BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengaruh penggunaan derivatif keuangan, board of director, return on

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. perusahaan publik yang terdaftar berjumlah 393 perusahaan. Sampel dari


BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. pengaruh model fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham, dengan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015 dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode pemilihan sampel dipilih berdasarkan kriteria dan pertimbangan pertimbangan tertentu. Sampel yang didapat pada penelitian ini sebanyak 21 perusahaan, pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini selama 3 tahun berarti sampel yang diperoleh seluruhnya ada 63 perusahaan (21 perusahaan x 3 tahun). B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harga Saham dan variabel independen yang digunakan adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Adapun data sampel dalam uji deskriptif dalam penelitian ini adalah 63 data yang diambil dari 21 perusahaan, selama 3 tahun yaitu 2013-2015. Gambaran berikut dapat dilihat dari hasil yang telah diolah pada tabel berikut: 42

43 Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 63,02,66,1356,10812 ROE 63,03 1,44,2334,24237 EPS 63 4,97 55587,52 3363,9181 9240,15860 HARGA SAHAM 63 118 350000 21398,87 63086,261 Valid N (listwise) 63 Dari tabel 4.1 statistik deskriptif menunjukkan jumlah sampel N sebanyak 63 yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Return on Asset (ROA), memiliki nilai minimum sebesar 0,02 yang terdapat pada PT. Pyridam Farma Tbk di tahun 2014, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 0,66 yang terdapat pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk di tahun 2013 dengan nilai rata-rata dari Return on Asset (ROA) sebesar 0,1356 dan nilai standar deviasi 0,10812. 2. Return on Equity (ROE), memiliki nilai minimum sebesar 0,03 yang terdapat pada PT. Pyridam Farma Tbk di tahun 2014, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1,44 yang terdapat pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk di tahun 2014 dengan nilai rata-rata dari Return on Equity (ROE) sebesar 0,2334 dan nilai standar deviasi 0,24237. 3. Earning Per Share (EPS), memiliki nilai minimum sebesar 4,97 yang terdapat pada PT. Pyridam Farma Tbk di tahun 2014, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 55587,52 atau yang terdapat pada PT. Multi Bintang Indonesia Tbk di

44 tahun 2013 dengan nilai rata-rata dari Earning Per Share (EPS) sebesar 3363,9181 dan nilai standar deviasi 9240,15860. 4. Harga Saham, memiliki memiliki nilai minimum sebesar 118 yang terdapat pada PT. Pyridam Farma Tbk di tahun 2015, sedangkan nilai maksimumnya sebesar 350000 yang terdapat pada PT. Delta Djakarta Tbk di tahun 2013 dengan nilai rata-rata dari Harga Saham sebesar 21398,87 dan nilai standar deviasi 63086,261. C. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Untuk menguji normalitas data dapat dilakukan dengan analisis histogram bila grafik normal plot menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda memenuhi asumsi normalitas dan dengan uji one sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed)>0,05 maka data berdistribusi normal. 2. Apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed)<0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

45 Gambar 4.1 Hasil Uji Normal Plot Berdasarkan gambar 4.1 diatas grafik normal plot menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda ini memenuhi asumsi normalitas. Selanjutnya dalam Uji one sample Kolmogorov Smirnov:

46 Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 63 Mean 0E-7 Normal Parameters a,b Std. Deviation.92920623 Absolute.080 Most Extreme Differences Positive.049 Negative -.080 Kolmogorov-Smirnov Z.638 Asymp. Sig. (2-tailed).810 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data., Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov berdasarkan tabel 4.2 adalah 0,638 dan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,810 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti data berdistribusi normal. Dengan kata lain model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas. 2. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas menunjukkan bahwa antara variabel independen mempunyai hubungan langsung (korelasi) yang sangat kuat. Multikolonieritas terjadi jika nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Berikut ini hasil uji multikolonieritas dari data yang digunakan:

47 Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) a. Dependent Variable: LN_HS LN_ROA,137 7,282 LN_ROE,112 8,949 LN_EPS,458 2,181 Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukan tidak ada variabel independen (ROA, ROE, dan EPS) yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan tidak ada nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan dalam model regresi penelitian ini terbebas dari gejala multikolonieritas. 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual datu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik uji scatterplot dan uji glejser.

48 Gambar 4.2 Hasil Uji Scatterplot Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar secarta merata diatas dan dibawah garis nol pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat serta tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, sementara dalam uji glejser menunjukan bahwa:

49 Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model t Sig. (Constant) -.956.343 1 LN_ROA -.167.868 LN_ROE -.801.426 LN_EPS 1.679.098 a. Dependent Variable: ABS Berdasarkan hasil output pada tabel 4.4 Uji Glejser diatas, terlihat hasil nilai signifikansi semua variabel diatas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi layak dipakai untuk memprediksi harga saham berdasarkan masukan dari ke tiga variabel independen diatas. 4. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Dalam penelitian ini digunakan uji autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Hasil uji autokorelasi dapat diperoleh sebagai berikut:

50 Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,838 a,703,688,95254 1,910 a. Predictors: (Constant), LN_EPS, LN_ROA, LN_ROE b. Dependent Variable: LN_HS Hasil uji autokorelasi pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,910 dimana nilai DW terletak antara -2 dan 2 (- 2<1,910<2), sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif. D. Hasil Uji Kesesuaian Model 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2013). Hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) adalah sebagai berikut:

51 Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square 1.838 a.703.688 a. Predictors: (Constant), LN_EPS, LN_ROA, LN_ROE b. Dependent Variable: LN_HS Berdasakan hasil pada tabel 4.6 diatas diketahui bahwa nilai dari Adjusted R Square sebesar 0,688 hal ini berarti 68,8% variabel harga saham yang dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen yaitu ROA, ROE, dan EPS. Sedangkan sisanya (100%-68,8% = 31,2%) dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Hasil uji F di peroleh sebagai berikut:

52 Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 126.658 3 42.219 46.531.000 b 1 Residual 53.532 59.907 Total 180.190 62 a. Dependent Variable: LN_HS b. Predictors: (Constant), LN_EPS, LN_ROA, LN_ROE Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa uji Fhitung sebesar 46,531. Jika dibandingkan dengan Ftabel sebesar 3,1477 pada tingkat signifikansi 5% maka nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (46,531>3,1477). Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama (simultan) seluruh variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan demikian model regresi ini dapat menjelaskan bahwa ROA, ROE, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham. E. Hasil Uji Hipotesis 1. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial dalam menerangkan variabel dependen. Jika thitung>ttabel dengan signifikan 0,05 maka variabel independen mempengaruhi variabel dependen atau dengan melihat bilai signifikan <0,05 maka variabel X dapat mempengaruhi variabel Y. Hasil uji t diperoleh sebagai berikut:

53 Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 3.589.869 4.131.000 1 LN_ROA 1.383.462.558 2.995.004 LN_ROE -1.894.502 -.770-3.773.000 LN_EPS.755.079.986 9.584.000 a. Dependent Variable: LN_HS Berdasarkan dari hasil tabel 4.7 diatas maka dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: 1. H1 Return On Asset (ROA) memiliki nilai thitung sebesar 2,995 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,004. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 2. H2 Return On Equity (ROE) memiliki nilai thitung sebesar -3,773 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 3. H3 Earning Per Share (EPS) memiliki nilai thitung sebesar 9,584 dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat

54 disimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. 2. Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini dilakukan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya hubungan positif maupun negatif antara variabel independen dan variabel dependen. Hasil uji analisis regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 3.589.869 1 LN_ROA 1.383.462.558 LN_ROE -1.894.502 -.770 LN_EPS.755.079.986 a. Dependent Variable: LN_HS Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e Harga Saham = 3,589 +1,383 ROA -1,894 ROE +0,755 EPS+ e 1. Nilai konstanta (constant) sebesar 3,589 menunjukan bahwa jika variabel independen dianggap konstan, maka variabel dependen dianggap bernilai sama dengan konstantanya. Dengan kata lain jika Return on Asset, Return on Equity, dan Earning Per Share bernilai 0, maka harga saham nilainya sebesar 3,589.

55 2. Nilai koefisien regresi variabel Return on Asset (ROA) menunjukan nilai koefisien regresi sebesar 1,383, artinya bahwa setiap ROA mengalami kenaikan sebanyak 1% maka akan meningkatkan harga saham sebesar 1,383, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan. 3. Nilai koefisien regresi variabel Return on Equity (ROE) menunjukan nilai koefisien regresi sebesar -1,894, artinya bahwa setiap ROE mengalami kenaikan sebanyak 1% maka akan menurunkan harga saham sebesar -1,894, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan. 4. Nilai koefisien regresi variabel Earning Per Share (EPS) menunjukan nilai koefisien regresi sebesar 0,755, artinya bahwa setiap EPS mengalami kenaikan sebanyak 1% maka akan meningkatkan harga saham sebesar 0,755, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan. F. Pembahasan dan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Return on Asset (ROA) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian pengujian statistik dalam penelitian ini untuk variabel ROA menunjukan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,004 (0,004<0,05) maka hipotesis pertama (H1) diterima dan dapat disimpulkan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham. Kemampuan ROA dalam memprediksi harga saham sangat dimungkinkan karena kebijakan perusahaan terhadap ROA sudah tepat sehingga ada sebagian asset yang bekerja atau digunakan secara efisien dan harga saham yang diperolehpun menjadi maksimal.

56 Penelitian ini sejalan dengan Novasari (2013) dan Suharno (2016) yang menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap harga saham. 2. Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian pengujian statistik dalam penelitian ini untuk variabel ROE menunjukan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 (0,000<0,05) maka hipotesis kedua (H2) diterima dan dapat disimpulkan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap harga saham. Hasil penelitian ini bernilai negatif berarti menunjukan bahwa perusahaan tersebut tidak dapat menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri yang dapat menguntungkan pemegang saham. Penelitian ini sejalan dengan Kabajeh, et al (2012), Riana, Dewi (2015), dan Setiadi, et al (2016), yang menyatakan bahwa Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap harga saham. 3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Berdasarkan hasil penelitian pengujian statistik dalam penelitian ini untuk variabel EPS menunjukan bahwa nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 (0,000<0,05) maka hipotesis ketiga (H3) diterima dan dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini menunjukan bahwa investor memusatkan perhatiannya pada Earning Per Share (EPS) dalam melakukan keputusan berinvestasi, EPS

57 menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh pada setiap lembar sahamnya. Para investor tertarik dengan EPS yang tinggi, karena hal ini merupakan indikator keberhasilan bagi perusahaan. Semakin tinggi nilai EPS, maka semakin besar pula keuntungan yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan Perdana, dkk (2013) dan Husaini (2012) yang menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham.