PENGARUH PRODUKTIVITAS SEKTORAL DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN DI JAWA TENGAH PADA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional,

Halaman Tulisan Jurnal (Judul dan Abstraksi)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran di Kabupaten Jember Factors Affecting of Unemployment Rate in Jember Regency

PENGARUH NILAI PDRB, TINGKAT UPAH DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI BALI TAHUN

Keywords : GDRP, learning distribution, work opportunity

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI INDONESIA TAHUN

JURNAL TINGKAT PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI SULAWESI UTARA RATIH MAWARNI AMIN. Dosen Pembimbing :

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI KRUPUK TERUNG & BLUNYO DI DESA JUNGANYAR KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN IBU RUMAH TANGGA YANG BEKERJA PADA SEKTOR INFORMAL DI KELURAHAN DAUH PURI KAUH, DENPASAR BARAT

ABSTRAK. Kata kunci: return saham, return on asset, debt equity ratio, price earnings ratio, pool data.

PENGARUH PDRB, INFLASI DAN UMR TERHADAP PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR TAHUN

ANALISIS PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN PERKAPITA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN PASAMAN JURNAL OLEH : GUSPA YENI

ANALISIS EFEK PERTUMBUHAN EKONOMI PADA DISTRIBUSI PENDAPATAN DI KABUPATEN JOMBANG

ANALISIS TINGKAT PENGANGGURAN DI JAWA TENGAH TAHUN

ABSTRACT. Keywords: inflation rate, economic growth, and restaurant tax revenue.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis penyerapan tenaga kerja pada sektor pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum terhadap kemiskinan di Kota Jambi

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

ABSTRAK. ketimpangan distribusi pendapatan, IPM, biaya infrastruktur, investasi, pertumbuhan ekonomi.

ABSTRACT. Keywords: exchange rate, JCI, NYSE, Nikkei, Hang Seng, STI and Telkom's share price. Universitas Kristen Maranatha. viii

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI ACEH. Sofyan*, Elvira Iskandar*, Zakia Izzati** ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROPINSI SULAWESI SELATAN

ABSTRAK. Kata kunci : Biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, profitabilitas.

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIC REGIONAL BRUTO (PDRB), INFLASI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DAN PENGANGGURAN

Keywords : Earnings Per Share, Return On Investment, Price to Book Value, Price Earnings Ratio, and Stock Price. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By

ABSTRAK. Kata Kunci : return on asset, earning per share, ukuran perusahaan, financial leverage, initial return. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak

M. Yamin (Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian FP. UNSRI) ABSTRAK

DAFTAR ISI Hilman Budiman,2013

UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA PENGARUH PIUTANG USAHA DAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA BERSIH PERUSAHAAN PADA PT. HANDOK ELEVATOR INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin sejahtera, makmur dan berkeadilan. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah memerlukan data agar sasarannya

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dari definisi ini bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI JAWA BARAT TAHUN Oleh: Lastri Apriani Nurjannah

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI ACEH DENGAN PENDEKATAN INDEKS KETIMPANGAN WILLIAMSON PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan. suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI KABUPATEN JAYAPURA. Evi Hartati 1

Jurnal Analisis, Juni 2016, Vol. 5 No. 1 : ISSN X PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusiinstitusi

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI

KONTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN DALAM MENGURANGI KETIMPANGAN EKONOMI DI KOTA TASIKMALAYA

ANALISA PENGARUH VARIABEL CAR, LDR DAN NPL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI SELAMA PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel. Sampling Jenuh, yaitu teknik Sampling yang semua anggota populasi

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita diharapkan masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan, dan

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN

ABSTRACT. Keywords: cost of quality, defective products. vii

ABSTRAK. Kata kunci: ukuran perusahaan, dewan komisaris, leverage, profitabilitas, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan perkapita, atau yang biasa disebut pertumbuhan ekonomi. Indikator

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Abstrak :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Ketimpangan pendapatan adalah sebuah realita yang ada di tengah-tengah

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI SULAWESI (TAHUN )

ABSTRAK. Kata kunci: Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) dan Aktiva Pajak Tangguhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB I PENDAHULUAN. signifikan pada sektor tradisional. Sebaliknya distribusi pendapatan semakin

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha

THE INFLUENCE OF PRUDENCE, INSTITUTIONAL OWNERSHIP, CAPITAL INTENSITY, PROFITABILITY, LEVERAGE, PROFITABILITY AND SIZE AGAINST TAX AVOIDACNCE

ABSTRACT. Keyword : Dollar Exchange Rate, dollar exchange rate, SBI rates, inflation, economic growth rate, income tax revenue

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

KETIMPANGAN PEREKONOMIAN DI PROVINSI BENGKULU

KAJIAN KESENJANGAN PENDAPATAN PROVINSI JAMBI. Oleh : PRIMA AUDIA DANIEL Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENGANGGURAN DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH PERKEMBANGAN SUBKATEGORI PENYEDIAAN AKOMODASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH DI INDONESIA

PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI PROVINSI BALI. Ni Made Myanti Astrini A Ida Bagus Putu Purbadharmaja

ABSTRAK. Kata kunci : ROA, ROE, PBV,EPS,Harga Saham. vii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN LQ-45 PERIODE IDA

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemiskinan di Provinsi Bali Nama : Ita Aristina NIM :

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

Keywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth

Pengaruh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penduduk dan produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Jambi

BAB III METODE PENELITIAN

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan

ABSTRAK. Kata-kata kunci : tax to book ratio, book tax difference, pertumbuhan laba. vii. Universitas Kristen Maranatha

DINAMIKA PERTUMBUHAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Jombang Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Tenaga Kerja Di Indonesia. (Tahun ) JURNAL

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK, PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

ABSTRAK. ix Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

PENGARUH PRODUKTIVITAS SEKTORAL DAN LAJU PDRB TERHADAP TINGKAT KETIMPANGAN PENDAPATAN DI JAWA TENGAH PADA TAHUN 2006 2015 Oleh: Rose Gita Cahya Saputri Rosegitacahyasaputri@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari Rasio Produktivitas Sektoral Pertanian dan Industri, dan Laju PDRB terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah pada tahun 2006 2015. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Teknik analisis data menggunakan deskriptif analisis. Untuk menguji hipotesis penelitian, dilakukan analisis dengan model regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio produktivitas sektoral pertanian dan industri mempunyai pengaruh yang positif terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah, sedangkanlaju PDRB mempunyai pengaruh yang negatif terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah. Jika di uji secara simultan, maka variable Rasio Produktivitas Sektoral pertanian dan industri, dan Laju PDRB secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel Tingkat Ketimpangan Pendapatan di Jawa Tengah. Kata kunci : Ketimpangan Pendapatan, Produktivitas Sektoral Pertanian dan Industri, Laju PDRB

104 Jurnal Riset Ekonomi Pembangunan Volume 2 No.2 April 2017 EFFECT OF PRODUCTIVITY BY SECTOR AND RATE OF THE GDP ON INCOME IN CENTRAL JAVA IN THE YEAR 2006-2015 Abstract The aims to determine whether there is influence of the Sectoral Productivity Ratio of Agriculture and Industry, and the rate of the GDP to the level of income inequality in Central Java in 2006 2015. In this study the author uses secondary data obtained from the Central Bureau of Statistics. Data were analyzed using descriptive analysis. To test the hypothesis of the study, conducted the analysis with multiple linear regression model. The Result show the ratio of sectoral productivity of agriculture and industry have a positive influence on the level of income inequality in Central Java, whereas the GDP rate has a negative effect on the level of income inequality in Central Java. If tested simultaneously, the result show the variable ratio Sectoral Productivity of agriculture and industry, and the rate of the GDP in overall has a positive influence and significant to the variable level of income inequality in Central Java. Keywords: Income Inequality, Sectoral Productivity of Agriculture and Industry, the GDP rate

Pengaruh Produktivitas Sektoral...(Rose Gita C.S.) 105 PENDAHULUAN Ketimpangan pendapatan merupakan sebuah realita yang ada di tengah- tengah masyarakat dunia ini, dan juga selalu menjadi isu penting untuk ditinjau. Di negara berkembang masalah ketimpangan telah menjadi pembahasan utama dalam menetapkan kebijakan sejak tahun tujuh puluhan yang lalu. Perhatian ini timbul karena adanya kecenderungan bahwa kebijakan pembangunan yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan semakin tingginya tingkat kesenjangan yang terjadi.faktor utama dalam masalah ketimpangan pendapatan adalah pertumbuhan ekonomi.pertumbuhan ekonomi yang tinggi apabila tidak di ikuti dengan pemerataan akan menyebabkan ketimpangan yang semakin melebar Tinggi rendahnya produktivitas antar sektor juga mempengaruhi ketimpangan pendapatan. Visi misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah adalah melakukan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, UMKM dan industri padat karya. Oleh sebab itu, sektor pertanian dan industri menjadi fokus pembangunan ekonomi di Jawa Tengah. Besar kecilnya rasio produktivitas pada sektor industri dan pertanian akan berpengaruh pada ketimpangan pendapatan, semakin besar rasio produktivitas antara sektor industri dan pertanian akan berdampak pada distribusi pendapatan yang semakin timpang. Sebaliknya, rasio produktivitas yang semakin kecil akan berdampak pada distribusi pendapatan yang semakin merata(janwar Hadi Halim, 2013). BPS mendefinisikan Indeks Gini sebagai salah satu indikator dalam mengukur ketimpangan pendapatan. Indeks Gini adalah ukuran ketimpangan agregat yang angkanya berkisar antara nol hingga satu. Oshima menetapkan sebuah kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah pola pengeluaran suatu masyarakat ada pada ketimpangan taraf rendah, sedang, atau tinggi. Untuk itu ditentukan kriteria sebagai berikut : 1. Ketimpangan taraf rendah, bila G < 0,35 2. Ketimpangan taraf sedang, bila G antara 0,35 0,5 3. Ketimpangan taraf tinggi, bila G > 0,5

106 Jurnal Riset Ekonomi Pembangunan Volume 2 No.2 April 2017 Data Indeks Gini di Provinsi Jawa Tengah sebagai berikut : Tabel 1. Indeks Gini Jawa Tengah Tahun GiniIndeks 2006 0,27 2007 0,25 2008 0,3 2009 0,32 2010 0,34 2011 0,38 2012 0,38 2013 0,39 2014 0,39 2015 0,4 Sumber: BadanPusatStatistikKota Magelang,diolah Tabel 1 menggambarkan kondisi gini indeks provinsi Jawa Tengah pada tahun 2006 2010 mengalami ketimpangan taraf rendah, sedangkan pada tahun 2011 2015 mengalami ketimpangan taraf sedang. Dengan adanya peningkatan angka gini ratio menunjukkan ketidakmerataan tingkat ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah perlu memperhatikan dan menanggulangi masalah pemerataan pendapatan. Ketimpangan pendapatan juga berpengaruh dari sektor pertanian terutama dalam hal pembangunannya. Pembangunan pertanian belum dapat berjalan sebagaimana dicita citakan bangsa Indonesia karena adanya berbagai persoalan yang dihadapi dari waktu kewaktu. Kendala kendala tersebut antara lain sistem politik dan keamanan yang tidak kondusif, pengetahuan dan kemampuan masyarakat yang masih rendah sehingga kekurangan tenaga ahli dan tenaga terampil di bidang pertanian.kurangnya modal atau sedikit investor yang mengembangkan sektor pertanian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari Rasio Produktivitas Sektoral Pertanian dan Industri, dan Laju PDRB terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah pada tahun 2006 2015 baik secara parsial maupun simultan. Ketimpangan distribusi pendapatan merupakan variabel yang harus diamati perkembangan selama proses pembangunan berjalan dengan menganalisis keberhasilan pembangunan ekonomi maka pembangunan ekonomi di Indonesia selama dikatakan berhasil sepenuhnya apabila tingkat kesenjangan ekonomi antar kelompok masyarakat miskin dengan kelompok masyarakat kaya bisa diperkecil (Tulus Tambunan, 2015:128). Menurut Todaro (2006) dan Tambunan (2012) dalam Ratih Mawarni Amin,(2014) Produktivitas adalah tingkat produksi yang dapat dihasilkan seorang pekerja pertahun.

Pengaruh Produktivitas Sektoral...(Rose Gita C.S.) 107 Dibandingkan dengan tingkat produktivitas tenaga kerja di negara maju, tingkat produktivitas tenaga kerja di negara berkembang masih sangat rendah hal tersebut disebabkan oleh faktor sebagian penduduk berada di sektor pertanian tradisional yang masih menghadapi masalah pengangguran terselebung. Produktivitas pertanian tradisional biasanya masih sangat rendah,karena teknologi dalam kegiatan pertanian masih sangat tradisional keberadaan pengangguran terselubung yang berarti kelebihan tenaga kerja di sektor pertanian akan menurunkan lagi produksi rata-rata produktivitas pekerja. Menurut Ramasamy dan Moorthy, 2012 (dalam Ajay Kumar dan Pritee Sharma, 2013) Pertanian adalah sektor yang sangat penting yang dapat mengurangi kemiskinan dalam beberapa cara seperti peningkatan produktivitas tanaman secara langsung menciptakanlebih banyaklapangan kerjadan meningkatkan tingkat ketahanan pangan. Implikasi yang merugikan bagiproduktivitas pertanian dapat meningkatkan insiden lebih kemiskinan, yang pada gilirannya erat berhubungan dengan rasa lapar. Dengan demikian produktivitas pertanian merupakanbagian penting dari ketahanan pangan yang merupakan bagian integral dari pengentasan kemiskinan dan kelaparan. Sektor industri didominasi oleh paradigma struktur perilaku kinerja yang menjadi kerangka analisis dasar di gunakan dalam analisis ekonomika industri. Cenderung lebih terkonsentrasi pada analisis empiris daripada analisis teoritis meskipun paradigma tetap berbasis teori ekonomi mikro klasik (neoklasik). Paradigma ini sangat berpengaruh pada masa awal perkembangan ekonomika industri pada tahun 1950an (Lincolin Aryad dan Stephanus Eri, 2014:17). Menurut Simon Kuznets (dalam Lincolin Arsyad, 2004:221) pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu Negara untuk menyediakan barang barang ekonomi bagi penduduknya, serta kemampuan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dan kelembagaan penysuaian ideology yang di butuhkan. Sedangkan menurut Tulus Tambunan, (2015:46) Pertumbuhan Ekonomi merupakan kondisi utama dan suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan. Jumlah penduduk bertambah setiap tahun, sehingga dengan sendirinya kebutuhan konsuumsi sehari-hari juga bertambah setiap tahun, maka di butuhkan penambahan pendapatan setiap tahun. Definisi operasional masing-masing variabel dependen dan variabel independen sebagai berikut: 1. Tingkat Ketimpangan Pendapatan Tingkat ketimpangan pendapatan adalah perbedaan kemakmuran ekonomi antara yang kaya dengan yang miskin. Hal ini tercermin dari perbedaan pendapatan. Pengukurannya bisa menggunakan indeks gini ratio. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah indeks gini ratio yang berkisar antara 0-1. Satuan ukuran yang digunakan untuk pengukuran tingkat ketimpangan pendapatan yaitu menggunakan ukuran rasio. 2. Rasio Produktivitas Sektoral Pertanian dan Industri Rasio Produktivitas Sektoral Pertanian dan Industri adalah perbandingan antara produktivitas sektor industri dengan pertanian. Produktivitas sektor pertanian didapat

108 Jurnal Riset Ekonomi Pembangunan Volume 2 No.2 April 2017 dari rasio antara output yang dihasilkan pada sektor pertanian dengan input tenaga kerja di sektor pertanian dan dikali seratus. Sedangkan produktivitas sektor industri didapat dari rasio antara output yang dihasilkan pada sektor industri dengan input tenaga kerja di sektor industri dan dikali seratus. Satuan ukuran yang digunakan untuk pengukuran rasio produktivitas sektoral pertanian dan industri yaitu menggunakan ukuran ratio. 3. Laju PDRB Laju PDRB adalah pengukuran untuk menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang waktu tertentu.pdrb juga dapat digunakan dalam melihat struktur ekonomi dari suatu wilayah. Struktur ekonomi digunakan untuk menunjukkan peran sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan akan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. Struktur ekonomi merupakan rasio antara PDRB suatu sektor ekonomi pada suatu tahun dengan total PDRB tahun yang sama. Struktur ekonomi dinyatakan dalam persentase. Dalam penelitian ini data yang digunakan yaitu PDRB tahun sekarang di kurang PDRB tahun sebelumnya, dibagi PDRB tahun sebelumnya dan dikali seratus persen.. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis, dimana di dalam penelitian ini merupakan metode yang bertujuan untuk mendiskripsikan atau memberikan gambaran terhadap suatu obyek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat suatu kesimpulan yang berlaku umum. jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu jenis data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. Populasi dan Sampel Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah masalah (Riduwan, 2013:8). Populasi dalam penelitian ini yaitu jumlah data time series dalam penelitian ini pada tahun 2006-2015 yaitu 10 tahun. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Dalam Penelitian ini,penelitian menggunakan teknik Sampling Jenuh/ total sampling. Sampling jenuh / total sampling adalah sampel yang mewakili jumlah populasi. Biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 30 maka seluruh populasi dapat dijadikan sampel (Riduwan, 2013:21).Denganacuan teknik sampling tersebut,maka peneliti menggunakan data time series sebagai sampelyaitu 10 tahun (2006-2015).

Pengaruh Produktivitas Sektoral...(Rose Gita C.S.) 109 Teknik Analisis dan Instrumen Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengambilan data dari lembagalembaga terkait, yaitu BPS Provinsi Jawa Tengah. Pustaka lain yang digunakan sebagai pelengkap yaitu jurnal-jurnal yang berhubungan dengan masalah ketimpangan pendapatan, produktivitas sektor pertanian dan industri, serta pertumbuhan ekonomi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder meliputi data penelitian yang telah dipublikasikanbadanpusatstatistik (BPS) serta berbagai literatur yang berkaitan dengan topic penelitian. Data sekunder yang digunakan adalah data deret waktu (time-series data) tahun 2006-2015. Secara umum data-data dalam penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik Jawa Tengah, Kota Magelang, dan Kabupaten Magelang. Informasi lain bersumber dari studi kepustakaan lain berupa jurnal ilmiah dan buku-buku teks. Pengelolaan dan statistik dalam penelitian ini dengan menggunakan aplikasi program komputer atau software statistical product and service solution (SPSS ). Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan uji regresi linier berganda, Uji t dengan pengujian dua sisi, UjiR 2 (Koefisien Determinasi), danuji F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Tingkat Ketimpangan Pendapatan di Jawa Tengah Tingkat Ketimpangan Pendapatan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2006-2015 rata-rata dalam taraf sedang yang menunjukkan rata-rata indeks gini sebesar 0,34. Angka indeks gini provinsi Jawa Tengah pada tahun 2006 2010 mengalami ketimpangan taraf rendah yaitu berkisar antara 0-0,35, sedangkan pada tahun 2011 2015 mengalami ketimpangan taraf sedang yaitu berkisar antara 0,35-0,5. Dengan adanya peningkatan angka gini ratio menunjukkan ketidakmerataan tingkat ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Tengah. Ketimpangan Pendapatan di Jawa Tengah pada umumnya lebih tinggi di kota dibandingkan dengan kabupaten, karena masyarakat di kota mempunyai kondisi sosial ekonomi yang relatif lebih heterogen dibandingkan di daerah kabupaten. Di kota biasanya ditandai dengan banyaknya lapangan kerja formal yang memberikan pendapatan/ upah gaji yang berbeda untuk jenis pekerjaan tertentu. Pada penelitian ini, tingkat ketimpangan pendapatan mengambil data indeks gini dari Badan Pusat Statistik dengan data sebagai berikut:

110 Jurnal Riset Ekonomi Pembangunan Volume 2 No.2 April 2017 Tabel 2. Indeks Gini Tahun 2006 2015 Jawa Tengah ( dalam ratio) Tahun Gini Indeks 2006 0,27 2007 0,25 2008 0,3 2009 0,32 2010 0,34 2011 0,38 2012 0,38 2013 0,39 2014 0,39 2015 0,4 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Magelang, diolah Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat ketimpangan pendapatan menggambarkan kondisi gini indeks provinsi Jawa Tengah pada tahun 2006 2010 mengalami ketimpangan taraf rendah, sedangkan pada tahun 2011 2015 mengalami ketimpangan taraf sedang. Dengan adanya peningkatan angka gini ratio menunjukkan ketidakmerataan tingkat ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa Tengah. Dari data produktivitas sektor pertanian dan produktivitas sektor industri dapat dihasilkan rasio produktivitas dengan perhitungan perbandingan antara produktivitas sektor industri di bagi produktivitas sektor pertanian, sehingga didapat data sebagai berikut: 2. Produktivitas Sektoral Tabel 3. Rasio Produktivitas Sektoral Pertanian dan Industridi Jawa Tengah Tahun 2006-2015 Tahun Rasio Produktivitas Sektoral 2006 2,69 2007 2,54 2008 3,35 2009 2,42 2010 4,31 2011 3,86 2012 3,48 2013 3,77 2014 4,23 2015 3,49 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Magelang,diolah Laju PDRB di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan dan peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikan Laju PDRB diharapkan dapat mengatasi dan mengurangi masalah ketimpangan pendapatan karena Pertumbuhan Ekonomi merupakan faktor utama dalam masalah ketimpangan pendapatan.

Pengaruh Produktivitas Sektoral...(Rose Gita C.S.) 111 3. Laju PDRB Laju PDRB diperoleh dari data Badan Pusat Statistik yaitu Laju pertumbuhan ekonomi dari PDRB atas dasar harga konstan sebagai berikut: Tabel 4. Laju PDRB ADHK 2000 & 2010Di Jawa Tengah tahun 2006-2015 (dalam persen) TAHUN LAJU PDRB 2006 5,33 2007 5,59 2008 5,61 2009 5,14 2010 6,10 2011 5,30 2012 5,34 2013 5,14 2014 5,42 2015 5,40 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Magelang,diolah Tabel laju PDRB menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dalam Laju PDRB tahun 2007 dan 2008 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Namun pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 0,94 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 kembali mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 0,8. Pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 0,04. Pada tahun 2013 kembali mengalami penurunan sebesar 0,2 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 Laju PDRB mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 0,28. Pada tahun 2015 kembali mengalami penurunan sebesar 0,02 dari tahun sebelumnya. Kenaikan dan penurunan Laju PDRB disebabkan oleh output PDRB dari tahun ke tahun. Semakin besar output PDRB dari tahun sebelumnya, maka Laju PDRB akan meningkat juga. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada bab pembahasan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada variabel Rasio Produktivitas Sektoral (Pertanian dan Industri) diperoleh koefisien regresi sebesar 0,076. Uji keberartian koefisien regresi 0,001 lebih kecil dari 0,05 dengan uji t hitung = 5,320, sedang t tabel = 2,3060. t hitung (5,320) lebih besar dari t tabel (2,3060) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa Rasio Produktivitas Sektoral Pertanian dan Industrisecara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan dan bermakna terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Jawa

112 Jurnal Riset Ekonomi Pembangunan Volume 2 No.2 April 2017 Tengah 2006-2015. 2. Pada variabel Laju PDRB diperoleh koefisien regresi sebesar -0,116. Uji keberartian koefisien regresi 0,011 lebih kecil dari 0,05 dengan uji t hitung = - 3,401, sedang t tabel = -2,3060. t hitung (-3,401) lebih besar dari t tabel (-2,3060) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa Rasio Produktivitas Sektoral (Pertanian dan Industri) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan dan bermaknaterhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah 2006-2015. 3. Nilai F hitung (15,333) >F tabel (4,74), Uji keberartian koefisien regresi dengan signifikan 0,003 < 0,05 maka variabel Rasio Produktivitas Sektoral (Pertanian dan Industri) dan Laju PDRB secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah tahun 2006-2015. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Rasio Produktivitas Sektoral (Pertanian dan Industri) dan Laju PDRB secara keseluruhan terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Jawa Tengah, maka digunakan analisis determinasi. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diperoleh RSquare (R2) sebesar 0,814. Artinya bahwa Rasio produktivitas sektoral (pertanian dan industri) dan Laju PDRB mempengaruhi tingkat ketimpangan pendapatan sebesar 81,4%, sedangkan 18,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan: 1. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lebih mengoptimalkan sektor pertanian, agar output sektor pertanian dapat sejajar dengan output sektor industri. 2. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah lebih mengoptimalkan Pemerataan pendapatan secara merata terutama pada daerah Pedesaan, agar ketimpangan pendapatan berkurang dan pemerataan pendapatan mendekati sempurna. 3. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah perlu menambah luas sawah dan luas lahan petani, agar output sektor pertanian dapat meningkat dan input tenaga kerja menjadi mempunyai kesempatan kerja layak di sektor pertanian. DAFTAR PUSTAKA Amin, R.M. (2014). Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Pertanian Di Provinsi Sulawesi Utara.Jurnal. Manado: Universitas Sam Ratulangi. Arsyad, L. (2004). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Arsyad, L., Kusuma, S.E. (2014). Ekonomika Industri. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Badan Pusat Statistik Kota Magelang. (2016). Halim,J.H. (2013). Analisis Produktivitas Sektoral Terhadap Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan di Jawa Tengah. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Kumar, A., Sharma, P. (2013). Impacts of Climate Variations on Agricultural Productivity and Food Security in Rural India. Jurnal 0f Indian Institute of Technology Indore. Riduwan. (2013). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Tambunan, T. (2015). Perekonomian Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia.