DI SUSUN OLEH : Arie Wahyuni Farasy Salvan Nurul Hikmah Robiatul Adawiyah

dokumen-dokumen yang mirip
KOMUNIKASI INTERPERSONAL

BAB II KAJIAN TEORITIK. komunikasi, sebagai contoh yaitu bidang pendidikan. komunikasi sangat dibutuhkan untuk menyampaikan sesuatu yang abstrak

Komunikasi Efektif. Menurut (Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss)

PSIKOLOGI KOMUNIKASI

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita. bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan

Hubungan antar manusia. J. Hardjono

TEORI HUBUNGAN INTERPERSONAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

Sistem Interpersonal. By Ita Mutiara Dewi

Session 5 Pengantar Komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah data yang tlah diperoleh peneliti dari informan maupun dari

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

Human Relations. Faktor Manusia dalam Human Relations (Learning how to Learn)-Lanjutan. Ervan Ismail. S.Sos., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM

KOMUNIKASI INTERPERSONAL. =Between You and Me=

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

HUBUNGAN INTERPERSONAL GURU- GURU DALAM KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DI GUGUS 2 KECAMATAN BUKIT SUNDI KABUPATEN SOLOK

II. LANDASAN TEORI. serta menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler dan AB. Susanto,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PUSTAKAWAN. Oleh : Sapril (Pustakawan Muda Perpustakaan IAIN-SU)

Materi Minggu 3. Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

Psikologi Konseling Konseling Analisis Transaksional

Pengertian komunikasi Interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

BAB II KERANGKA TEORETIS

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

BAB II LANDASAN TEORI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA PUTUS SEKOLAH

Variabel-Variabel Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan. Disusun Oleh: IDA YUSTINA

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

Memahami Pengalaman Individu yang Resisten dengan Industri. Rokok dalam Mengikuti Program Djarum Bakti Pendidikan dan. Program Beasiswa Bulutangkis

BAB II LANDASAN TEORI

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Didalam melakukan sebuah penelitian, landasan teori diperlukan

BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

HUBUNGAN ANTAR-PRIBADI

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan banyak aspek, sulit, berbahaya dan stressfull (Lutfiyah,

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tipe Kepribadian Tangguh (Hardiness) Istilah kepribadian ( personality) berasal dari bahasa Yunani kuno, persone

Rubrik untuk Menilai Soft Skills

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

Teori Komunikasi Antar Pribadi By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial

Interaksi Pustakawan Dan Pemustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II LANDASAN TEORI

MYERSS BRIGGS TYPE INDICATOR

BAB V PENUTUP. Pada bab V ini penulis mengemukakan kesimpulan dan saran berkaitan

STRATEGI OPTIMALISASI KINERJA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN MUTU HUBUNGAN INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peranan komunikasi menjadi lebih penting dalam pemberian asuhan

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan,

KIP dan Perubahan Sikap

BAB II LANDASAN TEORI. dalam mengekspresikan perasaan, sikap, keinginan, hak, pendapat secara langsung,

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

BAB II LANDASAN TEORI

VARIABEL-VARIABEL KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN KESEHATAN. Disusun Oleh: IDA YUSTINA

MSDM Handout 5. Seleksi. Disusun oleh: M.Kurniawan.DP

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si

BAB 4 KESIMPULAN. 79 Universitas Indonesia. Materi dan metode..., Muhammad Yakob, FIB UI, 2009

METODE KOMUNIKASI TUGAS. Kecakapan Antar Personil. Disusun Oleh : Muhammad Fathurrozak ( ) KELAS 4P45

note BUILDING AGREEMENT AQUARIUS note Learn More in Less Time D08 AQUARIUS

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang ingin dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. moyang, teman teman, milik, uang dan lain lain. Kalau semuanya bagus, ia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa perkembangan negara Indonesia, pendidikan penting untuk

C A R E E R H O G A N D E V E L O P TIPS- TIPS PENGEMBANGAN UNTUK MANAJEMEN KARIR. Laporan untuk: John Doe ID: HC Tanggal: 29 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan tempat utama dimana seorang anak tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah

Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01. Rahmawati Z, M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Goets et al,

PELATIHAN TEKNIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL BAGI PETUGAS KEPOLISIAN

MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF MENGGUNAKAN PENDEKATAN BEHAVIORAL DENGAN LATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SALATIGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Asertif. jujur, terbuka, penuh percaya diri, dan teguh pendiriannya (Davis, 1981).

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

SEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. penelitian kualitatif yang berupa data-data yang bersifat deskriptif. Hal ini

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. orang penari Saman dan seorang pelatih tari Saman, maka didapatkan

BAB II LANDASAN TEORI. dalam psikologi sosial disebut konformitas (Sarwono, 2006).

BAB II TINJAUAN TEORETIS

TUGAS 2 STANDAR LAYANAN PEMBELAJARAN. OLEH : LENI YUMIATI, S.Kom., M.Kom UNIVERSITAS ANDALAS

Perkebunan produktif di lereng pegunungan

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Proses Komunikasi Inter Personal. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

PSIKOLOGI KOMUNIKASI. Ruang Lingkup Psikologi. Komunikasi. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu

BAB II LANDASAN TEORI. kelompok dan kelompok, ataukah individu dengan kelompok. Menurut Walgito (2000)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tentang isu kemerosotan nilai-nilai yang terkandung dalam keluarga cukup

Transkripsi:

DI SUSUN OLEH : Arie Wahyuni Farasy Salvan Nurul Hikmah Robiatul Adawiyah

Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal adalah proses interaksi antara individu dengan individu lain dengan cara berkomunikasi. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik, sebaliknya kegagalan komunikasi terjadi apabila isi pesan dapat dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak.

Arnold P. Goldstein (1975) mengembangkan relationshipenchancement methods (metode peningkat hubungan) dan merumuskan metode ini dengan tiga prinsip, makin baik sebuah hubungan interpersonal, maka : Makin terbuka seseorang dalam mengungkapkan perasaannya Makin cenderung seseorang meneliti perasaannya secara mendalam beserta penolongnya (psikolog) Makin cenderung seseorang mendengar dengan penuh perhatian dan bertindak atas nasihat yang diberikan penolongnya.

Dari segi Psikologi Komunikasi, semakin baiknya sebuah hubungan, maka makin mudah seseorang dalam mengungkapkan perasaannya, makin cermat persepsinya dalam menilai dirinya dan orang lain, sehingga makin efektif komunikasi diantara komunikan.

Teori-teori Hubungan Interpersonal Ada beberapa cara untuk menganalisa hubungan interpersonal, dengan mengikuti Goleman dan Hammen, ada empat buah model: (1) model pertukaran sosial (social exchange model) (2) model peranan (role model) (3) model permainan (the games people play model). (4) model interaksional (interactional model)

Model Pertukaran Sosial Model ini memandang sebuah hubungan interpersonal sebagai hubungan dalam transaksi berdagang. Seseorang berniat berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhannya.

Thibault dan Kelley, dua orang pemuka dari model ini, menyimpulkan bahwa Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. Ganjaran, biaya, hasil/laba, dan tingkat perbandingan merupakan empat konsep pokok dari model ini.

Ganjaran adalah sebuah manfaat yang diperoleh dari suatu hubungan yang baik. Biaya adalah akibat yang dinilai negative dari sebuah hubungan interpersonal. Biaya yang dikeluarkan dalam sebuah hubungan dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, yang dapat menghabiskan sumber kekayaan individu atau dapat menimbulkan efek-efek yang tidak menyenangkan. Sama seperti ganjaran, nilai biaya juga berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan orang yang terlibat didalamnya.

Hasil atau laba adalah selisih antara ganjaran dengan biaya. Tingkat Perbandingan menunjukkan standar yang dipakai sebagi kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu saat ini. Ukuran baku ini dapat dilihat dari hubungan individu pada masa lalu dengan sekarang.

Model Peranan Model peranan melihat bahwa kehidupan sebagai panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus memainkan masing-masing peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat masyarakat disekitarnya. Hubungan interpersonal berkembang dengan baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspektasi peranan, dan tuntutan peranan. Memiliki keterampilan peranan, dan terhindar dari konflik peranan serta kerancuan peranan.

Ekpekatasi peranan mengacu pada kewajiban yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok. Tuntutan peranan adalah desakan sosial yang memaksa individu untuk berbuat sesuai dengan peranan yang telah dibebankan kepadanya. Keterampilan peranan adalah kemahiran seseorang dalam memainkan peranan tertentu; kadang-kadang juga disebut kompetensi sosial (social competense).

Konflik peranan terjadi karena individu tidak dapat berperan sesuai dengan berbagai tuntutan peran yang kontradiktif, misalnya seorang bapak yang berperan juga sebagai polisi untuk menangani perkara anaknya, atau bila individu merasa bahwa ekpektasi peranannya tidak sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Model Permainan Model ini dikemukakan oleh psikiater Eric Berne (1946, 1972) yang ditulisnya dalam buku Games People Play. Dalam model ini, setiap orang saling berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini terbagi tiga kepribdian manusia Orang Tua, Orang Dewasa, dan Anak. Orang Tua adalah aspek kepribadian yang tegas, penyanyang dan berfikir panjang. Orang Dewasa adalah bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional, dan biasanya mengambil keputusan sesuai dengan situasi secara sadar. Anak adalah unsur kepribadian yang diambil dari perasaanya yang mengandung spontanitas, jujur, kreativitas, dan kesenangan.

Model Interaksional Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu system. Dimana setiap system memiliki sifat-sifat structural, integraftif, dan medan. Semua system, terdiri atas subsistem-subsistem yang saling bergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan.untuk memahami system, kita harus melihat struktur. Selanjutnya, semua system mempunyai kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan.

Tahap-tahap Hubungan Interpersonal Apapun teori hubungan interpersonal yang dianut, pasti memiliki kesamaan dalam melibatkan dan membentuk kedua belah pihak. Semua hubungan interpersonal pasti berakhir, Walaupun individu bersikeras untuk mempertahankan hubungannya. Karena semua manusia tidak bisa menghindari kematian. Jadi, hubungan interpersonal berlangsung melalui tiga tahap, yaitu: pembentukan hubungan, peneguhan hubungan, dan pemutusan hubungan.

Pembentukan Hubungan Interpersonal Tahap ini biasa disebut dengan tahap perkenalan (acquaintance process). Steve Duck (1976: 127) menulis: Perkenalan adalah proses komunikasi dimana individu mengirimkan (secara sadar) atau menyampaikan (kadang-kadang tidak sengaja) informasi tentang struktur dan isi kepribadianya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan caracara yang agak berbeda pada bermacam-macam tahap perkembangan persahabatan.

Peneguhan Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal tidak selalu bersifat statis, tetapi dinamis. Untuk melanggengkan hubungan interpersonal, perubahan memerlukan tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat factor dalam memelihara keseimbangan ini: keakaraban, control, respons yang tepat, dan nada bicara yang tepat.

Ada empat factor dalam memelihara keseimbangan: keakaraban control respons yang tepat nada bicara yang tepat.

Pemutusan Hubungan Interpersonal Salah satu factor dari putusnya hubungan interpersonal adalah konflik. Menurut R.D Nye (1973) dalam bukunya Conflict among Humans. Ia menyebutkan lima sumber konflik, yaitu: 1. Kompetisi 2. Dominasi 3. Kegagalan 4. Provokasi 5. perbedaan nilai.

Factor-factor yang Menumbuhkan Hubungan Interpersonal dalam komunikasi interpersonal 1. Percaya (trust) 2. Sikap suportif 3. Sikap terbuka

1. Percaya (trust) Percaya adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dalam situasi yang penuh resiko.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap percaya: Karakteristik dan maksud orang lain. Orang yang menaruh kepercayaan kepada orang yang dianggap memiliki kemampuan, keterampilan atau pengalaman dalam bidang tertentu. Hubungan kekuasaan. Percaya apabila orang-orang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain. Sifat dan kualitas komunikasi. Bila komunikasi bersifat terbuka, bila maksud dan tujuan sudah jelas, ekspektasi sudah dinyatakan maka akan tumbuh sikap percaya.

Ada tiga faktor utama yang dapat menumbuhkan sikap percaya atau mengembangkan komunikasi yang didasarkan pada sikap saling percaya : Menerima Empati Kejujuran

2. Sikap suportif Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap depentif dalam komunikasi dalam penelitian gaib di ungkapkan bahwa makin sering orang menggunakan perilaku depentif, makin besar kemungkinan komunikasi depentif, komunikasi depentif berkurang dalam perilaku suportif, ketika orang menggunakan perilaku sebagai berikut :

Evaluasi dan Deskripsi. Control dan Orientasi Masalah. Strategi dan spontanitas. Netralitas dan Empati. Superioritas dan Persamaan. Kepastian dan Provisionalisme.

3. Sikap terbuka. Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari sikap terbuka adalah dogmatisme.

Kriteria sikap orang terbuka Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data dan keajengan logika. Membedahkan dengan muda melihat nuansa Berorientasi pada isi Mencari informasi dari berbagai sumber. Lebih bersifat profesional dan bersedia mengubah kepercayannya. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya.

Kriteria sikap orang tertutup: Menilai pesan berdasarkan motif-motif pribadi Berpikir simplistic, artinya berpikir hitam-putih (Tanpa nuansa) Bersandar lebih banyak pada sumber pesan daripada isi pesan Mencari informasi tentang kepercayaan oranglain dari sumbernya sendiri, bukan dari sumber kepercayaab oranglain. Secara kaku mempertahankan dan memegang teguh system kepercayaan Menolak mengabaikan, mendistorsi pesan yang tidak konsisten dengan system kepercayaan.

Kesimpulan Agar komunikasi interpersonal yag kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang efektif, dogmatism harus digantikan dengan sikap terbuka. Bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian, menghargai, dan saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.

Thank you for attention