PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ANALISIS FINANSIAL USAHATANI SAWI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH (Studi Kasus: Desa Medang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara)

DAMPAK BANTUAN PUPUK, BENIH, DAN PESTISIDA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PETANI PADI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PETANI DENGAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TANAM LEGOWO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG DI KECAMATAN BETARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL MAJESTY MENTY R.

ANALISIS PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH

ABSTRAK. XAVERIUS GINTING, SALMIAH, JUFRI Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS SISTEM AGRIBISNIS KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI DESA PARADUAN, KECAMATAN RONGGUR NIHUTA, KABUPATEN SAMOSIR ABSTRAK

BAB IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus Vulgaris, Scard) DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU. By :

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

Elista K. Gurning 1), Yusmini 2), Susy Edwina 2) Hp: ;

KELAYAKAN DAN ANALISIS USAHATANI JERUK SIAM (Citrus Nobilis Lour Var. Microcarpa Hassk) BARU MENGHASILKAN DAN SUDAH LAMA MENGHASILKAN ABSTRAK

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG

Lampiran 1. Tingkat Partisipasi Petani Dalam Mengikuti Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu No. Pertanyaan Sampel

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN BUDIDAYA MAWAR ( Studi Kasus : Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

ANALISIS EKONOMI USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI MELON

ANALISIS USAHATANI SAYURAN

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

Bima Dwi Fortuna *), Lily Fauzia**), Salmiah**)

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

291 ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 3, Oktober 2016 Halaman ISSN Elektronik

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV. METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Lokasi ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan

BAB VII ANALISIS PENDAPATAN USAHA TANI PEPAYA CALIFORNIA BERDASARKAN SPO DAN TANPA SPO

Universitas Sumatera Utara

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KOTA BANGUN KECAMATAN KOTA BANGUN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

MARKETABLE SURPLUS GABAH DI KECAMATAN LEBONG SAKTI KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KESEJAHTERAAN KARYAWAN OUTSOURCING PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II UNIT KEBUN SAWIT SEBERANG JURNAL ILMIAH

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS KOMPARASI USAHATANI UDANG WINDU ORGANIK DAN NONORGANIK (STUDI KASUS: BATANG KILAT KOTA MEDAN PROPINSI SUMATERA UTARA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI KABUPATEN TAPANULI UTARA (Studi Kasus: Desa Banuaji IV, Kecamatan Adiankoting) ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH

ANALISIS PENDAPATAN DAN EFEKTIVITAS PENYALURAN DANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) PADA USAHATANI SAWI

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT USAHA TANI JAGUNG

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA

PENGARUH KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI TERHADAP SIKAP PETANI DALAM PENERAPAN PADI SAWAH

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

BAB III METODE PENELITIAN. Pertanian Bogor (PSP3 IPB) dan PT. Pertani di Propinsi Jawa Timur tahun 2010.

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI DAN TINGKAT EFISIENSI PENCURAHAN TENAGA KERJA PADA USAHATANI PADI SAWAH

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHA TANI JAGUNG DI DESA SEI MANCIRIM KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

PENGELOLAAN USAHA TANI JAHE PUTIH DI KELURAHAN SEMPAJA KECAMATAN SAMARINDA UTARA KOTA SAMARINDA

Oleh : DEDI DJULIANSAH DOSEN PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SILIWANGI

Kata Kunci : biaya, pendapatan, karet rakyat, kelapa sawit rakyat

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADA KOPI TRADISIONAL DAN KOPI SAMBUNG DI DESA LUBUK KEMBANG, KEC. CURUP UTARA, KAB. REJANG LEBONG

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI DESA PEMATANG SIKEK KECAMATAN RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR

KELAYAKAN USAHATANI BAWANG DAUN (Allium fistulosum) DI DESA PINANG HABANG KECAMATAN WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN TENAGA KERJA LUAR KELUARGA PADA USAHA TANI PADI SAWAH

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

ANALISIS PROFIL PETERNAK TERHADAP PENDAPATAN PETERNAK BABI DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI ALPUKAT PADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN SEMARANG

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

Fakultas Pertanian Universitas Riau Abstrak

ANALISIS USAHATANI KOPI DI DESA PIRIAN TAPIKO KECAMATAN TUTAR KAB.POLEWALI MANDAR. Rahmaniah HM.,SP, M.Si

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

Lampiran 1. Karaketeristik Sampel Petani Padi Sawah Metode SRI di Kecamatan Beringin Tahun 2015

ANALISA USAHATANI BAYAM

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SEHAT

Transkripsi:

1 PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH Oleh: TOTA TOTOR NAIBAHO 080309016 / AGRIBISNIS PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

2 PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) JURNAL ILMIAH Oleh: TOTA TOTOR NAIBAHO 080309016 AGRIBISNIS Jurnal Ilmiah diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan Disetujui Oleh: Komisi Pembimbing Ketua Anggota (Ir. Lily Fauzia, M.Si) (Emalisa, SP, M.Si) NIP. 196308221988032003 NIP. 197211181998022001 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

3 PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI SAWI (Kasus: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) THE INFLUENCE OF THE FARMER S ECONOMY SOCIAL FACTOR TO THE PRODUCTION OF GREEN MUSTARD FARM BUSINESS (Case study: Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan) Tota Totor Naibaho ¹) Lily Fauzia ²) dan Emalisa ²) ¹) Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU, Medan ²) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU, Medan ABSTRAK Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi petani terhadap produksi usahatani sawi dan kontribusi pendapatan usahatani sawi terhadap total pendapatan keluarga. Metode Analisis Data menggunakan model regresi berganda, dengan metode Ordinary Least Square dengan alat bantu SPSS dan Rumus Pendapatan. Hasil penelitia, berdasarkan Uji Serempak variabel umur petani, tingkat pendidikan, lama berusahatani, biaya tenaga kerja, jumlah tanggungan keluarga, luas usahatani dan modal berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani sawi. Berdasarkan Uji Parsial luas usahatani dan modal berpengaruh nyata secara positif terhadap produksi usahatani sawi tetapi lama berusahatani berpengaruh negatif terhadap produksi usahatani sawi. Rata-rata pendapatan bersih usahatani sawi petani adalah Rp. 15.866.051,-/tahun (Pendapatan > UMR Kota Medan). Kontribusi Pendapatan Usahatani Sawi terhadap Total Pendapatan Keluarga adalah sebesar 66,46 %. Kata Kunci: usahatani sawi, sosial ekonomi, pendapatan ABSTRACT This research done to know the farmer s economy social influence to the production of green mustard farm business and the contribution of green mustard farm business income to the total family income. The method of data analyze uses multiply regresion model, with Ordinary Least Square methode by SPSS application and Income equation. The results by test shows that all variables like age, education level, how long farm business, labour cost and sum of family depents, farm business size and modals influence real on green mustard farm business production. By partial test farm business size and modals influence real in positive ways on green mustard farm business but how long farm business influence in negative way on green mustard farm business production. Netto average income of farmer s green mustard farm business is Rp 15.866.051,-/year (Income > UMR Medan City). The contribution of green mustard farm business income on total family income is 66,46%. Keywords: green mustard farm business, social economy, income

4 PENDAHULUAN Pertanian di Indonesia dianggap penting, hal ini dapat dilihat dari peranan sektor pertanian terhadap penyediaan lapangan kerja, penyediaan pangan dan penyumbang devisa negara dengan mengekspor komoditi pertanian. Oleh karena itu, wajar kalau biaya pembangunan untuk sektor pertanian selalu berada diurutan tiga besar di antara pembiayaan sektor lain (Soekartawi, 1995). Mengingat tingginya permintaan sawi dikalangan masyarakat Indonesia, maka petani sawi masih tetap mengusahakan komoditi ini dibanding dengan memilih komoditi atau usaha lain. Pengembangan budidaya sawi mempunyai prospek baik untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, peningkatan gizi masyarakat, perluasan kesempatan kerja, pengembangan agribisnis, peningkatan pendapatan negara melalui pengurangan impor dan memacu laju pertumbuhan ekspor (Anonimous, 2011). Keberhasilan usahatani dipengaruhi oleh faktor produksi (modal, tanah, tenaga kerja). Modal diperlukan untuk pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida dan peralatan), biaya pemeliharaan tanaman, biaya penyimpanan, pemasaran dan pengangkutan. Petani cenderung mengalami hambatan dalam mengembangkan hasil usahataninya dengan menambah luas lahan maupun pengadaan sarana produksi (Darmawaty, 2005). Faktor sosial ekonomi seperti umur, tingkat pendidikan petani, lamanya berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, luas usahatani, tenaga kerja dan modal dikalangan setiap petani berbeda. Hal ini berkaitan dengan jumlah total pendapatan petani dan keluarganya sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya melalui peningkatan produksi. Maka untuk itu perlu dilakukan penelitian secara langsung terhadap petani sawi untuk melihat pengaruh faktor sosial ekonomi (umur petani, tingkat pendidikan petani, lamanya berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, luas usahatani, tenaga kerja dan modal) terhadap produksi usahatani sawi. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

5 1. Bagaimana pengaruh Faktor Sosial Ekonomi (Umur Petani, Tingkat Pendidikan, Lamanya Berusahatani, Jumlah Tanggungan Keluarga, Luas Usahatani, Tenaga Kerja dan Modal) terhadap produksi di daerah penelitian? 2. Bagaimana Pendapatan Bersih Usahatani Sawi Petani di daerah penelitian? 3. Seberapa Besar Kontribusi Usahatani terhadap Total Pendapatan Keluarga Petani di daerah Penelitian? Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Faktor Sosial Ekonomi (Umur petani, Tingkat Pendidikan petani, Lamanya Berusahatani, Jumlah Tanggungan Keluarga, Luas Usahatani, Tenaga Kerja dan Modal) terhadap produksi sawi di daerah penelitian. 2. Untuk mengetahui Pendapatan Bersih Usahatani Sawi Petani di daerah penelitian. 3. Untuk mengetahui Kontribusi Pendapatan Usahatani Sawi terhadap Total Pendapatan Keluarga Petani di daerah penelitian. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Dari segi praktis, diharapkan informasi hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam membantu petani untuk memperbaiki manajemen usahatani sawi 2. Dari segi informasi, diharapkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan instansi terkait untuk membuat kebijakan dalam usaha meningkatkan pendapatan petani sawi. 3. Dari segi Pengembangan Ilmu, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengalaman tentang teori ekonomi rumah tangga petani sawi yang merupakan bagian dari Ilmu Ekonomi Pertanian. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

6 1. Faktor Sosial Ekonomi (Umur petani, Tingkat Pendidikan petani, Lamanya Berusahatani, Jumlah Tanggungan Keluarga, Luas Usahatani, Tenaga Kerja dan Modal) berpengaruh terhadap produksi usahatani sawi. 2. Pendapatan Bersih Usahatani Sawi lebih besar dari Upah Minimum Regional Daerah Kota Medan. 3. Pendapatan Petani dari usahatani Sawi mendominasi Total Pendapatan Keluarga Petani. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah petani sawi yaitu sebanyak 128 KK. Penarikan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara secara acak. Metode Analisis Data Berdasarkan hipotesis penelitian, untuk hipotesis (1) dianalisis dengan menggunakan model penduga regresi berganda (Multiple Regresi), dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan alat bantu SPSS. Kriteria uji untuk uji F adalah: F-hitung < F-tabel.. Hipotesis (Ho) diterima, H1 ditolak F-hitung > F-tabel.. Hipotesis (Ho) ditolak, H1 diterima Untuk mengetahui secara parsial dapat diuji melalui t, yaitu: bi-β t-hitung = S bi Keterangan: bi n-k-l S bi S²y123 Σ (y-y)² S²y123 = n-k-l = Parameter (i=1,2,3,..8) = derajat bebas = Standar error parameter b = standar error estimates

7 Kriteria uji t adalah: t-hitung < t-tabel.. Hipotesis (Ho) diterima, H1 ditolak t-hitung > t-tabel.. Hipotesis (Ho) ditolak, H1 diterima (Hasan, 2002). Rumusan Hipotesis: Ho : Tidak ada pengaruh Faktor Sosial Ekonomi (Umur petani, Tingkat Pendidikan, Lamanya Berusahatani, Jumlah Tanggungan Keluarga, Luas Usahatani, Tenaga Kerja dan Modal) terhadap produksi usahatani sawi. H1 : Ada pengaruh Faktor Sosial Ekonomi (Umur petani, Tingkat Pendidikan Lamanya Berusahatani, Jumlah Tanggungan Keluarga, Luas Usahatani, Tenaga Kerja dan Modal) terhadap produksi usahatani sawi. Untuk hipotesis (2) dan (3) dianalisis dengan menghitung pendapatan sawi dan kontribusi pendapatan usahatani sawi terhadap pendapatan keluarga, dengan rumus: Pd = TR-TC Keterangan: Pd = Pendapatan TR = Total Penerimaan (total revenue) TC = Total Biaya (total cost) Kontribusi Pendapatan Pendapatan Usahatani Sawi Usahatani Sawi X 100% Jumlah Pendapatan Keluarga HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Petani Sampel Karakteristik petani sampel di daerah penelitian menjadi gambaran umum petani sampel di Kelurahan Terjun. Karakteristik petani sampel meliputi umur petani, tingkat pendidikan, lamanya berusahatani, jumlah tanggungan keluarga, luas usahatani, tenaga kerja dan modal. Petani sampel dalam penelitian ini adalah petani sawi dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Berikut lebih jelasnya dalam Tabel 1.

8 Tabel 1. Karakteristik Petani Sampel di Kelurahan Terjun Tahun 2012 No Karakteristik Petani Satuan Range Rataan 1 Umur Tahun 27 72 47,8 2 Tingkat Pendidikan Tahun 0 12 7 3 Pengalaman Tahun 7 59 25,53 Berusahatani 4 Biaya Tenaga Kerja Rp 5.680.000-16.201.333,33 40.810.000 5 Jumlah Tanggungan Jiwa 1 7 4,13 Keluarga 6 Luas Usahatani Ha 0,12-0,52 0,21 7 Modal Rp 16.097.047,62-29.730.348,49 63.068.354,76 8 Pendapatan Rp 2.190.942,86-15.866.051,51 Usahatani Sawi 78.451.645,24 9 Pendapatan Usahatani non Sawi Rp 0-9.000.000 2.602.146,70 10 Pendapatan non Rp 0-60.000.000 5.403.333,33 Usahatani 11 Total Pendapatan Keluarga Sumber: Data Primer Diolah tahun 2012 Rp 4.557.495,24-78.451.645,24 23.871.531,54 Total Pendapatan Keluarga petani sampel di daerah penelitian berkisar antara Rp 4.557.495,24 Rp 78.451.645,24 dengan rata-rata Total Pendapatan Keluarga Rp 23.871.531,54 per tahun atau Rp. 1.989.294,-/bulan, lebih tinggi dari UMR Kota Medan. Hal ini menunjukkan bahwa Pendapatan Keluarga Petani sampel tergolong cukup atau lebih besar dari UMR Kota Medan Rp 1.285.000,- /bulan.

9 Analisis Usahatani Sawi Tabel 2. Analisis Usahatani Sawi per Petani dan per Ha dalam satu tahun No Uraian per Petani per Ha I Luas lahan (Ha) 0,21 1,00 II Produksi (kg) 18.042,00 84.531,40 III Harga jual (Rp/kg) 1.615,37 1.615,37 IV Penerimaan (Rp) 29.130.733,33 137.492.906,27 V Biaya Produksi, terdiri dari: a. Obat-obatan Curakron (Rp) 347.508,33 1.713.036,96 Antracol (Rp) 323.000,00 1.596.739,19 Mipcin (Rp) 88.541,67 440.770,47 Dursban (Rp) 96.900,00 528.132,79 Prevathon (Rp) 72.250,00 365.634,89 Metindo (Rp) 42.500,00 16.0218,20 Amistratop (Rp) 24.791,67 137.125,95 Total biaya obat-obatan (Rp) 1.010.500,00 4.923.628,32 b. Pupuk NPK (Rp) 276.516,67 1.246.492,82 KCL (Rp) 38.833,33 215.277,78 Urea (Rp) 558.083,33 2.964.129,083 ZA (Rp) 76.000,00 426.666,67 Pupuk Kandang (Rp) 654.675,33 3.433.494,02 Total biaya pupuk (Rp) 1.646.066,67 8.457.317,27 c. Biaya Bibit (Rp) 481.333,33 2.291.666,67 d. Penyusutan - Mesin air (Rp) (1 musim tanam) 190.000,00 190.000,00 - Selang air (Rp) (1 musim tanam) 36.190,48 36.190,48 - Mesin pompa/sprayer (Rp) 35.666,67 35.666,67 (1 musim tanam) - Gembor (Rp) (1 musim tanam) 51.677,78 51.677,78 - Cangkul (Rp) (1 musim tanam) 21.520,00 21.520,00 - Garu (Rp) (1 musim tanam) 4.897,22 4.897,22 - Becak Barang (Rp) (1 musim tanam) 264.444,44 264.444,44 Total biaya penyusutan (1 tahun) 5.168.948,49 5.168.948,49 e. Biaya bahan bakar (bensin) 847.000,00 4.423.744,66 Total biaya lain-lain 847.000,00 4.423.744,66 f. Tenaga kerja - Pembibitan (Rp)

10 Sambungan Tabel 2. Analisis Usahatani Sawi per Petani dan per Ha TKDK 535.500,00 2.922.568,87 TKLK 424.999,91 201.481,45 - Pengolahan lahan (Rp) TKDK 1.779.333,33 9.256.800,98 TKLK 929.333,31 3.426.619,02 - Pemindahan (Rp) TKDK 2.323.333,31 11.975.737,17 TKLK 1.048.330,50 3.867.093,50 - Penyiraman (Rp) TKDK 2.368.666,67 13.444.893,16 TKLK 215.333,30 853.935,50 - Pemupukan (Rp) TKDK 790.500,00 4.467.844,93 TKLK 22.666,69 62.962,98 - Pemberantasan HPT (Rp) TKDK 691.333,30 3.708.174,30 TKLK 22.666,67 22.666,67 - Pemanenan (Rp) TKDK 3.244.166,70 16.729.350,06 TKLK 1.824.661,00 7.812.854,05 Total biaya tenaga kerja (Rp) 16.201.333,33 79.810.787,55 g. Sewa lahan (Rp) 75.833,33 75.833,33 Total Biaya Produksi (Rp) 25.431.015,16 105.151.926,29 VI Pendapatan Usahatani Sawi (Rp) 3.699.718,17 32.340.998,05 Sumber: Data Primer Diolah tahun 2012 Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa pengeluaran ataupun biaya yang dikeluarkan petani terbesar adalah Biaya Tenaga Kerja yaitu sebesar Rp 16.201.333,-/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga kerja paling besar pengaruhnya terhadap biaya produksi yang dapat mengakibatkan pendapatan petani semakin kecil saja, hal ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan petani dalam memenuhi kebutuhan setiap hari. Untuk menekan biaya tenaga kerja yang tinggi seperti ini dapat dilakukan dengan mengurangi tenaga kerja dari luar keluarga dan memaksimalkan tenaga kerja dalam keluarga.

11 Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Petani Sawi terhadap Produksi Usahatani Sawi Hasil uji F atau uji ANOVA menghasilkan F-hitung sebesar 203,692 (lebih besar daripada nilai F-tabel 2,98) dengan probabilitas 0,000 < α = 0,025. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi produksi sawi (Ŷ1). Artinya variabel bebas lama berusahatani (X3), luas usahatani (X6) dan modal (X7) berpengaruh terhadap produksi sawi (Ŷ1). Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan Ho ditolak. Hasil analisis regresi yang berpengaruh terhadap produksi sawi dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi Sawi. Variabel Koefisien Regresi t-hitung Probabilitas lama berusahatani (tahun) -252,6-4,300 0,000 luas usahatani (ha) 65.194,5 4,567 0,000 modal (Rp) 0,0004 3,476 0,002 F-hitung = 203,692 ; F-tabel = 2,98 0,000 t -tabel = 2,052 R² = 0,979 (97,9%) Sumber: Data Primer Diolah tahun 2012 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien regresi lama berusahatani (X3) adalah -252,6 dengan nilai t-hitung= - 4,300 (lebih kecil dari nilai t-tabel = 2,98) dan probabilitas = 0,000 (lebih kecil dari α = 0,05). Namun pada uji dua arah (uji two tail) nilai t-hitung 4,300 terdapat pada daerah yang diarsir sehingga variabel bebas lama berusahatani tetap berpengaruh terhadap produksi sawi. Maka H0 ditolak dan H1 diterima. Tanda koefisien negatif menunjukkan pengaruh negatif, hal ini memungkinkan terjadi karena petani di daerah penelitian memiliki rata-rata pengalaman berusahatani 25 tahun sehingga petani tersebut akan sulit untuk menerima inovasi baru yang dapat meningkatkan produksi karena petani sudah merasa lebih berpengalaman dan nyaman dengan kondisi usahataninya sekarang. Petani cenderung akan bertahan pada budidaya yang sudah terbiasa diterapkan pada usahataninya karena petani merasa lebih tahu akan budidaya sawi.

12 Terima H1 Terima H1-2,052 0 2,052 Tolak H1 Koefisien regresi luas usahatani (X6) adalah 65.194,5 dengan nilai t-hitung = 4,567 (lebih besar dari nilai t-tabel= 2,052) dan probabilitas = 0,000 (lebih kecil dari α = 0,025). Hal ini berarti bahwa variabel bebas luas usahatani berpengaruh nyata terhadap produksi sawi. Apabila luas usahatani bertambah maka produksi sawi juga meningkat. Maka H1 diterima dan Ho ditolak. Koefisien regresi modal (X7) adalah 0,0004 dengan nilai t-hitung = 3,476 (lebih besar dari nilai t-tabel = 2,052) dan probabilitas = 0,002 (lebih kecil dari α = 0,025). Hal ini berarti bahwa variabel bebas modal berpengaruh terhadap produksi sawi. Apabila modal untuk usaha bertambah maka produksi sawi juga akan meningkat. Maka H1 diterima dan Ho ditolak. Pendapatan Bersih Usahatani Sawi Petani Tabel 4. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan Bersih Usahatani Sawi per Petani/tahun. Penerimaan (Rp) Total Biaya Produksi (Rp) Pendapatan Bersih Usahatani (Rp) 29.130.733,33 13.264.681,83 15.866.051,51 Sumber: Data Primer Diolah tahun 2012 Tabel 5. Penerimaan, Total Biaya Produksi dan Pendapatan Bersih Usahatani Sawi per Ha/tahun. Penerimaan (Rp) Total Biaya Produksi (Rp) Pendapatan Bersih Usahatani (Rp) 137.492.924,33 64.574.598,10 72.925.566,74 Sumber: Data Primer Diolah tahun 2012 Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata Penerimaan dari setiap petani adalah Rp. 29.130.733,33/tahun dengan Total biaya produksi sebesar Rp. 13.264.681,83/tahun. Maka dengan menggunakan rumus Pendapatan diperoleh rata-rata Pendapatan Bersih petani sebesar Rp. 15.866.051,51/tahun.

13 Tabel 5 menunjukkan bahwa rata-rata penerimaan petani adalah Rp. 137.492.924,-/Ha/tahun dengan Pendapatan Bersih sebesar Rp. 72.925.566/Ha/tahun. UMR (Upah Minimum Regional) Kota Medan pada saat penelitian ini adalah Rp. 1.285.000/bulan atau Rp. 15.420.000/tahun, maka pendapatan petani di daerah penelitian tersebut > UMR Kota Medan, Rp.15.866.051,51.tahun > Rp. 15.420.000/tahun atau sekitar Rp. 1.322.170,-/bulan, ini artinya Total pendapatan bersih usahatani sawi petani sedikit lebih tinggi dari Upah Minimum Regional Daerah Kota Medan. Maka Hipotesis diterima. (Pd > UMR). Kontribusi Pendapatan Usahatani Sawi terhadap Total Pendapatan Keluarga Tabel 6. Kontribusi Pendapatan Usahatani Sawi terhadap Total Pendapatan Keluarga per Petani Pendapatan Usahatani Sawi (Rp) Total Pendapatan Keluarga (Rp) Kontribusi Pendapatan Usahatani Sawi terhadap Total Pendapatan Keluarga (%) 15.866.051,51 23.871.546,54 66,46 Sumber: Data Primer Diolah tahun 2012 Berdasarkan Tabel diatas, dapat dilihat bahwa Pendapatan Usahatani Sawi adalah sebesar Rp 15.866.051,51 dan Total Pendapatan Keluarga adalah sebesar Rp. 23.871.546,54. Maka Kontribusi Pendapatan Usahatani Sawi terhadap Total Pendapatan Keluarga adalah sebesar 66,46 %. Hal ini sesuai dengan Hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan petani dari usahatani sawi mendominasi Total pendapatan keluarga. Masalah-masalah yang dihadapi petani dalam Pengelolaan Usahatani Sawi Beberapa kendala yang dihadapi petani sawi dalam upaya pengembangan budidaya sawi diantaranya hama dan penyakit tanaman, harga jual yang tidak stabil bahkan dalam waktu yang relatif singkat harga dapat berubah, kurangnya modal dan pembagian pupuk bersubsidi yang tidak adil.

14 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan Uji Serempak variabel umur petani, tingkat pendidikan, lama berusahatani, biaya tenaga kerja, jumlah tanggungan keluarga, luas usahatani dan modal berpengaruh nyata terhadap Produksi Usahatani Sawi. Berdasarkan Uji Parsial hanya variabel luas usahatani dan modal yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani dan lama berusahatani berpengaruh negatif terhadap produksi usahatani sawi. 2. Rata-rata pendapatan bersih usahatani sawi petani adalah Rp. 15.866.051,- /tahun, Pendapatan > UMR Kota Medan 3. Kontribusi Pendapatan Usahatani Sawi terhadap Total Pendapatan Keluarga adalah sebesar 66,46 %. 4. Beberapa kendala yang dihadapi petani sawi dalam upaya pengembangan budidaya sawi diantaranya hama dan penyakit tanaman, harga jual yang tidak stabil bahkan dalam waktu yang relatif singkat harga dapat berubah, kurangnya modal dan pembagian pupuk bersubsidi yang tidak adil. Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya, peneliti yang telah meneliti langsung ke lapangan memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada Pemerintah: sebaiknya lebih fokus lagi terhadap pengembangan potensi pertanian di daerah penelitian, mengingat daerah penelitian adalah lahan pertanian di daerah perkotaan dengan tingkat permintaan konsumen yang tinggi. Pendapatan petani dari usahatani sawi lebih besar dari UMR Kota Medan untuk itu diharapkan kebijakan pelarangan alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perumahan ataupun industri. 2. Kepada petani: sebaiknya petani di daerah penelitian tetap mengusahakan sawi bahkan menambah jumlah musim tanam per tahunnya dan mempertahankan luas lahan supaya tidak sampai terjadi pengalihan fungsi lahan menjadi perumahan.

15 3. Kepada peneliti selanjutnya: perlu mengkaji lebih dalam lagi tentang pengaruh faktor sosial ekonomi petani yang lain ataupun variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian ini. 4. Kepada Perguruan Tinggi: perlunya peran Perguruan Tinggi dalam menyebarkan informasi usahatani yang ramah lingkungan dan manajemen usahatani. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2011. Pengembangan Budidaya Sawi. http://www.stppgowa.ac.id Darmawaty, S., 2005. Beberapa Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Produktivitas, Biaya Produksi dan Pendapatan Usahatani Semangka di Kabupaten Serdang Bedagai. Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan Hasan, M.I., 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Erlangga, Jakarta Setiawan, Ade Iwan., 1993. Sayuran Dataran Tinggi Budidaya dan Pengaturan Panen. Jakarta: Penebar Swadaya. Soekartawi., 1995. Pembangunan Pertanian. Manajemen PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

16