Automatic Fish Feeder Using Microcontroller

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

Output LED. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Light Dependent Resistor LDR Menggunakan Arduino Uno Minsys

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

PEMODELAN HELIPAD MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Purwarupa Alat Pemotong Kabel Otomatis Berdasar Panjang dan Jumlah Potongan Berbasis Arduino

BAB II LANDASAN TEORI

PRAKTIKUM MATA KULIAH MIKROPROSESSOR DAN BAHA ASSEMBLY INPUT/OUTPUT PADA ARDUINO

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang atau benda menurut berat, ketinggian maupun warna. Sehingga, dalam

Analog to Digital Convertion Menggunakan Arduino Uno Minsys

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x

Komunikasi Serial. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Membuat kontrol display seven segment Membuat program Counter baik Up Counter maupun Down Counter dengan media tampilan 7-Segment.

BAB 1l DASAR TEORI 2.1. NODEMCU V3

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

MENGUKUR KELEMBABAN TANAH DENGAN KADAR AIR YANG BERVARIASI MENGGUNAKAN SOIL MOISTURE SENSOR FC-28 BERSASIS ARDUINO UNO

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II TEORI DASAR. diantaranya adalah keluaran (output), proses dan masukan (input). Gambar 2.1 Ilustrasi Pada Kerja Robot

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

PERANCANGAN ROBOT PENCAPIT UNTUK PENYOTIR BARANG BERDASARKAN WARNA LED RGB DENGAN DISPLAY LCD BERBASIS ARDUINO UNO. Fina Supegina 1, Dede Sukindar 2

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ban, terlebih pada bagian tengahnya. Kemungkinan terburuk dari tekanan ban

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Operating Voltage. Input Voltage (recommended) 7-12V. Input Voltage (limit) 6-20V. Analog Input Pins 16. DC Current per I/O Pin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Perancangan Alat Pemisah dan Pensortir Buah Jeruk Berbasis Arduino

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 9 NO. 1 April 2016

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. fotovoltaik yaitu mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik. Panel

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Automatic Fish Feeder Using Microcontroller Andrew Sebastian Lehman 1, Joseph Sanjaya 2 Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. drg. Surya Soemantri, M.P.H. No. 65 Bandung, (022) 2012186 / 2005916 e-mail: AndrewSebastianL@gmail.com 1, Sanjayajosep@gmail.com 2 Abstrak Padatnya aktivitas manusia membuat tingkat stress yang cukup tinggi. Kepenatan dan kejenuhan akan aktivitas juga menambah tinggi tingkat strees yang dialami. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengurangi stress adalah menyalurkan hobi memelihara ikan.ikan dapat dipelihara di dalam akuarium, atau di kolam. Pemberian makan ikan menjadi unsur yang utama. Ikan akan memakan semua makanan yang diberikan. Sering kali ikan peliharaan mati karena kebanyakan makanan yang dimakan. Dengan bantuan microcontroller, motor, dan sensor, jadwal dan takaran makanan ikan dapat dikontrol, sehingga meminimalkan jumlah ikan yang mati kekenyangan. Kata kunci: ikan, microcontroller, motor, sensor 1. Pendahuluan Aktivitas manusia yang semakin padat membuat tingkat stress yang dialami semakin tinggi. Hal ini juga diperparah dengan kepenatan dan kejenuhan manusia terhadap aktivitas rutin yang dilakukan setiap harinya. Kepenatan dan kejenuhan menambah stress yang dialami. Berbagai cara dilakukan oleh manusia untuk menghilangkan kepenatan dan juga mengusir kejenuhan yang dialami. Salah satu cara yang sering dilakukan manusia adalah dengan menyalurkan hobi memelihara hewan. Dengan adanya hewan peliharaan, manusia keluar dari aktivitas rutin yang dialami, sehingga membawa suasana baru yang menyegarkan pikiran. Tetapi memelihara hewan juga membutuhkan beberapa pekerjaan tambahan, yaitu memberi makan, membersihkan kotoran, dan juga membersihkan tempat hewan tersebut. Untuk jenis hewan peliharaan juga cukup beragam, seperti anjing, kucing, burung, dan ikan. Jenis hewan peliharaan yang cukup mudah dan tidak membutuhkan banyak perawatan adalah ikan. Jenis ikan juga cukup beragam, ikan yang dapat dipelihara di dalam akuarium, atau ikan yang hidup di kolam. Yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan ikan adalah makanan. Ikan akan memakan semua makanan yang diberikan, sehingga tidak jarang ikan mati karena kebanyakan makan. Berarti jadwal pemberian makan dan juga takaran makan menjadi hal yang penting. Hal ini menimbulkan permasalahan bagi pemelihara ikan. Tidak jarang manusia sibuk dengan aktivitasnya sehingga melupakan jadwal memberi makan ikan peliharaan, dan juga takaran yang kurang konsisten dapat menyebabkan ikan mati kelaparan ataupun mati kekenyangan. Hal tersebut menjadi dasar dibuatnya sebuah alat untuk memberi makan ikan yang terjadwal dengan takaran yang disesuaikan dengan jumlah ikan peliharaan. Dengan bantuan mikrokontroler, motor servo dan motor DC, alat ini dapat menakar dan memberi makan ikan sesuai dengan takaran dan jadwal yang ditentukan. 2. Rancangan Alat 2.1. Arduino UNO Arduino merupakan sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source. Arduino bukan hanya sekedar alat pengembangan tetapi merupakan kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih. IDE adalah sebuah software yang berguna untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memori microcontroller. Selain itu banyak juga modul - modul pendukung untuk Arduino seperti sensor, tampilan, penggerak dan lain sebagainya. 345

Kelebihan Arduino adalah : 1. Software Arduino dapat dijalankan pada sistem operasi Windows, Macintosh OS dan Linux. 2. Sangat mudah untuk dipelajari dan digunakan oleh pengguna. Arduino menggunakan bahasa pemrograman processing untuk menulis program. Processing adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang hampir mirip dengan C++ dan Java. 3. Sistem yang terbuka baik dari sisi hardware maupun sisi software. Diagram rangkaian elektronik dapat dengan mudah diketahui dan dapat di-download secara gratis. Secara umum Arduino terdiri dari 2 bagian yaitu: a. Hardware adalah board input/output (I/O). b. Software adalah software Arduino yang meliputi IDE untuk menulis program, driver untuk koneksi dengan komputer serta contoh program dan library untuk pengembangan program. Arduino UNO adalah sebuah board microcontroller yang menggunakan ATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset. Arduino UNO dapat memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang microcontroller serta mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau dengan sebuah adaptor AC ke DC. [1] Tabel 1 Spesifikasi Arduino UNO Microcontroller Tegangan pengoperasian ATmega328 5V Tegangan input yang disarankan 7-12V Batas tegangan input 6-20V Jumlah pin I/O digital Jumlah pin input analog 6 Arus DC tiap pin I/O Arus DC untuk pin 3.3V Memori Flash SRAM EEPROM Clock Speed 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM) 40 ma 50 Ma 32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan oleh bootloader 2 KB (ATmega328) 1 KB (ATmega328) 16 MHertz 2.2. Motor DC Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai sumber dayanya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor. Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar bebas di antara kutub-kutub magnet permanen. [2] Motor DC memiliki 2 bagian dasar : 1. Bagian yang tetap yang disebut stator. Stator menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektromagnet) ataupun magnet permanen. 2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor berupa sebuah koil yang dialiri arus listrik. Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada konduktor yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh magnet permanen. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor. 2.3. Motor Servo Motor servo adalah sebuah motor Direct Current (DC) yang dilengkapi rangkaian kendali dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor servo posisi putaran sumbu (axis) dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Contoh Motor Servo, teori motor servo, definisi motor servo, bentuk motor servo, dasar 346

teori motor servo, pengertian motor servo, analisa motor servo. Motor servo disusun dari sebuah motor DC, gearbox, Variable Resistor (VR) atau potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu (axis) motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang pada pin kontrol motor servo. Konstruksi motor servo bagian motor servo, konstruksi motor servo, komponen motor servo, struktur motor servo, spare part motor servo.[3] Motor servo adalah motor yang mampu bekerja dua arah Clock Wise (CW) Clock Counter Wise (CCW) yang memiliki arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikontrol dengan memberikan variasi lebar pulsa (duty cycle) sinyal Pulse With Modulation (PWM) pada bagian pin kontrolnya. Jenis motor servo, motor servo Standar 180 motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah CW dan CCW dengan defleksi masing-masing sudut mencapai 90 sehingga total defleksi sudut dari kanan tengah kiri adalah 180. Motor servo Continuous, motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah CW dan CCW tanpa batasan defleksi sudut putar. Pulsa kontrol motor servo operasional motor servo dijalankan oleh sebuah pulsa selebar ± 20 ms (milisecond), yang memiliki lebar pulsa antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut maksimum. Apabila motor servo diberikan pulsa dengan besar 1.5 ms mencapai gerakan 90, maka bila diberikan pulsa kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati 0 dan bila diberikan pulsa lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180. Pulsa kontrol motor servo, pulsa PWM motor servo, pulsa kontrol motor servo, prinsip kerja motor servo, sistem kerja motor servo, bentuk pulsa motor servo. Motor servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Ketika pada saat sinyal dengan frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle (saat rotor dari motor akan berhenti ditengah-tengah) 1.5 ms, maka rotor dari motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0 / netral). Pada saat Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke berlawanan arah jarum jam Counter Clock Wise (CCW) dengan membentuk sudut yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan akan bertahan di posisi tersebut. Dan sebaliknya, jika Ton duty cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah jarum jam Clock Wise (CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap besarnya Ton duty cycle, dan bertahan di posisi tersebut. 2.4. Photodiode Photodiode digunakan sebagai komponen pendeteksi cahaya Infrared, Photodiode juga digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya. Jika photodiode tidak terkena cahaya, resistansi pada photodiode sangat besar sehingga tidak ada arus yang mengalir, jika photodiode terkena cahaya maka resistansi photodiode akan mengecil sehingga ada arus mengalir.[4] Dioda peka cahaya adalah jenis dioda yang berfungsi untuk mendektesi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda peka cahaya ini mulai dari cahaya Infrared, Ultraviolet dan sinar-x. Alat yang mirip dengan dioda peka adalah phototransistor. Phototransistor adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan kontak (junction) base collector untuk menerima cahaya. 2.5. LED Infrared LED Infrared merupakan salah satu jenis LED (Light Emiting Diode) yang dapat memancarkan cahaya Infrared yang tidak kasat mata. Cahaya Infrared merupakan gelombang cayaha yang berapa pada spectrum cahaya tak kasat mata. LED Infrared dapat memacarkan cahaya Infrared pada saat diode LED ini diberikan tegangan biasa maju pada anoda dan katodanya.[4] LED Infrared ini dapat memancarkan gelombang cahaya Infrared karena dibuat dengan bahan khusus untuk memendarkan cahaya Infrared. Bahan pembuatan LED Infrared tersebut adalah bahan Galium Arsenida (GaAs). Secara teoritis LED Infrared mempuyai panjang gelombang 7800 A dan mempuyai daerah frekuensi 3.104 sampai 4.104 Hz. Dilihat dari jangkah frekuensi yang begitu lebar, Infrared sangat fleksibel dalam pengunaanya. LED ini akan menyerap arus yang lebih besar dari pada dioda biasa. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar daya pancarnya dan semakin jauh jarak sapuannya. 347

2.6. Diagram Blok PUSH BUTT 1 PUSH BUTT 2 PUSH BUTT 3 IR 1 IR 2 IR 3 A R D U I N O U N O Gambar 1. Diagram Blok SERVO 1 SERVO 2 SERVO 3 SERVO 4 SERVO 5 LED 1 LED 2 LED 3 Arduino Uno akan menunggu input dari push button 1, 2 atau 3, yang merupakan tiga kombinasi yang berbeda untuk tiga jenis makanan ikan. Arduino UNO akan menggerakan servo 1, 2, dan 3 sesuai dengan delay yang telah ditentukan. Lalu ketiga jenis makanan ikan tersebut akan ditampung dalam 1 wadah dan motor DC akan mengaduknya. Servo 4 akan mengarahkan ke kolam yang sesuai dengan program. Lalu servo 5 akan membuka katup sehingga makanan jatuh ke kolam. IR 1, IR 2, dan IR 3 merupakan sensor untuk medeteksi apakah makanan pada masing-masing tabung masih ada atau kosong. Bila ternyata kosong, maka LED akan menyala dan buzzer akan berbunyi. 348

2.7. Diagram Alir START INISIALISASI,4,5 IR 1,2,3 LED 1,2,3 INPUT IR 1,2,3 CEK INPUT IR 1,2,3 IR 1 terhalang IR 2 terhalang IR 3 terhalang LED 1 LED 2 LED 3 INPUT PUSH BUTT 1,2,3 CEK INPUT PUSH BUTT 1,2,3 PUSH BUTT 1 PUSH BUTT 2 PUSH BUTT 3 DELAY Gambar 2. Diagram alir 349

PUSH BUTT 1 PUSH BUTT 2 PUSH BUTT 3 SERVO 1 SERVO 2,3 SERVO 2 SERVO 1,3 SERVO 3 SERVO 1,2 SERVO 1,2 SERVO 3 SERVO 2,3 SERVO 1 SERVO 1,3 SERVO 2 SERVO 4 SERVO 4 SERVO 4 SERVO 4 SERVO 4 SERVO 4 SERVO 5 SERVO 5 SERVO 5 SERVO 5 SERVO 5 SERVO 5 RETURN RETURN RETURN Gambar 3.Subroutine Ketiga Infrared, IR 1, IR 2, dan IR 3 akan mendeteksi ada tidaknya makanan dalam masingmasing tabung makanan. Apabila salah satu tabung terjadi kekosongan atau kurang dari batas yang ditentukan, LED yang bersesuaian akan menyala dan membunyikan buzzer sebagai tanda bahwa diperlukan pengisian makanan ikan. Lalu selanjutnya adalah pendeteksian push button. Push button 1, 2 dan 3, apabila ditekan akan mengaktifkan subroutine yang berbeda. Masing-masing subroutine merupakan kombinasi takaran 3 jenis makanan ikan yang berbeda. 3. Hasil dan Pembahasan Tabel 2. Uji coba saat tabung kosong Kondisi LED 1 LED 2 LED 3 Buzzer Tabung 1 kosong Tabung 2 dan 3 penuh 350

Tabung 2 kosong Tabung 1 dan 3 penuh Tabung 3 kosong Tabung 1 dan 2 penuh Pada percobaan pertama terlihat bahwa kondisi tabung 1, 2, dan 3 sudah dapat terdeteksi dengan baik. Buzzer akan berbunyi apabila salah satu dari ketiga tabung tersebut kosong. Tabel 3. Uji coba saat push button ditekan Percobaan Tab 1 (gram) Tab 2 (gram) Tab 3 (gram) Total (gram) 1 7 9 16 32 Push Button 1 2 7 10 15 32 3 6 9 15 30 Rata-rata 6,67 9,33 15,33 31,33 1 15 6 10 31 Push Button 2 2 16 7 10 33 3 16 6 9 31 Rata-rata 15,67 6,33 9,67 31,67 1 10 16 7 33 Push Button 3 2 10 15 6 31 3 9 15 7 31 Rata-rata 9,67 15,33 6,67 31,67 Pada percobaan kedua, masing-masing motor pada tiap tabung akan menakar jumlah makanan yang akan diberikan. Putaran motor yang kurang stabil menyebabkan takaran makanan yang dijatuhkan dari masing-masing tabung tidak selalu sama. Kondisi ini juga tergantung dari besarnya butiran-butiran pelet yang relatif berbeda satu dengan lainnya. 4. Kesimpulan 1. Kondisi tabung kosong atau terisi telah berhasil dideteksi dengan baik. 2. Terdapat perbedaan dalam hasil pentakaran makanan ikan dari masing-masing tabung, dikarenakan kecepatan motor servo yang kurang stabil. 3. Untuk putaran motor 2 detik, rata-rata takaran jumlah pelet yang diberikan adalah 6,56 gram. 4. Untuk putaran motor 3 detik, rata-rata takaran jumlah pelet yang diberikan adalah 9,56 gram. 5. Untuk putaran motor 5 detik, rata-rata takaran jumlah pelet yang diberikan adalah 15,44 gram. 6. Untuk pengembangan lebh lanjut, model automatic fish feeder using microcontroller ini dapat didesain untuk mentakar jenis makanan cair. Daftar Pustaka [1]. Artanto, Dian. Interaksi Arduino dan LabView. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 2012 [2]. Albert, Paul. Prinsip-prinsip Elektronika. Jakarta : PT. Erlangga. 1989 [3]. Bishop, Owen. Dasar-Dasar Elktronika. Jakarta :PT. Erlangga. 2002 [4]. Bramasti, Rully. Taktis Menguasai Elektronika Digital. Jakarta : PT. Aksarra Sinergi Media. 2013 351