BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada sub bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem yang perancangannya telah dibahas pada bab sebelumnya. Implementasi sistem ini meliputi pembahasan mengenai proses perekaman gambar berdasarkan interval tertentu, juga mengenai proses pengiriman data gambar hasil rekaman ke client yang sedang mengakses halaman control web cam. 4.1.1 Installasi Web Cam Dan Motor Stepper Aplikasi untuk pemantauan ruang ini memerlukan web cam yang dapat bekerja dengan baik pada sistem operasi Windows XP, dikarenakan aplikasi server yang dibuat hanya dapat berjalan pada platform windows family. Sebelum web cam ini dapat digunakan, maka diperlukan instalasi driver untuk motor stepper beserta web cam. Pada tahap implementasi ini web cam yang digunakan adalah PC Camera Model UV-937 dan CDinstalasi dapat diperoleh didalam paket pembelian.
Gambar 4.1. Isi CD Instalasi Berikut ini merupakan proses instalasi aplikasi untuk web cam dan drivernya, ketika file Setup.exe dieksekusi. Gambar 4.2. Memilih Bahasa Yang Akan digunakan.
Gambar 4.3. Proses Instalasi Sedang Berjalan Ketika proses instalasi akan selesai, maka sistem akan menampilkan jendela konfirmasi yang mengharuskan user untuk mengkonfirmasi apakah driver web cam dapat diinstal ke dalam sistem operasi, dikarenakan driver yang disertakan oleh produsen web cam belum melalui proses verifikasi. Untuk tahap ini user dapat melanjutkan proses dengan menekan tombol Continue Anyway. Gambar 4.4. Konfirmasi instalasi driver web cam
Gambar 4.5. Proses instalasi selesai Pada akhir proses instalasi selesai, disarankan agar user melakukan reboot agar driver yang telah terinstalasi dapat berfungsi dengan baik. Setelah proses instalasi web cam selesai selanjutnya buka aplikasi webcam untuk melakukan tes koneksi webcam dan aplikasi. Jika proses instalasi berhasil dilakukan maka akan tampil hasil capture secara realtime. Gambar 4.6. Tampilan Awal Aplikasi Web Cam
4.1.2 Setting Communication Port Pada tahap ini dilakukan pengaturan port komunikasi yang digunakan oleh motor stepper agar dapat berkomunikasi dengan aplikasi webcam. Yaitu : - Memeriksa port yang digunakan oleh motor stepper dengan cara membuka jendela device manager yang terdapat pada System Properties. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan klik kanan pada icon My Computer pada aplikasi Windows Explorer dan memilih opsi Properties. Gambar 4.7. Jendela System Properties. Setelah jendela System Properties tampil, maka klik pada tab Hardware, dan klik tombol Device Manager, agar dapat melihat port yang digunakan oleh motor stepper.
Gambar 4.8. Jendela Device Manager - Setelah port yang digunakan oleh motor stepper diketahui, maka selanjutnya port tersebut (COM8), disesuaikan dengan pengaturan pada aplikasi web cam. Untuk melakukan hal ini, dapat dilakukan dengan memilih tab Option pada jendela aplikasi webcam. Gambar 4.9. Tampilan Aplikasi Web Cam
Setelah tampil jendela seperti tampak pada gambar 4.9, maka untuk menyesuaikan port yang digunakan motor stepper, klik tombol Configure Camera Control Port. Lalu sesuaikan dengan hasil yang telah didapat pada langkah pertama (COM8). Gambar 4.10. Penyesuaian port motor stepper. Setelah selesai menyesuaikan port yang digunakan, selanjutnya simpan hasil pengaturan dengan menekan tombol OK, lalu tekan tombol Open/Close Camera Control Port. Bila pengaturan port berfungsi dengan baik, maka pada tampilan utama aplikasi web cam, akan tambil dua tombol tambahan pada bagian bawah (panah kiri dan kanan) yang dapat digunakan untuk menggerakan motor stepper.
Gambar 4.11. Dua Tombol Tambahan Tampil Pada Bagian Bawah Aplikasi berikut ini: Saat tombol kiri ditekan, maka program akan mengeksekusi script Procedure TForm1.btnCameraMoveLeftClick(Sender:TObject); begin comportcontrol.writestr(stx+'m-'+ IntToStr(spCameraMovementStep.Value) + etx); end; Sedangkan saat user menekan tombol kanan, maka program akan mengeksekusi script berikut ini:
Procedure TForm1.btnCameraMoveRightClick(Sender:TObject); begin end; comportcontrol.writestr(stx+'m'+ IntToStr(spCameraMovementStep.Value) + etx); Dari kedua script di atas, dapat disimpulkan bahwa melalui script ini, perintah yang masuk dari user pada saat tombol kiri atau kanan dikllik, ditransmisikan oleh modul Web Control & Monitoring System ke motor stepper melalui communication port, setelah sebelumnya dikonversikan dulu menjadi perintah yang dapat dimengerti oleh motor stepper. Bila alat ini akan digunakan pada PC / Laptop yang tidak memiliki port serial, maka diperlukan sebuah converter yang dapat menghubungkan port serial pada motor stepper ke port USB pada PC / Laptop, dan agar dapat berfungsi dengan baik, diperlukan adanya tambahan instalasi driver converter tersebut. 4.1.3 Implementasi Web Interface Tahapan ini merupakan tahapan di mana, hasil tangkapan gambar yang didapat dari aplikasi web cam, akan dikirimkan kepada client melalui web interface. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan file file PHP yang dibutuhkan (index.php, dan lain-lain), ke dalam document root dari aplikasi web server XAMMP.
Gambar 4.12. Memilih document root XAMMP. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menekan tombol Select Remote Folder, pada kolom Remote Directory, yang terdapat pada tab Option aplikasi web cam. Setelah document root dipilih, maka selanjutnya tekan tombol OK dan Copy Script to Remote Folder. Sehingga file file PHP yang dibutuhkan untuk mengakses hasil capture web cam berada pada document root XAMMP, dan dapat diakses oleh client melalui web browser. 4.1.4 Pengujian Akses Client Untuk melakukan pengujian akses client terhadap web interface dari aplikasi web cam ini, diperlukan handphone / mobile phone yang memiliki web browser dengan standard dukungan yang sama seperti pada web browser yang berjalan pada platform PC / Laptop, dikarenakan agar
dapat mengakses image hasil capturing dilakukan melalui proses autoreload yang menggunakan Javascript. Untuk dapat mengakses halaman web interface dari aplikasi web cam ini, terlebih dahulu, harus diketahui IP yang digunakan oleh PC yang menjalankan aplikasi server web cam. Hal ini dapat dilakukan dengan mengeksekusi perintah IPCONFIG /ALL pada command prompt. Setelah IP dari aplikasi server didapat, maka selanjutnya, alamat IP tersebut dimasukkan ke dalam address bar web browser pada handphone / mobile phone. Gambar 4.13. Tampilan Awal Web Interface. Setelah halaman awal dari web interface terbuka seperti tampak pada gambar 4.13, maka diperlukan username dan password yang sesuai dengan yang terdapat didalam script PHP pada file index.php. Bila username dan password yang dimasukkan sesuai, maka akan tampil
halaman control web cam seperti tampak pada gambar 4.14, namun bila tidak sesuai, maka user kembali diharuskan memasukkan username dan password yang sesuai. Berikut ini merupakan script yang digunakan untuk proses autentikasi user pada halaman login. if (!isset($_session["uid_".$sesi_id]))//session tdk terdaftar { if ($_POST["log"]==1) //login posted { $usr=$_post["usr"]; $pass=$_post["pass"]; echo " <head> <title>webcam REMOTE CONTROL</title> </head> <body bgcolor=#333333></body>"; //cek validitas if (($usr==$username_ok) && ($pass==$password_ok)) //user valid { $_SESSION["uid_".$sesi_id]=session_id(); echo "<script> location.href='".$index."'; </script> "; exit; } else //user invalid { echo "<script> alert('\\naccess denied!!!'); location.href='".$index."'; </script>"; exit; }
Pada script di atas, dapat diketahui ketika halaman web interface diakses, maka sistem melakukan pengecekan sesi user. Jika user tidak memiliki sesi, maka sistem akan mengarahkan user ke halaman login. Pada halaman login ini, user diharuskan memasukkan username dan password yang sesuai. Setelah sistem melakukan proses autentikasi, jika username dan password yang dimasukkan sesuai maka, sistem akan membuatkan sesi untuk user sehingga dapat mengakses halaman kontrol. Namun, jika username dan password yang dimasukkan tidak sesuai, maka sistem akan memberitahu user dengan menampilkan teks Acces Deniedí pada halaman login. Gambar 4.14. Halaman control aplikasi web cam. Dengan menekan tombol kiri dan kanan pada tombol yang terdapat dalam web interface, maka hal tersebut akan menyebabkan motor stepper menggerakan web cam berputar ke arah kiri dan kanan, dan gambar yang paling terakhir ditangkap oleh web cam, akan ditampilkan di halaman ini.
4.2. Pengujian Sistem dengan Black box Pengertian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian ini memungkinkan analisis sistem memperoleh kumpulan kondisi input yang akan mengerjakan seluruh keperluan fungsional program. Tujuan metode ini mencari kesalahan pada : Fungsi yang salah atau hilang Kesalahan pada interface Kesalahan pada struktur data atau akses database Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir Metode ini tidak berfokus pada struktur kontrol seperti pengujian white-box tetapi pada domain informasi. 4.2.1. Skenario Pengujian Beberapa perangkat keras yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Mengakses melalui browser pada mobile phone berbasis OS android dengan teknologi 3G 2. Mengakses melalui browser pada PC / laptop dengan teknologi 3G 3. Mengakses melalui browser pada Smart phone ( Blackberry) dengan teknologi 3G Sedangkan untuk skenario pengujian aplikasi ini dengan menggunakan metode blackbox, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1. Pengujian black box pada proses login. I Output n p u t I D Output diharapkan Output Sistem p e m a k a i P a s s w o r d
( - ) ( - ) ( - ) ( - ) ( * ) ( * * ) Masukan username Masukan password Masukan username Masukan password Username atau password salah Username atau password salah Masukan username Masukan password Masukan username Masukan password Username atau password salah Username atau password salah
Login berhasil Login berhasil Keterangan : : Data diisi (*) : Username yang diinputkan salah. (**) : Password yang diinputkan salah. (-) : Data kosong. Pada pengujian proses login, ada tiga kondisi yang harus dipenuhi pada saat melakukan login. Ketiga proses itu yaitu yang pertama adalah melengkapi form login. Kedua adalah bahwa username dan password yang diinputkan cocok dengan password yang tersimpan dalam file konfigurasi. Proses pengontrolan webcam hanya akan dijalankan apabila syarat tersebut dipenuhi. Apabila syarat tidak terpenuhi maka aplikasi akan menjadi error dan tidak melakukan proses login melainkan menampilkan pesan peringatan pada pengguna. Tabel 4.2. Pengujian black box pada pengambilan dan penampilan gambar. InputOutput Tombol KiriTombol KananOutput diharapkan (-)(-)Sistem menampilkan gambar Output Sistem Menampilkan gambar terakhir
terakhir - (-) Motor Stepper bergerak ke kanan. - Webcam merekam gambar - Sistem menampilkan gambar terakhir - (-)Motor Stepper bergerak ke kanan. - Webcam merekam gambar - Sistem menampilkan - Motor Stepper bergerak ke kanan. - Webcam merekam gambar - Sistem menampilkan gambar terakhir - Motor Stepper bergerak ke kanan. - Webcam merekam gambar - Sistem menampilkan gambar terakhir gambar terakhir Keterangan : : Tombol ditekan. (-) : Tombol tidak ditekan. Pada tabel pengujian di atas, dapat ditunjukkan bahwa proses penampilan gambar selalu dilakukan oleh sistem baik user menekan salah satu tombol penggerak atau pun tidak sama sekali, sistem tetap akan menampilkan gambar terakhir yang ada pada server. Jadi dalam hal ini input dari user merupakan hal yang tidak harus dipenuhi (optional).
Namun, ketika user memberikan input dengan menekan salah satu tombol penggerak kiri atau kanan, maka sistem akan menggerakan motor stepper, lalu bila interval pengambilan gambar telah tercapai webcam akan merekam gambar, dan gambar ini lah yang ditampilkan sistem sehingga user dapat melihatnya. 4.2.2. Hasil Pengujian Fenomena-fenomena yang terjadi setelah menguji aplikasi ini dengan perangkat-perangkat keras tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ketika user mengakses menggunakan web browser yang terdapat pada Mobile phone berbasis OS android, maka akan muncul tampilan awal web, seperti yang tampak pada gambar 4.13, kemudian user dapat mengakses web tersebut dengan memasukkan username dan password. Jika username dan password diterima, maka akan tampil gambar hasil tangkapan kamera. Kemudian user dapat menggerakkan tombol panah ke kanan dan kiri yang terdapat di web interface tersebut. 2. Ketika user mengakses melalui web browser yang ada pada pc / laptop yang tersambung oleh jaringan internet maka hasil yang didapat sama seperti hasil yang didapat ketika menggunakan mobile phone diatas. 3. Ketika user mengakses melalui web browser pada smartphone blackberry, maka hasilnya server not found. Alasannya adalah karena blackberry tidak mendukung terhadap javascript language. 4.2.3 Analisis Hasil Pengujian
Hasil analisa dari pengujian program menunjukan bahwa program ini hanya dapat di akses oleh pc / laptop dan mobile phone yang didukung oleh javascript language, karena aplikasi web interface ini dibuat menggunakan pemrograman PHP dengan bahasa javascript. Oleh karena itu, program ini masih memiliki kekurangan dan perlu dikembangkan lebih lanjut agar tidak hanya dapat diakses oleh mobile phone yang mendukung javascript language.