Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti. Universitas Pendidikan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

Universitas Pendidikan Indonesia

R O 1 X O 2 R O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS TERADAP KEMAMPUAN BERMAIN HOKI DAN PEMBENTUKAN KERJASAMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Ringkasan Hasil Penghitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku Seluruh Data Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dalam menggunakan

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament (Tgt) Terhadap Pembentukan Nilai-Nilai Kerjasama Dalam Pembelajaran Permainan Hoki

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGAJARAN HANDBALL LIKE GAMES TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LEMPAR TANGKAP DALAM PEMBELAJARAN PENJAS SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Prayogo Dwi Santoso 1, Mudjihartono 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda. Permainan kipers hampir sama

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas gaya

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. memilih suatu metode penelitian tersebut. Oleh karna itu metode penelitian merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Pretest-Posstest Comparison Group Design. Pretest-Postest

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB III METODE PENELITIAN

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERMAINAN OLAHRAGA TRADISIONAL MEGALA- GALA TERHADAP KEMAMPUAN KELINCAHAN MAHASISWA PUTRA FPOK SEMESTER VI KELAS A TAHUN 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan utama penelitian ini adalah mengungkapkan efektifitas strategi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Dan Uji Statistik Deskriptif Kemampuan Melakukan Smash

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 1 Godean. berwawasan global, cinta bangsa dan negara.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu dengan menggunakana cara dan aturan metodologi.

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2, No.1 : 75 79, Agustus 2016

BAB III METODE PENILITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan pendekatan saintifik berbasis Problem Based

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Square merupakan model

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. letaknya yang strategis, waktu, biaya, dan tenaga yang diperlukan menuju tempat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs Negeri I Telaga Biru. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimental atau eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2013: 77) jenis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan jasmani di SMP Laboratium Percontohan UPI. Waktu : Mulai dari bulan agustussampai dengan oktober 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Transkripsi:

Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti Muhamad Willy A. 1, Jajat Darajat KN 2, Arif Wahyudi 3 Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Hasil temuan peneliti dari 40 siswi sebagai objek penelitian di dapat signifikansi sebesar 0,000 presentasi peningkatannya sebesar 23,14% atau (8,35 ± 1,31 vs 10,70 ± 1,13) untuk pendekatan taktis dan 0,004 untuk pendekatan tradisional presentasi peningkatannya adalah sebesar 15,52% atau (8,05 ± 1,32 vs 9,30 ± 1,26) perbedaan didapat signifikasi sebesar 0,000 presentasi peningkatannya sebesar 88% atau (2,35 ± 0,67 vs 1,25 ± 0,55) dari hasil penelitian tersebut maka didapat hasil pendekatan taktis lebih besar signifikansinya dibandingkan pendekatan tradisional, maka dari itu peneliti merekomendasikan penggunaan pendekatan taktis untuk olahraga permainan. Kata kunci: Model Pendekatan Taktis, Model Pendekatan Tradisional, Belajar Permainan Kasti, Permainan Kasti. PENDAHULUAN Permainan kasti merupakan permainan yang dimainkan di lapangan dengan ukuran lapang permainan 30 x 60 m, dengan ruang pemukul dan ruang bebas menjadi 30 x 53m dan ukuran terkecil 30 x 45 m, dengan ruang pemukul dan ruang bebas menjadi 30 x 50 m untuk ukuran anak-anak, dan terdapat alat-alat permainan seperti kayu pemukul, bola yang berdiameter 19-20 cm dan beratnya antara 70-80 gram dengan lama permaianan 2 x 20 menit, terdapat regu terdiri atas 12 orang, terdapat peraturan dan wasit. Jumlah pemain pada permainan kasti dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regunya terdiri dari 12 orang pemain, dan pemain cadangan 6 orang, setiap pemain dari masing-masing regu harus memakai nomor di dada dan di punggungnya, yang berurutan mulai dari nomor 1 sampai dengan 12, sedangkan untuk pemain cadangan dari nomor 13 ke atas. Untuk kepentingan penelitian ini, materi pembelajaran permainan kasti yang akan dipelajari meliputi: keterampilan melempar bola, memukul bola, menangkap bola dan berlari, yang pembelajaran berikut akan di ajarkan melalui model pendekatan taktis dan tradisional sebagai perbandingan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam permainan kasti. Griffin, Mitchell, & Oslin (Yudiana, 2010:26) memaparkan bahwa tujuan dari penerapan model pendekatan taktis adalah: Penguasaan kemampuan bermain melalui keterkaitan taktik permainan dengan perkembangan keterampilan, memberikan kesenangan, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Selanjutnya Harsono (Yudiana, 2010:92) memaparkan bahwa 9

Berdasarkan pemaparan yang telah dipaparkan penulis ingin menganalisis dan meneliti bagaimana Perbandingan Model Pendekatan Taktis dan Pendekatan Tradisional terhadap hasil Belajar Permainan Kasti. METODE Berdasarkan permasalahan yang ada penulis menggunakan metode penelitian Eksperimen dangan variabel bebas yaitu model pembelajaran dan variabel terikatnya yaitu hasil belajar permainan kasti. Populasi dan Sample Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMK 45 Lembang kelas X Bisni Manajemen yang berjumlah 215 orang, sampel diambil dengan cara Random Sampling sebanyak 40 orang, 20 orang untuk kelompok model pendekatan taktis dan 20 orang model pendekatak tradisional. Instrumen Penelitian berikut instrumen yang digunakan penulis untuk penelitian ini: Tabel 3.1 Instrumen Keterampilan Kasti No. Jenis Keterampilan Kasti 1. Keterampilan mencapai tiang hinggap dan mencetak poin 2. Keterampilan mematikan lawan 3. Keterampilan melambungkan bola ke pemukul 4. Keterampilan menangkap bola 5. Keterampilan memukul bola Baik (3) Nilai Performa Sedang (2) Buruk (1) Berdasarkan Table 3.1 apabila siswa mempunyai keterampilan yang baik maka akan mendapat skor 3; sedangkan apabila siswa mempunyai keterampilan sedang maka mendapat skor 2; dan apabila siswa mempunyai keterampilan buruk maka siswa mendapat skor 1. Setelah dilakukan pengolahan data perhitungan diperoleh nilai rata-rata dan simpang baku untuk setiap variabel penelitian, data-data tersebut diolah dan dianalisis secermat mungkin dengan menggunakan SPSS for Windows versi 20, seperti tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil Penghitungan Rata-rata dan Simpang Baku 10

Hasil belajar keterampilan Pre Test Post Test Gain Score kasti x sd x sd x sd Pendekatan Taktis 8.35 1.31 10.70 1.12 2.35 68 Pendekatan Tradisional 8.05 1.31 9.30 1.26 1.25 55 Berdasarkan tabel 4.1 maka di dapat hasil belajar keterampilan kasti dengan menggunakan model pendekatan taktis pada pre-test diperoleh nilai rata-rata 8,35 dan simpangan baku sebesar 1,31 sedangkan pada post-test diperoleh nilai rata-rata 10,70 dan simpangan baku sebesar 1,12 kemudian gain score-nya diperoleh nilai rata-rata 2,35 sedangkan simpangan bakunya sebesar 68, sedangkan pada model pendekatan tradisional, pre-test diperoleh nilai rata-rata 8,05 dan simpangan baku sebesar 1,31 selanjutnya pada hasil post-test diperoleh nilai rata-rata 9,30 dan simpangan bakunya sebesar 1,26 kemudian gain score-nya diperoleh nilai rata-rata 1,25 dan simpangan bakunya sebesar 55. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak, untuk mendapatkan hasil uji normalitas data, diperlukan suatu perhitungan uji normalitas. Pada perhitungan ini penulis akan menggunakan metode Shapiro-Wilk pada p-value 0,05, yaitu untuk menguji normalitas data masing-masing variabel. Setelah dilakukan uji normalitas, maka didapat hasil sebagaimana dalam tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data Data Shapiro-Wilk Statistik P-Value Gain Score Pre-Test Taktis.918.089 Post-Test Taktis.924.117.028 Pre-Test Tradisional.897.036 Post-Test Tradisional.943.268.232 Keterangan: p-value 0,05 Data Normal < 0,05 Data tidak Normal Dari hasil data yang diperoleh hasil uji normalitas menggunakan program SPSS for Windows versi 20, dapat diketahui bahwa data pre-test taktis pada nilai p-value sebesar 0,089 yang berarti normal, data post-test taktis nilai p-value sebesar 0,117 yang berarti normal dan data pre-test tradisional nilai p-value sebesar 0,036 dalam hal ini tidak normal, sedangkan pada data post-test tradisional diperoleh p-value sebesar 0,268 maka data tersebut normal. Uji Homogenitas Setelah dilakukan perhitungan uji normalitas langkah selanjutnya yaitu melakukan uji homogenitas dengan uji Levene s Test pada p-value 0,05, yang bertujuan untuk menguji apakah data yang dijadikan sampel tersebut homogen atau tidak. Dengan kata lain, uji homogenitias digunakan untuk menguji homogen tidaknya sampel yang diambil dari populasi yang sama. Salah satu syarat agar pengujian homogenitas dapat dilakukan 11

apabila datanya terbukti berdistribusi normal. untuk menguji homogenitas data masingmasing variabel. Setelah dilakukan uji homogenitas maka didapat hasil dalam tabel 4.3. Tabel 4.3 Uji Homogenitas Levene s test keterampilan permainan kasti Data Hasil Keterampilan Permainan Kasti x sd f P- valu e Pre Test 8.3 1.31 Model Pendekatan 5 0.3 0.56 Taktis Post Test 10. 45 0 1.13 70 Pre Test 8.0 1.32 Model Pendekatan 5 0.0 0.87 Tradisional Post Test 9.3 24 7 1.26 0 Gain Score Pre Test 2.3 0.67 5 1.0 0.31 Post Test 1.2 24 8 0.55 5 Keterangan: p-value 0,05 Data Homogen atau mempunyai varian yang sama p-value < 0,05 Data Heterogen atau mempunyai varian yang tidak sama Berdasarkan tabel diatas maka kehomogenan dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi (a) tertentu (Biasanya a = 0.05 atau 0.01). Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka kenormalan tidak dipenuhi. Pada kolom p- value, terdapat bilangan yang menunjukkan taraf signifikansi yang diperoleh. Untuk menetapkan homogenitas yang menggunakan pedoman jika signifikansi yang diperoleh a (0,05), maka variansi setiap sampel sama atau homogen sebaliknya jika signifikansi yang diperoleh < a (0,05) maka variansi setiap sampel tidak sama atau heterogen, dari hasil perhitungan yang terdapat pada tabel 4.3, menunjukan data varian yang sama (homogen). Uji Hipotesis Setelah diketahui bahwa data tersebut normal dan homogen maka langkah terakhir dari analisi data adalah menguji hipotesis penelitian. Untuk memecahkan masalah penelitaian dan menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian, penulis akan menggunakan uji t skor berpasangan pada p-value 0,05. Hipotesis Pertama Tabel 4.4 Hasil Uji-t berpasangan pengaruh model pendekatan taktis terhadap hasil belajar permainan kasti pada hipotesis pertama Data Hasil Pre-Test Post-test b t p-value Persen 12

Keterampilan Permainan Kasti x sd x sd Model Pendekatan 8.35 1.31 10.70 1.13 2.35 Taktis Keterangan: p- value 0,05 signifikan > 0.05-6.081 Peningkatan 0.000 23.14% terdapat peningkatan hasil belajar bermain kasti yang tidak terdapat peningkatan hasil belajar kasti yang signifikan Dari hasil yang didapat dalam uji t skor berpasangan serta untuk menjawab hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini, maka akan di jabarkan berikut ini: Model pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil belajar permainan kasti di SMK 45 Lembang. Output p-value dari tabel diatas signifikasinya adalah 0,000 maka hipotesis yang pertama diterima dan presentasi peningkatannya sebesar 23,14%. Hipotesis Kedua Data Hasil Keterampilan Permainan Kasti Tabel 4.5 Hasil Uji-t berpasangan pengaruh model pendekatan tradisional terhadap hasil belajar permainan kasti pada hipotesis kedua Pre-Test Post-test x sd x sd b t p-value Persen Peningkatan Model - Pendekatan 8.05 1.32 9.30 1.26 1.25 0.004 15.52% 3.066 Tradisional Keterangan: p- value 0,05 terdapat peningkatan hasil belajar bermain kasti yang signifikan > 0.05 tidak terdapat peningkatan hasil belajar kasti yang signifikan Model pendekatan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar permainan kasti di SMK 45 Lembang. Berdasarkan p-value pada tabel di atas didapat signifikasinya adalah 0,004, maka hipotesis kedua diterima dan presentasi peningkatannya adalah sebesar 15,52%. Hipotesis ketiga Model pendekatan taktis lebih baik dalam meningkatkan keterampilan permainan kasti. Pada pengujian hipotesis ketiga ini penulis menggunakan uji-t tidak berpasangan pada P-value 0,05, uji digunakan untuk menganalisis perbedaan pengaruh antara model pendekatan taktis dan tradisional terhadap peningkatan hasil belajar permainan kasti dan dituangkan dalam tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Uji-t tidak berpasangan perbandingan model pendekatan taktis dan pendekatan tradisional terhadap hasil belajar permainan kasti Data Model Model b t p- Persen 13

Hasil Belajar Kasti Pendekatan Taktis Pendekatan Tradisional x sd x Sd value perbedaan 2.35 0.67 1.25 0.55 1.10 5.670 0.000 88% Keterangan: p- value 0,05 terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar bermain kasti yang signifikan > 0.05 tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kasti yang signifikan Berdasarkan p-value pada tabel di atas didapat p-value atau signifikasinya 0,000, maka hipotesis ketiga diterima karena p-value atau signifikasinya 0,05 dan presentasi perbedaan adalah sebesar 88% yang berarti perbedaan pengaruh antara model pendekatan taktis dan pendekatan tradisional sangat besar. Pembahasan Berdasarkan hasil penghitungan dan pengolahan data secara statistik, uji Normalitas menggunakan metode Shapiro-Wilk dengan bantuan SPSS for Windows versi 20 yang menyatakan bahwa data berdistribusi normal, uji homogenitas menyatakan bahwa data tiap kelompok homogen, dan melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t skor berpasangan untuk hipotesis pertama dan kedua sedangkan untuk hipotesis ketiga menggunakan uji-t skor tidak berpasangan, hasil penelitian ini memberikan jawaban dari permasalahan penelitian yang diangkat penulis dalam penelitian yang penulis lakukan selama enam belas (16) pertemuan. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari diterimanya hipotesis yang penulis paparkan, sebagaimana dalam hipotesis yang penulis ajukan adalah sebagai berikut: (1) model pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil belajar permainan kasti di SMK 45 Lembang, sebagaimana dari hasil penghitungan uji-t berpasangan bahwa pre-test nilai rata-rata didapat 8,35 dan post-test didapat nilai rata-rata sebesar 10,70 sedangkan p-value didapat 0,000 dan persen peningkatannya sebesar 23,14%, hal ini menunjukan bahwa pembelajaran permainan kasti dengan menggunakan model pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil keterampilan bermain kasti yang segnifikan. Permainan atau olahraga; (2) model pendekatan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar permainan kasti di SMK 45 Lembang, sebagaimana dari hasil penghitungan uji-t berpasangan bahwa pre-test nilai rata-rata didapat 8,05 dan post-test didapat nilai rata-rata sebesar 9,30 sedangkan p-value didapat 0,004 dan persen peningkatannya sebesar 15,52%, hal ini menunjukan bahwa pembelajaran permainan kasti dengan menggunakan model pendekatan tradisional dapat meningkatkan hasil keterampilan bermain kasti yang segnifikan walaupun tidak sebesar dari model pendekatan taktis. (3) model pendekatan taktis lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar permainan kasti dibandingkan dengan model pendekatan tradisional pada siswa SMK 45 Lembang, pada hipotesis ketiga ini dilakukan dengan uji-t tidak berpasangan, dengan didapat nilai rata-rata pada model pendekatan taktis sebesar 2,35 dan pada model pendekatan tradisional didapat nilai ratarata sebesar 1,25 dan p-value 0,000 dengan persen perbedaan sebesar 88%, berdasarkan hasil penghitungan nilai rata-rata model pendekatan taktis lebih besar dibandingkan dari nilai rata-rata pendekatan tradisional, ini menunjukan bahwa model pendekatan taktis lebih baik dalam meningkatkan keterampilan permainan kasti dibandingkan dengan model pendekatan tradisional. 14

Kesimpulan Berdasarkan pengolahan dan analisis data dengan bantuan SPSS for Windows versi 20, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut maka yang pertama model pendekatan taktis dapat meningkatkan hasil belajar permainan kasti siswi SMK 45 Lembang sebesar, yang kedua model pendekatan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar permainan kasti siswi SMK 45 Lembang sebesar, yang ketiga model pendekatan taktis lebih baik dalam meningkatkan hasil belajar permainan kasti siswi SMK 45 Lembang dibandingkan dengan model pendekatan tradisional, dengan persen perbedaan peningkatan sebesar 88%. Saran Kepada para guru pendidikan jasmani, hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pendekatan taktis dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran permainan kasti yang lebih memberikan pengaruh yang signifikan. Kepada rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian tentang pendekatan taktis, penulis menganjurkan untuk mencari variabel dan sampel penelitian yang lebih relevan demi kemajuan ilmu pendidikan khususnya bidang. 15

Daftar Pustaka Kholik. (2011). Metode Pembelajaran Konvensional. [Online]. Tersedia:http//wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suparlan, dkk. (2010). Permainan Bola Kecil. Bandung: FPOK Tersedia:http://repository.upi.edu Yudiana. (2010). Implementasi Model Pendekatan Taktis dan Teknis dalam pembelajaran Permainan Bola Voli Pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP. Desertasi Doktor pada SPS UPI Bandung. 16