BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hal ini sangat membantu dalam proses pembuktian sifat-sifat dan perhitungan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

KINERJA JACKKNIFE RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

= parameter regresi = variabel gangguan Model persamaan regresi linier pada persamaan (2.2) dapat dinyatakan dalam bentuk matriks berikut:

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI

LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION ABSTRAK ( ) = ( + ) Kata kunci: regresi linear ganda, multikolinearitas, regresi gulud.

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan atau berpengaruh satu sama lain. Ilmu statistika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REGRESI BEDA DAN REGRESI RIDGE Ria Dhea Layla N.K 1, Febti Eka P. 2 1)

PERBANDINGAN ORDINARY RIDGE REGRESSION DAN UNBIASED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

PEMODELAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA MENGGUNAKAN REGRESI RIDGE

PERTURBASI NILAI EIGEN DALAM MENGATASI MULTIKOLINIERITAS

BAB III PEMBAHASAN. Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Perturbasi Nilai Eigen dalam Mengatasi Multikolinearitas

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan tingkat

TINJAUAN PUSTAKA. Model Regresi Linier Ganda

PERBANDINGAN REGRESI RIDGE DAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

Tabel 1 Sudut terjadinya jarak terdekat dan terjauh pada berbagai kombinasi pemilihan arah acuan 0 o dan arah rotasi HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL-MODEL LEBIH RUMIT

PENERAPAN METODE GENERALIZED RIDGE REGRESSION DALAM MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

STK 511 Analisis statistika. Materi 7 Analisis Korelasi dan Regresi

MA5283 STATISTIKA Bab 7 Analisis Regresi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan

MENGATASI MULTIKOLINEARITAS MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1. Analisis korelasi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda adalah

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

PENGGUNAAN METODE RIDGE TRACE DAN VARIANCE INFLATION FACTORS (VIF) PADA REGRESI RIDGE SKRIPSI

Regresi Linier Berganda

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Plot jenis pengamatan pencilan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

Universitas Negeri Malang

LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION

REGRESI LINIER BERGANDA. Debrina Puspita Andriani /

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

PENERAPAN REGRESI GULUD DAN LEAST ABSOLUTE SHRINKAGE AND SELECTION OPERATOR (LASSO) DALAM PENYUSUTAN KOEFISIEN REGRESI ARUM PUSPORINI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

ESTIMASI PARAMETER REGRESI RIDGE MENGGUNAKAN ITERASI HOERL, KENNARD, DAN BALDWIN (HKB) UNTUK PENANGANAN MULTIKOLINIERITAS

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

1. PENDAHULUAN PADA PRODUKSI JAGUNG DI JAWA TENGAH

PENERAPAN KOMBINASI METODE RIDGE REGRESSION (RR) DAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE (GLS) UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS DAN AUTOKORELASI

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi merupakan suatu teknik statistika untuk menyelidiki dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua variabel atau lebih.. Dalam

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. level, model regresi tiga level, penduga koefisien korelasi intraclass, pendugaan

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

PERMASALAHAN AUTOKORELASI PADA ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB II KAJIAN TEORI. principal component regression dan faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG.

MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO

Bab 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Suatu matriks didefinisikan dengan huruf kapital yang dicetak tebal, misalnya A,

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y.

TINJAUAN PUSTAKA. Model Linier dengan n pengamatan dan p variable penjelas biasa ditulis sebagai

Analisis Regresi 2. Multikolinier & penanganannya

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB I PENDAHULUAN. dependen disebut dengan regresi linear sederhana, sedangkan model regresi linear

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

Bab 2 LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS)

LEAST SQUARE AND RIDGE REGRESSION ESTIMATION

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

ORTHOGONALISASI PEUBAH BEBAS YANG BERKORELASI DALAM SUATU MODEL REGRESI ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.

BAB 2 LANDASAN TEORI. pengetahuan, terutama para peneliti yang dalam penelitiannya banyak

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan tentang pola hubungan (model) antara dua peubah atau lebih (Draper dan Smith, 1992). Dalam analisis regresi dikenal dua peubah, yaitu: peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas merupakan peubah yang tidak dipengaruhi oleh peubah lainnya, sedangkan peubah tak bebas adalah peubah yang keberadaannya dipengaruhi oleh peubah bebas. Selain melihat pola hubungan antar peubah, analisis regresi juga bertujuan untuk melihat kontribusi relatif dari masing-masing peubah bebas terhadap peubah tak bebas dan melakukan prediksi terhadap nilai peubah tak bebas dari peubah bebas yang diketahui. Analisis regresi linear yang melibatkan hanya satu peubah bebas disebut analisis regresi linear sederhana. Model yang menyatakan hubungan linear antar peubah dalam analisis regresi linear sederhana dapat dituliskan sebagai berikut: Y i = β 0 + β 1 X i + ε i (1.1) Sedangkan analisis regresi linear yang melibatkan lebih dari satu peubah bebas dinamakan analisis regresi linear berganda. Modelnya dapat dinyatakan sebagai berikut: Y i = β 0 + β 1 X 1i + β 2 X 2i + + β k X ki + ε i (1.2) Dalam pembentukan model regresi perlu dilakukan pendugaan terhadap parameter atau yang sering disebut dengan koefisien regresi (β). Metode kuadrat 1

2 terkecil merupakan metode yang biasa digunakan untuk menduga parameter pada analisis regresi linear. Metode kuadrat terkecil adalah suatu metode yang digunakan untuk menduga parameter suatu persamaan regresi atau koefisien regresi dengan jalan meminimumkan jumlah kuadrat galatnya. Persamaan normal kuadrat terkecil adalah: (X X)β = X Y (1.3) Sehingga penduga parameter pada regresi dengan menggunakan metode kuadrat terkecil dapat dirumuskan sebagai berikut : β = (X X) 1 X Y (1.4) Metode kuadrat terkecil dapat menghasilkan penduga terbaik yaitu tak bias dan mempunyai ragam minimum apabila semua asumsi-asumsi dalam analisis regresi linear terpenuhi. Asumsi tersebut antara lain terdapat hubungan linear antara peubah tak bebas Y dengan peubah bebas X, galat (ε) menyebar normal dengan nilai tengah 0 dan ragam konstan σ 2, dan tidak terdapat korelasi antar galat (Montgomery, 1992). Selain itu pada analisis regresi linear berganda terdapat asumsi yang harus dipenuhi yaitu tidak terjadi multikolinearitas. Multikolinearitas merupakan situasi dimana terjadi korelasi yang tinggi antar peubah-peubah bebas. Apabila pada analisis regresi linear berganda terjadi multikolinearitas, determinan dari matriks X X akan mendekati 0 sehingga akan menyebabkan matriks tersebut hampir singular yang mengakibatkan nilai dari penduga paremeternya tidak stabil. Peubah bebas (X) secara simultan berpengaruh terhadap peubah tak bebas (Y) tetapi secara individu tidak berpengaruh secara signifikan.

3 Terdapat beberapa metode yang dapat mengatasi masalah multikolinearitas, salah satu yang sering dipergunakan yaitu regresi stepwise. Regresi stepwise mengatasi multikolinearitas dengan mereduksi peubah-peubah yang berkorelasi. Akan tetapi dengan adanya pereduksian terhadap peubah, akan timbul anggapan bahwa peubah yang direduksi tidak berpengaruh secara signifikan, padahal pengaruhnya sudah diwakili oleh peubah lain. Selain regresi stepwise, terdapat analisis komponen utama. Pada analisis komponen utama, multikolinearitas diatasi dengan membuat peubah-peubah baru yang saling tegak lurus (orthogonal) yang dapat mewakili sifat-sifat dari peubah lama. Peubah-peubah baru tersebut dibuat saling tegak lurus (orthogonal) agar korelasi antar peubahnya menjadi nol, sehingga masalah multikolinearitas dapat teratasi. Oleh karena peubah-peubah baru merupakan kombinasi dari peubah-peubah lama, peubah-peubah baru tersebut belum tentu bisa dinamai sehingga menyulitkan dalam penginterpretasian model. Salah satu cara untuk mengatasi multikolinearitas, tanpa mereduksi peubah bebas ataupun membuat peubah baru adalah regresi ridge. Regresi ridge pertama kali dikemukakan oleh Hoerl dan Kennard (1970). Pada dasarnya pendugaan parameter pada regresi ridge sama dengan metode kuadrat terkecil. Perbedaannya adalah pada pendugaan parameter regresi ridge, ditambahkan konstanta bias (k) positif yang kecil ke dalam persamaan normal kuadrat terkecil yang bernilai lebih besar dari 0 (k>0). Pada penelitian sebelumnya oleh Wulandari (2011) telah dilakukan analisis dengan menggunakan Ordinary Ridge Regression (ORR) dimana ditambahkan konstanta bias yang sama (k 1 = k 2 = = k p = k) pada diagonal utama matriks

4 X X dalam persamaan kuadrat terkecil. Pendugaan dengan metode ini memberikan hasil yang cukup memuaskan dalam mengatasi multikolinearitas, tetapi penggunaan satu konstanta bias (k) masih perlu dipertanyakan. Penambahan satu konstanta bias (k) untuk korelasi yang berbeda antar peubah bebas dianggap kurang efektif dalam pedugaan parameter regresi. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis akan menerapkan metode Generalized Ridge Regression (GRR) dalam menganalisis data yang mengalami multikolinearitas. Perbedaan antara Generalized Ridge Regression (GRR) dan Ordinary Ridge Regression (ORR) terletak pada konstanta biasnya (k). Pada Generalized Ridge Regression, konstanta bias yang ditambahkan berbeda untuk setiap peubah bebas (k = k 1, k 2,, k p ) setelah sebelumnya dilakukan proses orthogonalisasi terhadap peubah bebas. Hasil yang diharapkan adalah masalah multikolinearitas dapat teratasi dengan baik dan dihasilkan model dengan MSE lebih kecil tetapi menghasilkan koefisien determinasi yang lebih besar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana hasil pendugaan koefisien regresi pada data yang mengalami masalah multikolinearitas dengan menggunakan Generalized Ridge Regression (GRR)? 2. Apakah pendugaan koefisien regresi dengan menggunakan Generalized Ridge Regression (GRR) lebih baik daripada Ordinary Ridge Regression (ORR) jika dilihat dari MSE dan nilai koefisien determinasi ganda (R 2 )?

5 1.3 Batasan Masalah Mengacu pada rumusan masalah maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada kasus dimana data yang dianalisis dengan analisis regresi linear berganda mengandung multikolinearitas dalam hal ini data mengenai kebutuhan akan tenaga kerja pada 17 Rumah Sakit Angkatan Laut U.S dari tabel 13.3 dalam buku Bowerman dan O Connell (1997) yang telah dipergunakan pada penelitian Wulandari (2011). 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui hasil pendugaan koefisien regresi pada data yang mengalami masalah multikolinearitas dengan menggunakan Generalized Ridge Regression (GRR). 2. Mengetahui perbedaan pendugaan koefisien regresi dengan menggunakan Generalized Ridge Regression (GRR) dan Ordinary Ridge Regression (ORR) jika dilihat dari MSE dan nilai koefisien determinasi ganda (R 2 ). 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah wawasan keilmuan dalam menduga koefisien regresi pada kasus multikolinearitas dengan menggunakan pengembangan dari metode Ridge Regression yaitu Generalized Ridge Regression (GRR).