatif, manajer mencatatnya. Pada akhir periode penilaian, penilai menggunakan catatan-catatan tersebut bersama dengan data-data lainnya untuk mengevaluasi kinerja karyawan.

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Metode esai (essay method): Penilai menulis narasi singkat yang menggambarkan kinerja karyawan. Metode ini cenderung berfokus pada perilaku ekstrim dalam pekerjaan karyawan alih-alih kinerja rutin harian. Penilaian jenis ini sangat bergantung pada kemampuan si penilai dalam menulis.

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Metode standar kerja (work standards method): Membandingkan kinerja setiap karyawan dengan standar yang telah ditetapkan atau tingkat output yang diharapkan. Standar-standar mencerminkan output normal dari seorang karyawan rata-rata yang bekerja dengan kecepatan normal. Metode untuk menentukan standar kerja: Studi waktu (time study) Pengambilan sampel pekerjaan (work sampling).

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Metode peringkat (ranking method): Penilai menempatkan seluruh karyawan dari sebuah kelompok dalam urutan kinerja keseluruhan. Sebagai contoh, karyawan terbaik dalam kelompok diberi peringkat tertinggi, dan yang terburuk diberi peringkat terendah. Anda mengikuti prosedur ini hingga Anda memeringkat semua karyawan. Kesulitan timbul ketika semua orang bekerja pada tingkat yang sebanding (sebagaimana dipersepsikan oleh si evaluator).

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Metode distribusi dipaksakan (forced distribution method): Mengharuskan penilai untuk membagi orang-orang dalam sebuah kelompok kerja ke dalam sejumlah kategori terbatas, mirip suatu distribusi frekuensi normal. Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan (behaviorally anchored rating scale/bars): Menggabungkan unsur-unsur skala penilaian tradisional dengan metode insiden kritis. Berbagai tingkat kinerja ditunjukkan sepanjang sebuah skala yang masing-masing dideskripsikan menurut perilaku kerja spesifik seorang karyawan. Contoh metode BARS bisa dilihat pada Lampiran 9.2.

METODE-METODE PENILAIAN KINERJA Sistem berbasis-hasil (Results-based system): Di masa lalu merupakan suatu bentuk manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives). Manajer dan bawahan secara bersama-sama menyepakati tujuan-tujuan untuk periode penilaian berikutnya. Dalam sistem tersebut, salah satu tujuannya misalkan saja adalah mengurangi limbah sebesar 10 persen. Pada akhir periode penilaian, sebuah evaluasi berfokus pada seberapa baik karyawan mencapai tujuan tersebut.

REFERENSI Dessler, G., 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (Terjemahan), Jakarta: PT Indeks. Mondy, R.W., 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh (terjemahan), Jakarta: Penerbit Erlangga. Schermerhorn, J.R., 1996, Management, 5 th Ed., New York: John Wiley & Sons, Inc. Schuler, R.S. & Jackson, S.E., 2006, Human Resource Management, International Perspective, Mason: Thomson South-Western. Werther, W.B. & Davis, K., 1996, Human Resources and Personnel Management, 5 th Ed., Boston: McGraw-Hill.