BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATIKUNINGAN NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAERAH KOTA MEDAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

PROVINSI SUMATERA SELATAN. PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR l& TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 65 TAHUN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS BADAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH BUPATI MADIUN,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA BATU

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR, PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 21 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 71 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Ben

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

BUPATI KUTAI KARTANEGARA

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 57 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAERAH

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

Qeqno. Mbllo \ G BER1TA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 76 TAHUN 2016, SERI D. 25

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 39 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ILIR NOMOR : 07 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

Transkripsi:

SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan, maka guna tertib administrasi dan kelancaran pelaksanaan tugastugas pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan, diperlukan penjabaran pelaksanaan tugas; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Diumumkan dalam Berita Negara pada tanggal 8 Agustus 1950); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890) ;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5234) ; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintrahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 22 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Lamongan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2007 Nomor 16/E); 2

3 13. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2008 Nomor 5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 2 Tahun 2011 (Lembaran Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2011 Nomor 2). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah, adalah Kabupaten Lamongan. 2. Pemerintah Daerah, adalah Kepala Daerah dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Kepala Daerah, adalah Bupati Lamongan. 4. Otonomi Daerah, adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5. Sekretaris Daerah, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan. 6. Badan, adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan. 7. Kepala Badan, adalah Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan. 8. Unit Pelaksana Teknis, adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan. 9. Eselon, adalah tingkatan jabatan struktural. 10. Jabatan Fungsional, adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. 11. Pendapatan Daerah, adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. 12. Penerimaan Daerah, adalah uang yang masuk ke kas Daerah. 13. Pengeluaran Daerah, adalah uang yang keluar dari kas Daerah. 14. Belanja Daerah, adalah kewajiban Pemerintah Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. 15. Keuangan Daerah, adalah semua hak dan kewajiban Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban Daerah tertentu. 16. Pengelolaan Keuangan Daerah, adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggunjawaban dan pengawasan keuangan Daerah.

17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. 18. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD, adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan Daerah yang selanjutnya disebut dengan kepala SKPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. 19. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD, adalah PPKD yang bertindak dalam kapasitas sebagai Bendahara Umum Daerah. 20. Pengguna Anggaran, adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya. 21. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK-SKPD, adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD. 22. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK, adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dan suatu program sesuai dengan bidang tugasnya. 23. Bendahara Penerimaan, adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 24. Bendahara Pengeluaran, adalah pejabat fungsional yang ditunjuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja Daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD. 25. Tim Anggaran Pemerintah yang selanjutnya disingkat TAPD, adalah tim yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan Kepala Daerah dalam rangka penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana Daerah, PPKD dan pejabat Iainnya sesuai dengan kebutuhan. 26. Kebijakan Umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA, adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. 27. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS, adalah rencana program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD. 28. Prioritas dan Plafon Anggaran yang selanjutnya disingkat PPA, adalah program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-SKPD setelah disepakati dengan DPRD. 29. Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat RKA- SKPD adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD. 4

5 30. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran yang selanjutnya disingkat SILPA, adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaraan anggaran selama satu periode anggaran. 31. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPD, adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah merupakan unsur pendukung Kepala Daerah dibidang pengelolaan keuangan dan asset Daerah. (2) Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Badan, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang pengelolaan keuangan dan asset Daerah. Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas, Badan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dan strategis di bidang pengelolaan keuangan dan asset Daerah; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pengelolaan keuangan dan asset Daerah; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan dan asset Daerah; d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB Ill SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 Susunan Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah terdiri dari : a. Kepala Badan b. Sekretariat 1) Sub Bagian Umum 2) Sub Bagian Keuangan 3) Sub Bagian Program c. Bidang Anggaran 1) Sub Bidang Anggaran Belanja 2) Sub Bidang Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan d. Bidang Perbendaharaan 1) Sub Bidang Pelayanan dan Administrasi Perbendaharaan 2) Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah

6 e. Bidang Akuntansi Dan Asset 1) Sub Bidang Akuntansi 2) Sub Bidang Asset f. Unit Pelaksana Teknis Badan g. Kelompok Jabatan Fungsional Bagian Kesatu Kepala Badan Pasal 6 Kepala Badan mempunyai tugas merumuskan kebijakan teknis dan strategis, melaksanakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pengelolaan keuangan dan asset Daerah. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 7 (1) Sekretariat adalah unsur staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. (2) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan urusan administrasi umum, perlengkapan, kerumahtanggaan, kelembagaan, kehumasan, keuangan, dan program. (3) Sekretariat mempunyai fungsi : a. pengelolaan administrasi dan urusan umum; b. pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan; c. pelaksanaan urusan organisasi, tatalaksana dan kehumasan; d. pelaksanaan urusan keuangan; e. pelaksanaan urusan program; f. pelayanan teknis administratif kepada Kepala Badan dan semua satuan unit kerja di lingkungan Badan; g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 8 (1) Sekretariat, terdiri dari : a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Program. (2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Pasal 9 (1) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas : a. melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan dan tata usaha kearsipan; b. mengurus administrasi perjalanan dinas dan tugas-tugas keprotokolan; c. melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor, dan menyelenggarakan rapat-rapat dinas; d. merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana Badan;

7 e. melaksanakan pengelolaan inventarisasi dan pemeliharaan barangbarang Badan; f. melaksanakan pengelolaan urusan organisasi dan tatalaksana; g. melakukan pengelolaan urusan kepegawaian; h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas: a. menghimpun data dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan; b. melakukan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai dan hak-haknya; c. menyusun Iaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; d. melakukan verifikasi pengelolaan anggaran belanja Badan; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengari tugas dan fungsinya. (3) Sub Bagian Program, mempunyai tugas: a. mengumpulkan, menginventarisir dan mensistemasikan data dalam rangka perumusan dan penyusunan program pembinaan kegiatan-kegiatan Badan; b. mengolah, menganalisis, serta menyiapkan bahan untuk pembinaan, pelaksanaan kegiatan dan penyusunan program Badan: c. mengolah, memelihara dan menyajikan data kegiatan Badan; d. menyiapkan bahan dalam rangka menyusun rencana program kegiatan serta bahan-bahan rapat koordinasi Badan; e. menyusun program dan rencana kegiatan Badan; f. menyusun rencana anggaran dan analisa kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan Badan bersama sub bagian/sub bidang terkait; g. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan hasil-hasilnya; h. mempelajari dan menganailsa realisasi hasil kegiatan dan permasalahan dengan memperhatikan program dan rencana kerja Badan; i. menyusun hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dan permasalahan sebagai bahan penyusunan program selanjutnya; j. mempelajari data dan informasi dari hasil kegiatan programprogram yang telah dianalisa/diolah; k. menyusun data program dan hasil kegiatan program dalam bentuk statistik; l. menyusun laporan berkala tentang pelaksanaan program dan kegiatan Badan; m. menyiapkan bahan publikasi program dan hasil-hasilnya bagi masyarakat luas; n. membantu mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan; o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan fungsinya.

8 Bagian Ketiga Bidang Anggaran Pasal 10 (1) Bidang Anggaran adalah unsur pelaksana Badan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (2) Bidang Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan teknis, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan penyusunan rencana APBD, perubahan APBD dan Nota Keuangan. (3) Bidang Anggaran mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengelolaan bahan penyusunan, petunjuk pelaksanaan rancangan APBD, perubahan APBD dan nota keuangan untuk disampaikan kepada DPRD; b. penyiapan pedoman dalam penyusunan usulan program, kegiatan dan anggaran satuan kerja di lingkungan Pemerintah Daerah; c. penyelenggaraan, perumusan dan penyusunan perencanaan teknis APBD dan pembiayaan; d. penyelenggaraan dan perumusan kebijakan teknis anggaran belanja Daerah; e. penelitian terhadap dokumen Anggaran satuan kerja di lingkungan Pemerintah Daerah; f. penerbitan keputusan pengesahan DPA dan DPPA SKPD; g. perumusan, penganalisa dan penyusunan kemampuan fiskal Daerah; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 11 (1) Bidang Anggaran terdiri dari: a. Sub Bidang Anggaran Belanja ; b. Sub Bidang Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan. (2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Anggaran. Pasal 12 (1) Sub Bidang Anggaran Belanja, mempunyai tugas : a. merumuskan dan melakukan rekomendasi kebijakan belanja Daerah; b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data belanja Daerah; c. menyusun pedoman dan petunjuk teknis penganggaran belanja Daerah; d. menyusun rancangan APBD dan perubahan APBD bidang belanja Daerah; e. menganalisa dan menetapkan alokasi belanja Dearah; f. merumuskan, menganalisa dan menyusun kemampuan fiskal bidang belanja Daerah; g. merumuskan dan menyusun prioritas dan plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Standar Analisa Belanja (SAB);

9 h. merumuskan surat edaran dan pedoman teknis penyusunan APBD dan perubahan APBD; i. merumuskan petunjuk teknis penyusunan RKA-SKPD serta meneliti dan mengevaluasi dokumen tersebut sebagai dasar penyusunan APBD dan perubahan APBD; j. merumuskan petunjuk teknis penyusunan DPA-SKPD serta meneliti dan mengevaluasi dokumen tersebut sebagai dasar pelaksanaan APBD dan perubahan APBD; k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Anggaran sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Sub Bidang Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan, mempunyai tugas : a. merumuskan dan melakukan rekomendasi kebijakan pendapatan dan pembiayaan Daerah; b. mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data pendapatan dan pembiayaan Daerah; c. menyusun pedoman dan petunjuk teknis penganggaran pendapatan dan pembiayaan Daerah; d. menyusun rancangan APBD dan perubahan APBD bidang pendapatan dan pembiayaan Daerah; e. merumuskan, menganalisa dan menyusun kemampuan fiscal bidang pendapatan dan pembiayaan Daerah; f. merumuskan dan menyusun nota keuangan APBD dan perubahan APBD; g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan olah Kepala Bidang Anggaran sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Keempat Bidang Perbendaharaan Pasal 13 (1) Bidang Perbendaharaan adalah unsur pelaksana Badan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (2) Bidang Perbendaharaan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan strategis, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan urusan perbendaharaan. (3) Bidang Perbendaharaan mempunyai fungsi : a. perumusan dan penyiapan anggaran kas dan penyediaan dana; b. penyelenggaraan pelayanan perbendaharaan; c. penyelenggaraan pengelolaan administrasi dan penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); d. perumusan kebijakan teknis penerimaan dan pengeluaran belanja Daerah; e. penyiapan bahan perumusan kebijakan operasional pengelolaan keuangan Kas Daerah; f. pelaksanaan dan pengendalian pengelolaan kas dan bank; g. penyelenggaraan pengelolaan administrasi Kas Daerah; h. penyusunan laporan Keuangan BUD; i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

10 Pasal 14 (1) Bidang Perbendaharaan terdiri dari: a. Sub Bidang Pelayanan Dan Administrasi Perbendaharaan; b. Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah. (2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Perbendaharaan. Pasal 15 (1) Sub Bidang Pelayanan dan Administrasi Perbendaharaan, mempunyai tugas: a. melaksanakan verifikasi SPM SKPD; b. melakukan pengelolaan administrasi penerbitan SP2D; c. menyusun laporan rekapitulasi SP2D; d. melakukan pembinaan kepada unsur pengelola keuangan SKPD dalam rangka administrasi pengeluaran belanja; e. menyelenggarakan administrasi SKPKD penerimaan Daerah; f. menyelenggarakan administrasi SKPKD pengeluaran Daerah; g. merumuskan kebijakan teknis belanja pegawai; h. melaksanakan pembinaan kepada pengelola urusan gaji SKPD; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perbendaharaan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Sub Bidang Pengelolaan Kas Daerah, mempunyai tugas: a. menyusun dan mengkoordinasikan anggaran kas dengan SKPD; b. menyusun dan menyiapkan Surat Penyediaan Dana (SPD); c. melaksanakan penempatan uang Daerah dan mengelola dan/atau menatausahakan investasi Daerah; d. menerima dan meneliti bukti setoran penerimaan Daerah; e. melakukan pencatatan secara tertib atas penerimaan dan pengeluaran kas dan bank ke dalam buku kas; f. menyusun dan melakukan rekonsiliasi penerimaan dan pengeluaran dengan Bank Pemegang Kas Daerah; g. menyusun laporan posisi Kas Daerah dalam suatu periode yang ditentukan; h. melakukan pembinaan dalam rangka tertib pengelolaan kas kepada unsur pengelola keuangan SKPD; i. menyusun laporan keuangan BUD; j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perbendaharaan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bagian Kelima Bidang Akuntansi dan Asset Pasal 16 (1) Bidang Akuntansi dan Asset adalah unsur pelaksana Badan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (2) Bidang Akuntansi dan Asset, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebakan teknis dan strategis, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan akuntansi keuangan, pelaporan rekonsiliasi data akuntansi dan verifikasi keuangan Daerah serta pengelolaan terhadap asset-asset Daerah.

11 (3) Bidang Akuntansi dan Asset mempunyai fungsi : a. pelaksanaan pengolahan data akuntansi dan pengelolaan asset dalam rangka penyusunan laporan keuangan Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. perumusan kebijakan teknis dan pengembangan sistem akuntansi keuangan sektor publik berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. pelaksanaan pelaporan dan rekonsiliasi keuangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; d. pelaksanaan verifikasi dan konsolidasi keuangan Daerah: e. penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan pelaksanaan pengadaan barang Daerah dan inventarisasi barang Daerah; f. penyiapan bahan koordinasi, pengendalian, pembinaan dan petunjuk pelaksanaan pemanfaatan dan perubahan status hukum barang Daerah; g. pelaksanaan administrasi pengelolaan barang Daerah; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 17 (1) Bidang Akuntansi Dan Asset terdiri dari: a. Sub Bidang Akuntansi; b. Sub Bidang Asset. (2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Akuntansi Dan Asset. Pasal 18 (1) Sub Bidang Akuntansi, mempunyai tugas: a. mengumpulkan dan meneliti data sumber sebagai dasar pencatatan akuntansi; b. melakukan verifikasi dan rekonsiliasi laporan keuangan SKPD yang selanjutnya diposting ke buku besar pembantu; c. menyusun laporan realisasi anggaran konsolidasi; d. menyusun neraca daerah konsolidasi; e. menyusun laporan arus kas; f. menyusun daftar penyesuaian; g. menyusun laporan keuangan dalam rangka perhitungan APBD; h. melakukan pembinaan kepada PPK SKPD dalam rangka pengelolaan data akuntansi SKPD guna penyusunan laporan keuangan SKPD; i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Akuntansi dan Asset sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Sub Bidang Asset, mempunyai tugas: a. mengumpulkan, menganailsa dan menelaah data serta penyajian data statistik dan informasi dalam rangka penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan, koordinasi, pembinaan, pengendalian pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penatausahaan barang Daerah serta pendokumentasian asset Daerah;

12 b. merencanakan kebutuhan barang milik Daerah dengan menyusun RKBMD/RKPBMD untuk diintegrasikan dan disinkronisasikan sebagai bahan penyusunan rencana APBD; c. menyusun dan meneliti Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU) dengan berpedoman pada alokasi dana yang ditetapkan dalam APBD dan dihimpun dalam suatu Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah; d. melaksanakan pengadaan barang dan asset Daerah yang dibutuhkan; e. melakukan penyimpanan, pendistribusian dan penatausahaan serta pendokumentasianbarang milik Daerah; f. mencatat dan membukukan segala jenis barang yang ada dalam gudang dalam suatu daftar inventaris barang Daerah; g. melakukan stok opname barang untuk mencocokkan data yang ada dalam persediaan; h. mempersiapkan kelengkapan administrasi terhadap barang yang diterima dan barang yang akan didistribusikan; i. menghimpun data, mencatat, menyusun laporan pengadaan dan laporan barang inventaris milik Daerah dalam suatu daftar inventaris barang milik Daerah; j. menghimpun, meneliti dan membuat laporan data keadaan inventaris kekayaan daerah yang akan dipersiapkan untuk dihapus; k. menganalisa data barang milik Daerah untuk pemberdayaan dan mengoptimalkan pemanfaatannya; l. mempersiapkan kelengkapan administrasi dalam rangka pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, dan pemindahtanganan barang milik Daerah; m. melaksanakan pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan dan penghapusan barang milik daerah yang telah diserahkan oleh pengguna kepada pengelola; n. mencatat secara sistematis dan mendokumentasikan data pemanfaatan barang milik Daerah; o. melakukan pengendalian pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan dan pemindahtanganan barang milik Daerah secara fisik, administratif dan tindakan hukum; p. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis administratif pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan dan pemindahtanganan barang milik Daerah; q. menyiapkan bahan pemantauan dan pelaporan pemanfaatan, penghapusan dan pemindahtanganan barang milik Daerah; r. melaksanakan penjualan, pelelangan dan penghibahan atas barang milik Daerah; s. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Akuntansi dan Asset sesuai dengan tugas dan fungsinya.

13 Bagian Keenam Unit Pelaksana Teknis Badan Pasal 19 (1) Unit Pelaksana Teknis Badan adalah unsur pelaksana teknis operasional Badan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan yang mempunyai wilayah kerja tertentu. (2) Unit Pelaksana Teknis Badan dipimpin oleh seorang Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan dan secara operasional di wilayah dikoordinasikan oleh Camat. Pasal 20 Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Badan, terdiri dari : a. Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 21 (1) Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Badan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. (2) Besaran Organisasi dan fungsi jabatan Unit Pelaksana Teknis Badan ditetapkan berdasarkan Anailsis Jabatan. Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 22 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 23 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh jabatan fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Badan. (3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

14 BAB IV TATA KERJA Pasal 24 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan dan unit organisasi serta Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan unit kerja maupun dengan unit kerja lain. Pasal 25 Setiap pimpinan satuan organisasi wajlb mengawasi bawahannya masingmasing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 26 Setiap pimpinan satuan organisasi dilingkungan unit kerjanya bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 27 Setiap Pimpinan Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 28 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjukpetunjuk kepada bawahan. Pasal 29 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Lamongan Nomor 42 Tahun 2008 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Lamongan (Berita Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2008 Nomor 43), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

15 Pasal 31 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lamongan. Ditetapkan di Lamongan pada tanggal 2 Januari 2014 Diundangkan di Lamongan pada tanggal 2 Januari 2014 BUPATI LAMONGAN, ttd. FADELI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN, ttd. YUHRONUR EFENDI BERITA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014 NOMOR 5 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum, M. MUHADJIR

16 PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN SEKRETARIAT DAERAH Jl. K.H. Achmad Dahlan Nomor 1 Lamongan Kode Pos : 62251 Telp. (0322) 321487 E-mail : baghukum@lamongan.go.id Website : www.lamongankab.go.id Lamongan, Januari 2014 Nomor : 188/ /413.013/2014 Kepada Yth. Bapak Bupati Lamongan di L A M O N G A N NOTA PENGAJUAN KONSEP NASKAH DINAS Disampaikan dengan hormat konsep Peraturan Bupati Lamongan. Dari : Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Tentang : 1. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN 2. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Catatan : Bahwa sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, dan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan, maka guna tertib administrasi dan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pada Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan, perlu menyusun Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan. Lampiran : 2 (dua) berkas Untuk mohon tanda tangan Bapak Bupati Lamongan. DISPOSISI PIMPINAN : SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LAMONGAN, YUHRONUR EFENDI, S.E., M.M., M.B.A. Pembina Tingkat I Nip. 19680112 198603 1 001