BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar (extraneous

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen. Penelitian quasi experiment merupakan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. desain pretest-posttest control group design. Didalam desain ini, kontrol atau

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya metode ini yaitu quassi exsprimen (Sugiyono, 2010: 3).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan Teka-Teki Silang (TTS) atau pembelajaran menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian merupakan penelitian Quassi eksperiment atau yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi experimen (experimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut, maka desain dari penelitian ini adalah penelitian pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu atau kuasi eksperimen. Penelitian. kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA berbasis science process and environment terhadap ketercapaian

BAB III METODE PENELITIAN. lain yang subjek penelitiannya adalah manusia (Sukardi, 2003:16). Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. experimental research) yaitu metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang termasuk ke dalam penelitian ekperimental semu (quasi-experimental

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian yaitu Perbedaan Metode Inquiry dan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental-semu (quasi

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian jenis quasi eksperiment. Penelitian quasi eksperiment adalah penelitian eksperimen semu dimana penelitian menggunakan rancangan penelitian yang tidak dapat mengontrol secara penuh terhadap ciri-ciri dan karakteristik sampel yang diteliti, tetapi cenderung menggunakan rancangan yang memungkinkan pada pengontrolan dengan situasi yang ada. Sedangkan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan posttest-only control design. Desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok yang diberi perlakuan dengan pendekatan pembelajaran guided inquiry disebut kelas eksperimen 1 dan kelompok yang diberikan pendekatan kontekstual disebut kelas eksperimen 2. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O2 : O4) (Sugiyono, 2013: 112). R X1 O2 R X2 O4 Keterangan: R : Kelas hasil pengacakan (Random) O2 : Hasil post-test kelas eksperimen 1 O4 : halis post-test kelas eksperimen 2 Gambar 2. Desain Penelitian (Sugiyono, 2013: 112) Untuk mengetahui lebih jelas desain penelitian dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3. 51

Grup Treatment Keterangan Eksperimen 1 X1 Pendekatan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Eksperimen 2 X2 Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Gambar 3. Rancangan Pengukuran Keterampilan Proses Analisis rumusan masalah dan tujuan Analisis konsep pencemaran lingkungan Analisis indikator keterampilan proses Analisis indikator sikap ilmiah Pengembangan rencana kegiatan Penyusunan instrumen Penyusunan perangakat pembelajaran Validasi dan revisi Observasi sikap ilmiah dan keterampilan proses Implementasi pembelajaran pada kelas eksperimen 1 Implementasi pembelajaran pada kelas eksperimen 2 Observasi sikap ilmiah dan keterampilan proses Skor hasil observasi keterampilan proes dan sikap ilmiah Skor hasil observasi keterampilan proes dan sikap ilmiah Pengolahan dan analisis Temuan Kesimpulan Gambar 4. Alur Penelitian 52

Pada penelitian ini terdapat kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. Kelas eksperimen 1 adalah kelas yang mendapat perlakuan berbentuk tindakan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing. Sedangkan kelas eksperimen 2 merupakan kelas yang mendapat perlakuan berbentuk tindakan pendekatan pembelajaran kontekstual. Pada desain ini kelas eksperimen 1 maupun kelas eksperimen 2 dipilih secara random/acak. Adapun teknik pelaksanaan penelitian ini ditampilkan pada Gambar 4. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan Desember 2015-Maret 2016. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah kelas VII SMP N 2 Depok tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 4 kelas yakni kelas A, B, C dan D. Total populasi adalah 128 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian diperoleh dari teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Teknik ini digunakan untuk mengambil sampel secara random yang tidak terdiri dari individu-individu melainkan terdiri dari kelompok-kelompok. Pengacakan dilakukan untuk memperoleh kelas sampel. Kemudian diacak kembali untuk menentukan kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. 53

Berdasarkan hasil pengacakan kelas VII A (32 siswa) adalah kelas eksperimen 1 dan kelas VII B (32 siswa) adalah kelas eksperimen 2. Sampel eksperimen 1 menggunakan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing sedangkan sampel eksperimen 2 menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. D. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Berikut penjelasan untuk masing-masing variabel. 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing dan pendekatan pembelajaran kontekstual. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan proses dan sikap ilmiah yang diukur berdasarkan lembar observasi saat pembelajaran. 3. Variabel Kontrol Variabel kontrol merupakan variabel yang sengaja dikendalikan atau dibuat konstan oleh peneliti sebagai usaha untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh lain selain variabel bebas yang mempengaruhi hasil variabel terikat. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Materi Pembelajaran 54

Materi pembelajaran yang disampaikan adalah pencemaran lingkungan. Materi ini diajarkan pada semester gasal kelas VII kurikulum 2006. b. Pengajar atau guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sendiri. c. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen d. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data sama. e. Alokasi Waktu Alokasi waktu yang digunakan sebanyak 3 x pertemuan dengan jumlah jam 6 x 40 menit pada setiap kelas. E. Definisi Operasional Variabel 1. Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pendekatan inkuiri terbimbing adalah pendekatan yang mengajak peserta didik untuk melakukan penyelidikan dimana guru masih memberikan bimbingan dalam setiap langkah-langkahnya. Langkah pembelajaran berbasis inkuiri yang dilakukan pada penelitian ini adalah: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, dan membuat kesimpulan. Tahap inkuiri terbimbing yang sudah ditentukan oleh guru adalah orientasi masalah dan rumusan masalah. 2. Pendekatan Kontekstual Pendekatan kontekstual adalah suatu proses pembelajaran yang menghubungkan antara suasana atau kejadian tertentu yang dekat dengan 55

siswa dengan materi yang akan disampaikan. Tahapan dari pendekatan kontekstual adalah relating, cooperation, experimenting, appllying, dan transfering. 3. Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah suatu teknik mengajar yang menekankan pada pelibatan secara langsung peserta didik untuk mengalami proses dimana terdapat pengendalian variabel dan membuktikan sendiri hasil percobaan. 4. Keterampilan Proses Keterampilan proses merupakan keterampilan intelektual yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dalam menyelesaikan permasalahan dan menghasilkan produk sains seperti fakta dan konsep. Keterampilan proses yang akan dikembangkan adalah merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, melakukan eksperimen, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. 5. Sikap Ilmiah Sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki manusia dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan baru melalui kegiatan ilmiah. Sikap ilmiah yang dikembangkan dalam pembelajaran IPA adalah sikap ingin tahu (curiosity), sikap respek terhadap data/fakta, dan sikap berpikiran terbuka dan kerjasama. 56

F. Teknik dan Instrumen Data 1. Perangkat Pengumpulan data Penggunaaan teknik dan instrumen dalam pengumpulan data pada setiap variabel dijabaran sebagai berikut; a. Lembar Observasi Keterampilan Proses Lembar Observasi keterampilan proses digunakan untuk mengukur keterampilan proses siswa terhadap konsep pencemaran lingkungan. Kisi-kisi dari lembar observasi yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 6, sedangkan instrumen lembar observasi keterampilan proses dapat dilihat pada Lampiran 2.1. Tabel 6.Kisi-kisi Lembar Observasi Keterampilan Proses No Aspek Indikator 1. Merumuskan Hipotesis Hipotesis dirumuskan dengan jelas Memberikan alternatif penjelasan yang konsisten dengan prinsip ilmiah Hipotesis sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti Hipotesis dapat diuji atau dapat dipecahkan 2. Mengontrol Variabel 3. Melakukan Percobaan 4. Mengintepretasi kan Data melalui percobaan Menentukan variabel bebas dengan tepat Menentukan variabel terikat dengan tepat Mengidentifikasi variabel-variabel yang bisa mempengaruhi variabel terikat Menentukan variabel yang harus dikendalikan Terlibat langsung dalam percobaan Melakukan percobaan dengan teliti Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya Melakukan percobaan dengan memperhatikan keselamatan kerja Analisis data sesuai dengan hasil percobaan Menghubungakan antar variabel dengan tepat Menggabungkan berbagai informasi yang terpisah menjadi sebuah jawaban yang 57

No Aspek Indikator bermakna Menganalisis beberapa jawaban pertanyaan melalui kajian teori 5. Membuat Kesimpulan Kesimpulan sesuai dengan tujuan percobaan Membandingkan kesimpulan dengan hipotesis yang sudah dibuat Kesimpulan yang dibuat sesuai dengan hasil percobaan Kesimpulan menggunakan kalimat yang jelas b. Lembar Observasi Sikap Ilmiah Lembar observasi yang digunakan berupa lembar observasi sikap ilmiah siswa selama pembelajaran dikelas. Pedoman observasi digunakan berupa daftar cheklist (V) berdasarkan pernyataanpernyataan yang telah disusun sebelumnya dalam lembar observasi. Cheklist atau daftar cek merupakan daftar yang berisi aspek-aspek yang diamati, cheklist dapat menjamin bahwa peneliti dapat mencatat tiap-tiap kejadian sekecil apapun yang dianggap penting. Kisi-kisi lembar observasi sikap ilmiah yang ditunjukkan pada Tabel 7, sedangkan instrumen lembar observasi sikap ilmiah siswa dapat dilihat pada Lampiran 2.2. Tabel 7.Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Ilmiah No Aspek Indikator 1. Sikap ingin tahu Antusias dalam melakukan percobaan Mengajukan pertanyaan tentang objek atau peristiwa yang berhubungan dengan percobaan Terlibat aktif dalam melakukan langkah percobaan Menggunakan beberapa alat indera yang sesuai untuk 2. Sikap respek menyelidiki materi atau objek Tidak memanipulasi data yang diperoleh dari percobaan 58

No Aspek Indikator terhadap fakta Mengambil kesimpulan berdasarkan fakta atau data hasil percobaan Mencari hubungan antara fakta atau data hasil percobaan Tidak mencampur fakta dengan pendapat Berpartisipasi aktif dalam percobaan Ikut serta dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok Menghargai pendapat orang lain baik dalam satu kelompok maupun kelompok yang lain Menerima saran yang diberikan oleh teman dalam satu kelompok maupun kelompok yang lain (Diadaptasi dari Halen, 1996 dalam Patta Bundu (2006:141)) 3. Sikap berpikiran terbuka dan kerjasama Instrumen lembar pengamatan digunakan untuk memperoleh data keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengamatan terhadap keterampilan proses dan sikap ilmiah peserta didik pada setiap kelas dilakukan oleh empat observer. Jumlah kelompok pada setiap kelas sebanyak delapan kelompok. Setiap observer mengamati dua kelompok. 2. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran IPA yang berlangsung, yaitu: a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Merupakan skenario pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan peserta didik selama proses pembelajaran. b. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Merupakan instrumen pembelajaran yang berisi informasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. 59

c. Lembar Pengamatan Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pengamatan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan pendekatan pembelajaran inkuiri terbimbing. Pengamatan ini dilakukan oleh satu orang pengamat dengan mengisi lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing saat proses pembelajaran berlangsung. G. Validasi dan Reliabilitas Instrumen Validasi merupakan ukuran yang menunjukkan keshahihan atau ketepatan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang hendak diukur dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika tes tersebut menujukan hasil yang mantab. Suatu instrumen dapat dikatakan mantab apabila instrumen tes tersebut digunakan berulangkali, dengan syarat saat pengukuran tidak berubah. Instrumen tersebut menghasilkan hasil yang sama. Validitas dan reabilitas intrumen lembar observasi keterampilan proses dan sikap ilmiah dilakukan oleh ahli materi. Validasi oleh ahli materi ini merupakan validasi konten dan konstruk. Ahli materi adalah pembimbing I, pembimbing II, dan validator. Apabila kedua pembimbing dan validator telah menyetujui maka instrumen penelitian dapat layak digunakan baik lembar keterlaksanaan pendekatan inkuiri terbimbing, lembar observasi sikap ilmiah maupun lembar observasi keterampilan proses. 60

H. Teknik Analisa Data Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan statistik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Data hasil observasi keterlaksanaana pembelajaran menggunakan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan skor rerata. Data diperoleh dengan cara observer memberi tanda centang ( ) pada kolom ya jika kegiatan pembelajaran terlaksana dan sebaliknya pada kolom tidak jika kegiatan pembelajaran tidak terlaksana. Kegiatan pembelajaran yang terlaksana memperoleh skor 1, sedangkan kegiatan pembelajaran yang tidak terlaksana mendapatkan skor 0. Presentase keterlaksanaan pembelajaran (RPP) ditentukan dengan cara membagi skor yang diperoleh dengan skor maksimal kemudian dikalikan dengan 100%. Analisis presentase keterlaksanaan pembelajaran (RPP) dapat dihitung dengan rumus beerikut ini:...(1) Persentase keterlaksanaan selanjutnya diubah menjadi data kualitatif dengan menggunakan kriteria seperti pada Tabel 8. 61

Tabel 8. Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran No Persentase (%) Kategori 1. 80 X 100 Sangat Baik 2. 60 X 80 Baik 3. 40 X 60 Cukup 4. 20 X 40 Kurang 5. 0 X 20 Sangat Kurang (Sumber: Eko Putro Widoyoko, 2009: 242) 2. Analisis Lembar Observasi Analisis lembar observasi keterampilan proses dan sikap ilmiah dilakukan untuk mengetahui kriteria penggolongan sikap ilmiah peserta didik setelah diberikan perlakuan. Data lembar observasi yang peneliti peroleh adalah berupa data kuantitatif. Untuk menyatakan rata-rata skor tiap aspek adalah dengan membandingkannya dengan kriteria penilaian kualitas tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 9 (Eko Putro Widoyoko, 2009: 238). Tabel 9. Kriteria Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah setiap Aspek Rumus Klasifikasi X > X i+1,8 sbi Sangat Baik X i + 0,6 sbi<x X i + 1,8 sbi Baik X i 0,6 sbi< X X i + 0,6 sbi Cukup X i 1,8 sbi< X X i 0,6 sbi Kurang X > X i 1,8 sbi Sangat Kurang Keterangan: X = skor aktual skor yang dicapai) = rerata skor ideal (1/2 (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)) sbi = simpangan baku skor ideal = (1/2) (1/3) (skor tertinggi ideal skor terendah ideal) Skor tertinggi ideal = butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = butir kriteria x skor terendah 62

3. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS 18 berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji normalitas ini hipotesis yang diuji adalah: H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Pengambilan Keputusan : 1) Jika Probabilitas > 0,05, maka H0 diterima. 2) Jika Probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara keadaan dua populasi. Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Interpretasi keluaran dari uji homogenitas menggunakan program SPSS 18 dilakukan hanya dengan memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Hipotesis yang diuji dalam uji homogenitas ini adalah sebagai berikut: H0 : Variasi pada tiap kelompok sama (homogen) H1 : Variasi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen) 63

Pembacaan hasil output data pada kolom Sig. terdapat bilangan yang menunjukkan taraf signifikansi yang diperoleh. Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman taraf signifikan α = 0,05. Jika siginifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel sama (homogen). Sedangkan jika signifikansi yang diperoleh < α, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen). 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan apabila uji normalitas dan uji homogenitas telah terpenuhi. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t (independent t-test). Uji Independent Sample T-Test adalah metode yang digunakan untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda (independent). Pada prinsipnya uji Independent Sample T-Test berfungsi untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean antara 2 populasi dengan membandingkan dua mean sampelnya. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah perbedaan keterampilan proses dan sikap ilmiah antara kelas berpendekatan inkuiri terbimbing dan kontekstual. Hipotesis yang akan diuji perbedaannya terlebih dahulu dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik yaitu : H01: Tidak ada perbedaan signifikan keterampilan proses antara kelas berpendekatan inkuiri terbimbing dan kontektual. Ha1:Ada perbedaan signifikan keteramilan proses antara kelas berpendekatan inkuiri terbimbing dan kontekstual. 64

H02: Tidak ada perbedaan signifikan sikap ilmiah antara kelas berpendekatan inkuiri terbimbing dan kontektual. Ha2:Ada perbedaan signifikan sikap ilmiah antara kelas berpendekatan inkuiri terbimbing dan kontekstual. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan analisis Independent Sample T-test pada program SPSS, pengambilan keputusan dapat dilihat dari taraf signifikan p (Sig(2-tailed)). Jika p > 0,05 maka H0 diterima dan jika p < 0,05 maka H0 ditolak. Selanjutnya dilakukan penentuan mengenai pendekatan yang lebih baik antara pendektakan inkuiri terbimbing dan kontekstual. Untuk penentuan mengenai pendekatan yang lebih baik antara pendekatan inkuiri terbimbing dan kontekstual dilihat berdasarkan jumlah skor rata-rata keterampilan proses dan sikap ilmiah peserta didik. 65