BAB I PENDAHULUAN. negara lain dan negara itu sendiri. Seperti dalam rumusan R.G. Collingwood yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kanji di Jepang. Manga pertama diketahui dibuat oleh Suzuki Kankei tahun 1771

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

PENGANTAR ILMU SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jepang dikenal dengan kepercayaan Shintonya. Walaupun ada

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie, film sering

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.1

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris,

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

Sejarah sebagai Kisah, Peristiwa, Ilmu, dan Seni

I. PENDAHULUAN. akan lumpuh tanpa bahasa, walaupun sebenarnya manusia juga dapat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dan perekonomian di Asia bahkan dunia, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mempengaruhi kompleksitas sistem sosial budaya

BAB I. dalam dialog komik membuat pembaca secara langsung mampu. mengintepretasikan gambaran perasaan yang sedang di alami tokoh.

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.dengan kata lain, serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan masalah terpenting dalam kehidupan

SEIKATSU KAIZEN. Reformasi Pola Hidup Jepang

MEMAHAMI KONSEP KEINDAHAN

BAB VI PENUTUP. Bagian ini memaparkan tentang kesimpulan secara keseluruhan pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang maju dalam bidang ekonomi, industri,

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang dapat disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pada usia ini anak sedang berada dalam masa golden ageataumasa keemasan. sangat berpotensi mempelajari banyak hal secara cepat.

BAB IV PENUTUP. nama negara beserta proses perubahan bunyi yang terjadi. (Bahasa Jepang) アイルランド [aɪrɯraɳdo] フランス [ɸɯraɳsɯ] イタリア [ɪtarɪa] バチカン

BAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata


Bab 1. Pendahuluan. Jepang adalah negara yang kaya akan budaya dan terkenal dengan tradisi

BAB I PENDAHULUAN. Jepang sangat terkenal sebagai negara yang maju, walaupun Jepang

Manfaat Mempelajari Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

UKBM SEJARAH 3.7/4.7/1/7-1

BAB I PENDAHULAUAN. Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RUANG DAN WAKTU DALAM SEJARAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu ini mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. komik. Komik berasal dari Jepang, dalam bahasa Jepang komik di kenal

Riwayat Hubungan Kerja Oleh: Agusmidah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Chapter V. Summary. Humanisme merupakan sebuah teori yang mendorong manusia untuk memutuskan segala

RENCANA DAN REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA PMDN MENURUT SEKTOR EKONOMI DI NTB TAHUN 2013

Peristilahan Gambar. Oleh: Sanento Yuliman

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Sistem Law Pada Masa Pemerintahan Perwalian Louis XV

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 16 April 1988 film Grave of the Fireflies mulai beredar di

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian-kejadian yang sudah dilegitimasikan dalam teks tidak bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA. Standar Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi Guru Mata Pelajaran (KD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

51. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH SMA/MA

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan nyata maupun di luar alam nyata. Sastra merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kata lain, seorang aktor harus menampilkan atau. mempertunjukan tingkah laku yang bukan dirinya sendiri.

Rian Purusatama

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Indonesia merupakan negara di dunia ini yang memiliki ragam budaya

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat di setiap negara memiliki pandangan tersendiri terhadap citra negara lain dan negara itu sendiri. Seperti dalam rumusan R.G. Collingwood yang berisi Augustinus memandang sejarah Romawi dari titik pandang orang Kristen purba, Tillemont dari titik pandang orang Prancis abad ke 17, Gibbon dari titik pandang orang Inggris abad ke 18, Momsen dari titik pandang orang Jerman abad ke 19. Dalam hal ini tidak dapat ditentukan mana titik pandang yang benar, karena masing-masing titik pandang adalah satu-satunya titik pandang yang mungkin bagi orang yang memakainya. Hal-hal yang cukup mempengaruhi titik pandang tersebut adalah sejarah negara dan pengetahuan akan suatu negara. Masyarakat Indonesia umumnya memandang Jepang dengan sosok tentara Jepang pada perang dunia II. Hal ini disebabkan karena sosok tentara Jepang saat menjajah Indonesia pada perang dunia II cukup kuat dan masih membekas hingga saat ini. Hal ini terlihat pada saat orang Indonesia menirukan orang Jepang, sosok yang ditiru biasanya adalah sosok tentara Jepang. Namun bagi negara-negara barat yang pada perang dunia II merupakan kawan maupun lawan, Jepang lebih dipandang sebagai suatu negara yang memiliki kebudayaan yang unik. Hal pertama yang biasanya terpikirkan oleh mereka saat mendengar Jepang biasanya adalah salah satu ciri khas budaya Jepang 1

seperti ninja( 忍者 ), samurai( 侍 ), dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena diantara negara-negara lain yang merupakan kawan maupun lawan Jepang memiliki sosok yang paling berbeda. Dari postur tubuh, kebudayaan, pola pikir, dan lain-lain. Masyarakat Indonesia pun memandang masyarakatnya sendiri sebagai masyarakat yang ramah berdasarkan sejarah. Tetapi negara lain belum tentu melihat Indonesia dengan cara yang sama. Seperti masyarakat Amerika yang melihat sosok Indonesia sebagai negara yang masih terbelakang dan penduduknya hidup di hutan. Sosok tersebut muncul karena itulah citra Indonesia berdasarkan pengetahuan yang mereka tahu. Penggambaran citra negara lain oleh suatu negara, salah satunya dapat dilihat dari film yang diproduksi oleh negara tersebut. Contoh yang paling mudah dapat kita lihat pada acara televisi di Indonesia. Bagaimana penggambaran tokoh dari negara lain digambarkan, merupakan stereotype negara tersebut menurut masyarakat Indonesia. Hal seperti ini cukup umum di berbagai negara. Film yang tokoh-tokohnya dibuat untuk menonjolkan stereotype dari negara-negara yang diwakilkannya pun tidak sulit untuk ditemukan. Penggambaran tokoh dalam film biasanya lebih mudah dalam film animasi, karena tidak harus mencari pemeran yang cocok dengan tokoh yang ingin digambarkan. Ada anime, yaitu film animasi dari Jepang yang memiliki tema serupa berjudul Hetalia. Anime Hetalia menjadikan negara sebagai tokoh. Jadi, tokoh dalam anime Hetalia memiliki nama seperti 日本 yang berarti Jepang, ドイツ yang berarti Jerman, オーストリア yang berati Austria, ハンガリー 2

yang berarti Hungaria, ポーランド yang berarti Polandia, フランス yang berarti Prancis, ロシア yang berarti Rusia, dan lain-lain. Dengan masing-masing tokoh merepresentasikan sebuah negara, mereka pun digambarkan memiliki sifat dari stereotype negara tersebut di Jepang. Cerita dalam anime Hetalia adalah cerita yang berdasarkan sejarah dan penggambaran sifat atau kebiasaan dari tokoh-tokohnya. Setiap episodenya menceritakan kejadian-kejadian yang digambarkan melalui interaksi tokoh-tokoh yang merupakan penggambaran dari negara-negara untuk menceritakan suatu kejadian dalam sejarah atau menggambarkan karakteristik. Terdapat banyak tokoh dalam anime Hetalia, tetapi negara yang menjadi tokoh utama dan paling sering muncul adalah 日本 (Jepang) ドイツ (Jerman) イタリア (Italia) イギリス (Inggris) アメリカ (Amerika) ロシア (Rusia) フランス (Perancis) dan 中国 (Cina). Contoh adegan yang berdasarkan sejarah dalam anime Hetalia adalah saat フランス mencoba memaksa イギリス untuk menandatangani surat untuk menikah dengannya. Adegan tersebut sebenarnya menceritakan Perancis yang mengajak Inggris bergabung pada tahun 1956, saat krisis terusan Suez. Sedangkan contoh adegan yang menggambarkan sifat atau kebiasaan dari tokohnya adalah adegan dimana 中国 senang membangun kota di mana saja. Adegan tersebut menggambarkan mengapa begitu banyak pecinan di dunia ini. Bagaimana tokoh-tokoh dalam anime Hetalia ini digambarkan menjadi daya tarik tersendiri. Citra suatu negara di Jepang memiliki pengaruh yang cukup 3

besar dalam penggambaran tokoh dalam anime Hetalia. Penulis tertarik untuk meneliti mengapa tokoh-tokoh dalam anime Hetalia dapat digambarkan sedemikian rupa. Penulisan skripsi ini membahas mengenai citra negara-negara di Jepang yang menjadi dasar dari penggambaran tokoh-tokoh dalam anime Hetalia, dengan judul Representasi Citra Negara-Negara dalam Anime Hetalia. 1.2 Pembatasan Masalah Penggambaran tokoh dalam anime Hetalia dipengaruhi oleh pandangan umum masyarakat Jepang terhadap negara yang direpresentasikan oleh tokoh tersebut. Pandangan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Contoh hal yang mempengaruhi pandangan tersebut adalah sejarah dan pengetahuan akan suatu negara. Terdapat banyak tokoh dalam anime Hetalia. Tiap tokoh memiliki alasan tersendiri mengapa digambarkan sedemikian rupa. Penulis akan membatasi tokoh yang akan dibahas menjadi empat tokoh, yaitu 日本 ドイツ イタリア dan アメリカ. Dengan alasan Jerman, Italia dan Amerika adalah negara yang cukup banyak berhubungan dengan Jepang dan merupakan negara yang menjadi tokoh utama sehingga sering muncul. Dengan demikian dalam penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti seperti apakah citra negara Jepang, Italia, Jerman dan Amerika di Jepang berdasarkan anime Hetalia. 4

1.3 Tujuan Berdasarkan pembatasan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui citra negara Jepang, Italia, Jerman dan Amerika berdasarkan anime Hetalia. Dengan mengetahui citra negara-negara tersebut melalui sudut pandang Jepang, diharapkan seseorang dapat lebih mengetahui bagaimana menghadapi orang Jepang pada umumnya, terutama ketika membicarakan negara-negara tersebut. 1.4 Pendekatan dan Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan historiografi dan mimesis. Historiografi merupakan tahap terakhir dalam metodologi penelitian sejarah yang harus dilakukan untuk menghasilkan sebuah karya yang mendekati kejadian yang sebenarnya, walaupun dalam sebuah historiografi terdapat faktor subjektivitas. Karya tersebut dapat berupa buku, diorama, film, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa definisi historiografi menurut para sejarawan. Menurut Prof. Dr. Ismaun M.Pd, historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang disebut sejarah (Ismaun, 2005). Menurut Abdurahaman Hamid dan Muhammad Saleh Majid historiografi adalah berbagai peryataan mengenai masa silam yang telah disintesiskan selanjutnya ditulis dalam kisah sejarah (Hamid, 2011). 5

Historiografi cukup berpengaruh terhadap bagaimana pandangan suatu negara terhadap negara lain dan negara itu sendiri, karena hasil-hasil dari historiografi merupakan sumber pengetahuan mengenai sejarah. Contoh hasilhasil historiografi yang banyak beredar di masyarakat adalah buku pelajaran sejarah, film dengan unsur sejarah, pertunjukan dengan unsur sejarah dan lainlain. Informasi dari hasil historiografi akan mempengaruhi pandangan umum masyarakat, terutama jika informasi tersebut banyak beredar dan mudah didapatkan. Mimesis berasal dari bahasa Yunani yang berarti tiruan. Mimesis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti tiruan perilaku atau peristiwa antar manusia. Mimesis dapat digunakan untuk menggambarkaan hal-hal atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan penggambaran dari perilaku manusia atau interaksi antar manusia. Mimesis banyak digunakan dalam karya seni, salah satunya adalah film animasi. Mimesis dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau menggambarkan suatu sejarah. Seperti halnya historiografi, mimesis juga memiliki unsur subjektivitas. Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis merupakan metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu obyek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Soegiono, 2009) 6

Dengan kata lain metode deskriptif analisis mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat penelitian dilaksanakan, hasil penelitian kemudian diolah dan dianalisis untuk ditarik kesimpulannya. Penelitian dipusatkan kepada anime Hetalia, dengan mendeskripsikan tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang digambarkan dalam anime tersebut. Kemudian data yang sudah didapat akan dianalisis untuk selanjutnya ditarik kesimpulan. 1.5 Organisasi Penelitian Penelitian akan disusun dari bab I, pendahuluan, yang berisikan latar belakang, pembatasan masalah, tujuan dan pendekatan dan metode. Dilanjutkan dengan bab II, kajian teori, berisikan historiografi Jepang dan deskripsi dari anime Hetalia. Kemudian pada bab III akan menganalisis data dari anime Hetalia. Selanjutnya bab IV berisikan kesimpulan dari analisis pada bab III. Lalu akan disertakan pula daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup penulis. 7