Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^

dokumen-dokumen yang mirip
SIFAT-SIFAT FISIK dan MORFOLOGI TANAH

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN SAMPEL TANAH INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM FISIKA JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN. UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

PENUNTUN PRAKTIKUM SIFAT SIFAT FISIK TANAH KELAS A PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI. OLEH I Wayan Narka

TINJAUAN PUSTAKA. Erodibilitas. jumlah tanah yang hilang setiap tahunnya per satuan indeks daya erosi curah

Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH

DASAR-DASAR ILMU TANAH WIJAYA

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2013 di Laboratorium

II. TINJAUAN PUSTAKA. sampai beriklim panas (Rochani, 2007). Pada masa pertumbuhan, jagung sangat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta

HUBUNGAN TANAH - AIR - TANAMAN

Morfologi tanah adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 April 2014 pada areal lahan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Terminal Betan Subing Tebanggi Besar. Lampung Tengah, pada bulan September - Oktober 2012.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami

SIFAT-SIFAT TANAH PARANITA ASNUR

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR ILMU TANAH

Tabel 7. Laju infiltrasi akhir pada beberapa penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di areal pertanaman nanas (Ananas comosus) PT. GGP

17/02/2013. Matriks Tanah Pori 2 Tanah. Irigasi dan Drainasi TUJUAN PEMBELAJARAN TANAH DAN AIR 1. KOMPONEN TANAH 2. PROFIL TANAH.

Pengambilan sampel tanah Entisol di lapangan

Munsell Soil Color Charts

TUGAS TUTORIAL IRIGASI DAN DRAINASE : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (2)

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan.

DASAR-DASAR ILMU TANAH

I. PENDAHULUAN. tanggul, jalan raya, dan sebagainya. Tetapi, tidak semua tanah mampu mendukung

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Lampiran 2. Dosis pupuk NPKMg-TE untuk pemupukan bibit kelapa sawit Dura x Pisifera standar kebun

Sifat-sifat fisik tanah. Texture Structure Soil density Bulk density Moisture content Porosity Measurement methods

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di PT. GGP Terbanggi Besar Lampung Tengahpada

I. PENDAHULUAN. Tanah Ultisol atau dikenal dengan nama Podsolik Merah Kuning (PMK)

METODE PENELITIAN. Sampel tanah untuk analisis laboratorium yaitu meliputi sampel tanah terusik dan sampel tanah tidak terusik. 2.

PENENTUAN BULK DENSITY ABSTRAK

METODE PENGUJIAN KEPADATAN BERAT ISI TANAH DI LAPANGAN DENGAN BALON KARET

III. METODOLOGI. 3.1 Tempat dan Waktu. Penelitian ini akan dilaksanakan di areal perkebunan kelapa sawit PT Salim

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler (gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi

Lampiran 1. Flow chart penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 musim ke-44 sampai

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Limbah Pabrik Kelapa Sawit. Kandungan hara pada 1m3 limbah cair setara dengan 1,5 kg urea, 0,3 kg SP-36,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB II TI JAUA PUSTAKA

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 05: Sifat Fisika (1)-Tekstur Tanah

KAJIAN PERMEABILITAS BEBERAPA JENIS TANAH DI LAHAN PERCOBAAN KWALA BEKALA USU MELALUI UJI LABORATORIUM DAN LAPANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. profil tanah. Gerakan air ke bawah di dalam profil tanah disebut perkolasi

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

III. BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman nanas dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi lebih

WARNA TANAH Hue Valu l e u Chroma

KAJIAN LAJU INFILTRASI TANAH PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA TANJUNG PUTUS KECAMATAN PADANG TUALANG KABUPATEN LANGKAT

IV. SIFAT FISIKA TANAH

Karakteristik Tanah Ordo Ultisol di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara I (Persero) Cot Girek Kabupaten Aceh Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA TANAH

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

I. PENDAHULUAN. Besar jenis tanah suatu massa (unit massa) tanah yang seharusnya dinyatakan gr/cm 3. Volume

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

PUSTAKA YANG DIGUNAKAN

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

Y = mu. Posisi lereng : Lereng atas Bentuk lereng : Cembung Elevasi : 97mdpl Bahan lnduk : Napal. Horizon Kedalaman Keterangan (cm)

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

Tabel 1. Deskripsi Profil di Lokasi Penelitian Horison Kedalaman Uraian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen

TINJAUAN PUSTAKA. pemerintahan daerah Kabupaten Simalungun yang memiliki luas 109,25 km 2 dari

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 1 (2016), Hal ISSN :

BAB III BAHAN DAN METODE

KARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB

METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI

PENGARUH KOMPOS AMPAS TEBU DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI KEDALAMAN TERHADAP SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN TEMBAKAU DELI.

II. TINJAUAN PUSTAKA. menerus menyebabkan kerusakaan sifat fisik tanah dan selanjutnya akan

TINGKAT ERODIBILITAS TANAH DI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012 pada areal

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Infiltrasi adalah gerakan air permukaan tanah masuk ke dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara pedologi, tanah didefinisikan sebagai bahan mineral ataupun organik di

19. PENETAPAN PERKOLASI DI LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di DAS Hulu Mikro Sumber Brantas, terletak di Desa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar

IV. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Analisis terhadap sampel tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Fakultas

METODE PENGUJIAN KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH

Gambar 1. Lahan pertanian intensif

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK KONSTRUKSI BANGUNAN DI KECAMATAN CILINCING, JAKARTA UTARA

TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan sumberdaya alam strategis bagi pembangunan di sektor

KAJIAN LAJU INFILTRASI TANAH PADA BERBAGAI PENGGUNAAN LAHAN DI DESA SEMPAJAYA KECAMATAN BERASTAGI KABUPATEN KARO

Transkripsi:

m. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, di mulai pada bulan Mei sampai Juli 2010, meliputi pelaksanaan survei di lapangan dan dilanjutkan dengan analisis tanah di laboratorium. Adapun lokasi penelitian ini yaitu di PT. Salim Ivomas Pratama. Analisis fisik tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Riau. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini baik di lapangan maupun di Laboratorium antara lain bor tanah, ring sampel, ph meter, cangkul, parang, abney level, pisau, infiltrometer, munshell soil color chart, alat tulis, kertas label, meteran, pisau lapangan, sekop, lup, kamera, dan lain sebagainya. 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui survei tanah dengan melakukan pengamatan di lapangan dan di laboratorium. Pengamatan di lapangan dilakukan dengan cara pengambilan sampel dengan teknik purpossive random sampling yaitu pengambilan sampel tanah secara acak berdasarkan tujuan penelitian. Titik pengambilan sampel ditetapkan berdasarkan umur tanaman dan lama pemberian tandan kosong. Sampel tanah diambil pada tanaman kelapa sawit yang berumur 5 tahun, 10 tahun dan 15 tahun dengan lama pemberian tandan kosong 6 tahun, 3 tahun dan tanpa pemberian. Sampel diambil dengan 3 kali ulangan sesuai dengan umur dan lama pemberian tandan kosong kelapa sawit. Cara aplikasi tandan kosong yaitu secara manual, dengan menempatkan satu lapis tandan kosong pada areal di antara pokok dalam barisan tanaman. Sampel tanah yang diambil ini digunakan untuk analisis sifat fisika tanah seperti struktur, bobot isi tanah (BD), porositas (TRP), infiltrasi, dan permeabilitas. Pengamatan pendukungnya yaitu penetapan tekstur tanah dan wama tanah. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Data sekunder yang diperoleh dari kebun meliputi kondisi

12 umum kebun serta kondisi pertanaman dan produksi. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan lapangan terhadap semua kegiatan yang berlangsung di lapangan. 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Pengamatan profil tanah Pengamatan melalui profil tanah diperlukan untuk mendapatkan data sifatsifat morfologi tanah secara lengkap, karena sisi penampang dapat terlihat dengan jelas seperti batas horizon tanah, perubahan wama tanah di tiap lapisan, konsistensi tanah. Lokasi penampang tanah hams representatif dan dapat mewakili satuan tanahnya sesuai dengan kategori klasifikasi yang digunakan. Lubang penampang umumnya hams cukup besar upaya orang dapat dengan mudah duduk^erdiri di dalamnya dan pemeriksaan dapat dilakukan dengan sempuma. Bagian sisi penampang yang diamati adalah sisi yang terkena sinar matahari agar tampak terang. Apabila profil terdapat pada lahan yang berlereng/miring maka sisi penampang yang diamati adalah dinding di bagian lereng atas. 3.4.2 Pengambilan sampel tanah Pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat fisik tanah dapat dilakukan dengan beberapa metode tergantung tujuannya. Menumt Kumia et.al. (2006) ada beberapa jenis contoh tanah, diantaranya contoh tanah utuh {undisturbed soil sample), agregat utuh {undisturbed soil aggregate), dan contoh tanah tidak utuh {disturbed soil sample). Contoh tanah utuh mempakan contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah tertentu dalam keadaan tidak terganggu, sehingga kondisinya hampir menyamai kondisi di lapangan. Contoh tanah tersebut digunakan untuk penetapan angka berat volume (berat isi, bulk density), distribusi pori pada berbagai tekanan Contoh tanah agregat utuh adalah contoh tanah bempa bongkahan alami yang kokoh dan tidak mudah pecah. Contoh tanah ini digunakan untuk analisis indeks kestabilitas agregat (IKA).

13 Contoh tanah terganggu dapat juga digunakan untuk analisis sifat- sifat kimia tanah. Kondisi contoh tanah terganggu tidak sama dengan keadaan di lapangan, karena sudah terganggu sejak dalam pengambilan contoh. Sampel tanah diambil dengan menggunakan cangkul, sekop atau bor tanah dari kedalaman tertentu. Contoh tanah terganggu digunakan untuk keperluan analisis kandungan air, tekstur tanah, perkolasi, batas cair, batas plastis, batas kerut, dan Iain-lain. Jenis peralatan yang digunakan disajikan pada Tabel 2. ; ;* Tabel 2. Jenis contoh tanah dan alat yang diperlukan untuk pengambilannya > Jenis contoh tanah Jenis alat Jenis contoh tanah Jenis alat Contoh tanah utuh (undisturbed Tabung logam kuningan atau soil sample) tembaga (ring sample), sekop/cangkul, pisau tajam tipis Contoh tanah dengan agregat utuh Cangkul, kotak contoh (undisturbed soil aggregate) Contoh tanah terganggu Cangkul dan atau bor tanah, kantong (disturbed plastik tebal soil sample) Gambar 1. Tabung (ring) tembaga dengan tutup Tahapan-tahapan pengambilan contoh tanah tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. =^

14 3.4.3Analisis Sifat Fisik Tanah 3.4.3.1 Pengamatan Struktur Tanah Pengamatan struktur tanah di lapangan dilakukan dengan mengamatibentuk dan susunan agregat tanah yaitu tipe struktur yaitu berupa (lempeng, tiang, gumpal, remah, granuler, butir tunggal, pejal). Ukuran besar kecilnya strukutur berupa kelas struktur (sangat halus, halus, sedang, kasar, sangat kasar) dan kuat lemahnya bentuk agregat derajad struktur terdiri dari tidak beragregat bila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain, lemah apabila butirbutir tanah mudah hancur, sedang apabila butir-butir tanah agak suka hancur, kuat apabila butir-butir struktur tanah sukar hancur. Hal ini sesuai dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah. Tabel 3.Ukuran butir-butir struktur Lempeng Prisma dan tiang Gumpal Granular Remah (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Sangat < 1 < 10 <5 < 1 <1 halus Halus 1-2 10-20 5-10 1-2 1-2 Sedang 2-5 20-50 10-20 2-5 2-5 Kasar 5-10 50-100 20-50 5-10 - Sangat >10 >100 >50 >10 - kasar 3.4.3.2 Penetapan Bobot Isi Tanah (BD) Petapan bobot isi tanah menggunakan metode ring sampel. Bahan yang digunakan pada metode ring sampel adalah contoh tanah utuh, yang pengambilannya menggunakan ring sampel. Contoh tanah dalam ring sampel yang telah diketahui volumenya (volume tanah sama dengan volume ring) ditimbang, kemudian ditetapkan kadar aimya. Untuk selanjutnya, dihitung berat kering tanahnya. Untuk menghitung bobot isi tanah yaitu menggunakan rumus : Berat Tanah Kering (g) BD= Volume Tanah kering (cm^)

15 Selanjutnya, berat jenis partikel dari suatu tanah memperlihatkan kerapatan dari partikel secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan sebagai perbandingan massa total dari partikel padatan dengan total volume dan tidak termasuk ruang pori diantara partikel (termasuk berat air dan udara), dengan persamaan: Massa partikel tanah (g) PD= Volume Tanah (cm^) 3.4.3.3 Penetapan Porositas (TRP) Porositas tanah ditetapkan sebagai persentase volume tanah yang tidak ditempati partikel padatan tanah. Dengan menggunakan rumus : ' BE TRP== 1 xloo% PD 3.4.3.4 Pengukuran Infiltrasi Perhitungan laju infiltrasi di hitung dengan menghitung nilai basic infiltration rate, yakni nilai laju infiltrasi pada saat telah mencapai nilai konstan, Pengukuran menggunakan alat ukur infiltrometer. 3.4.3.5 Pengukuran Permeabilitas Penetapan permeabilitas dilakukan dalam keadaan jenuh dan sampel tanah diambil dari lapangan dengan menggunakan ring sampel. Sampel tanah dalam ring sampel direndam dalam air pada bak perendam selama 24 jam. Setelah perendaman selesai, sampel tanah dengan ring sampel dipindahkan ke alat penetapan permeabilitas, kemudian air dari kran dialirkan ke alat tersebut. Yang diamati pada setiap pengukuran ialah banyaknya volume air yang keluar setelah melalui masa tanah selama 1 jam telah 5 jam air di alirkan dengan 5 pengukuran. Perhitungan permeabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus berdasarkan Hukum Darcy: t h A Q L 1 K = X X

16 Keterangan : K = Permeabilitas (cm jam-1) Q = Banyaknya air yang mengalir setiap penguran (ml) T = Waktu pengukuran (jam) L = Tebal sampel tanah (cm) H = Water head ialah tinggi permukaan air dari permukaan sampel tanah (cm) A = Luas permukaan sampel tanah (cm^) 3.4.3.6 Penetapan Tekstur Tanah Tekstur tanah merupakan persentase atau perbandingan fraksi tanah (pasir, debu, dan liat) yang ditentukan di Laboratorium dengan menggunakan metode pipet. Tabel 4. Klasifikasi tekstur tanah menurut beberapa sistem (diambil dari Hillel, 1982): ISSS USDA USPRA Diameter Mm Fraksi Diameter Mm Fraksi Diameter mm Fraksi >2 Kerikil >0.02 Kerikil >2 Kerikil 0,02-2 Pasir 0,05-2 Pasir 0,05-2 Pasir 0,2-2 Kasar 1-2 Sangat 0,25-2 Kasar Kasar 0,02-0,2 Halus 0, 5-1 Kasar 0,05-0,25 Halus 0,25-0,5 Sedang 0,1-0,25 Halus 0,05-0,1 Sangat halus 0,002- Debu 0,002-0,05 Debu 0,005-0,05 Debu 0,02 <0,002 Liat <0,002 Liat <0,005 Liat

17 3.4.2.7 Warna Tanah Wama tanah ditentukan dengan menggunakan wama-wama baku yang terdapat dalam buku Munshell Soil Color Chart. Dalam warna baku ini wama disusun berdasarkan tiga variabel yaitu hue, value dan chroma 3.4.3 Perolehan Data Produksi Data produksi tanaman diperoleh dari pemsahaan Salim Ivomas Pratama.