BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

dokumen-dokumen yang mirip
REDESAIN PUSAT KESENIAN JAKARTA - TAMAN ISMAIL MARZUKI (PKJ - TIM)

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

Universitas Sumatera Utara

Alfitrah Subuh Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 1

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2000 TENTANG

BAB III PERENCANAAN PROYEK

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. TAMAN BUDAYA DI TEGAL (Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

PUSAT KESENIAN JAWA TENGAH DI SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PUSAT SENI PERTUNJUKAN DI BANDUNG

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB 2. TINJAUAN UMUM

Art Centre Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

UNIVERSITAS DIPONEGORO PUSAT KESENIAN KABUPATEN WONOSOBO TUGAS AKHIR WASTUWEDHA KIDUNG DWI SATRIA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

PUSAT PENGEMBANGAN KESENIAN BETAWI DI SITU BABAKAN SRENGSENG SAWAH JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Jumlah Wisatawan Yogyakarta. Tahun Wisatawan Lokal Wisatawan

Universitas Multimedia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERUBAHAN (APBDP) TAHUN ANGGARAN 2011

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN Potensi Kota Yogyakarta Sebagai Kota Budaya Dan Seni

BAB I PENDAHULUAN. Winda Inayah W L2B

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

Galeri Arsitektur Jawa Tengah OUTPUT INPUT

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN Fenomena

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II DESKRIPSI PROYEK. 2.1 Terminologi Judul Adapun pengertian dari Medan Cultural Center adalah

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN PLANETARIUM TIM JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Page 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PUSAT BUDAYA BETAWI DI KAWASAN SRENGSENG SAWAH, JAKARTA SELATAN

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. ingin disampaikan kepada masyarakat luas tentang sebuah gambaran, gagasan,

Gedung Pameran Seni Rupa di Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

PAMERAN (EKSPRESI DAN APRESIASI SENI KRIYA)

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

STUDI PERSEPSI STAKEHOLDER TERHADAP REVITALISASI KAWASAN TAMAN BUDAYA RADEN SALEH SEMARANG TUGAS AKHIR. Oleh ARDIAN YOSEP YOHANNES L2D

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II PEMBAHASAN MENGENAI TAMAN BUDAYA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. : UPT. Taman Budaya Jawa Timur Surabaya. : Jalan Gentengkali No. 85, Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

AUDITORIUM MUSIK KLASIK DI BANDUNG

KATA PENGANTAR. Penyusun

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya ini dibuktikan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dibangun

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

MAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SANGGAR BUDAYA KI DJAROT SARWINTO DI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan

Besarnya dampak positif yang dihasilkan dari industri pariwisata telah mendorong setiap daerah bahkan negara di dunia, untuk menjadikannya sebagai

Pengkaj ian Teori 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LP3A GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DI KABUPATEN KUNINGAN (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSAT FOTOGRAFI YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DI BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK II.1 Tinjauan Umum Proyek II.1.1 Tinjauan Proyek Judul : Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tema : Arsitektur Betawi Lokasi : Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan Luas Lahan : ± 1.2 Ha KDB / KLB : 40% / 1.6 Tinggi Maksimum : 8 Lantai GSB : 6 meter / 8 meter Sifat Proyek : Fiktif Pemilik : Pemerintah Fasilitas yang direncanakan: Fasilitas yang direncanakan di klasifikasikan berdasarkan kebutuhan dari pengguna, dan penekanan pada fungsi bangunan serta kegiatan didalamnya. Ruang-ruang fungsi utama (ruang pendidikan, pengembangan dan pembelajaran seperti Sanggar, teather dan galeri budaya) Ruang-ruang fungsi pendukung utama (ruang penunjang dan pelengkap seperti ruang serbaguna, perpustakaan dan lain sebagainnya) Ruang-ruang fungsi pendukung umum Ruang-ruang fungsi pengelola Ruang-ruang fungsi pelengkap. Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 7

II.1.2 Fungsi Pusat Pendidikan Budaya Betawi Fungsi utama dari Pusat Pendidikan Budaya Betawi adalah : Sebagai tempat pembelajaran kebudayaan Menjadi wadah pendidikan atau pembelajaran budaya, khususnya budaya Betawi Memberikan dan mendistribusikan informasi kebudayaan ke khalayak umum Menjadi wadah perkumpulan budayawan betawi dan indonesia Menjadi tempat berkumpul seniman jakarta Menjadi tempat wisata budaya. II.1.2.1 Tujuan dan Manfaat Pusat Pendidikan Budaya Betawi Tujuan Pusat Pendidikan Budaya Betawi Pusat Pendidikan Budaya Betawi bertujuan melestarikan kebudayaan dan menumbuhkan minat kepada generasi muda untuk mempelajari kebudaya yang ada. Manfaat Pusat Pendidikan Budaya Betawi Manfaat bagi masyarakat: Dapat lebih mengenal kebudayaan Masyarakat dapat belajar tentang kebudayaan dan mengenal seni didalamnya Dapat menjadi sarana informasi kebudayaan Menjadi sarana hiburan dan pembelajaran. Manfaat bagi pemerintahan: Dapat menjadi sarana penujang kegiatan pemerintah Dapat menjadi mitra dalam pengembangan program pemerintah Dapat memajukan kesenian di Indonesia. Manfaat bagi budayawan Betawi : Sebagai wadah pertunjukan karya budayawan Betawi Sebagai wadah promosi karya budayawan Betawi Sebagai wadah untuk bertukar pikiran di antara budayawan Betawi. Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 8

II.1.2.2 Lingkup dan Kegiatan Utama Pusat Pendidikan Budaya Betawi Kegiatan Utama Pusat Pendidikan Budaya Betawi memiliki kegitan utama sebagai berikut : Kegiatan Pendidikan Kesenian (Sanggar Seni) Masyarakat atau pengunjung dapat menjadi anggota atau perserta pembelajaran kesenian. Mulai dari seni tari, seni musik, seni beladiri sampai seni teater Betawi Pertunjukan Kesenian (Teater) Pertunjukan keterampilan para peserta sanggar, untuk mempertunjukan keahlianya Kegiatan Pameran (Galeri) Pameran barang dan sejarah perkembangan budaya Betawi. Kegiatan Penunjang Pusat Pendidikan Budaya Betawi memiliki kegiatan penunjang sebagai berikut: Seminar Kebudayaan (Ruang Pertemuan) Penyampaian informasi melalui kegiatan seminar kepada pengunjung dan masyarakat luas Kegiatan Administrasi (Pengelola) Melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan mengelola semua kegiatan yang terjadi yang bersifat administratif. Kegiatan Promosi dan Informasi Kegiatan untuk memberikan promosi dan informasi kepada para pengunjung. Seperti pusat informasi, ruang serba guna, dll. Kegiatan Penunjang Kegiatan Akademik Melaksanakan kegiatan-kegiatan penunjang kemajuan akademik terutama bidang seni seperti perpustakaan, plaza, dll. Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 9

Kegiatan Pelengkap Pusat Pendidikan Budaya Betawi memiliki kegiatan-kegiatan pelengkap sebagai berikut: Kegiatan Berinteraksi Non-Formal Kegiatan berkumpul dan bersosialisasi bagi pengunjung seperti, taman dan plaza Kegiatan Usaha Melaksanakan Kegiatan Usaha dalam lingkup bangunan seperti, kafe dan souvenir. Kegiatan Refreshing Kegiatan yang bersifat relax untuk melepas kepenatan pengguna bangunan seperti plaza, taman, dan melaksanakan kegiatan peribadatan seperti Mushola. Kegiatan Service Kegiatan bersifat service untuk kebutuhan pengguna bangunan seperti, parkir dan lobi. II.1.2.3 Syarat Dan Kriteria Pendirian Bangunan Pendidikan Syarat Pendirian Pendidikan Pusat pendidikan kebudayaan adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, komersil, melayani masyarakat, terbuka untuk umum, mengumpulkan, merawat, dan memamerkan benda-benda yang bersangkutan, yang bertujuan untuk penelitian, pendidikan, dan hiburan. Kriteria Pendirian Bangunan Pendidikan Bangunan dapat menciptakan suatu koneksi, keamanan, dan kenyamanan antara bangunan dengan pengguna Bangunan pendidikan atau budaya dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar Terdapat sarana infra-struktur yang memadai Memiliki ruang-ruang yang di butuhkan dalam kegiatan pendidikan Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 10

Semua ruang yang dibuat harus menunjang kegiatan pengguna gedung Bangunan pendidikan atau budaya yang dapat memberikan identitas sebagai sebuah kebudayaan di Jakarta Bangunan memiliki kenyamanan thermal yang baik sehingga tercapai kenyamanan suasana pembelajaran. II.2 Pemilihan Lokasi Proyek Untuk Proyek bangunan Pusat Pendidikan Budaya Betawi ini berlokasi di Jalan Bulungan Raya, Jakarta Selatan. Dengan pertimbangan bahwa lokasi ini merupakan tempat berkumpulnya komunitas-komunitas seni dan tempat berkumpulnya muda-mudi di Jakarta. Gambar 2.1 (Peta Blok M) Gambar 2.2 (Lokasi Tapak) II.2.1 Kriteria Lokasi Proyek Didalam menentukan lokasi tapak/proyek terdapat beberapa kriteria kriteria sebagai berikut : Tersedianya lahan yang memadai untuk proyek ini Kawasan diperuntukan untuk bangunan pendidikan Kemudahan aksesbilitas Tersedianya infra-struktur yang memadai Lokasi yang familiar untuk anak muda Jakarta Tingkat kebisingan rendah. Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 11

II.3 Tinjaun Judul Proyek II.3.1 Pengertian Pusat Pendidikan Budaya Betawi Secara garis besar Pusat Pendidikan Budaya Betawi diartikan sebagai tempat edukasi atau pembelajaran kebudayaan, khususnya Budaya Betawi. Pusat pendidikan ini dimaksudkan untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang ada di Betawi. Agar masyarakat luas lebih mengenal dan memahami budaya Betawi, serta lebih dapat menghargai kebudayaan yang ada. II.4 Faktor Penyebab Timbulnya Proyek II.4.1 Faktor Umum Kebutuhan akan wadah pendidikan kebudayaan Kebutuhan akan informasi tentang kebudayaan Mempromosikan kebudayaan kepada masyarakat luas. II.4.2 Faktor Khusus Membantu program pemerintah dalam penyediaan sarana budaya, seni, dan pendidikan Dibutuhkannya pusat pendidikan untuk menaungi budayawan betawi Menciptakan bangunan yang berkualitas, bermanfaat, dan menarik untuk dikunjungi Menciptakaan bangunan yang dapat menjadi pusat pendidikan kebudayaan betawi di Jakarta II.5 Karakteristik Proyek Beberapa karakteristik yang terkait dengan judul proyek, seperti: Lokasi Lokasi harus sesuai dengan peruntukan, yaitu sarana budaya dan seni. Lokasi harus terbebas dari pencemaran udara dalam artian tidak berada di sekitar kawasan industri. Aksesbelitas harus strategis agar mudah di kunjungi oleh masyarakat umum Pengguna Bangunan Pengguna bangunan ini umumnya para pelaku seni, pendidik atau pengajar, pengelola, staff, dan masyarakat umum yang berkunjung Kualitas Kualitas bangunan ini sangat di butuhkan untuk kelangsungan fungsi-fungsi yang ada didalamnya, baik dari segi infra-struktur bangunan maupun segi keamanan Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 12

Desain Dengan pendekatan desain Arsitektur Betawi namun tetap mempertimbangkan bentuk, keamanan, dan kenyamanan pengguna, bangunan juga harus dapat menunjang kebutuhan penggunany. Sehingga bangunan sesuai dengan kegunaannya sebagai Pusat Pendidikan Budaya yang berkualitas Trend Arsitektur Mengacu kepada perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, bangunan memiliki trend arsitektur modern namun tetap mempertimbangkan unsur Arsitektur Betawi dalam penerapannya Segment Pasar Segment pasar dari bangunan pusat pendidikan budaya ini adalah para budayawan dan juga masyarakat umum yang ingin belajar dan mempelajari kebudayaan betawi khususnya yang berdomisili di Jabodetabek dikarenakan kemudahan akses II.6 Studi Banding Dalam merancang gedung Pusat Pendidikan Budaya Betawi yang nyaman dengan tema Arsitektur Betawi di butuhkan beberapa project yang dapat menjadi acuan dalam konsep perancangan. Pada perancanngan gedung Pusat Pendidikan Budaya Betawi ini di ambil beberapa studi banding yang dapat mendukung perancangan. II.6.1 Studi Aplikasi Bentuk (Arsitektur Betawi) Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bentuk dan perkembangan nilai arsitektur betawi pada saat ini dan yang akan datang. Kampung Budaya Betawi Kampung Budaya Betawi terletak di Jalan Moch. Kahfi II Setu Babakan Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan dengan luas + 289 Ha. Perkampungan budaya betawi adalah satu komunitas yang ditumbuhkembangkan budaya yang meliputi seluruh hasil gagasan dan karya baik fisik maupun non-fisik yaitu, kesenian, adat istiadat, foklor, kesastraan, dan kebahasaan, kesejarahan serta bangunan yang bercitrakan betawi. Dengan pengaplikasian arsitektur betawi yang sudah berkembang. Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 13

Perkembangan arsitektur rumah tradisional betawi saat ini sudah berkembang dengan pesat, hal ini dapat dilihat dari perkembangan arsitektur rumah tradisional betawi yang terdapat di kampung budaya betawi ini. elemen atau bahan yang digunakan sudah berfariasi dan mengikuti perkembangan zaman, namun tidak meninggal kan nilai-nilai budaya itu sendiri. Gambar 2.3 Kampung Budaya Betawi, Setu Babakan Jakarta selatan Kampung budaya betawi, Setu Babakan merupakan cagar budaya yang ada saat ini, dan memiliki beberapa fasilitas pendukung didalamnya. Antara lain wisata budaya, wisata air, wisata agro, wisma betawi, panggung teater, galeri, gedung pengelola, dan fasilitas pendukung lainnya. II.6.2 Studi Fungsi (Taman Ismail Marzuki) Studi fungsi bertujuan untuk mendapatkan gambaran fungsi setara yang dapat membantu proses perancangan pada saat ini. Taman Ismail Marzuki Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang populer disebut Taman Ismail Marzuki (TIM) berlokasi di Jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, merupakan sebuah pusat kesenian dan kebudayaan. Disini terletak Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium Jakarta Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 14

Gambar 2.4 Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki Taman Ismail Marzuki dicanangkan sebagai Pusat Kesenian Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin tanggal 10 November 1968 dan merupakan babak baru dalam berkesenian kala itu. Mimpi para seniman di era tahun 50-an untuk memiliki wadah berkesenian tertuang sudah dengan dibangunnya Teater Terbuka, Teater Tertutup, Teater Arena, dan Ruang Pameran. Pusat Kesenian TIM merupakan wadah kerja kreatif bagi para seniman dan lembaga-lembaga yang ada di dalamnya dalam memelihara, mengembangkan, dan mengarahkan kehidupan berkesenian dalam arti yang seluas-luasnya. Taman Ismail Marzuki memiliki konsepan yang lebih modern, dan sudah banyak mengalami perubahan. Fungsi-fungsi yanga ada pada Taman Ismail Marzuki: Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 15

Graha Bhakti Budaya Graha Bhakti Budaya (GBB) adalah Gedung Pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas 800 kursi, 600 kursi berada di bawah dan 200 kursi di balkon. Panggung GBB berukuran 15m x 10m x 6m. Gedung ini dapat dipergunakan untuk gedung pertunjukan konser musik, teater baik tradisional maupun modern, tari, film, dan dilengkapi dengan tata cahaya, sound sistem akustik, serta pendingin ruangan. Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III Galeri Cipta II (GC II) adalah ruang pameran yang lebih besar dari Galeri Cipta III (GC III). Kedua ruang tersebut dapat dipergunakan untuk pameran seni lukis, seni patung, diskusi dan seminar, dan pemutaran film pendek. Gedung ini dapat memuat sekitar 80 lukisan dan 20 patung serta dilengkapi dengan pendingin ruangan, tata cahaya khusus, tata suara serta panel yang dapat dipindahpindahkan. Teater Kecil/Teater Studio Merupakan gedung pertunjukan yang dipersiapkan untuk 200 orang. Gedung ini mempunyai banyak fungsi seperti seni pertunjukan teater, musik, pembacaan puisi, seminar,dll. Teater Kecil mempunyai ukuran panggung 10m x 5m x 6m. Gedung ini juga dilengkapi sistem akustik, tata cahaya dan pendingin ruangan. Teater Halaman (Studio Pertunjukan Seni) Dipersiapkan untuk pertunjukan seni eksperimen bagi seniman muda teater dan puisi, mempunyai kapasitas penonton yang fleksibel. Plaza dan Halaman Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 16

TIM mempunyai areal parkir yang cukup luas yang merupakan lahan serba guna dan dapat dipergunakan untuk berbagai pertunjukkan kesenian open air. Site plan PKJ TIM saat ini (tahun 2000 2010) Sumber : arsip BP PKJ - TIM Alfitrah Subuh 41207010024 Pusat Pendidikan Budaya Betawi Page 17