BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui di era globalisasi ini, sudah semakin banyak terjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah bergulirnya ekonomi global sekarang ini mengakibatkan persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Fashion di Indonesia Tahun Kenaikan (%) Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang semakin modern ini, bentuk-bentuk komunikasi seringkali

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Asosiasi Perusahaan Retail Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis retail di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang sangat pesat secara tidak langsung telah merubah pola hidup dan pola pikir

BAB I PENDAHULUAN. inovasi yang berbeda dari pada produk-produk sebelumnya, seperti Blackberry,

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan juga perkembangan

Bab I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia properti semakin ketat. berkualitas dan terjangkau ikut mempengaruhi banyaknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dimana antar individu, antar kelompok, dan antar

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler (2005:4) pemasaran merupakan proses sosial dan manajerial

BAB I PENDAHULUAN. besar tetapi perusahaan kecil atau perusahaan pemula juga menerapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Landasan Teori Definisi Pemasaran Pemasaran sebagaimana diketahui adalah inti dari sebuah usaha.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan menurut kebanyakan wanita. Hal ini juga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis dan semakin banyaknya pendatang baru yang memasuki. pasar. Perubahan di era globalisasi memberikan dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini perilaku konsumen erat kaitannya dengan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menurut penilaian konsumen yang menggunakan produk tersebut. perhatian dan memberikan penjelasan tentang produk-produknya.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian merupakan kesimpulan terbaik konsumen untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Persoalan tersebut menuntut manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. 255,993,674 jiwa dan menempati peringkat ke- 4 (empat) dunia sebagai negara. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Dunia

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin. mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbelanja adalah sesuatu yang umum yang dilakukan oleh masyarakat.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia telah menjadi salah satu pangsa pasar terbesar dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk melakukan strategi bauran pemasaran dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. bisa menarik konsumen, menawarkan produk yang berkualitas dan. memperhatikan merek sertai juga harga yang ekonomis.

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan dunia usaha yang berkembang dimasa ini telah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sekarang ini sudah menjadikan belanja atau shopping bukan hanya

TUGAS CASE CANADA GOOSE

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang kebutuhan manusia selalu bertambah, baik kebutuhan pangan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di sektor pemasaran semakin tajam dari hari ke hari, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Wanita adalah makhluk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. berubah, yang awalnya pemasaran berwawasan transaksi (transactional

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui di era globalisasi ini, sudah semakin banyak terjadi persaingan didunia bisnis. Keberhasilan agar dapat bersaing atau bahkan untuk menjadi yang lebih unggul dibandingkan dengan Competitor dimana perusahaan bisa memaksimalkan revenue yang secara tidak langsung adalah sales. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama, yaitu dapat bersaing dan menjual produknya untuk mendapatkan profit. Keberhasilan ini tidak lepas dari adanya kebiasaan konsumen yang memiliki pola pikir yang unik dalam menetapkan keputusan pembelian (Purchase Decision). Maka perusahaan harus mengetahui dan memilih strategi yang tepat untuk memenangkan pasar. Indonesia adalah negara yang termasuk dari 4 besar negara terpadat penduduknya dengan jumlah penduduk 252,2 juta jiwa pada tahun 2014, dengan demikian Indonesia memiliki nilai konsumtif yang tinggi dibandingkan dengan Negara lain. Ini adalah peluang bagi para pebisnis untuk memperkenalkan produkproduk mereka dengan inovasi yang terbaru dan juga dengan teknologi terbaru yang mengikuti perkembangan dari masa ke-masa, dan juga disesuaikan dengan kebutuhan konsumen masa kini. Menurut sumber dari Badan Pusat Statistik mengenai perkiraan jumlah penduduk beberapa negara 2009-2014, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Dari sekian banyak divisi yang ada didalam sebuah perusahaan, pemasaran 1

2 merupakan salah satu divisi yang paling kritis dan paling penting di sebuah perusahaan untuk bisa memperkenalkan produk dan menjual produk tersebut. Swastha dan Handoko (2014:3) mengatakan bahwa pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan laba. Di era globalisasi ini, masuknya kebudayaan asing telah mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam membentuk gaya hidup yang semakin mengarah pada gaya hidup (Lifestyle) orang asing terutama Negara bagian barat. Tidak hanya kaum Hawa saja yang mendapatkan dampak dari globalisasi ini, tetapi kaum Adam juga merasakan hal yang sama dan mengikuti perkembangan tersebut yaitu dalam Hal memperindah diri seperti Fashion dan lifestyle dengan tujuan menarik perhatian orang banyak. Perkembangan zaman telah merubah seseorang untuk mengikuti Trend kebudayaan asing, dari mulai cara berpakaian, hingga pola hidup. Semua Trend tersebut memperindah masing-masing bagian tubuh seseorang agar terlihat menarik dan dipandang oleh orang lain yang melihat, serta memberikan contoh untuk gaya hidup mereka. Hal ini menimbulkan popularitas dikalangan dunia, misalnya salah satu dari sekian banyak aksesoris yaitu Jam Tangan. Jam Tangan tidak hanya berfungsi sebagai pemberitahu waktu saja, selama bertahun-tahun lamanya telah menjadi keharusan bahwa jam tangan wajib memiliki daya tarik di dunia fashion. Dari sekian banyak brand jam tangan yang masuk dalam pasar Indonesia, salah satu brand yang cukup dikenal masyarakat adalah brand POLICE, jam

3 tangan Police berasal dari Italia dengan produk awal yang sangat terkenal yaitu Police Eyewear atau kacamata pada tahun 1983. Tahun 2003 produk jam tangan mulai diperkenalkan diseluruh dunia, di Indonesia sendiri jam tangan Police sudah mulai diperkenalkan sejak tahun 2004. Produk jam tangan Police 80% untuk genre male (laki-laki). Jam tangan Police diperuntukkan bagi mereka yang berjiwa muda dengan range umur 16-30 tahun, bagi mereka yang percaya diri, dan aktif. Neymar Jr, pemain bola asal Brazil yang sedang naik daun menjadi Brand Ambassador Police tahun 2014. Banyak Public figure yang pernah menjadi brand ambassador Police, antara lain: Aktor Antonio Banderas, Bruce Willis, George Clooner dan pemain sepak bola terkenal David Beckham. Bagi konsumen, sebelum melakukan proses pembelian mereka cenderung melakukan tahapan pembelian (purchase decision) untuk memilih produk yang sesuai dengan kriteria masing-masing dari konsumen, ada pun beberapa faktor yang menjadi penilaian dari proses pembelian tersebut, citra merek dari suatu produk menjadikan atribut sebuah produk dari proses pembelian tersebut. Menurut Ginting (2011:99) mendefinisikan merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi daripada untuk menandai produk atau jasa dari satu penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari pesaing. Upaya perusahaan untuk memperkenalkan dan meningkatkan penjualan mereka dengan melakukan promosi juga berpengaruh terhadap penjualan, menurut Hermawan (2012:38) penegrtian promosi adalah, Promosi adalah salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang memberitahukan kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru yang menggoda

4 konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Dari hasil Pre-test yang dilakukan peneliti, faktor yang sangat mempengaruhi minat pembelian dari sebuah produk jam tangan POLICE adalah harga (Price), menurut Kotler dan Armstrong (2012:314) menyatakan harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau jasa, atau jumlah dari nilai-nilai pelanggan yang ditukar untuk manfaat yang akan dimiliki atau menggunakan produk atau jasa. Dari bermacam-macam merek jam tangan yang bersaing untuk mendapatkan pasar di Indonesia jam tangan police pun ikut serta dalam mengambil pangsa pasar di Indonesia, berikut adalah beberapa pesaing produk jam tangan police yang ada di Indonesia: Tabel 1.1 Industri Lifestyle Jam Tangan Pria Brand Timberland Titan Police Condotti Sumber : Data diolah, 2016 Country Amerika Serikat India Italia Italia Empat brand jam tangan diatas sudah sangat familiar di pasar indonesia, brand-brand tersebut bersaing dengan target pasar yang sama, dengan range harga (Price) yang hampir sama pula. PT. Elite International merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distributor jam tangan di Indonesia, dan 4 brand diatas merupakan salah satu produk yang dipasarkan oleh PT. Elite International. Untuk mengetahui garis besar Consumer Behavior dalam memilih produk jam tangan, peneliti melakukan uji pre-test.

5 Merek Jam Tangan yang dimiliki saat ini Ingersoll Cerruti 1881 Aigner Expedition Guess Alexander Christie Timberland TITAN Condotti Police 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% Sumber : Data diolah, 2016 Column2 Column1 Series 1 Gambar 1.1 Data Hasil Pre-test Brand Jam Tangan Berdasarkan hasil survey pre-test yang didapat melalui kuesioner merek jam tangan yang dimiliki oleh para partisipan adalah, merek Police sebesar 8% (4 orang), Condotti 24% (12 orang), TITAN 20% (10 orang), Timberland 30% (15 orang), Alexander Christie 18% (9 orang), Guess 50% (25 orang), Expedition 34% (17 orang), Aigner 10% (5 orang), Cerruti 1881 18% (9 orang), Ingersoll 16% (8 orang), dan Lainnya 8% (4 orang). Dari data diatas kita dapat lihat bahwa merek jam tangan police memiliki persentase yang cukup rendah yaitu sebesar 8% atau 4 orang. Data diatas merupakan hasil dari pre-test dengan pernyataan merek jam tangan yang digunakan oleh konsumen jam tangan, dan populasinya adalah mahasiswa Esa Unggul dengan gender laki-laki dan sampel diambil secara acak berjumlah 50 orang.

6 MINAT KONSUMEN UNTUK PEMBELIAN JAM TANGAN Police Condotti TITAN Timberland Alexander Christie Guess Expedition Aigner Cerruti 1881 Ingersoll Lainnya 12% 6% 6%6% 8% 10% 10% 10% 16% 6% 10% Sumber: Data diolah, 2016 Gambar 1.2 Data Hasil Pre-test Minat Beli Konsumen Berdasarkan data pre-test diatas menunjukkan minat konsumen dalam Purchase Intention produk jam tangan sebesar; Police 3 orang, Condotti 3 orang, TITAN 3 orang, Timberland 3 orang, Alexander Christie 5 orang, Guess 8 orang, Expedition 5 orang, Aigner 5 orang, Cerruti 1881 5 orang, Ingersoll 4 orang, dan Lainnya 6 orang. Dengan demikian diketahui bahwa minat konsumen dalam membeli merek jam tangan yang paling tinggi adalah merek Guess. Dalam memilih produk jam tangan, konsumen memiliki beberapa faktor pendukung yang menjadi penilaian produk jam tangan yang tepat untuk dibeli. Berikut adalah hasil dari pre-test yang menunjukkan besarnya faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli produk jam tangan.

7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Purchase Intention Promotion Price (Harga) Brand Image 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Variabel Sumber: Data diolah, 2016 Gambar 1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Data diatas menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk jam tangan adalah, Brand Image, Price, Promotion, dan beberapa faktor lain yang digabung dalam variabel lainnya. Dilihat dari data diatas bahwa variabel brand image, promotion, dan price mempengaruhi konsumen dalam minat pembelian produk jam tangan. Berdasarkan pertimbangan konsumen, yang menjadi sumber permasalahan keterikatan minat beli pada produk jam tangan POLICE yaitu kurangnya Promotion yang dilakukan, salah satu bagian promotion yaitu dengan memperkenalkan produk dengan lebih jelas pada masyarakat sehingga konsumen sadar dengan adanya produk jam tangan POLICE. Salah satu kegiatan untuk menunjang promosi adalah dengan melakukan kegiatan pameran dimall-mall sehingga konsumen dapat melihat secara langsung produk tersebut.

8 Selain itu berdasarkan uraian diatas menunjukan bahwa pertimbangan konsumen yang paling berperan dalam melakukan pembelian jam tangan adalah Harga. Harga seringkali menjadi masalah atau pertimbangan konsumen dalam membeli sebuah produk, didasari oleh keterbatasan konsumen dalam segi materi dan daya beli seseorang untuk mengkonsumsi suatu produk. Dan faktor lain yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk yang diinginkan adalah brand image, tingkat popularitas sebuah brand dari sebuah produk juga memiliki peluang bagi produk tersebut agar dapat menjadi pilihan bagi calon konsumen, seperti yang telah di teliti oleh M.Ambarwati, Sunarti, M.K. Mawardi (2015, vol 25) Brand image memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat beli atau purchase intention. 1.2. Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Banyak pengguna yang belum mengetahui jam tangan POLICE, sehingga berakibat pada minat beli sangat rendah. 2. Banyak produk pesaing jam tangan memberikan harga yang lebih rendah, sehingga berakibat pada rendahnya penjualan. 3. Kurangnya Promotion pada pasar sasaran, sehingga konsumen tidak tahu jam tangan POLICE.

9 1.2.2. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas maka batasan permasalahan pada penulisan skripsi ini adalah : 1. Penelitian ini dibatasi pada pengaruh dari variable Brand image, Promotion, dan Price terhadap Purchase Intention. 2. Penelitian ini hanya dilakukan kepada Customer Watch-Studio Jakarta Barat. 1.3. Perumusan Masalah Perumusan masalah yang dapat diuraikan dalam penelitian ini dilihat dari latar belakang permasalahan diatas adalah sebagai berikut : 1. Apakah Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Purchase Intention? 2. Apakah Promotion berpengaruh secara signifikan terhadap Purchase Intention? 3. Apakah Price berpengaruh secara signifikan terhadap Purchase Intetion? 4. Apakah Brand Image, Promotion dan Price secara bersamaan berpengaruh secara signifikan terhadap Purchase Intention? 1.4. Tujuan Penelitian Dari uraian perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Brand Image terhadap Purchase

10 Intention? 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Promotion terhadap Purchase Intention? 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Price terhadap Purchase Intention? 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh Brand Image, Promotion, dan Price secara bersamaan berpengaruh terhadap Purchase Intention? 1.5. Manfaat Penelitian Berikut adalah beberapa manfaat dari penelitian ini : 1. Bagi pihak PT. Elite International dan pihak retail perusahaan yang bersangkutan: - Sebagai referensi dan pertimbangan dalam penyampaian product knowledge perusahaan kepada calon konsumen agar dapat memberikan pengenalan produk secara baik dengan Promotion strategy. - Sebagai referensi dalam menentukan dan menetapkan Pricing Strategy yang lebih baik. - Sebagai referensi untuk dapat meningkatkan Brand Image product maupun perusahaan. 2. Bagi pihak penulis : - Menambah ilmu pengetahuan mengenai perilaku konsumen atau Counsumer Behavior dari pertimbangan-pertimbangan konsumen memilih sebuah produk.

11 - Dapat menjadi bahan perbandingan antara teori dan praktek mengenai metode yang diteliti. 3. Bagi pihak umum : - Menambah wawasan mengenai hal yang mendasar dari minat beli konsumen terhadap produk jam tangan. - Dapat menjadai referensi untuk penelitian selanjutnya.