I. Nama mata kuliah : Ortodonsia III. II. Kode/SKS : KGO III / I. III. Prasarat : Ortodonsia II. IV. Status Mata Kuliah : Wajib Program studi

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Gadjah Mada 1

BUKU AJAR PETUNJUK SEMINAR ORTODONSIA IV KGO IV. Penanggungjawab Mata Kuliah drg. Wayan Ardhana, MS., Sp.Ort

I. Nama mata kuliah : Ortodonsia. II. Kode/SKS : KGO 1/2. III. Prasarat : Anatomi IV. V. Deskripsi Mata Kuliah. VI. Tujuan Pembelajaran

RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) ASUHAN KEPERAWATAN ORTODONSIA I Semester V/ 1 SKS (1-0)/KKG 5313

CROSSBITE ANTERIOR DAN CROSSBITE POSTERIOR

BAHAN AJAR Pertemuan ke 9

BAHAN AJAR Pertemuan ke 12

BAB 2 MALOKLUSI KLAS III. hubungan lengkung rahang dari model studi. Menurut Angle, oklusi Klas I terjadi

BAHAN AJAR Pertemuan ke 13

BAHAN AJAR Pertemuan ke 6

BAHAN AJAR Pertemuan ke 11

Perawatan ortodonti Optimal * Hasil terbaik * Waktu singkat * Biaya murah * Biologis, psikologis Penting waktu perawatan

BPM BLOK BUKU PANDUAN MAHASISWA PEMULIHAN STOMATOGNATIK 2 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung maupun tidak langsung pada pasien. 1. indeks kepala dan indeks wajah. Indeks kepala mengklasifikasian bentuk kepala

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan estetik gigi

Perawatan Ortodonti pada Geligi Campuran. Abstrak

PERAWATANORTODONTIK KANINUS KIRI MAKSILA IMPAKSI DI DAERAH PALATALDENGAN ALAT CEKATTEKNIK BEGG

BPM BLOK BLOK BUKU PANDUAN FASILITATOR PEMULIHAN STOMATOGNATIK 2. SEMESTER V TAHUN AKADEMIK Penyusun : Editing :

III. KELAINAN DENTOFASIAL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III. RENCANA PERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah tinggi. Gaya hidup dan tren mempengaruhi seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ortodontik berasal dari bahasa Yunani orthos yang berarti normal atau

II. ORTODONSI INTERSEPTIF

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan normal (Graber dan Swain, 1985). Edward Angle (sit. Bhalajhi 2004)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. oklusi sentrik, relasi sentrik dan selama berfungsi (Rahardjo, 2009).

BPM BUKU PANDUAN MAHASISWA TATA LAKSANA KELAINAN DENTOKRANIOFACIAL BLOK 9 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BPM BLOK BLOK BUKU PANDUAN FASILITATOR PEMULIHAN STOMATOGNATIK 2 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK Penyusun : Editing :

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cepat berkembang. Masyarakat makin menyadari kebutuhan pelayanan

The Prevalence and Treatment Success of Removable Orthodontic Appliance with Anterior Crossbite Cases in RSGMP UMY

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penampilan fisik yang baik terutama penampilan gigi-geligi adalah salah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan Ortodontik bertujuan untuk memperbaiki susunan gigi-gigi dan

BUKU AJAR ORTODONSIA III KGO III. Penanggungjawab Mata Kuliah drg. Soehardono D., MS., Sp.Ort (K)

BAB 1 PENDAHULUAN. Crossbite posterior adalah relasi transversal yang abnormal dalam arah

BAB I PENDAHULUAN. wajah yang menarik dan telah menjadi salah satu hal penting di dalam kehidupan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. alat ortodontik cekat telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Ilmu Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sampai perawatan selesai (Rahardjo, 2009). Hasil perawatan ortodontik

BUKU AJAR ORTODONSIA III KGO III

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan ortodonti merupakan perawatan yang bertujuan untuk

PENGGUNAAN PEER ASSESMENT RATING INDEX PADA EVALUASI HASIL PERAWATAN ORTODONTIK DENGAN TEKNIK BEGG

GAMBARAN KLINIS DAN PERAWATAN ANOMALI ORTODONTI PADA PENDERITA SINDROMA WAJAH ADENOID YANG DISEBABKAN OLEH HIPERTROPI JARINGAN ADENOID

PREVALENCE OF RELAPSE AFTER TREATMENT WITH A FIXED ORTHODONTIC APPLIANCE (Evaluation Using the Index of Orthodontic Treatment Need / IOTN)

ABSTRAK. Kata kunci : IOTN, Dental Health Component, Aesthetic Component, Tingkat Kebutuhan Perawatan Ortodontik

Perawatan Maloklusi Klas II Divisi 1 Dentoskeletal Disertai Retrusi Mandibula Dengan Alat Fungsional Bionator

ORTODONSIA IV SEMESTER VII. Koordinator : Drg Wayan Ardhana, MS, Sp.Ort (K)

PERAWATAN MALOKLUSI KELAS I ANGLE TIPE 2

CROSSBITE ANTERIOR. gigi anterior rahang atas yang lebih ke lingual daripada gigi anterior rahang

DETEKSI DINI KETIDAKSEIMBANGAN OTOT OROFASIAL PADA ANAK. Risti Saptarini Primarti * Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unpad

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. wajah dan jaringan lunak yang menutupi. Keseimbangan dan keserasian wajah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Oklusi secara sederhana didefinisikan sebagai hubungan gigi-geligi maksila

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. displasia dan skeletal displasia. Dental displasia adalah maloklusi yang disebabkan

ORTODONSIA III PERAWATAN ORTODONTIK

Perawatan Maloklusi Kelas III dengan Hubungan Skeletal Kelas III disertai Makroglosia Menggunakan Alat Ortodontik Cekat Teknik Begg

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Maloklusi adalah keadaan yang menyimpang dari oklusi normal dengan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi-gigi dengan wajah (Waldman, 1982). Moseling dan Woods (2004),

Analisis Model Studi, Sumber Informasi Penting bagi Diagnosis Ortodonti. Analisis model studi merupakan salah satu sumber informasi penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kesehatan gigi, estetik dan fungsional individu.1,2 Perawatan dalam

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia

HUBUNGAN ASIMETRI SEPERTIGA WAJAH BAWAH DAN ASIMETRI LENGKUNG GIGI PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONTI RSGMP FKG USU

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal yang penting dalam perawatan ortodonti adalah diagnosis, prognosis dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi geligi pada posisi ideal dan seimbang dengan tulang basalnya. Perawatan

Penanganan delayed eruption karena impaksi gigi insisivus sentralis kiri dengan surgical exposure pada anak

PERAWATAN MALOKLUSI KELAS II KELETAL DENGAN KOMBINASI AKTIVATOR - HEADGEAR

Pergerakan Gigi Dalam Bidang Ortodonsia Dengan Alat Cekat

III. PERAWATAN ORTODONTIK

BAB III METODE PENELITIAN. cekat dan cetakan saat pemakaian retainer. 2. Sampel dalam penelitian ini dihitung dengan Rumus Federer sesuai dengan.

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PERAWATAN PERIODONTAL

PERANAN DOKTER GIGI UMUM DI BIDANG ORTODONTI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 PROTRUSI DAN OPEN BITE ANTERIOR. 2.1 Definisi Protrusi dan Open Bite Anterior

Analisa Ruang Metode Moyers

PERAWATAN MALOKLUSI KLAS III DENGAN PESAWAT TWIN BLOCK

J Ked Gigi, Vol. 5, No. 3, Juli 2014 ISSN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Populasi dalam penelitian ini adalah cetakan gigi pasien yang telah. Rumus Federer = (t-1)(n-1) 15 keterangan = n 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Perawatan Maloklusi Angle Klas II Divisi 1 Menggunakan Bionator Myofungsional

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada tindakan pencegahan dan koreksi terhadap maloklusi dan malrelasi pada

MENANGGULANGI KEBIASAAN BURUK BERNAFAS MELALUI MULUT DENGAN ORAL SCREEN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. studi. 7 Analisis model studi digunakan untuk mengukur derajat maloklusi,

PROFIL LULUSAN DOKTER GIGI DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. (Alexander,2001). Ortodonsia merupakan bagian dari ilmu Kedokteran Gigi yang

BPSL BUKU PANDUAN SKILL S LAB TATALAKSANA KELAINAN DENTOKRANIOFASIAL BLOK 9 SEMESTER V TAHUN AKADEMIK NIM

GAMBARAN MALOKLUSI BERDASARKAN INDEKS HANDICAPPING MALOCCLUSION ASSESSMENT RECORD (HMAR) PADA SISWA SMA N 9 MANADO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ortodonsia merupakan bagian dari Ilmu Kedokteran Gigi yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang ideal yang dapat menyebabkan ketidakpuasan baik secara estetik

Gambaran tingkat keparahan maloklusi dan keberhasilan perawatan menggunakan Index of Complexity, Outcome and Need (ICON) di RSGM-P FKG Unair

Pekerjaan ortodonti yang diterima Dental Laboratorium RSGM FKG UNAIR periode semester ganjil tahun 2012 sampai semester ganjil tahun 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari berbagai macam penyebab dan salah satunya karena hasil dari suatu. pertumbuhan dan perkembangan yang abnormal.

Transkripsi:

I. Nama mata kuliah : Ortodonsia III II. Kode/SKS : KGO III / I III. Prasarat : Ortodonsia II IV. Status Mata Kuliah : Wajib Program studi V. Deskripsi Mata Kuliah Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang perawatan ortodontik preventif, interseptif dan kuratif, mampu melakukan rujukan serta pasca perawatan ortodontik VI. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami dam menjelaskan berbagai macam perawatan untuk kelainan dentofasial dan mampu melakukan rujukan pada kasuskasus tertentu. VII. Materi Pembelajaran A. Perawatan Ortodontik 1. Perawatan preventif kelainan dentofasial 2. Perawatan Ortodontik interseptif 3. Perawatan Ortodontik kuratif B. Kasus-kasus maloklusi rujukan 1. Melakukan rujukan pada kasus ortodonsia tententu C. Pasca perawatan Ortodontik 1. Prinsip retensi, relaps, retainer dan faktor penyebab relaps 2. Perawatan rehabilitatif setelah perawatan ortodontik VIII. Outcome pembelajaran A. Perawatan Ortodontik 1. Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan kesehatan gigi sehubungan dengan pencegahan terjadinya kelainan ortodonsi. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan sebab dan akibat kebiasaan jelek dan cara menghentikannya. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan kelainan ortodonsi pada gigi sulung yang bersifat temporer dan menetap Universitas Gadjah Mada 1

4. Mahasiswa dapat menyebutkan cara menentukan indikasi dan kontra indikasi perawatan ortodontik pada gigi sulung. 5. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi dan prosedur perawatan ortodontik 6. Mahasiswa dapat menyebutkan 6 macam perawatan ortodontik interseptif 7. Mahasiswa dapat menerangkan koreksi disharmoni oklusal 8. Mahasiswa dapat menyebutkan cara untuk menghentikan kebiasaan jelek 9. Mahasiswa dapat menyebutkan perawatan gigitan silang anterior pada periode gigigeligi campuran 10. Mahasiswa dapat menyebutkan perawatan diastema anterior 11. Mahasiswa dapat memberi petunjuk perawatan latihan otot (myofungsional therapy) 12. Mahasiswa dapat menjelaskan perawatan ortodontik dengan cara pencabutan berseri 13. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas I Angle pada pasien dengan kelainan jumlah gigi 14. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas I Angle pada pasien dengan kelainan variasi ukuran gigi 15. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas I Angle pada pasien dengan kelainan hubungan lateral gigi dan lengkung gigi 16. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas I Angle pada pasien dengan kelainan hubungan anteroposterior gigi dan lengkung gigi. 17. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas I Angle pada pasien dengan kelainan hubungan vertical gigi dan lengkung gigi. 18. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas II Angle divisi 1 dan 2 pada pasien dengan kelainan Dentoalveolar. 19. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas II Angle divisi 1 dan 2 pada pasien dengan kelainan skeletal awal. 20. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas II Angle divisi 1 dan 2 pada pasien dengan kelainan muskular. 21. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas III Angle pada pasien dengan kelainan Dental 22. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas III Angle pada pasien dengan kelainan skeletal awal 23. Mahasiswa dapat menjelaskan rencana perawatan kasus maloklusi klas III Angle pada pasien dengan kelainan muskular. Universitas Gadjah Mada 2

B. Kasus-kasus maloklusi rujukan 1. Mahasiswa dapat menjelaskan cara membedakan kasus maloklusi sederhana dan rujukan. 2. Mahasiswa dapat menunjukkan kasus maloklusi yang memerlukan tindakan bedah dan non bedah. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan cara melakukan rujukan kasus ortodontik tertentu yang memerlukan keahlian dalam bidang yang sejenis 4. Mahasiswa dapat menjelaskan cara melakukan rujukan pada kasus ortodontik tertentu yang memerlukan keahlian dalam bidang lain. C. Pasca perawatan Ortodontik 1. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip retensi. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi relaps. 3. Mahasiswa dapat menyebutkan faktor penyebab relaps. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan syarat macam-macam alat retainer. 5. Mahasiswa dapat menjelaskan prosedur pemakaian alat retainer sesuai dengan kasus. 6. Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam alat retainer. 7. Mahasiswa dapat menjelaskan cara melakukan penyesuaian oklusal (Occlusal adjustment). 8. Mahasiswa dapat menjelaskan cara memasang alat retainer. IX. Rencana kegiatan pembelajaran mingguan A. Kuliah di kelas Minggu Pokok Bahasan Sub pokok bahasan 1 Perawatan Ortodontik Perawatan preventif kelainan dentofasial lndikasi dan kontra indikasi perawatan ortodontik 2 Perawatan Ortodontik Definisi dan prosedur perawatan ortodontik 3 Perawatan Ortodontik Perawatan ortodontik interseptif 4 Perawatan Ortodontik Perawatan ortodontik kuratif Universitas Gadjah Mada 3

Minggu Pokok Bahasan Sub pokok bahasan 5 Perawatan Ortodontik Koreksi disharmoni oklusal Perawatan diastema anterior Perawatan latihan otot (myofungsional therapy) 6 Perawatan Ortodontik Perawatan kasus maloklusi klas I 7 UJIAN TENGAH SEMESTER Angle Perawatan kasus maloklusi klas II Angle divisi 1 Perawatan kasus maloklusi klas III Angle 8 Kasus-kasus maloklusi rujukan Membedakan kasus maloklusi sederhana dan rujukan Kasus maloklusi yang memerlukan tindakan bedah dan non bedah 9 Kasus-kasus maloklusi rujukan Melakukan rujukan kasus ortodontik tertentu yang memerlukan keahlian bidang yang sejenis lain 10 Pasca perawatan ortodontik Prinsip retensi 11 Pasca perawatan ortodontik Definisi relaps Melakukan rujukan kasus ortodontik tertentu yang memerlukan keahlian bidang yang Faktor penyebab relaps 12 Pasca perawatan ortodontik Syarat macam-macam retainer Prosedur pemakaian alat retainer 13 Pasca perawatan ortodontik Macam-macam alat retainer 14 Pasca perawatan ortodontik Cara melakukan penyesuaian oklusal (Occlusal adjustment) 15 Pasca perawatan ortodontik Cara memasang alat retainer 16 UJIAN AKHIR Universitas Gadjah Mada 4

B. Praktikum Minggu Acara praktikum 1 Pemeriksaan Subjektif 2 Pemeriksaan Objektif 3 Analisis Fotografi 4 Analisis Radiografi 5 Analisis Studi Model 6 Etiologi Maloklusi 7 Diagnosis 8 Rencana Perawatan 9 Penentuan jalannya perawatan 10 Prognosis X. Evaluasi 1. Praktikum (Laboratory work) meliputi pelaksanan praktikum (30 %) 2. Ujian tengah semester (35 %) 3. Ujian akhir (35 %) XI. Bahan, sumber informasi dan referensi 1. Moyers, RE., 1970, Handbook of Orthodontics for student and general Practitioners, 3 rd ED., Year Book Medical Publisher, Inc., Chicago 2. Graber,T.M. and Swain, B.F., 1985, Orthodontics, Principles and Technique, The CV. Mosby.Co 3. Salzman, J.A.,1974., Orthodontics in daily practice.,j.b., Lippincott Company Philadelphia 4. Houston, WJB & Issacson, KG. 1980, Orthodontic Treatment with Removable Appliances. Universitas Gadjah Mada 5