BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membawa

BAB II PT SOCFIN INDONESIA. Socfindo Medan SA (Societe Financiere Des Caulthous Medan Societe

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang diproduksi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. SOCIATE FINANCIARE DES CHACILUS MEDANSA oleh bangsa belgia. Pada tahun 1996-

BAB II. PT. Socfin Indonesia Medan (socfindo) Perkebunan Aek. Pamienke

KEADAAN UMUM Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya serta amat beragam jenis dan sumbernya. Data-data ini bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu. diragukan lagi. GBHN pun telah memberikan amanat bahwa prioritas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GAMBARAN UMUM PT. SOCI MAS MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang tangguh dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran minyak goreng dengan bahan dasar kopra dan kelapa sawit. Pabrik ini telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit merupakan komoditas perdagangan yang sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. nabati yang bermanfaat dan memiliki keunggulan dibanding minyak nabati

BAB I PENDAHULUAN. Prospek industri kelapa sawit Indonesia semakin cerah di pasar minyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN Indonesia menguasai ekspor pasar minyak sawit mentah dunia sebesar

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. krisis tersebut adalah industri agro bisnis dan sampai akhir tahun 2010 industri agrobisnis

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan bertujuan agar tenaga kerja

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit

OLEH DODI EKAPRASETYA A

TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI,KERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan dan terus-menerus dilakukan oleh

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESJA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 30/PMK.05/2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomis pada tahun 1910 (di Pulau Raja), Asahan dan sungai Liput (dekat perbatasan Aceh).

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terjadinya krisis ekonomi global yang melanda dunia bisnis di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN EKSPOR (HPE) ATAS BARANG EKSPOR TERTENTU MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perkebunan : Ekofisiologi Kelapa Sawit. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Faperta, IPB (tidak dipublikasikan).

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 09/PMK.011/2008 TENTANG

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITI CRUDE PALM OIL (CPO) PROVINSI RIAU. Eriyati Rosyeti. Abstraksi

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN PROGRAM DINAMIS PADA PABRIK FRACTINATION AND REFINERY FACTORY (FRF) PT. SOCFINDO KEBUN TANAH GAMBUS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. kerja seluas-luasnya sekaligus pemerataan pembangunan. Data kontribusi sub

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Minyak goreng sawit adalah salah satu jenis minyak makan yang berasal dari

DAFTAR ISI. Halaman. DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv

Boks 1. Dampak Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawit di Provinsi Riau : Preliminary Study IRIO Model

PENDAHULUAN. integral pembangunan nasional. Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 28/M-DAG/PER/7/2007/M-DAG/PER/6/2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan seimbang, meningkatkan nilai tambah dari setiap produk yang dihasilkan

Disampaikan oleh : Edison P. Sihombing dan Dimas H. Pamungkas

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor terbesar yang mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat diunggulkan, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor. Kelapa

ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOMODITI CRUDE PALM OIL (CPO) PROVINSI RIAU. Eriyati Rosyetti. Abstraksi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT. KELANTAN SAKTI, selanjutnya disebut Perseroan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan kinerja karyawan, perusahaan harus dapat mengetahui

LAPORAN KERJA PRAKTEK

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

PRODUK PERTANIAN DAN KEHUTANAN YANG DIKENAKAN BEA KELUAR. 3. Crude Palm Oil (CPO) Crude Palm Kernel Oil (CPKO)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

LAPORAN KERJA PRAKTEK

V. GAMBARAN UMUM INDUSTRI KELAPA SAWIT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memberikan kontribusi yang besar sebagai. sumber devisa negara melalui produk-produk primer perkebunan maupun

dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU

TOPIK 12 AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Socfin Indonesia (Socfindo) adalah perusahaan agribisnis yang bergerak di perkebunan kelapa sawit dan karet serta produsen benih unggul kelapa sawit yang sudah teruji dan terbukti tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional. Badan usaha PT Socfin Indonesia adalah hasil dari perjanjian kemitraan joint-venture antara Plantation North-Sumatera SA dengan Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1968 sebagai kelanjutan dari Socfin SA Medan (Société Financiere des Caoutchoucs Medan SA) perusahaan milik Belgia yang dibentuk pada tahun 1930 di Medan. Adrien Hallet sebagai pendiri Socfin telah memulai perkebunan komersil karet di Indonesia sejak 1909 dan perkebunan kelapa sawit sejak tahun 1911 di Sei Liput / Medang Ara yang terletak di Aceh Timur, Deli Muda dan Tanah Itam Ulu di Sumatera Utara. Bahkan tidak hanya mengembangkan kebun kelapa sawit komersil, Adrien Hallet juga telah mengembangkan benih kelapa sawit sejak tahun 1913. Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi hal sebagai berikut: 1. Mengusahakan perkebunan kelapa sawit, karet dan lain-lain, tanaman serta pengolahannya. 2. Mengadakan rehabilitasi, perkebunan serta modernisasi perkebunan dan pembibitan, instalasi dan alat-alatnya sampai saraf yang mutahir. 3. Mendirikan dan mengusahakan perusahaan atau kehutanan. 4. Melakukan ekspor dan penjualan local hasil perkebunan dan hasil hutan tersebut diatas. Perkebunan PT.Socfindo yang berkedudukan dimedan memiliki dua wilayah yang cukup luas yaitu berada di 2 (dua) provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam : 1. Wilayah Sumatera Utarsa terdiri dari: a. Kebun Mata Pao

b. Kebun Bangun Bandar c. Kebun Tanjung Maria d. Kebun Tanah Bersih e. Kebun Lima Puluh f. Kebun Tanah Gambus g. Kebun Aek Loba h. Kebun Aek Paminke i. Kebun Halimbe j. Kebun Negeri Lima k. Kebun PSBB (Pusat Seleksi Bangun Bandar) 2. Wilayah Nanggroe Aceh Darussalam terdiri dari: a. Kebun Seunagan b. Kebun Seumanyan c. Kebun Lae Butar d. Kebun Sei Liput Tanaman yang diusahakan oleh perusahaan ini ada dua jenis yaitu Tanaman Karet dan Tanaman Kelapa Sawit. PT.Socfindo Medan menangani langsung kegiatan pembibitan kelapa sawit dan karet, yang pemeliharaannya dan penanganannya serta pengolahan produksi hingga terakhir kegiatan pemasarannya. Hasil produksi dari perkebunan sebagian besar diekspor dan sisanya dipasarkan didalam negeri sesuai dengan permintaan konsumen yang diterapkan oleh pemerintah. Perkembangan penjualan pada PT.Socfindo Medan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan yang sangat pesat. 1.1.1 Visi dan Misi PT.Socfin Indonesia Visi PT. Socfin Indonesia : Menjadi perusahaan industri perkebunan kelapa sawit dan karet kelas dunia yang efisien dalam produksi dan memberikan keuntungan kepada para stake holder.

Misi PT. Socfin Indonesia : 1. Mengembangkan bisnis dan memberikan keuntungan bagi pemegang saham. 2. Memberlakukan sistem menajemen yang mengacu pada standar internasional dan acuan yang berlaku di bisnisnya. 3. Menjalankan operasi dengan efisien dan hasil yang tertinggi (mutu dan produktivitas) serta harga yang kompetitif. 4. Menjadi tempat kerja pilihan bagi karyawannya, aman dan sehat. 5. Menggunakan sumber daya yang efisien dan minimalisasi limbah. 6. Membagi kesejahteraan bagi masyarakat dimana kami beroperasi. 1.1.2 Sarana dan Prasarana/Aktivitas Perusahaan PT. Socfindo Medan adalah perusahaan Joint Venture yang bergerak di bidang perkebunan dan sampai saat ini telah mengelolah 17 perkebunan yang berlokasi di Sumatera dan Aceh. Komoditi utama perusahaan ini adalah kelapa sawit dan karet, produk yang dihasilkan merupakan hasil produksi yang bersifat Agraris sifatnya tidak bisa terlalu lama dismpan, jumlah produksinya tergantung pada alam, sifat permintaannya elastis, maka perusahaan selalu berusaha menciptakan system penjualan yang efektif dan bersifat non spekulatif, dimana setiap produksi diusahakan dapat segera terjual agar diperoleh dana untuk keperluan operasional perusahaan ekspansi dan investasi. Adapun produksi yang dihasilkan PT. Socfindo dari komoditinya dan lokasi perkebunannya adalah sebagai berikut :

1. Kelapa Sawit Dari hasil pengolahan buah sawit akan diperoleh minyak sawit dalam bentuk: a. CPO (Crude Palm Oil) atau disebut juga minyak Kelapa Sawit (MKS) CPO ini sebagian besar diolah sendiri dan 25% dijual secara lokal. CPO ini bila diproses di FRF (Fractination and Refining Factory) akan menjadi minyak yang siap pakai. Dari CPO ini dapat dihasilkan produksi turunan yaitu : RBD Olein (Reffening Bleaching and Deodorized Olien) RBD adalah minyak kelapa sawit kualitas tinggi yang diolah menjadi bahan baku minyak goring. Dan saat ini produk tersebut dijual 100% secara lokal. RBD Stearin RBD Stearin juga diproses di FRF untuk menghasilkan bahan baku kosmetik dan lain-lain yang kualitasnya dibawah RBD olien. 75% dari produk ini dijual secara ekspor dan sisanya di jual lokal. Fatty Acid Bahan ini juga diproses di FRF untuk menghasilkan bahan baku untuk pembuatan sabun mandi, sabun cuci dan kosmetik. Seluruh produk ini dijual secara lokal. b. Palm Kernel (Inti Kelapa Sawit) Komoditi lainnya yang dapat dihasilkan dari buah kelapa sawit adalah inti kelapa sawit, atau disebut juga palm kernel. Bila palm kernel ini diproses di PKOF (Palm Kernel Oil Factory) akan diperoleh produk turun yaitu : PKO (Palm Kernel Oil) PKO ini dijual secara lokal maupun ekspor. Dari PKO ini juga diperoleh produk turunan, yaitu : minyak goreng siap pakai dan minyak mentah. Cake PKE (Palm Kernel Expeller) Produk ini adalah ampas dari pemasaran yang biasanya digunakan untuk makan ternak dijual secara lokal. Pengadaan minyak kelapa

yang diusahakan perusahaan merupakan hasil dari perkebunan kelapa sawit yang di usahakan perusahaan yang terbesar di daerah Sumatera Utara dan Aceh. 1.2 Latar belakang Dalam suatu perusahaan tentu menentukan sumber daya manusia sebagai faktor yang berperan aktif dalam menggerakkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan akan mencapai apabila para pelaku dalam perusahaan memiliki kinerja yang baik. Kinerja individu atau kelompok karyawan sangat berhubungan erat dengan kinerja perusahaan. Apabila kinerja karyawan baik kemungkinan besar produktivitas perusahaan akan baik pula. Kinerja adalah suatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan tentang kemampuan kerja pegawai sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Karyawan dituntut untuk memiliki kinerja yang optimal untuk dapat meningkatkan produktivitas perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan karyawan karyawannya secara individu untuk memperoleh kinerja yang baik pula, karena peningkatan kinerja karyawan secara individu dapat mendorong kinerja sumber sumber daya manusia secara keseluruhan. Untuk itu perusahaan perlu memperhatikan beberapa hal untuk menunjang kinerja karyawannya, diantaranya skill atau kemampuan para karyawannya, gaji atau upah yang ditetapkan, tunjangan kesejahteraan, pelatihan dan pengembangan karir dan sebagainya. Hubungan komunikasi terhadap kinerja karyawan bahwa di dalam suatu perusahaan pasti memerlukan adanya komunikasi, tanpa adanya suatu komunikasi maka suatu perusahaan tidak akan bisa berjalan dan kinerja karyawan tidak dapat diukur secara baik. Menurut penulis ketahui bahwa komunikasi internal perusahaan melibatkan sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan yaitu bagaimana komunikasi internal antar karyawan, bagaimana komunikasi pemimpin dengan karyawannya, bagaimana komunikasi karyawan dengan pemimpinnya, dan bagaimana komunikasi karyawan antar karyawan, apakah sudah terjalin dengan harmonis dan efektif. Komunikasi yang efektif dalam perusahaan dapat

Persentase menimbulkan kesinambungan dan keselarasan kerja pada tiap tiap bagian dan divisi. PT Socfindo merupakan perusahaan kelapa sawit yang sudah cukup terkenal. PT Socfin selain memprodukasi kelapa sawit juga memproduksi karet yang ditawarkan juga ke perusahaan eksternal. Adapun data sekunder yang didapat yaitu data kinerja karyawan : Gambaran Kinerja Karyawan PT.Socfin Indonesia 84 82 80 78 76 74 82,1 78,07 79,21 80,03 77,4 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Persentase Gambar 1.1 Gambar diatas menunjukkan nilai capaian kerja karyawan PT.Socfindo Medan. Dapat diketahui bahwa karyawan PT.Socfindo Medan dari tahun 2013- tahun 2015 tidak pernah mencapai sasaran yaitu 100%. Hal ini terlibat pada tahun 2013 sebesar 79,21% tahun selanjutnya 2014 mengalami peningkatan menjadi 80,03% dan terakhir pada tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 77,2%. Target yang akan dicapai adalah penjualan benih kelapa sawit Perhitungan pada Tahun: 2011 = 40.000.000 butir X 78,07% = 31.228.000 butir Hasil benih kelapa sawit yang dihasilkan yaitu sebanyak 31.228.000 butir 2012 = 37.000.000 butir X 82,1% = 30.377.000 butir Hasil benih kelapa sawit yang dihasilkan yaitu sebanyak 30.377.000 butir 2013 = 41.00.000 butir X 79,21% = 32.476.100 butir Hasil benih kelapa sawit yang dihasilkan yaitu sebanyak 32.476.100 butir

2014 = 38.00.000 butir X 80,03% = 30.411.400 butir Hasil benih kelapa sawit yang dihasilkan yaitu sebanyak 30.411.400 butir 2015 = 35.000.000 butir X 77,4% = 27.090.000 butir Hasil benih kelapa sawit yang dihasilkan yaitu sebanyak 27.090.000 butir Harga dari perbutir benih kelapa sawit Rp.18000 Menurut wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepada divisi Sumber Daya Manusia, mengatakan bahwa target kinerja memang kerap kali tidak tercapai atau mengalami penurunan, dikarenakan karyawan bermalasan saat panen nya benih kelapa sawit dan pada pemupukan atau penanaman karyawan tidak cekatan sehingga waktu banyak terbuang dan penanaman tersebut tidak optimal selain itu karna faktor alam. Selanjutnya beliau menyebutkan bahwa faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu dari kedisiplinan karyawan yang salah satunya adalah keterlambatan datang kerja. Faktor tersebut terjadi karena dalam komunikasi vertikal, seperti sikap atasan yang tidak peduli terhadap bawahan yang bersantai dalam bekerja, komunikasi horizontal permasalahan yang terjadi dapat dilihat dari adanya ketidaklancaran hubungan antar pimpinan dengan pimpinan dan bawahan dengan bawahan, dan terakhir komunikasi diagonal permasalahan yang terjadi dapat dilihat dari adanya ketidakingin tahuan dalam bekerja antar rekan kerja yang berbeda bagian. Berdasarkan uraian masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Komunikasi Internal Perusahaan Terhadap Kinerja Karyawan di PT Socfin Indonesia Medan, dalam hal ini penelitian yang dilakukan adalah pada bagian Sumber Daya Manusia.

1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diindentifikasikan permasalahan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana komunikasi internal perusahaan di lingkungan PT Socfin Indonesia? 2. Bagaimana kinerja di PT.Socfin Indonesia? 3. Bagaimana pengaruh komunikasi internal perusahaan terhadap kinerja karyawan di PT.Socfin Indonesia? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah 1. Untuk mengetahui komunikasi internal perusahaan di lingkungan PT Socfin Indonesia. 2. Untuk mengetahui tingkat kinerja di PT Socfin Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi internal perusahaan terhadap kinerja karyawan di PT Socfin Indonesia. 1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Aspek Teoritis Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan akan memperkaya perkembangan teori teori manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan komunikasi dan kinerja. 1.5.2 Aspek Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan sebagai masukkan bagi perusahaan PT Socfin Indonesia rangka dalam menerapkan komunikasi kerja yang baik yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I

Pendahuluan terdiri atas gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian,perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan pustaka yang terkait dengan permasalahan yang ingin diteliti secara lebih lanjut yaitu meliputi Komunikasi, Komunikasi internal dan kinerja karyawan. BAB III Metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, variabel operasi, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, teknik analisis data dan pengujian hipotesis. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari deskripsi variabel, analisis statistik, dan analisis pengaruh variabel. BAB V Penutup sebagai bagian akhir terdiri dari kesimpulan dan saran.