BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN LANJUT USIA TERHADAP PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA UBUD

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata sampai saat ini merupakan motor penggerak ekonomi di Bali.

BAB I PENDAHULUAN. panorama alam, keberadaan seniman, kebudayaan, adat-istiadat dan sifat religius

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sosial dan ekonomi. Menurut undang undang kepariwisataan no 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN. Bali terkenal sebagai daerah tujuan wisata dengan keunikan berbagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi dari

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA PANTAI SAWARNA DI KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Kesimpulan. 1. Sektor yang memiliki keterkaitan ke belakang (backward linkage) tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH KOMPONEN PAKET WISATA TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI PULAU TIDUNG KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu sektor kehidupan, telah mengambil peran penting

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dan beragam, sebagai keterbukaan pasar. Di sini terjadilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata semakin dikembangkan oleh banyak negara karena

BAB I PENDAHULUAN. bermacam macam ras, suku, dan etnis yang berbeda-beda. Masing-masing daerah

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki daya tarik wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risha Ramadhita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Era otonomi daerah, sektor pariwisata memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Cilacap merupakan kota yang terletak di sebelah selatan dari

BAB I LATAR BELAKANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2016 PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN LOKALTERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN KOTA DI KOTA TANGERANG SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan. Peluang itu didukung oleh kondisi kondisi alamiah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbentang antara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Yogyakarta adalah kota yang dikenal sebagai kota perjuangan, pusat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan lautan dan pesisir yang luas. memiliki potensi untuk pengembangan dan pemanfaatannya.

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. penghasil devisa terbesar di bawah minyak dan gas bumi, batu bara, minyak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hanisa Aprilia, 2014 Analisis Preferensi Wisatawan Terhadap Pengembangan Atraksi Wisata Di Cipanas Cileungsing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam industri pariwisata dan terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata menjadi salah satu sektor pembangunan yang terus digalakkan dalam meningkatkan perekonomian bangsa. Di Indonesia sektor pariwisata telah menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara sektor non migas. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki banyak potensi besar dalam sektor kepariwisataanya baik itu potensi alam, bahari maupun wisatanya. Berdasarkan hal tersebut, Indonesia mampu menarik minat wisatawan mancanegara untuk melakukan perjalanan dan kunjungan ke Indonesia. Selain potensi tersebut Indonesia juga memiliki beragam tradisi, agama serta budaya. Segala bentuk kekayaan yang dimiliki oleh pulau pulau di Indonesia dapat dinikmati oleh wisatawan. Pulau Bali adalah salah satu bagian dari Indonesia yang terkenal akan pariwisata budaya dan alamnya, banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati atraksi wisata di pulau Bali mulai dari pantai, pegunungan, pedesaan, budaya, sejarah hingga makanan tradisional. Pulau ini banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun wisatawan mancanegara. Adapun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada periode lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.

2 Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Bali Tahun 2010 2014 Tahun Jumlah Wisatawan (orang) Pertumbuhan (%) 2010 2.576.142-2011 2.826.709 9,73 2012 2.949.332 4,34 2013 3.278.598 11,16 2014 3.766.638 14,89 Total 15.397.419 40,12 Rata - rata 3.079.483,8 8,02 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015 Berdasarkan data pada Tabel 1.1 di atas terlihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2014 merupakan tahun dengan tingkat kunjungan wisatawan asing tertinggi yaitu meningkat 14, 89 persen dibanding tahun sebelumnya. Rata-rata pertumbuhan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali dari tahun 2010 sampai tahun 2014 adalah sebesar 8,02 persen. Bali juga menjadikan pariwisata sebagai sektor untuk meningkatkan perekonomian. Pariwisata di Bali telah tumbuh menjadi sebuah industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek yang cerah dikemudian hari. Oleh karena itu pemerintah Bali kini mulai mengembangkan program di sektor pariwisata salah satunya yaitu pariwisata lanjut usia yang menjadikan wisatawan lanjut usia sebagai target pasar (beritadaerah.co.id, 2015). Pertumbuhan wisatawan lanjut usia pada segmen pasar pariwisata dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan yang signifikan pada abad 21 ini. WTO,

3 2001 (dalam Utama, 2014) memperkirakan akan ada peningkatan jumlah wisatawan lanjut usia mencapai 2 milyar orang secara internasional pada tahun 2015. Pertumbuhan wisatawan lanjut usia di Amerika Serikat mengalami peningkatan tertinggi dimana wisatawan dengan umur lebih dari 55 tahun mencapai 41% dari total penduduk Amerika Serikat, dari 41% tersebut, 28% mereka berwisata ke luar negeri. Orang orang Kanada cenderung berwisata lebih tinggi dibanding Amerika serikat, menghabiskan uangnya untuk perjalanan keluar negeri dan mereka yang berumur 55 tahun ke atas melakukan perjalanan ke luar negeri sebesar 25% dari total penduduk Kanada pada tahun 2000. (Clench, dalam Utama 2014). Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Bali dengan mengambil 1000 responden dari wisatawan yang berkunjung ke Bali pada tahun 2012 menunjukkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali berdasarkan usia dengan persentase tertinggi didominasi oleh kelompok usia 26 55 tahun yakni mencapai 68,4%, disusul kelompok usia 16 25 tahun sebesar 15,6%, kelompok usia diatas 55 tahun sebesar 14,8%, dan kelompok usia 15 tahun ke bawah sebesar 1,2%. Secara lengkap, persentase wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali berdasarkan kelompok usia dari hasil penelitian Dinas Pariwisata Bali dapat dilihat dalam Tabel 1.2 berikut.

4 Tabel 1.2 Persentase Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Bali Berdasarkan Kelompok Usia tahun 2012 No Kelompok Usia Jumlah Responden (%) 1 15 tahun 12 1,2 2 16 tahun 25 tahun 156 15,6 3 26 tahun 55 tahun 684 68,4 4 > 55 tahun 148 14,8 Total 1.000 100,0 Sumber:Hasil penelitian Dinas Pariwisata Bali, 2013 Pada Tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan dengan usia lebih dari 55 tahun masih sedikit. Jika dilihat dari segi prosepek wisatawan dengan usia tersebut sangatlah berpotensi melakukan kegiatan wisata, kelompok usia ini dikenal dengan istilah DINK (Double Income No Kids) dimana dalam fase ini orang tua telah ditinggalkan oleh anak-anaknya untuk hidup mandiri (Utama: 2014). Kelompok usia ini memiliki waktu luang yang sangat besar sehingga memungkinkan mereka untuk berwisata dan tinggal lebih lama di suatu destinasi. Pada umumnya dengan sistem pensiun yang baik kelompok usia ini mapan secara finansial. Kawasan wisata Ubud adalah lokasi yang sesuai untuk wisatawan lanjut usia dengan suasana pedesaan, tenang, serta lingkungan yang hijau (viptourbali.com, 2012). Kawasan wisata Ubud merupakan salah satu destinasi yang ada di Bali yang banyak diminati oleh wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Ubud dapat menikmati berbagai fasilitas serta atraksi wisata yang disajikan. Kawasan wisata Ubud ini terletak di Kabupaten Gianyar, Kabupaten yang banyak memiliki

5 banyak seniman dan dapat dikatakan merupakan pusat budaya seni di Bali, khususnya seni lukis, seni ukir, seni patung, seni tari dan musik traditional Bali. Adapun jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar dari tahun 2011 sampai tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut. Tabel 1.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kabupaten Gianyar tahun 2011 2014 Tahun Jumlah Wisatawan (orang) Pertumbuhan (%) 2011 973.790-2012 1.084.326 11,3 2013 1.073.113-1,0 2014 1.254.243 16,8 Total 4.385.472 27,1 Rata rata 1.096.368 9,0 Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar Bali, 2015 Daya tarik wisata (DTW) merupakan tempat dimana segala kegiatan pariwisata bisa dilakukan dengan tersedianya segala fasilitas dan atraksi wisata untuk wisatawan. Dalam mendukung keberadaan DTW perlu ada unsur pokok yang harus mendapat perhatian guna wisatawan bisa tenang, aman, dan nyaman berkunjung. Semua ini sangat penting dalam meningkatkan pelayanan bagi wisatawan sehingga wisatawan bisa lebih lama tinggal di daerah yang dikunjungi. Adapun unsur pokok tersebut yaitu: objek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, sarana wisata, tata laksana/ infrastruktur dan masyarakat/ lingkungan (Suwena dan Widyatmaja, 2010: 83). Kawasan wisata Ubud tentunya memiliki unsur pokok yang menunjang kegiatan pariwisata seperti akomodasi, transportasi, aksesibilitas, tempat makan, pusat informasi, pusat perbelanjaan dan lain

6 sebagainya. Dengan segala unsur unsur pokok yang disediakan diharapkan mampu memberikan kepuasan dan meningkatkan kunjungan wisatawan lanjut usia. Kepuasan menjadi salah satu faktor yang penting dalam menciptakan loyalitas, hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Utama (2014) dengan judul Loyalitas Wisatawan Mancanegara Lanjut Usia Berwisata di Bali yang menyatakan bahwa kepuasan wisatawan mancanegara lanjut usia sangat berpengaruh signifikan terhadap loyalitas wisatawan mancanegara lanjut uisa berkunjung ke Bali. Dengan terciptanya loyalitas wisatawan lanjut usia tentunya akan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan lanjut usia khususnya ke Kawasan wisata Ubud. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh Utami mengenai tanggapan wisatawan lanjut usia terhadap produk wisata di kawasan wisata Ubud pada bulan Mei tahun 2015, beberapa wisatawan lanjut usia menyatakan bahwa secara umum puas terhadap produk wisata yang sudah disediakan sehingga dengan rasa puas tersebut memungkinkan wisatawan lanjut usia ini untuk datang kembali ke kawasan wisata Ubud. Namun terdapat beberapa keluhan dari wisatawan lanjut usia salah satunya yaitu kemacetan, kondisi kendaraan yang crowded dapat menimbulkan rasa kurang aman bagi para wisatawan lanjut usia dalam berwisata serta susahnya menemukan toilet umum di area destinasi. Masalah yang ada tentunya dapat memberikan kesan negatif dan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan lanjut usia ke kawasan wisata Ubud. Oleh karena itu pengukuran kepuasan wisatawan lanjut usia mancanegara terhadap produk

7 wisata di Kawasan wisata Ubud perlu dilakukan guna mengidentifikasi faktor faktor penting yang dibutuhkan oleh wisatawan lanjut usia selama berkunjung ke Kawasan wisata Ubud. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan lanjut usia terhadap produk wisata dalam meningkatkan kunjungannya ke Kawasan wisata Ubud. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan lanjut usia terhadap produk wisata di Kawasan wisata Ubud? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan wisatawan lanjut usia terhadap produk wisata dalam meningkatkan kunjungannya ke Kawasan wisata Ubud. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian lapangan ini yaitu: 1. Manfaat Akademis Dengan melakukan penelitian ini diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dan konsep yang didapat di bangku kuliah serta menambah wawasan mahasiswa didalam permasalahan yang dikaji mengenai wisatawan lanjut usia dan produk wisata di suatu Kawasan Wisata.

8 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian lapangan ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi bagi pihak pihak yang terkait dalam pengambilan kebijakan serta dapat menjadi masukan ataupun rujukan bagi pihak pihak yang memerlukan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari penelitian ini disusun dalam 5 bab dan masing masing akan dijabarkan sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menguraikan mengenai telaah hasil penelitian sebelumnya dan berbagai tinjauan konsep yang mendukung penelitian ini diantaranya tinjauan tentang kepuasan, tinjauan tentang wisatawan, tinjauan tentang wisatawan lanjut usia, tinjauan tentang produk wisata, dan tinjauan tentang fasilitas pariwisata. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai lokasi penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan sampel, dan teknik analisis data.

9 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas memngenai hasil data yang telah diolah serta pembahasannya, seperti gambaran umum, karakteristik responden dan analisis data. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi tentang simpulan dan saran saran, kemudian disertai dengan daftar pustaka dan lampiran sebagai akhir dari penulisan laporan ini.