BAB II TINJAUAN PUSTAKA. primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam tumbuhan, hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat endapan / kristal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen, yang tidak

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA (METODE GPO- PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hati merupakan organ sentral dalam metabolisme di tubuh. Berat rata

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tubuh, membawa nutrisi, membersihkan metabolisme dan membawa zat antibodi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lipid adalah senyawa berisi karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Batasan Masalah C. Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Total Protein Darah Ayam Sentul

HASIL PRAKTIKUM METABOLISME II Perbedaan Kadar Trigliserida Pada Pria Dan Wanita Setelah Mengkonsumsi Kuning Telur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Tingkat Energi Protein Ransum terhadap Total Protein Darah Ayam Lokal Jimmy Farm

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan

PERCOBAAN IV: PENENTUAN KADAR KOLESTEROL (METODA CHOD-PAP)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME II EFEK SUSU KEDELAI TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oksigen. Darah terdiri dari bagian cair dan padat, bagian cair yaitu berupa plasma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah terdiri atas 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel-sel darah.

repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam

TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.. Tempat pengambilan sampel dan pemeriksaan sampel di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH WAKTU PADA PENYIMPANAN SERUM UNTUK PEMERIKSAAN KOLESTEROL TOTAL. Dwi Purbayanti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Elektrolit berperan penting dalam tubuh manusia, hampir semua proses

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan cairan yang terdapat didalam tubuh manusia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari sel darah. (Evelyn C. Pearce, 2006)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

Pada wanita penurunan ini terjadi setelah pria. Sebagian efek ini. kemungkinan disebabkan karena selektif mortalitas pada penderita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu menggambarkan perbedaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hemoglobin pada manusia terdiri dari HbA 1, HbA 2, HbF( fetus)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam Urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Glukosa darah atau kadar gula darah merupakan istilah yang mengacu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBANDINGKAN METABOLISME TRIGLISERIDA ANTARA KONSUMSI MIE AYAM DAN LONTONG PECAL

Lampiran 1 Prosedur penentuan lipid serum 1) Prosedur analisis kolesterol total

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka. Glukosa darah berfungsi sebagi penyedia energi tubuh dan jaringanjaringan

ANFIS SISTEM HEMATOLOGI ERA DORIHI KALE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transpor berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah adalah bagian dari tubuh yang berbentuk cair dengan jumlah %

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sistem tertutup yang dinamakan

GAMBARAN KADAR ASAM URAT DARAH METODE BASAH (Uricase-PAP) PADA SAMPEL SERUM DAN PLASMA EDTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian darah yang berasal dari donor kepada seorang penderita (resipien).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan medium transport tubuh. Volume darah manusia berkisar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, dan jantung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Stroke adalah serangan otak yang timbulnya secara mendadak karena

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGAMBILAN SAMPLE DARAH M A R C H

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kolesterol merupakan lemak yang penting namun jika terlalu berlebihan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah cairan yang disebut plasma yang di dalamnya terdapat unsur-unsur padat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memperoleh energi. Gula lain dalam makanan (terutama fruktosa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jaringan di dalam tubuh untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hiperglikemia / tingginya glukosa dalam darah. 1. Klasifikasi DM menurut Perkeni-2011 dan ADA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Darah Darah merupakan komponen asensial mahluk hidup, mulai dari binatang primitive sampai manusia. Darah dalam keadaan fisiologik selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen (oxygen carrier), mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi, dan mekanisme hemostatis (Bakta, 2006). Darah terdiri dari 55% cairan dan 45% sel darah. pemeriksaan dapat dilakukan dengan serum atau plasma yang berasal dari bagian cairan atau darah utuh. Jenis spesimen yang diperiksa tergantung pada pemeriksaan. Jenis sampel darah ada 3 yaitu (Bishop, 2010) : a. Serum biasanya jernih berupa cairan berwarna kekuningan dan berasal dari pemisahan darah beku oleh sentrifugasi. b. Plasma biasanya jernih, kekuningan, terpisah dari sel-sel darah ketika darah dalam tabung antikoagulan disentrifuge. Plasma mengandung fibrinogen, sedangkan serum tidak, karena serum berasal dari darah yg sudah beku. c. Darah utuh atau whole blood, terdiri dari sel dan plasma, seperti darah dalam tubuh. Sama dengan plasma, darah utuh harus menggunakan antikoagulan untuk menghindari pembekuan. 6

7 2. Kolesterol Lemak atau lipid, yaitu suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi untuk proses metabolisme tubuh. Lemak beredar dalam tubuh di peroleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa di simpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi (Madja, 2007). Kolesterol merupakan substansi lilin yang berwarna putih, secara alami di temukan di tubuh. Sebenarnya kolesterol merupakan zat yang banyak di butuhkan tubuh terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dalam tinjauan ilmiah kolesterol senyawa kompleks 80% dihasilkan di dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya di luar tubuh. kolesterol yang berada di dalam zat makanan yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol (Nurrahmani, 2012). 3. Nilai Normal kolesterol Kadar kolesterol total dalam mg/dl. Tahapan Nilai Rujukan, Kolesterol Normal <200 mg/dl, Resiko sedang 200 240 mg/dl, Resiko tinggi > 240 mg/dl. Kolesterol di dalam tubuh berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan kondisi yaitu aterokierosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke (Kartikawati, 2012).

8 4. Fungsi Kolesterol Fungsi kolesterol antara lain adalah sebagai berikut: a. Membantu mencegah evaporasi air dan kulit (Guyton,1945) b. Kolesterol dipakai oleh kelenjar adrenal untuk membentuk progesteron dan esterogen, oleh testis untuk membentuk testosteron. c. Membentuk struktural khusus di seluruh sel tubuh, terutama untuk pembentukan testosteron. d. Kolesterol berkonjugasi dengan zat lain untuk membentuk garam empedu yang membantu pencernaan dan absorpsi. 5. Kadar Kolesterol Kolesterol diperiksa dari serum atau plasma, dimana kadar kolesterol yang normal adalah < 200 mg/dl (DEPKES RI, 2011). Sampel pemeriksaan fraksi lipid terutama kolesterol yaitu menggunakan sampel serum, plasma EDTA dan plasma heparin. Antikoagulan yang dapat digunakan dalam pemeriksaan kolesterol antara lain heparin, EDTA (etilen diamin tetra acetat), oksalat, dan Natrium Florida. EDTA mengubah ion kalsium dari darah menjadi bentuk ion, umumnya EDTA tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat kalsium. Menurut Lab Technologist (2010) dalam Hematologi EDTA memiliki koagulan dibandingkan dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian.

9 Pemeriksaan kolesterol dengan metode Enzimatik CHOD-PAP (Cholesterol Oksidase Para Amino Phenazone) dan prinsipnya yaitu Ester diurai menjadi kolesterol dan asam lemak menggunakan enzim kolesterol esterase. Kolesterol yang terbentuk kemudian diubah menjadi Cholesterol-3-one dan hidrogen peroksida oleh enzim kolesterol oksidase. Hydrogen peroksidase yang terbentuk beserta fenol dan 4-aminoantipirin oleh peroksidase diubah menjadi zat yang berwarna merah. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan kadar kolesterol total dalam sampel, diukur pada panjang gelombang 546 nm. Adapun reaksi dari metode ini yaitu : Ester Kolesterol Kolesterol Esterase Kolesterol + As. Lemak bebas Kolesterol + 0 2 Kolesterol Esterase Kolesten-3,4 on + H 2 0 2 2 H 2 0 2 = 4-amino Peroksidase Kuinoneimine + H 2 O Phenazon + Phenol 6. Metabolisme Kolesterol Kolesterol diserap dari usus dan di gabung ke dalam kilomikron yang dibentuk dimukosa. Lemak yang masuk kedalam tubuh bersama makanan diubah menjadi kolesterol, trigliserid, fosfolipid dan asam lemak bebas. Pengubahan ini terjadi pada saat proses pencernaan di dalam usus dan masuk kedalam darah. Kolesterol dan lemak yang lain (trigliserida dan fospolipid) dapat diangkut dalam darah, maka mereka harus saling mengikat diri untuk membentuk senyawa yang larut. Kilomikron merupakan lipoprotein yang bertugas untuk mengangkut lemak

10 menuju hati sampai di dalam hati unsur lemak yang saling berikatan akan diubah kembali sehingga tidak saling mengikat lagi (Widmann, FK, 1995). Proses terbentuknya asam lemak akan disimpan sebagai sumber energi. Kandungan kolesterol tidak memadai, maka akan diproduksi oleh sel hati. Hasil produksi sel hati akan di bawa oleh lipoprotein kejaringan tubuh yang memperlakukannya, seperti sel otot jantung di otak. Kandungan kolesterol yang dibawa lipoprotein terlalu banyak kejaringan tubuh, maka akan diangkat kembali atau diuraikan dan dibuang ke kandungan empedu sebagai cairan empedu (Nurrahmani, 2012). 7. Faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Serum Kolesterol serum digunakan sebagai indikator penyakit arteri koroner dan arteriosklerois. Hiperkolesterolimia menyebabkan penumpukan plak di arteri koroner. Kadar kolesterol serum yang tinggi dapat berhubungan dengan kecenderungan genetik (herediter). Kadar serum dibawah 200 mg/dl merupakan kadar ideal (Kleerlefever Jayce, 2007). 8. Faktor yang Mempengaruhi Kolesterol Plasma Kadar kolesterol dalam plasma diturunkan oleh hormon tiroid dan esterogen, akan meningkat bila membran empedu disumbat, pada hiperkolesterolemi herediter, dan diabetes militus yang tidak diobati. Diet yang banyak mengandung lemak netral meningkatkan kolesterol plasma, memperpendek masa pembekuan dan penurunan kolesterol plasma..

11 9. Cara Mengatasi Kesalahan Dalam Pemeriksaan a. Tahap Pra Analitik 1) Persiapan pasien 2) Posisi Pengambilan Sampel Volume darah orang dewasa pada saat berdiri berkurang 600 ml dibandingkan berbaring. Hal ini disebabkan oleh volume plasma yang relatif berkurang pada saat berdiri karena terjadi peningkatan protein plasma. Maka posisi pengambilan darah sebaiknya duduk. 3) Pembendungan Vena Fungsi pembendungan adalah untuk menimbulkan hambatan terhadap aliran darah lengan, sehingga vena mengembang ke permukaan kulit dan menjadi lebih jelas. 4) Pengambilan Sampel Pada pengambilan sampel darah harus dicegah terjadinya hemolisis, hemolisis berat bisa mengakibatkan pecahnya eritrosit, sehingga zat yang ada dalam bekuan masuk ke plasma. 5) Penanganan Sampel Sampel darah yang telah diperoleh dibiarkan membeku terlebih dahulu guna menghindari terjadinya hemolisis dan menghilangkan benanga-benang.

12 b. Tahap Analitik 1) Reagen Perlu diperhatikan pada penggunaan reagen adalah a) Fisik, kemasan, tanggal kadaluarsa b) Suhu penyimpanan c) Penyimpanan reagen sebelum pemeriksaan 2) Alat Perlu diperhatikan pada penggunaan peralatan : a) Fotometer harus sering dikalibrasi b) Pipet juga harus di pantau secara telatur ketepatannya c) Kebersihan, keutuhan, dan ketepatan merupakan persyaratan yang harus dipenuhi. 3) Metode Pemeriksaan Dalam memilih metode pemeriksaan sebaiknya dipertimbangkan. c. Pasca Analitik 1) Pencatatan hasil 2) Pelaporan hasil 10. Pengaruh Suhu Serum atau plasma dapat disimpan pada suhu suhu ruang (15 25 0 C) selama 4 jam praktis tidak mengubah metabolit, enzim-enzim dan elektolit. Penyimpanan pada suhu ruangan memungkinkan terjadinya perubahan pada kolesterol bebas dan ester. Pembekuan serum akan menyebabkan aktifitas enzim

13 mengalami penurunan. Serum membeku dan siklus beku cair dapat merusak struktur lipoprotein yang terdiri dari inti lemak netral (mengandung triasilgliserol, ester kolesterol) yang dikelilingi oleh rangka apolipoprotein amfipatik dan kolesterol nonesterifikasi. Serum yang beku harus dicairkan dan diletakan pada suhu ruangan selama 1 jam. Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dianalisa segera supaya kadar kolesterol tidak berubah (Depkes RI, 2004). Suhu merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada proses penyimpanan sampel yang akan dianalisis. Perubahan suhu dapat mempengaruhi aktifitas enzim tersebut dan ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam interprestasi hasil pemeriksaan terhadap aktifitas enzim tersebut (Handayani T, 2009) 11. Sampel Pemeriksaan a. Perbedaan sampel Serum dan Plasma Plasma adalah bagian darah yang cair di luar system vaskuler, darah dapat cepat cair bila fibrinogen dikeluarkan bila darah di beri antikoagulan yang mencegah pembekuan dengan cara mengikat kalsium (Widmann, 1995). Serum adalah cairan tersisa setelah darah dibiarkan menggumpal di dalam sebuah tabung. Serum yang menyerupai plasma kecuali bahwa fibrinogen dan faktor-faktor koagulasi lain berkurang akibat proses pembentukan bekuan (Chandrasoma, 2005). Serum yang diperoleh setelah sampel darah dibekukan dan bekuannya dipisahkan dengan pemusingan. Pengambilan sampel serum harus selalu berhati

14 hati agar tidak terjadi hemolisis. Hemolisis khususnya dapat meningkatkan konsentrasi kalium dan laktat dehidrogenase dalam serum yang dapat mengakibatkan gangguan metodologi tes lain akibat di bebaskannya pigmen hemoglobin. b. Pemeriksaan Kadar Kolesterol Dengan Sampel Serum dan Plasma EDTA Pemakaian serum sebagai pengganti plasma juga mencegah pencemaran spesimen oleh antikoagulan yang mugkin mempengaruhi satu atau lebih tes (Sacher, 2004). Serum yang memenuhi syarat harus tidak keruh dan tidak tampak merah. Penggunaan plasma EDTA yang lebih keruh dan serum yang lipemik akan mengakibatkan hasil rendah palsu pada pengukuran kadar kolesterol. c. Antikoagulan EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid) Antikoagulan dipakai untuk menghambat pembentukan bekuan darah. Tidak seperti trombolitik, zat ini tidak melarutkan bekuan yang sudah ada tetapi bekerja sebagai pencegahan pembentukan bekuan baru. Antikoagulan EDTA (ethylene diamine tetra acetic acid), sebagai garam natrium atau kaliumnya. Garam-garam itu mengubah ion kalsium dan darah menjadi bentuk ion. Tiap 1 mg EDTA menghindarkan membekunya 1 ml darah. EDTA sering dipakai dalam bentuk larutan 10%. Untuk menghindari terjadi pengenceran darah, zat keringpun boleh di pakai, akan tetapi dalam terakhir ini perlu sekali menggoncangkan tabung berisi darah dan EDTA selama 1-2 menit sebab EDTA kering lambat melarut (Gandasoebrata, 2007).

15 12. Serum, Plasma, untuk pemeriksaan kolesterol Serum merupakan bagian cairan darah tanpa faktor pembekuan atau sel darah, sudah tidak mengandung fibrinogen. Masih murni sesuai keadaan sebenarnya. Plasma masih mengandung fibrinogen, serta mengandung serotinin tinggi oleh karena perusakan platelets, penggunaan antikoagulan EDTA pada plasma vena akan mengakibatkan efek osmotik sehingga terjadi hemodilusi dan mengakibatkan penurunan kadar lipid secara semu. B. Kerangka Teori Pra Analitik : 1. Persiapan Pasien 2. Pengambilan Sampel 3. Pembendungan Vena 4. Penanganan sampel serum dan plasma 5. Suhu Ruang 6. Sampel Serum dan Plasma EDTA Tahap Analitik : 1. Reagen 2. Alat 3. Metode Pasca Analitik : 1. Pencatatan Hasil 2. Pelaporan Hasil Kolesterol Hasil Pemeriksaan Gambar 1. Kerangka Teori

16 C. Kerangka Konsep Sampel serum dan plasma EDTA Kadar kolesterol Penyimpanan Sampel Gambar 2. Kerangka Konsep D. Hipotesis Ada perbedaan hasil Pemeriksaan Kadar Kolesterol Dengan Sampel Serum dan Plasma EDTA Pada Suhu Ruang

17