BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Kata "media" menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. berarti tengah, perantara, atau pengantar atau dengan kata lain media

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. KERANGKA TEORETIS. menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ada di sekitar individu. Menurut Sudjana dalam Rusman. (2011: 1) Belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Pipit Fitriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

`BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

Build the world with studying..

BAB I PENDAHULUAN. dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai. dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

II. KERANGKA TEORETIS. Harlen & Russel dalam Fitria (2007: 17) mengatakan bahwa kemampuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhannya

BAB II KAJIAN TEORI. dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses penyampaian pesan dari guru sebagai sumber pesan kepada siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin dengan mengarahkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem pembelajaran. Ketiga dimensi tersebut saling berkaitan satu

BAB VI PENUTUP. 1. Kegiatan evaluasi ranah kognitif sudah dilakukan dengan baik oleh guru

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tugas 1 Perencanaan Pembelajaran Tugas Kelompok : 1. Christa Fallo Imanuela Caesarona Thenu Kebutuhan Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi pada fisik maupun non-fisik, merupakan

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA DI SDN 3 TAPA KECAMATAN TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

BAB II KAJIAN TEORETIS. tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk perubahan yang nampak pada diri siswa

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS VIIC SMP N 1 PAJANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

Tugas Evaluasi Pendidikan RANAH PENGETAHUAN MENURUT BLOOM

BAB II MODEL PEMBELAJARAN NOVICK DAN HASIL BELAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran karena dalam model pembelajaran terdapat langkah-langkah

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menggunakan metode yang menarik dan bervariasi dalam mengajar. Bahri (dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN. pembelajaran yang semakin luas membawa banyak perubahan dalam dunia

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih dari sekedar realisasi satu sasaran, atau bahkan beberapa sasaran. Sasaran itu

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur Penilaian konvensional

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB II LANDASAN TEORI. Kata IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam. Dari

BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses belajar. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori Pengertian Belajar

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan Indonesia saat ini belum optimal karena banyak faktor

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1.2 Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

Pengantar belajar gerak Apa itu belajar?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Media Pembelajaran Kata "media" menurut Heinich, dkk (1982) berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara". Dalam proses pembelajaran media dapat diartikan sebagai: (1) Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schranun, 1997). (2) Sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran, seperti buku, film, video, slide dan sebagainya (Briggs, 1997). (3) Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA. 1969) Media pembelajaran adalah setiap alat yang dapat digunakan untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Penting bagi seorang pengajar untuk mengetahui bahwa dalam lembaga pendidikan selalu tersedia alat bantu untuk membuat pelajaran menjadi lebih efisien. Penggunaan alat bantu yang tepat pada saat yang tepat akan menguntungkan proses belajar mengajar para peserta didik. Media gambar merupakan salah satu contoh alat peraga dua dimensi (atau juga disebut alat cetakan) Fungsi media pembelajaran, diantaranya yaitu: (1) Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif. (2) Mempercepat proses pembelajaran. (3)

Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. (4) Mengurangi penyakit verbalisme. Nilai-nilai yang dimiliki media pernbelajaran antara lain adalah: (1) Memungkinkan siswa berhubungan dengan lingkungan. (2) Memungkinkan keseragaman pengamatan atau persepsi belajar siswa. (3) Membangkitkan motivasi belajar siswa. (4) Memberikan kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelornpok belajar. (5) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan. (6) Mengontrol arah atau kecepatan belajar siswa. Dengan demikian, yang dimaksud mengaktivitaskan dengan media pada penelitian ini adalah jarang yang digunakan guru dalam membantu siswa memahami konsep atau materi pembelajaran. Mengenai perubahan status abilitas yang diperoleh dari proses belajar tersebut, menurut Bloom meliputi tiga ranah matra yaitu: Ranah Kognitif, Ranah Afektif, dan Ranah Psikomotor. Masing-masing ranah atau dominan ini dirinci lagi menjadi beberapa jangkauan (Level Competence). Menurut Sadiman (2002:34) rincian ranah dijabarkan sebagai berikut: a. Domain Kognitif 1. Knowledge (Pengetahuan, Ingatan). 2. Comprehension (Pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh). 3. Analysis (Menguraikan, menentukan hubungan. 4. Synthesis (Mengorganisasikan, merencanakan membentuk bangunan baru).

5. Evaluation (Menilai). 6. Aplication (Menerapkan). b. Domain Affectif 1. Receiving (Sikap Penerima) 2. Responding (Sikap Memberi) 3. Valuing (Nilai) 4. Organizating (Organisasi) 5. Characterization (Karakteristik) c. Domain Psycomotorik 1. Intiatory Level (Inisiasi) 2. Pre-routine Level (Prarutin) 3. Routinized level (Rutin) Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpuikan bahwa, prestasi belajar adalah hasil belajar atau tingkatan yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama kurun waktu tententu yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka atau tingkah laku, secara garis besar meliputi: 1. Aspek Kognitif Pada aspek ini hasil belajar yang ditunjukkan siswa berupa bertambahnva pengetahuan, yang tadinya tidak tahu yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti. 2. Aspek Afektif Pada aspek ini hasil belajar yang ditunjukkan siswa yakni berupa perubahan sikap, sebagai dampak dari nilai-nilai (value) yang sudah dipelajari.

3. Aspek Psikomotor Pada aspek ini hasil belajar yang dapat dilihat adalah berupa keterampilan atau skill yang ditunjukkan siswa. Menurut Hamalik (1990:117) menyatakan bahwa: faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: a. Faktor yang berasal dari diri sendiri 1. Tidak memiiiki tujuan belajar yang jelas 2. Kurang minat terhadap bahan belajar 3. Kesehatan serta terganggu 4. Kecakapan mengikuti pelajaran 5. Kebiasaan belajar 6. Kurangnya penguasaan belajar b. Faktor yang berasal dari Lingkungan keluarga 1. Masalah kemampuan ekonomi 2. Masalah Broken Home 3. Kurangnya perhatian orang tua c. Faktor yang berasal dan lingkungan sekolah 1. Cara penyajian materi yang kurang menarik 2. Kurangnya bahan-bahan bacaan 3. Kurangnya alat-alat belajar 4. Bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan d. Faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat 1. Aktif berorganisasi

2. Tidak dapat mengatur rekreasi dengan waktu senggang 3. Tidak memiliki teman belajar bersama Dari beberapa faktor di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa akan baik apabila siswa mampu memotivasi dirinya, dan akan lebih baik lagi jika lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, maupun lingkungan masyarakat ikut memotivasi bagi siswa tersebut. Demikian sebaliknya, jika semua faktor tersebut tidak dapat menjadi motivator maka hasil belajar siswa juga akan menurun. B. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Media gambar adalah perantara dalam proses pembelajaran dapat diartikan sebagai pembawa pesan yang bermanfaat untuk keperluan dalam kegiatan belajar mengajar. Media gambar sangat penting bagi guru dan siswa untuk mengetahui bahwa alat media gambar tepat pengguna saat proses belajar mengajar para peserta didik, sehingga membuat pelajaran menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Dalam kegiatan hasil belajar siswa melalui media gambar memperoleh untuk: 1. Mencerdaskan, keterampilan dan pengetahuan hasil belajar. 2. Perubahan sikap, timbulnya pengertian baru, bertambah wawasan dan lebih terampil. 3. Perubahan secara sadar bersifat positif. 4. Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah Siswa dalam kegiatan belajar di Sekolah pada dasarnya adalah usaha memperoleh perubahan tingkah laku, termasuk di dalamnya adalah usaha

untuk mencerdaskan, keterampilan, dan pengetahuan yane merupakan bentuk hasil belajar. Hal tersebut dipertegas oleh pendapat Hamalik (2001:21) menyatakan bahwa: "Belajar adalah suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan". Perubahan tingkah laku siswa seperti adanya perubahan sikap dari tidak tahu menjadi tahu, kebiasaan, timbulnya pengertian baru, bertambahnya wawasan dan lebih terampil. Hal tersebut menandakan telah terjadi proses belajar, seperti yang diungkapkan Nasution (1982:69); Seseorang dikatakan belajar apabila ia melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya sudah berubah, sehingga lain caranya menghadapi suatu situasi dengan situasi sebelumnya". Menurut Ahmadi (1991.121-123), perubahan individu dalam pengertian belajar akan ditandai oleh: (1) Perubahan terjadi secara sadar. (2) Perubahan dalam belajar tersebut bersifat fungsional. (3) Perubahan dalam belajar bersifat positif. (3) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara. (4) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah. (5) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Belajar adalah suatu proses yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku karena adanya reaksi terhadap sesuatu situasi tertentu atau karena proses yang terjadi secara internal dalam diri seseorang (Morgan dalam Toeti S, 1997:54).

Winkel (1984:15) menyatakan bahwa "Belajar adalah suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungannya dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, sikap yang bersifat konstan dan menetap". Pengertian lain menyatakan bahwa belajar adalah merupakan suatu proses seseorang untuk menambah pengetahuannya sehingga hidupnya lebih dinamis. Jadi belajar merupakan upaya untuk melakukan perubahan dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak bisa menjadi bias dimana konsep ini dapat diamati dan diukur. Lebih jauh dikemukakan bahwa belajar adalah proses aktif yang perlu dirangsang dan dibimbing ke arah hasil-hasil yang diinginkan. Rangsangan dari luar yang dapat menimbulkan motivasi belajar siswa sebagai peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar antara lain: pengaruh guru, pemberian tugas, pertanyaan yang diajukan kepada siswa, bantuan visualisasi yang digunakan dan semua proses yang dimanfaatkan untuk membangkitkan minat dan motivasi belajar. Belajar akan lebih aktif, efesian, efektif dan bermakna bila terdapat inisiatif dari dalam diri siswa yang ditopang adanya dorongan dari luar. Menurut teori Gagne bahwa dalam proses pembelajaran akan selalu terdapat hasil yang nyata yang dapat diukur dan dinyatakan sebagai hasil belajar seseorang. Siswa dalam kegiatan belajar disekolah pada dasarnya juga melakukan proses untuk memperoleh perubahan tingkah laku, termasuk di dalamnya adalah usaha untuk cerdas, terampil dan berpengetahuan yang merupakan hasil belajar. Gagne dalam teorinya menyatakan terdapat lima jenis hasil belajar yaitu: (1) Keterampilan intelektual, yaitu suatu kemampuan

membuat seseorang menjadi kompeten terhadap suatu obyek sehingga ia dapat mengklarifikasi, mendemonstrasikan dan menggeneralisasikan suatu gejala. (2) Strategi kognitif, yaitu kemampuan seseorang untuk biasa mengontrol intelektualnya dalam mengatasi masalah yang dihadapi oleh orang tersebut. (3) Informasi verbal, yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa lisan maupun tulisan dalam mengungkapkan suatu masalah yang dihadapi oleh orang tersebut. (4) Sikap, yaitu kecenderungan dalam menerima dan menolak suatu obyek.keterampilan motorik, yaitu kemampuan seseorang untuk mengkoordinasikan gerakan otot secara teratur dan lancar dalam keadaan sadar. Ada tiga ciri pokok hasil belajar Saujana (1991:54) yaitu, (1) tingkah laku baru itu berupa kemampuan aktual dan potensial, (2) kemampuan itu berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan (3) kemampuan baru diperoleh melalui usaha. Hasil belajar yang ingin dicapai siswa sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya sikap belajar, yaitu: kemauan, keinginan, perhatian seseorang untuk melakukan proses perubahan-perubahan dalam dirinya, melalui penambahan ilmu pengetahuan, kecakapan merubah sikap kebiasaannya. Menambah keterampilan melalui latihan dan sebagainya. Agar dapat hasil belajar yang diharapkan maka perlu diadakan pembiasaan belajar bagi siswa yang enggan belajar agar memiliki sikap belajar. Siswa dapat memiliki sikap dalam belajar dapat dilihat dari hal-hal berikut ini: (1) Adanya kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. (2) Memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran. (3) Tidak segan untuk

bertanya terhadap materi yang kurang atau belum dipahami. (4) Berusaha membuat pertanyaan dari apa yang disampaikau oleh guru. (5) Memberikan respon atau tanggapan secara baik terhadap pertanyaan yang diajukan. (6) Memiliki kesadaraan dan tanggung jawab dalam menerima dan melaksanakan tugas. C. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan Sartika Citra Dewi (2008) yang mengembangkan lembar kerja siswa Prambanan Klaten menunjukkan bahwa penggunaan lembar kerja siswa (LKS) dapat menjadikan kualitas prestasi siswa menjadi baik, dan lembar kerja siswa dapat digunakan sebagai media pembelajaran di SD Negeri 2 Sukaraja. D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian pustaka, maka hipotesis penelitian adalah Apabila media gambar digunakan dalam pembelajaran secara benar, maka akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V SDN 2 Sukaraja. E. Kerangka Pikir Kerangka pikir diatas (kajian pustaka) sebagai perbaikan pembelajaran tindakan kelas sebagai berikut : 1. Bimbingan guru pada siswa saat belajar, mengerjakan latihan IPS akan membantu proses belajar yang lebih baik. 2. Penggunaan alat peraga yang menarik akan membantu siswa lebih berhasil dalam menerima pelajaran yang dipelajari.

3. Menggunakan alat peraga yang berupa gambar candi yang akan lebih menarik bagi peserta didik dan metode tambahan yaitu metode demontrasi, membuat pelajaran lebih jelas konkrit, memudahkan peserta didik memahami bahan pelajaran dan proses pengajaran akan lebih menarik.