BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan tersebut, juga mempengaruhi aktivitas bisnis suatu badan usaha.

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan dalam melakukan aktivitasnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. usaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Dalam hal

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejalan dengan era globalisasi dan berkembangnya dunia usaha maka

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup berarti, hal ini dapat di lihat dari semakin berkembangnya dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance mulai meningkat

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN. berhasilnya perusahaan, membuat aktivitas dan struktur organisasi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak semakin dinamis, perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan usahanya. perusahaan berjalan secara efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi telah menjadi suatu tuntutan bahwa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. semua kekuatan dan peluang yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan resiko dalam

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha ditandai pula oleh adanya perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bebas keluar masuk dalam suatu Negara tanpa disertai dengan adanya peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal ini aktivitas-aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena seperti yang dinyatakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. global dunia usaha yang semakin berat. Misi BUMN sebagai sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mengatur segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan supaya

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini memperlihatkan kemajuan yang amat

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia bisnis menuntut agar setiap perusahaan yang bergerak di

Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Faisal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era informasi dan globalisasi seperti saat ini menyebabkan lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus meningkatkan daya saingnya, agar mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. yang tingkat perkembangannya termasuk cepat di kawasan Asia.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 1997, yang melanda sebagian besar wilayah dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia pada saat ini masih berada pada tahap pemulihan akibat krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia tahun 1997, bahkan dengan adanya globalisasi ekonomi dan diberlakukannya perdagangan bebas akan menyebabkan semakin ketatnya tingkat persaingan usaha. Hal ini menuntut perusahaan-perusahaan di dalam negeri untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dituntut untuk lebih dapat menata organisasinya dengan cara memperbaiki kinerja usaha demi mempertahankan kelangsungan usahanya. BUMN dan BUMD memegang peranan yang cukup penting dalam sistem perekonomian Indonesia. Di lihat dari sejarah perkembangannya, BUMN telah memiliki andil yang tidak kecil, baik dalam menopang keuangan Negara maupun dalam melayani peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Walaupun demikian BUMN dan BUMD masih tetap akan memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, terlebih lagi saat negara kita menghadapi krisis moneter yang dimulai pada pertengahan tahun 1997. Menurut Menteri BUMN dalam sambutan tertulisnya pada acara Peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi kemerdekaan RI tahun 2005, BUMN telah bekerja keras untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Perkembangan ini dapat dilihat melalui indikator-indikator utama kinerja usaha dalam empat tahun terakhir ini seperti peningkatan total aset, total pendapatan, laba bersih, dan kontribusi kepada negara baik dalam bentuk pembayaran deviden maupun pembayaran pajak. Meskipun hasil tersebut patut dihargai mengingat hasil tersebut diperoleh dalam suasana lingkungan berusaha yang semakin berat. Lingkungan berusaha telah semakin mengarah pada mekanisme pasar, dimana BUMN tidak lagi sepenuhnya mendapatkan kemudahan-kemudahan dari pemerintah khususnya dari instansi-instansi pemerintah yang dulunya merupakan

Pembina teknis dari BUMN. BUMN sudah sepenuhnya lepas dari pembinaan instansi-instansi teknis yang juga bertindak sebagai regulator BUMN, dan harus selalu bersaing dengan badan- badan usaha milik swasta untuk memenangkan tender yang dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah. Berkenaan dengan perubahan lingkungan berusaha tersebut, maka BUMN harus benar-benar mampu merubah paradigma pengelolaan usahanya. Efisiensi, efektifitas, dan produktifitas harus senantiasa menjadi pertimbangan utama dalam masalah tersebut. Ketiga hal itu secara langsung akan menambah tanggung jawab manajemen, yang dalam hal ini mempunyai hubungan dengan penerapan tujuantujuan tesebut. Persaingan usaha yang amat ketat itu juga menambah kompleksitas tugas manajer. Manajer harus dapat melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang baik sehingga sasaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Suatu usaha yang dikelola secara baik, lazimnya dilaksanakan berdasarkan rencana yang dirancang secara matang. Sehubungan dengan itu agar rencana yang telah disusun secara matang tersebut dapat dilaksanakan sesuai harapan, perlu dijaga dengan suatu pengendalian internal yang baik. Pengendalian internal merupakan suatu proses perencanaan organisasi yang memberikan jaminan secara layak terhadap pencapaian tujuan manajemen yang terdiri dari: 1. Keefektifan dan efisiensi organisasi 2. Reliabilitas laporan keuangan 3. Ketaatan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Pengendalian internal yang baik diharapkan dapat akan membuat sesuatu yang telah direncanakan dapat dicapai secara efektif. Tanggung jawab atas pencapaian apa yang telah direncanakan mambawa konsekuensi bahwa para manajer perlu melakukan evaluasi terhadap penyimpangan yang terjadi dari rencana yang telah ditetapkan. Tersedianya informasi yang berupa laporan kegiatan operasional yang sesungguhnya, akan sangat diperlukan untuk dijadikan alat evaluasi atas hasil kegiatannya, baik untuk masing-masing unit maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan. Informasi tersebut merupakan bagian dari tugas audit yang dilakukan oleh auditor internal. Tugas auditor internal merupakan bagian dari sistem

pengendalian internal yang diciptakan oleh dan untuk kepentingan manajemen. Biasanya untuk menjaga agar sistem pengendalian internal itu benar-benar berfungsi. Dalam melaksanakan fungsi utamanya, audit internal harus dapat melakukan penilaian dan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal dan memberikan bantuan berupa saran kepada para manjer dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Pentingnya audit internal untuk menunjang kinerja suatu organisasi, seperti pada BUMN atau BUMD. Menteri BUMN menyinggung mengenai hal lain yang perlu dipahami bahwa seiring dengan perubahan lingkungan berusaha yang semakin kompleks, ketat dan bersifat global adalah pemeriksaan terhadap kegiatan usaha sejalan dengan arah dari Inpres Nomor 5 Tahun 2005 tentang percepatan pemberantasan korupsi. Paradigma pemeriksaan oleh lembagalembaga pemeriksa seperti BPK telah berubah dari yang lebih menitikberatkan pada pemeriksaan keuangan (financial audit), pemeriksaan lebih menitikberatkan pada pemeriksaan pengelolaan usaha (management/ policy audit). Beberapa tahun terakhir, banyak sekali ditemukan kasus korupsi dalam BUMN, seperti kasus Pertamina sebagai BUMN yang mengelola sumber daya minyak. Berdasarkan audit investigasi yang dilakukan BPK, ditemukan adanya mark-up biaya subsidi BBM tahun 2004 sehingga harus dikoreksi sebesar 3,6 trilyun. Hal tersebut menurut ketua BPK, Anwar Nasution, dikarenakan lemahnya sistem pengendalian intern Pertamina yang berpengaruh pada tingkat kewajaran laporan biaya pokok yang masih menggunakan sistem manual sehingga dapat terjadi kecurangan dalam pencatatan. Bertolak dari literatur yang telah diuraikan di atas dan kasus yang terjadi pada beberapa BUMN beberapa tahun terakhir, serta pernyataan-pernyataan tertulis dari Menteri BUMN akan pentingnya audit terhadap kegiatan pengelolaan usaha, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Audit Internal terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan.

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan audit internal pada PT INTI. 2. Bagaimana efektivitas pengendalian internal penjualan PT INTI. 3. Bagaimana pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengendalian internal penjualan PT INTI. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui penerapan audit internal pada PT INTI. 2. Mengetahui efektivitas pengendalian internal penjualan PT INTI. 3. Mengetahui seberapa besar pengaruh audit internal terhadap efektivitas pengendalian intern penjualan PT INTI. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan akan memberikan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh: 1. Penulis, dalam upaya lebih memahami pengertian Audit Internal dan Pengendalian Internal Perusahaan serta penerapannya dalam kegiatan perusahaan. 2. Perusahaan, sebagai suatu informasi yang diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam melakukan evaluasi atas Pemeriksaan Internal dan Pengendalian Internal yang berjalan di perusahaan. 3. Pihak-pihak lain, sebagai bahan referensi dan informasi pendukung dalam peneltian selanjutnya. 1.5 Kerangka Pemikiran Manajemen memiliki tanggung jawab yang sangat besar berkaitan dengan penetapan tujuan perusahaan dan usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan diberlakukannya perdagangan bebas yang memperketat persaingan usaha, para manajer harus siap menjadi manajer

profesional. Persaingan yang semakin kompleks telah memperluas tanggung jawab manajer profesional sehingga mempersulit dan memperberat tugas mereka. Fungsi manajemen sebagai perencana, perorganisir, pengarah, dan pengendalian harus tepat sehingga tujuan dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Rencana yang telah disusun dengan baik dan matang, selanjutnya dituangkan dalam berbagai program kegiatan perusahaan. Untuk menjaga agar program yang disusun secara matang tersebut berjalan sesuai dengan rencana, maka manajer memerlukan sistem pengendalian intern yang baik. Sistem pengendalian internal yang ada dalam perusahaan bukanlah dimaksudkan untuk meniadakan semua kemungkinan terjadi kesalahan atau penyelewengan, namun pengendalian intern untuk meminimalkan terjadinya kesalahan atau penyelewengan dalam batas-batas biaya yang layak, yaitu dengan memperhatikan biaya yang dikorbankan dengan hasil yang mungkin dicapai. Walaupun kesalahan dan penyelewengan terjadi, dengan pengendalian internal yang baik akan dapat diatasi dengan tepat. Pengendalian internal meliputi rencana organisasi dan semua metode dan ukuran serta kebijakan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan, menguji ketepatan dan sampai seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, mendorong efisiensi operasional dan mendorong ditaatinya kebijakan pemimpin yang telah digariskannya. Agar pengendalian intern dapat berjalan dengan baik, maka pengendalian internal tersebut harus memiliki unsur-unsur sebagaimana yang dikemukakan oleh Arens(2003)yaitu: 1. Adequate separation of duties 2. Proper authorization of transaction and activities 3. Adequate documens and record 4. Physical control over assets and record 5. Independent checks on performance Pengendalian internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen serta personil lain dalam suatu entitas, yang dirancang untuk

memberikan jaminan yang layak berkaitan dengan pencapaian berbagai tujuan dengan kategori berikut: 1. Keefektifan dan efisiensi operasi; 2. Reliabilitas laporan keuangan; 3. Ketaatan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Pengendalian intern diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sejalan dengan semakin luas dan kompleksnya perusahaan, manajemen perusahaan diperhadapkan pada keterbatasan kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan operasi perusahaan secara keseluruhan. Keadaan ini menyebabkan manajemen melimpahkan sebagian tanggung jawab dan wewenang kepada pemeriksa internal. Untuk memastikan bahwa kegiatan perusahaan telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur maka diperlukan sistem pengendalian intern yang efektif. Meskipun wewenang dilimphkan kepada bawahan tetapi tanggung jawab tetap ada di tangan pemimpin. Oleh karena itu, seorang pemimpin akan membutuhkan suatu sistem pengendalian yang akan dapat mengamankan harta perusahaan, yang memberikan keyakinan padanya apa yang dilaporkan bawahannya itu benar dan dapat dipercaya, yang mendorong adanya efisiensi usaha yang memonitor bahwa kebijakan yang telah ditetapkan memang dijalankan. Pengendalian internal memadai diperlukan untuk menyediakan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, serta untuk mendorong efisiensi usaha selain sebagai alat pengawasan manajemen terhadap ketaatan pada kebijakan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, manajemen perlu terus menerus mengawasi pengendalian internal secara terus menerus agar dapat mengetahui apakah pengendalian internal tersebut telah berjalan dengan wajar serta melakukan perbaikan untuk menyesuaikan dengan perubahan keadaan. Agar fungsi audit internal dapat terlaksana, maka suatu audit internal harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Adanya struktur organisasi dimana kedudukan Pemeriksaan Internal independen dari bagian yang diperiksa.

2. Adanya penetapan tugas, wewenang dan tanggung jawab pada bagian audit internal 3. Tersedianya staf Pemeriksaan Internal yang memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai. 4. Adanya program pemeriksaan yang disusun dengan baik dan sistematis. 5. Adanya laporan tentang hasil pemeriksaan, saran dan tindak lanjut yang dilakukan. Audit internal wajib memahami dengan baik proses manajemen yang dilaksanakan dalam organisasinya, agar dapat membantu para manajer yang bersangkutan dalam rangka pertanggungjawaban mereka. Hal ini mengingat bahwa ruang lingkup pekerjaan dari audit internal meliputi menguji dan menilai kecukupan dan efektifitas dari sistem pengendalian organisasi. Dalam melakukan tugasnya, auditor harus dapat berperan sebaik mungkin melaksanakan tugas utamanya, yaitu melakukan penilaian dan evaluasi terhadap sistem pengendalian internal dan memberikan bantuan berupa saran kepada para manajer dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Dengan berperannya auditor internal yang optimal diharapkan akan berpengaruh terhadap proses manajemen lebih efektif dan tujuan perusahaan tercapai. Laporan evaluasi dan penilaian auditor internal terhadap pencapaian tujuan perusahaan diharapkan menjadi umpan balik kepada para manajer dalam melaksanakan tugasnya. Audit internal disamping melakukan audit, juga membantu para manajer untuk mencegah terjadinya penyimpangan, melaksanakan penyelidikan pemalsuan, mengelola hubungan dengan para auditor eksternal, membantu para manajer merancang pengawasan. Audit internal merupakan fungsi penilai yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi tersebut. Kegiatan penilaian meliputi penilaian keuangan, operasional serta menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaanya pada perusahaan yang bersangkutan serta memberikan saran-saran perbaikannya.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan uraian di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: Terdapat Pengaruh Audit Internal terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Marini yang telah lulus pada tahun 2004 dengan judul Peranan Audit Internal terhadap Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan (studi kasus pada PT. Pos Indonesia) dan penelitian yang dilakukan oleh Sandra Primadhyta yang telah lulus pada tahun 2006 dengan judul Dampak Audit Internal Terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (studi kasus pada PT. Dwikaryaadhidaya). Dari kedua skripsi tersebut perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu penulis melakukan penelitian pada PT. INTI, dengan menggunakan metode Rank Spearman sedangkan metode yang sebelumnya menggunakan Champion. Sedangkan persamaanya hanya pada literatur yang sama dengan penulis sebelumnya. 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif analisis dengan menguraikan metode studi kasus, di mana data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Yaitu mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teoritis, untuk membahas masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. 2. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu peninjauan secara langsung pada permasalahan yang akan diteliti untuk memperoleh data primer. Dilakukan dengan cara: a. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian langsung terhadap objek yang diteliti.

b. Wawancara, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. c. Kuisioner, yaitu form yang berisikan daftar pertanyaan yang disampaikan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT INTI (Persero) Bandung yang beralamat di JL.Moh Toha No.77 Bandung 40253. Waktu yang digunakan untuk penelitian dimulai sejak bulan Juli 2008 sampai dengan November 2008.