PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI BUKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan digunakan sebagai bahasa pengantar saat proses pembelajaran

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

Oleh: Nurwahidah program studi pendidikan bahasa dan sastrajawa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

Oleh: Angga Prastyo Nugroho Program Studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Kata kunci: menulis, paragraf argumentasi, student teams achievement division

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 MAKASSAR ABSTRAK

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Oleh. Nanda Risanti Dr. Abdurrahman Adisaputera, M.Hum. Abstrak. Kata kunci: Model Pembelajaran Saintifik, Teks Laporan Hasil Observasi.

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

Peningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Dengan Model Cooperative Think Pair Sahre Pada Siswa Kelas XI Ipa 3 MAN Model Singkawang

Oleh Desi Khairani Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. mengeliminasi faktor lain yang bisa mengganggu. 1. kalinya. Rancangan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh ISNAYANTI LUBIS ABSTRAK

Oleh Dwi Budi Mulyono

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

KEEFEKTIFAN TEKNIK BRAINSTORMING DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penggunaan metode yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil dari penelitian

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

III METODE PENELITIAN. digunakan adalah eksperimen semu. Eksperimen semu dilakukan karena keadaan

PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

Oleh: Istiana Ita Saputri NIM Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Jurnal Noken 2(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Nimastiti Subagyo Putri Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP N 3 JETIS

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

ABSTRAK Siti Aisah NIM , Pengaruh Media Blog (Jurnal Online

ABSTRACT. Keyword : Students Learning Outcome, Cooperative Learning Two Stay Two Stray, Numbered Heads

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak terlepas dari bahasa dalam

Surakarta. Keperluan korespondensi, telp: ,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

USMAN SYARIP HIDAYAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbahasa meliputi empat aspek dasar, yaitu keterampilan

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW DENGAN TSTS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI TEORI KINETIK GAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

NAS KAH PUBLAKAS I ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MEMBACA INTENSIF MELALUI METODE ASSESSMENT SEARCH PADA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS RESENSI CERPEN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Siti Fatimah Dr. M. Oky Fardian Gafari, S.Sos., M.Hum Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis resensi cerpen pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan setelah menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan model one group pretestposttest design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan yang berjumlah 240 siswa, yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4, XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3. Sampel penelitian ini diambil dengan cara random sampling yaitu kelas XI IPA 2 yang berjumlah 33 orang. Data diperoleh dengan cara membuat instrument essay, yaitu menulis resensi cerpen. Berdasarkan hasil analisis data kemampuan menulis resensi cerpen siswa sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw masih rendah atau kurang. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada saat dilakukannya pre test yakni 63,21 dengan nilai tertinggi 71 dan nilai terendah 56. Kemudian setelah menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw meningkat. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada saat dilakukannya pre test yakni 80,91 dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 73. Dengan demikian dari hasil penelitian, penerapan model pembelajaran cooperative type jigsaw dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis resensi cerpen. Hal ini dibuktikan dengan nilai posttest dibandingkan dengan nilai pretest menunjukkan peningkatan. Hasil posttest diperoleh nilai rata-rata 80,91 sedangkan nilai rata-rata pretest yaitu 63,21. Dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar 17,7 poin atau telah mengalami peningkatan sebesar 28%. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Type Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis resensi cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Kata Kunci: Kemampuan menulis resensi cerpen, Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang 1 memegang peranan penting dalam kehidupan. Bahasa juga berfungsi sebagai pemersatu, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di Indonesia. Mengingat pentingnya peranan bahasa khususnya bahasa Indonesia, maka perlu ditingkatkan profesionalisme guru dalam mengajar. Pengajaran bahasa Indonesia

diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis. Sesuai dengan tujuan pengajaran bahasa Indonesia tersebut, diharapkan siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya juga dapat memahami suatu keterampilan dan menerapkannya secara tepat dalam berkomunikasi. Menurut Tarigan (2008: 1) ada empat komponen keterampilan berbah asa yang mencakup dalam pengajaran bahasa adalah: 1) keterampilan menyimak (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan membaca (reading skills); 4) keterampilan menulis (writing skills). Keempat cakupan keterampilan ini bukanlah aspek yang dapat dipisahkan, melainkan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa merupakan kegiatan yang produktif. Menulis juga merupakan kegiatan komunikasi tidak langsung yang membutuhkan pemikiran yang tidak mudah. Keterampilan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis memerlukan keahlian, oleh karena itu diperlukan latihan-latihan yang berkelanjutan. Menulis resensi merupakan salah satu upaya memperkenalkan suatu buku atau pembatasan kepada orang lain yang belum membaca atau belum menyaksikan sehingga setelah membaca resensi orang tersebut tergerak hatinya untuk menyaksikan atau membaca karya orang lain. Resensi buku merupakan salah satu cara membudidayakan minat baca terhadap buku baru. Menulis resensi juga dapat dijadikan sebagai sarana mencurahkan ide dan gagasan dari siswa. Namun, kurangnya latihan dan bimbingan dari para guru membuat banyak siswa yang tidak bisa membuat sebuah resensi. Penguasaan kemampuan menulis resensi buku sangat diperlukan karena resensi yang baik dan benar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai buku yang diresensi bagi pembaca, serta dapat mendorong pembaca resensi untuk turut serta membaca buku yang diresensi. Untuk meresensi buku, pertama-tama peresensi harus membaca buku itu sampai selesai dan memahami isinya. Namun, kurangnya disiplin atau ketegasan guru dalam memberi tugas menulis resensi membuat siswa tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas. Tidak jarang siswa membuat tugas menulis resensi buku dengan cara melihat sinopsis buku yang ada dibagian sampul buku. Faktor waktu dan lingkungan tempat siswa belajar juga ikut terpengaruh. Hal ini disebabkan oleh cuaca panas di siang hari dan lingkungan yang berisik dapat membuat siswa menjadi malas belajar dan mengantuk. 2 1

Menurut Yulia (2010:3) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dalam proses belajar khususnya menulis resensi terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi hasil tulisannya, yaitu: 1)siswa kurang tertarik dengan pelajaran menulis dan penyampaian guru dengan metode ceramah walaupun sudah memanfaatkan media LCD, 2) tidak ada minat siswa untuk menulis resensi, 3) tidak ada motivasi siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar sehingga kelas terlihata sangat ramai, dan 4) suasana yang panas sehingga siswa malas dalam kegiatan belajar mengajar. Dilihat dari fakta yang didapatkan oleh penulis selama melakukan Program Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 1 Air Putih, banyak siswa yang menulis resensi tidak memperhatikan prinsip-prinsip dalam meresensi dan siswa hanya menulis resensi menurut kemampuannya sendiri. Seperti pada contoh resensi berikut: Resensi buku kumpulan cerpen Empat Musim Cinta dengan judul cerpen Jalan Takdir. Judul buku : Empat Musim Cinta Judul cerpen : Jalan Takdir Pengarang : Hotma Juniarti Penulis : Andi Fauziah Yahya Penerbit : Gagas Media Tahun Terbit : 2010 Tebal buku : 174 halaman Latar belakang : saya memilih judul ini karena menurut saya menarik untuk dibaca. Selain itu, memiliki tema yang sesuai dengan identitas pembaca. Dari contoh resensi siswa Fitri Oktaviani kelas XI IPA-3 dalam penulisan resensi sangat kurang, identitas buku sudah lengkap. Akan tetapi pada hasil resensinya tidak mencantumkan sinopsis. Sedangkan pada penutup tidak ada kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi, juga pada bagian penutup tidak ada kalimat penutup maupun idensitas penulis pada akhir paragraf disebelah kanan bawah. Masalah yang dikemukakan di atas, harus mendapatkan penanganan yang tepat. Perlu dicarikan sebuah model pembelajaran yang menarik dan inovatif untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis resensi cerpen yaitu model pembelajaran cooperative type jigsaw. Model pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative type jigsaw sangat tepat untuk mengembangkan strategi pembelajaran menulis, khususnya menulis resensi cerpen dan juga dapat meningkatkan keterampilan meresensi cerpen. Model pembelajaran ini digunakan untuk membantu siswa lebih aktif dan produktif. Model 3 1

pembelajaran cooperative type jigsaw merupakan sebuah model pembelajaran yang dapat dijadikan sebuah alternatif. Menurut Satimen (2007:428) Peningkatan tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai siswa secara individu dan nilai rerata kelas. Pada tes awal belum ada siswa yang memperoleh nilai 75. Pada tes akhir siklus 1, dari 36 siswa yang dijadikan setting penelitian ada 4 siswa yang mendapatkan 75 (11,11%) dengan nilai rerata kelas 59,72 pada tes akhir siklus II, siswa yang mendapatkan nilai 75 sebanyak 5 orang (13,89%) dengan nilai rerata seb esar 66,03, sedang pada siklus III siswa yang mendapat nilai 75 berjumlah 32 siswa (100%) dengan nilai rerata sebesar 81,25. Terjadi peningkatan nilai yang cukup tinggi antara nilai sebelum dilakukan tindakan (refleksi awal) dengan nilai rerata setelah tindakan sebesar 10,31 atau 36,12%. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model one group pretest-posttest design, yaitu perlakuan yang diberikan terhadap penelitian adalah memberikan pretest yaitu tindakan yang dilakukan sebelum mendapatkan perlakuan. Kemudian hasilnya dibandingkan dengan posttest yaitu tindakan yang dilakukan setelah mendapatkan perlakuan. Desain penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah one group pretest-posttest design. Arikunto (2010: 124) mengatakan, one group pretest-posttest design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja, tanpa kelompok pembanding. Desain dengan teknik ini memberikan perlakuan yang sama pada setiap subjek sampel tanpa memperhitungkan dasar kemampuan yang dimiliki. Hasil dari setiap perlakuan yang diberikan dapat lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan (Sugiyono, 2010: 74). Perlakuan dalam hal ini adalah hasil pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan model jigsaw. Sebelum menggunakan model jigsaw siswa diberikan sebuah pretest dan setelah menggunakan model jigsaw siswa diberikan posttest. Kesimpulannya siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini mendapatkan hak yang sama yaitu tes awal dan tes akhir dan dikenai pengukuran yang sama. Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk menjaring data penelitian. Arikunto (2010: 203) mengatakan bahwa instrument penelitian adalah fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan 4 1

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Untuk memperoleh data tersebut banyak cara yang digunakan, yaitu dengan menggunakan tes angket, wawancara, dan sebagainya sesuai dengan data yang dibutuhkan. Instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes essay. Tes essay yang dimaksud adalah menugaskan siswa untuk menuliskan resensi cerpen. Penelitian ini menilai tulisan siswa dari beberapa aspek, penelitian ini mempergunakan model penilaian dengan skala interval. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Hasil Penelitian 1. Kemampuan Menulis Resensi Cerpen Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Informasi awal tentang kemampuan menulis resensi cerpen diperoleh melalui tes awal (pretest) pada pertemuan pertama. Saat pretest ini siswa diberi kesempatan untuk menulis resensi cerpen sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan mereka. Saat pretest ini siswa tidak memperoleh bimbingan dan arahan selama proses menulis resensi cerpen. Setelah dilakukan tes awal menulis resensi cerpen, diperoleh nilai rata-rata yaitu 63,21. Pada tahap pretest ini siswa kurang memahami aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menulis resensi cerpen, baik yang berhubungan dengan isi, struktur resensi cerpen, penggunaan bahasa dan EYD. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis resensi cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan masih kurang. 2. Kemampuan Menulis Resensi Cerpen Setelah Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Dari hasil posttest yang dikumpulakan oleh siswa diperoleh nilai rata-rata 80,91. Dari nilai posttest tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil menulis resensi cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan mengalami peningkatan dengan kategori baik. 3. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw terhadap Kemampuan Menulis Resensi Cerpen Hasil menulis resensi cerpen setelah menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw (posttest) jika dibandingkan dengan hasil pretest (sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw) menunjukkan peningkatan. Hasil posttest 51

menunjukkan nilai rata-rata 80,91 sedangkan nilai rata-rata pretest yaitu 63,21. Dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar 17,7 poin atau telah mengalami peningkatan sebesar 28%. Pembahasan Penelitian 1. Kemampuan Menulis Resensi Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Sebelum Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Dari hasil penelitian diketahui kemampuan menulis resensi cerpen siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Cooperative Type Jigsaw dengan kategori kurang terlihat dari hasil penelitian selama melakukan penelitian. Pada tahap ini siswa diberikan tes awal (pretest) dengan menulis resensi cerpen sesuai dengan kemampuan dan pemahaman mereka sendiri tanpa ada bimbingan atau arahan dari guru. Pada tahap awal tidak ditemukan siswa yang mampu menulis resensi cerpen dengan kategori sangat baik. Yakni siswa yang mampu menulis resensi cerpen dengan kategori sangat baik sebanyak 0 siswa atau 0%, dan baik sebanyak 0 siswa atau 0%, sedangkan kategori cukup sebanyak 13 siswa atau 39,39%, kategori kurang sebanyak 20 siswa atau 60,61%, dan kategori sangat kurang terdapat 0 siswa atau 0% siswa. Berdasarkan hal-hal yang diuraikan pada tahap pre test ini diketahui kemampuan menulis resensi cerpen siswa tergolong dalam kategori kurang dengan nilai rata-rata 63,21 dengan kategori kurang, berarti temuan ini belum memuaskan dan perlu mendapatkan penerapan model pembelajaran. 2. Kemampuan Menulis Resensi Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Setelah Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Hasil kemampuan menulis resensi cerpen pada pertemuan kedua diperoleh melalui posttest. Pertemuan ini diawali dengan penjelasan guru tentang resensi cerpen. Selanjutnya, guru menjelaskan pembelajaran kali ini akan menggunakan model pembelajaran cooperative type jigsaw. Kemudian, terjadi proses tanya jawab mengenai model pembelajaran cooperative type jigsaw antar guru dan siswa. Setelah siswa dirasa cukup paham, maka dilanjutkan dengan pembagian kelompok berdasarkan materi yang telah disiapkan. Pembagian kelompok ditentukan oleh guru guna keefektifan pembelajaran. Setiap anggota kelompok mendapatkan materi yang berbeda, setelah itu mereka dikelompokkan berdasarkan materi yang sama untuk berdiskusi sebagai kelompok áhli. Setelah selesai 61

berdiskusi dikelompok ahli, guru membimbing siswa untuk kembali kekelompok awal untuk menjelaskan materi yang telah mereka pahami. Dalam kegiatan diskusi kelompok ini, siswa cukup bersemangat. Beberapa siswa saling memberi masukan dan sanggahan dalam tahap diskusi ini, mereka diberikan kebebasan untuk berpendapat. Setelah itu, guru meminta setiap kelompok secara bergiliran untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas. Kemudian diakhir pembelajaran guru mengumpulkan hasil diskusi sebagai posttest. Setelah melakukan penelitian, tahapan selanjutnya adalah menganalisis data yang diperoleh, serta menguji normalitas dan homogenitas sampel, kemudian menguji hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil yang diperoleh sebelum menerapkan model pembelajaran Cooperative Type Jigsaw yaitu 63,21 dengan nilai tertinggi 71 dan nilai terendah 56. Hal ini sangat berbeda dengan rata-rata nilai setelah menerapkan model pembelajaran Cooperative Type Jigsaw yaitu 80,91 tergolong dalam kategori baik, dengan nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah 73. Peningkatan nilai rata-rata tersebut diperoleh karena adanya pengaruh yang positif dari penerapan model pembelajaran Cooperative Type Jigsaw dalam kegiatan pembelajaran. 3. Deskripsi Peningkatan Keterampilan Menulis Resensi Cerpen Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Setelah Menerapkan Model Pembelajaran Cooperative Type Jigsaw Berdasarkan pengamatan peneliti, selama proses pembelajaran berlangsung siswa berperan aktif dalam kelompok diskusi baik dalam kelompok asal ataupun dalam kelompok ahli, hal ini dibuktikan adanya peningkatan kemampuan menulis resensi cerpen yang ditulis siswa. Hasil menulis resensi cerpen setelah menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw (posttest) jika dibandingkan dengan hasil pretest (sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw) menunjukkan peningkatan. Hasil posttest menunjukkan nilai rata-rata 80,91 sedangkan nilai rata-rata pretest yaitu 63,21. Dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar 17,7 poin atau telah mengalami peningkatan sebesar 28%. Setelah menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw ini, siswa sudah mampu meresensi cerpen dengan cukup baik dan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tes awal. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Type Jigsaw berpengaruh signifikan terhadap kemampuan 71

menulis resensi cerpen siswa. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran cooperative type jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis resensi cerpen siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Tahun Pembelajaran 2015/2016. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa; Kemampuan menulis resensi cerpen siswa sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw masih rendah atau kurang. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada saat dilakukannya pre test yakni 63,21 dengan nilai tertinggi 71 dan nilai terendah 56. Kemampuan menulis resensi cerpen siswa setelah menerapkan model pembelajaran cooperative type jigsaw meningkat. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada saat dilakukannya pre test yakni 80,91 dengan nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 73. Berdasarkan hasil analisis data, penerapan model pembelajaran cooperative type jigsaw dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis resensi cerpen. Hal ini dibuktikan dengan nilai posttest dibandingkan dengan nilai pretest menunjukkan peningkatan. Hasil posttest diperoleh nilai rata-rata 80,91 sedangkan nilai rata-rata pretest yaitu 63,21. Dengan demikian telah terjadi peningkatan sebesar 17,7 poin atau telah mengalami peningkatan sebesar 28%. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Rineka Cipta Satimen. 2007. Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Lubuk Linggau Menulis Resensi Kumpulan Cerpen Berdasarkan KBK. Jurnal Ilmu Pengetahuan Teknologi Dan Seni. Septiawan, Santana K. 2007. Menulis Ilmiah Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: yayasan obor Indonesia Soffalina, Yulia. 2010. Peningkatan Keterampilan Menulis Resensi Buku Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas XI. IPA-1 SMA Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi Sarjana Strata-1 Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan: Universitas Muhammadiyah Surakarta 81