ISU KONTEMPORER DALAM FARMAKOLOGI KEPERAWATAN

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Obat pada Anak FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS. Penggunaan Obat pada Anak. Alfi Yasmina. Dosis: berdasarkan usia, BB, LPT

FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS

FARMAKOTERAPI PADA KELOMPOK KHUSUS. Alfi Yasmina

Obat tradisional 11/1/2011

FARMAKOTERAPI KELOMPOK KHUSUS

MAKALAH PERHITUNGAN DOSIS OBAT DISUSUN OLEH : VERTI AGSUTIN

Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS

SKRIPSI FITRIA ARDHITANTRI K Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian bayi dan balita (bayi dibawah lima tahun) adalah

Resep Alam, Warisan Nenek Moyang. (Jamu untuk Remaja, Dewasa, dan Anak-anak)

Pengaruh umum Pengaruh faktor genetik Reaksi idiosinkrasi Interaksi obat. Faktor yang mempengaruhi khasiat obat - 2

BAB II. PEMBAHASAN MASALAH & SOLUSI MASALAH PERANCANGAN KAMPANYE PENGGUNAAN VAKSIN

IMUNISASI SWIM 2017 FK UII Sabtu, 14 Oktober 2017

Di bawah ini diuraikan beberapa bentuk peresepan obat yang tidak rasional pada lansia, yaitu :

Lalu, kekebalan seperti apa yang dimiliki bayi di bulan-bulan pertamanya?

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Imunisasi PPI: Program imunisasi nasional

DRA. HELNI, APT, M.KES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR FARMAKOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS POTENSIAL KATEGORI DOSIS PADA PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

UPAYA PROMOSI DAN PREVENTIVE KESEHATAN BAYI DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Pertanyaan dan Jawaban tentang imunisasi. Petunjuk untuk pemuka masyarakat, kader PSF, kelompok masyarakat, tentang imunisasi di Timor Leste

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

Pengertian farmakokinetik Proses farmakokinetik Absorpsi (Bioavaibilitas) Distribusi Metabolisme (Biotransformasi) Ekskresi

EVALUASI KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA BULAN MARET 2009 SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan

Addiction.

DOSIS OBAT. Dra. Helni. MKes, Apt

FARMAKOKINETIK KLINIK ANTIBIOTIK AMINOGLIKOSIDA G I N A A R I F A H : : A S T I Y U N I A : : YUDA :: R I F N A

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 )

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dimana 75% berasal dari penghancuran eritrosit dan 25% berasal dari

lebih lanjut untuk membentuk..plasmablas... yang merupakan precursor dari sel plasma,, dalam sel ini, sitoplasma... dan retikulum...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. khasiat sebagai obat. Bahkan, sekitar 300 spesies dimanfaatkan sebagai bahan

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

PETIDIN, PROPOFOL, SULFAS ATROPIN, MIDAZOLAM

Efikasi terhadap penyebab kematian ibu

ABSTRAK GAMBARAN KEAMANAN OBAT YANG DIBERIKAN PADA IBU HAMIL BERDASARKAN RESEP PERIODE JANUARI MARET 2013 DI PUSKESMAS KELAYAN TIMUR BANJARMASIN.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Metabolisme bilirubin meliputi sintesis, transportasi, intake dan konjugasi serta

Methadon sejak 1972 disetujui FDA telah terbukti secara klinis mengurangi jumlah orang kecanduan opiat dengan efek samping jangka panjang terbatas

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehat, cerdas dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang diukur

PERATURAN OBAT ASLI INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Neonatus (AKN) di Indonesia mencapai 19 per 1.000

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Obat Diabetes Farmakologi. Hipoglikemik Oral

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dari segi ekonomi dikatakan bahwa pencegahan adalah suatu

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NAPZA. Priya - PKBI. Narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya atau di singkat dengan NAPZA.

Modul ke: Kecanduan Obat. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI.

Konsep dan Aplikasi Imunisasi. dr. Riska Yulinta Viandini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

Perhitungan Dosis Obat

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asupan gizi yang baik selama kehamilan merupakan hal yang penting,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kecacatan dan kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

PENDAHULUAN Latar Belakang

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektif untuk bayi dari segi biaya (Wahab, 2000).

Pertimbangan Pengaturan Dosis

VACCINATION FOR WORKER

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bilirubin merupakan produk dari sejumlah destruksi normal dari sirkulasi eritrosit dimana

Christopher A.P, S. Ked Yayan A. Israr, S. Ked

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Pengantar Farmakologi

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

Transkripsi:

ISU KONTEMPORER DALAM FARMAKOLOGI KEPERAWATAN Isu Kontemporer Imunisasi Penyalahgunaan obat dan alkohol Penggunaan obat pada kelompok khusus (anak, bumil, busu, lansia) Pengembangan obat 1

IMUNISASI Definisi: Proses menimbulkan kekebalan Imunisasi aktif dan pasif Aktif: pemberian antigen, penerima imunisasi membuat sendiri zat antibodi Pasif: pemberian antibodi, penerima imunisasi tidak ikut berperan IMUNISASI AKTIF Naturally acquired dan artificially induced Naturally acquired, mis. difteri Artificially induced: Kuman hidup yang dilemahkan, mis. BCG, polio Sabin, campak, varicella (cacar air) Kuman mati, mis. influenza, pertusis, tifoid, polio Salk Toxoid, mis. difteri, tetanus 2

IMUNISASI PASIF Kongenital atau akuisita Kongenital: dari ibu, sampai usia 5 bulan (khusus campak, kebal s/d 7 bulan) Akuisita: dari luar, durasi 2-3 minggu Imunisasi diberikan pada saat: Imunisasi aktif belum ada Sebelum paparan Terapi penyakit akibat toksin, gigitan hewan Tipe-tipe: Ig serum manusia standar, Ig khusus dgn antibodi spesifik, antitoksin 3

Mengapa Perlu Imunisasi? Imunisasi menyelamatkan dari kematian karena penyakit yang sulit diterapi secara efektif, tetapi bisa dicegah dengan imunisasi Campak, difteri, tetanus, pertusis, polio, TBC, hepatitis, cacar air, mumps 4

PENYALAHGUNAAN OBAT & ALKOHOL Penyalahgunaan Obat Obat yang disalahgunakan didefinisikan sebagai obat atau bahan lain (misalnya pelarut) yang dikonsumsi berulang-ulang dalam pola dan jumlah yang mengganggu kesehatan fungsi normal tubuh. 5

Beberapa Istilah Habituasi Adiksi Toleransi Withdrawal syndrome Drug-seeking behavior/craving Detoksifikasi Penyalahgunaan Obat Obat-obatan yang umumnya disalahgunakan Golongan opiat dan opioid: morfin, kodein, heroin, petidin, dan lain-lain Golongan obat stimulan simpatomimetik: kokain, amfetamin, metilfenidat, dan lain-lain. Golongan obat depresan: barbiturat, benzodiazepin, etanol Golongan obat halusinogen: LSD, meskalin, MDMA, dan lain-lain Golongan lain: PCP, mariyuana, inhalan, nikotin, kafein. 6

7

OBAT PADA KELOMPOK KHUSUS Kelompok Khusus Pemakaian obat pada pasien anak Pemakaian obat pada pasien lanjut usia Pemakaian obat pada ibu hamil Pemakaian obat pada ibu menyusui 8

Penggunaan Obat pada Anak Dipengaruhi oleh Fungsi biotransformasi hati Fungsi ekskresi ginjal Kapasitas pengikatan protein Sawar darah-otak, sawar kulit Sensitivitas reseptor obat 9

Penggunaan Obat pada Anak Dosis: berdasarkan usia, BB, LPT Usia: Rumus Young dan Rumus Dilling BB: Rumus Clark LPT: Rumus Crawford-Terry Rourke Penggunaan Obat pada Anak Rumus Young: n Da = n + 12 Rumus Dilling: n Da = 20 x Dd x Dd Da = dosis anak Dd = dosis dewasa N = usia anak 10

Penggunaan Obat pada Anak Rumus Clark: BBa Da = 70 x Dd Rumus Crawford-Terry Rourke: LPTa Da = x Dd 1,73 Da = dosis anak Dd = dosis dewasa Bba = berat badan anak LPTa = luas permukaan tubuh anak Penggunaan Obat pada Anak Rumus LPT: tinggi (cm) x berat (kg) LPT = 3600 11

Penggunaan Obat pada Anak Bentuk sediaan obat: Cara pemberian yang diinginkan Usia Ketersediaan Pengobatan lain yang sedang dijalani Kondisi penyakit Penggunaan Obat pada Lansia Dipengaruhi oleh: Kemampuan metabolisme hati Fungsi ginjal Protein plasma BB, lemak, dan cairan tubuh Sensitivitas reseptor Penurunan produksi asam lambung Penurunan motilitas usus Multidrug therapy 12

Penggunaan Obat pada Lansia Hindari terapi obat yang tidak diperlukan Mengobati penyebab Pilih obat dengan memikirkan rasio manfaat-risiko Rejimen dosis yang sederhana Riwayat pengobatan Titrasi obat Pemilihan bentuk sediaan yang tepat Penggunaan Obat pada Bumil Dipengaruhi oleh: Kemampuan obat menembus sawar uri Saat paparan Jumlah obat Penyakit yang diderita Kerentanan genetik 13

Penggunaan Obat pada Bumil Pertimbangkan perawatan tanpa menggunakan obat. Pertimbangkan rasio manfaat (pada ibu) dan risiko (trutama pada janin). Hindari pemakaian obat selama trimester pertama kehamilan. Bila perlu, berikan obat yang aman. Dosis efektif terkecil dalam jangka waktu sesingkat mungkin. Kategori Obat Pada Bumil Kategori A studi-studi yang terkontrol baik tidak menunjukkan bukti adanya risiko bagi janin pada trimester pertama kehamilan (dan tidak ada bukti adanya risiko pemberian obat pada trimester selanjutnya). Contoh: asam folat. Kategori B studi-studi reproduktif pada hewan coba tidak menunjukkan bukti adanya risiko bagi janin dan tidak ada studi-studi terkontrol baik yang dilakukan pada ibu hamil, ATAU studi pada hewan coba menunjukkan adanya efek samping, tetapi studi terkontrol baik pada ibu hamil tidak menunjukkan adanya risiko bagi janin pada semua trimester. Contoh: parasetamol, klorfeniramin, 14

Kategori C studi-studi reproduktif pada hewan coba menunjukkan adanya efek samping pada janin dan tidak ada studi terkontrol baik pada manusia, tetapi manfaat potensialnya membolehkan penggunaan obat ini pada ibu hamil, walaupun terdapat risiko potensial. Contoh: dekstrometorfan, simetikon, Kategori D ada bukti adanya risiko pada janin manusia atas dasar data efek samping dari pengalaman sesudah obat dipasarkan atau studistudi pada manusia, tetapi manfaat potensialnya memperbolehkan penggunaan obat ini pada ibu hamil, walaupun ada risiko potensial. Contohnya adalah asamasetilsalisilat (Aspirin), propiltiourasil, tetrasiklin Kategori X studi-studi pada hewan coba atau manusia menunjukkan kelainan janin dan/atau ada bukti nyata adanya risiko pada janin manusia atas dasar data efek samping dari pengalaman sesudah obat dipasarkan, dan risikonya pada ibu hamil jelas lebih besar daripada manfaat potensialnya. Contoh: misoprostol, warfarin, isotretinoin, kuinin, talidomid, isotretinoin, ribavirin, DES. 15

Penggunaan Obat pada Busu Efek langsung pada janin, serta efek pada volume ASI Dipengaruhi oleh: Cara pemberian obat Dosis dan frekuensi pemberian obat Karakteristik obat Frekuensi dan volume ASI Usia & tingkat maturitas bayi Penggunaan Obat pada Busu Hindari obat yang tidak perlu Pertimbangkan rasio manfaat-resiko Obat yang diberi izin untuk digunakan pada bayi umumnya tidak membahayakan. Neonatus & prematur berisiko lebih besar Dipilih rute pemberian yang menghasilkan jumlah kadar obat terkecil yang sampai pada bayi. Hindari atau hentikan sementara menyusui jika: Obat diketahui memiliki efek yang membahayakan bayi yang masih menyusu Obat sangat poten Ibu mengalami gangguan fungsi ginjal atau tertimbun penyakit hati yang berat Bayi harus dipantau secara cermat terhadap efek samping. Hindari obat baru yang hanya memiliki sedikit data. 16

Kategori Obat Pada Busu Klasifikasi obat untuk ibu menyusui menurut The American Academy of Pediatrics (AAP) adalah sebagai berikut: ND: tidak ada data C: bisa dikonsumsi saat menyusui CC: bisa dikonsumsi saat menyusui, tetapi harus berhati-hati SD: sangat tidak dianjurkan saat menyusui X: dikontraindikasikan saat menyusui PENGEMBANGAN OBAT 17

18

Jamu (Empirical Based Herbal Medicine) Obat yang diolah secara tradisional, baik dalam bentuk serbuk, seduhan, pil, maupun cairan yang berisi seluruh bagian tanaman. 19

Logo Jamu Bahan Ekstrak Alami (Scientific Based Herbal Medicine) Obat tradisional yang dibuat dari ekstrak atau penyarian bahan alami yang dapat berupa tanaman obat, binatang maupun mineral. Disebut OHT / Obat Herbal Terstandar Ada 17 OHT di Indonesia sampai dengan sekarang 20

Logo OHT Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine) obat tradisional dari bahan alami yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah distandardisasi serta ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinis pada manusia. Jumlah fitofarmaka di Indonesia hingga tahun 2011 hanya ada 5: Stimuno, X-Gra, Tensigard, Rheumaneer, dan Nodiar. 21

Logo Fitofarmaka 22