BAB I PENDAHULUAN. organisasi tersebut. Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. berbeda dengan arsip tekstual atau disebut arsip bentuk khusus.

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dilakukan. Arsip dapat dikatakan mutlak diperlukan oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan maupun swasta karena arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu organisasi atau instansi dalam menjalankan tugas pokok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Semua lembaga atau instansi dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. sangat mudah dan cepat dapat diakses oleh siapapun. Setiap perusahaan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. memperhatikan keberadaannya. Arsip sebagai rekaman kegiatan baik di instansi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan sebagai sumber informasi dan alat pengawasan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi. Informasi yang cepat, tepat, dan akurat inilah yang akan memberi

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi maupun instansi pasti tidak luput dari kegiatan administrasi.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya bila tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. Berkaitan dengan makin berkembangnya aktivitas administrasi suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini, manajemen kearsipan yang baik menjadi sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. banyak menciptakan arsip dalam berbagai bentuk dan media. Tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. oleh perkembangan zaman yang selalu berrevolusi maupun evolusi. Pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang berkaitan maupun informasi bersifat umum yang dapat diakses oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah instansi, baik pemerintah maupun swasta pasti membutuhkan arsip

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

BAB I PENDAHULUAN. dan pengambilan keputusan di kantor, mulai dari perencanaan,pengorganisasian,

BAB I PENDAHULUAN. lebih cepat, tepat, akurat, dan lengkap. Informasi sendiri ialah suatu sumber

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah. maupun sebagai bukti transaksi kegiatan organisasi adalah arsip (record).

BAB I PENDAHULUAN. bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum, dan keperluankeperluan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERUMUSAN MASALAH. berkembang baik perusahaan maupun instansi pemerintah. Teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi itu sendiri. Salah satu rekaman informasi yaitu arsip, menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. tersebut masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Keberadaan arsip sering

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan yang mutlak bagi setiap instansi, apalagi secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu organisasi. Organisasi tidak bisa lepas dari ketersediaan arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin kompleks. Salah satu permasalahan adalah pesatnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. tercipta sebagai hasil dari proses kegiatan administrasi. Kedua bidang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. berkembang dan sangat beragam. Mulai dari dunia maya (internet), koran,

A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan informasi yang terekam dalam berbagai bentuk atau media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang semakin maju, masyarakat sangat dimudahkan dalam mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah:

BAB I PENDAHULUAN. kerena kesengajaan oleh pencipta melainkan tercipta seiring dengan adanya rekaman

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Arsip adalah salah satu sumber informasi yang dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. berjalan. Arsip merupakan aspek penting yang berkaitan dengan organisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. PSTA-BATAN (Pusat Sains dan Teknologi Akselerator-Badan Tenaga

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Penyediaan informasi yang cepat, akurat dan lengkap akan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. historis. Volume arsip yang tercipta dari suatu organisasi, bertambah berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang modern seperti sekarang ini, peranan arsip

BAB I PENDAHULUAN. secara akurat dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkannya. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. bagi individu maupun organisasi. Organisasi terus beraktivitas beriringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pemahaman masyarakat umum terhadap definisi arsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Setiap instansi atau lembaga negara maupun swasta pasti memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),

BAB I PENDAHULUAN. peranan sebagai pusat ingatan, sumber informasi dan sebagai alat pengawas yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan arsip. Arsip itulah yang sering menjadi momok permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi menyebar. Masyarakat di abad ke-21 ini semakin haus dengan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN. dalam melakukan kegiatannya pasti menghasilkan arsip. Menurut perundangundangan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. kegiatan atau aktivitas yang ada dalam organisasi. Sumber informasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

BAB I PENDAHULUAN. melakukan dan melaksanakan aktivitas suatu kegiatan. Arsip atau dokumen tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Setiap aktivitas suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tercipta berguna sebagai aset sebuah organisasi, sebagai alat pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk dan media tertentu. Arsip tidak hanya terdiri dari arsip tekstual tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kegiatan yang menghasilkan informasi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, di era globalisasi pekembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. hingga tingkat kedudukan terendah yaitu desa atau kelurahan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Di dalam sebuah organisasi, arsip sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi, yang melaksanakan tugas dan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya. Organisasi dalam melaksanakan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan informasi bagi civitas akademik dan masyarakat umum. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik yang berorientasi pada keuntungan maupun organisasi

BAB I PENDAHULUAN. masih dipandang sebelah mata dan arsip masih disebut dengan tumpukan kertas.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut untuk senantiasa bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pribadi atau pun bagi kepentingan sebuah organisasi. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. instansi pemerintah maupun swasta. Arsip sebagai sumber informasi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan akan informasi menjadi satu hal yang primer. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan primer organisasi. Setiap kegiatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Pemasalahan Arsip merupakan urat nadi pada sebuah organisasi, karena arsip merupakan sebuah rekaman dari segala kegiatan atau aktivitas kerja yang ada di organisasi tersebut. Menurut Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan bab 1 Ketentuan umum pasal 1 ayat 2 menetapkan bahwa : Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 13 Dalam setiap organisasi, baik organisasi yang berorientasi pada keuntungan (profit oriented) maupun organisasi yang tidak berorientasi pada keuntungan (non profit oriented) akan sangat memerlukan data dan informasi. Salah satu bentuk sumber data adalah arsip, karena arsip adalah bukti dan rekaman dari kegiatan atau transaksi mulai dari kegiatan terdepan pada bagian loket dan tempat pembayaran sampai pada kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan. Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber informasi, dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. 2 People Forget, Records Remember, (Orang bisa lupa, arsip selalu 1 Undang-undang nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan pasal 1 ayat 2. 2 Ig. Wursanto, Kearsipan 1, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hlm. 12.

2 ingat) membuktikan bahwa betapa pentingnya peranan arsip sebagai pusatan bagi organisasi. 3 Selain itu, juga memiliki peranan penting sebagai sumber informasi, dan sebagai alat pengawasan yang sangat diperlukan dalam rangka kegiatan perencanaan, penganalisaan, pengembangan, perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan pembuat laporan, pertanggungjawaban, penilaian dan pengendalian setepat-tepatnya. Jenis-jenis arsip berdasar medianya dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu arsip konvensional dan audio visual. Arsip konvensional adalah arsip yang berbasis kertas. Sehingga bisa dikatakan berbanding terbalik dengan arsip audio visual atau arsip pandang dengar karena meliputi arsip yang dapat dilihat dan/atau didengar dengan menggunakan peralatan khusus yang memiliki bentuk fisik 4 beraneka ragam tergantung pada media teknologi yang digunakan pada saat penciptaannya. Arsip audio visual adalah arsip yang menyimpan informasi dalam bentuk khusus yang terekam dalam media bukan kertas, contoh arsip audiovisual adalah video dics dan video rekam. Peter Walne menuliskan bahwa Video disc is a flat circular medium upon the surfaces of which images can be recorded and stored. Dapat diartikan bahwa video disk merupakan sebuah media cakram datar pada permukaan yang gambar dapat direkam dan disimpan. 4 3 The Liang Gie, Administrasi Perkantoran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 1992), hlm. 116. 4 Peter Walne, Dictionary of Archival Terminology, (Muchen: K.G.Saur, 1988), hlm. 165.

3 Adapun video rekaman adalah sebuah pita magnetik dimana gambar visual elektronik direkam dengan atau tanpa suara. Arsip audio visual meliputi 3 bentuk yaitu: arsip audio, arsip visual dan arsip audio visual. Arsip audio adalah suatu data suara yang tersimpan dalam suatu media rekam. Contok arsip audio adalah rekaman suara (sound recording). Sound recording adalah a disc, tape, filament or other medium on which sound has been recorded. Also called phonogram. Arti dari sound recording dapat berupa sebuah disk, tape, filamen dari media lain yang suaranya telah direkam yang disebut juga photogram. 5 Arsip visual adalah suatu data gambar yang tersimpan dalam media rekam gambar. Arsip visual dibagi menjadi dua yaitu citra tidak bergerak (still image) dan citra bergerak (moving image). Still image adalah suatu informasi yang berupa gambar tidak bergerak yang terekam dalam media arsip visual khusus untuk arsip citra diam. Salah satu contoh dari citra diam adalah arsip foto. Dalam foto tersebut apabila kita mencermati secara detail maka kita dapat mengetahui apa isi informasi yang terekam dalam arsip foto tersebut. Terkait untuk pengelolaan foto, beberapa aspek terlihat menjadi sangat vital peranannya yang mencakup fungsi dan kegunaannya. Pola klasifikasi, prosedur pengelolaan, dan sarana alat merupakan sumber daya utama dalam menjalankan fungsi primer tata kelola informasi yang bersumber pada foto. Kecermatan sekaligus ketekunan menjadi modal utama dalam mendukung SDM untuk menerapkan good governance dalam bidang arsip audio visual, khususnya arsip foto. 5 Ibid,. hlm. 160.

4 Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo menempati bekas gedung Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rajawali Purworejo yang berada di 6 Jalan Yudodipuran No. 38 Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo No.14 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja perangkat Daerah Kabupaten Purworejo, Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo bergabung dengan Arsip Daerah Kabupaten Purworejo menjadi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo hingga sekarang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabuapaten Purworejo mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang arsip, perpustakaan dan dokumentasi sesuai dengan kewenangan daerah yang meliputi perencanaan dan pengembangan akuisisi dan pengelola arsip serta perpustakaan. 6 Arsip yang dikelola oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo antara lain arsip dinamis, arsip statis, arsip vital dan arsip audiovisual. Salah satu dari arsip audiovisual adalah arsip foto, hal itu menunjukan bahwa media untuk penyampaian suatu informasi tidak hanya terbatas pada sarana yang bersifat konvensional saja. Berdasarkan hasil pengamatan penulis, pengelolaan dan penyimpanan arsip foto yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo masih sangat sederhana karena hanya dimasukkan didalam album foto yang dimasukkan ke dalam dus dan hanya diletakan di dalam almari, sehingga belum sesuai dengan prosedur penyimpanan arsip foto yang ada. 6 www.arpusda.purworejokab.go.id, diakses pada pukul 10:43:55, tanggal 21 September 2013.

5 Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut : pertama bagaimana kondisi arsip foto yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo?, Bagaimana cara pengelolaan arsip foto yang berada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo?, Apa saja kendala yang dihadapi dalam melakukan pengelolaan arsip foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo? B. Tujuan dan Manfaat Penelitian Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo, sebagai berikut : 1. Mengetahui kondisi arsip foto yang ada di instansi tersebut. 2. Mengetahui cara pengelolaan arsip foto. 3. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam melakukan pengelolaan arsip foto. Manfaat dari penulisan laporan tugas akhir ini, agar hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan informasi dan tambahan pengetahuan mengenai cara pengelolaan arsip foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo. Manfaat yang kedua memberikan masukan dan mencarikan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi pada saat melakukan pengelolaan arsip foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo.

6 C. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data yang relevan. Kegiatan pengumpulan data dilakukan baik secara langsung yaitu obsevarsi dan wawancara, maupun tidak langsung melalui metode studi pustaka. 1. Observasi Metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung bagaimana keadaan kearsipan terutama keadaan arsip foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo. Pengamatan ini selain untuk mengumpulkan data, juga dapat dikatakan sebagai langkah awal tahap pengelolaan arsip foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo yaitu tahap survei baik survei organisasi maupun survei arsip. Dengan survei ini maka penulis dapat merumuskan seberapa besar masalah kearsipan yang ada dan dapat menyusun berbagai cara dan alternatif untuk menyelesaikan masalah - masalah tersebut. Penulis juga dapat memperhitungkan langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah berdasarkan fakta yang ada dilapangan. 2. Wawancara Metode wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari pegawai yang bertugas di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo. Wawancara baik secara formal maupun informal dilakukan denga pihak yang benar - benar paham menangani dan terjun langsung berkaitan dengan pengelolaan arsip foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo.

7 3. Studi pustaka Metode ini dilakukan dengan mencari berbagai referensi buku - buku baik di Perpustakaan Universitas Gajah Mada, Perpustakaan Kota Yogyakarta dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo. Studi pustaka dilakukan untuk mencari bahan-bahan dan teori-teori yang lebih mendalam mengenai pengelolaan arsip foto. Studi pustaka dilakukan untuk menambah pengetahuan penulis mengenai topik yang akan dibahas dan dipraktikkan pada kegiatan praktik kerja lapangan. Dengan adanya dukungan teori yang lengkap, maka diharapkan penulis telah siap untuk menghadapi segala permasalahan dilapangan yang berkaitan dengan topik pengelolaan arsip foto. D. Tinjauan Pustaka Untuk menunjang penelitian tentang pengelolaan arsip foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo, terutama untuk pemahaman dasar dan aplikasi pengelolaan arsip foto, perlu ditinjau beberapa bahan pustaka yang dipilih dan relevan tema penulisan tugas akhir, serta beberapa literatur yang digunakan sebagai acuan teori dalam penelitian. Buku pertama yang digunakan penulis adalah Keeping Archives 3rd edition yang diedit Jackie Bettington, dkk. Buku ini terdiri dari delapan belas bab yang terbit pada tahun 2008. Bab yang menjadi acuan dalam pengelolaan arsip foto pada bab lima belas yang menjelaskan penanganan arsip foto yang meliputi peralatan yang digunakan, kontrol lingkungan arsip foto yang merujuk pada ISO

8 18911 dan ISO 18923, dan penyimpanan arsip foto yang direkomendasikan. Selain itu, juga menjelaskan teknis - teknis dalam pengelolaan arsip foto. Buku kedua adalah Kearsipan I karangan Ig. Wursanto yang diterbitkan oleh Kanisius pada tahun 1991. Pada buku ini terdiri dari delapan bab. Bab yang menjadi acuan dalam pengelolaan arsip foto adalah bab tujuh tentang Pemeliharaan dan Pengamanan Arsip, dalam bab ini dijelaskan tentang prosedur dan cara pemeliharaan arsip yang meliputi pengaturan ruang, kebersihan, dan pemeliharaan tempat penyimpanan arsip. Selain itu, pada bab ini berisi tentang faktor - faktor penyebab kerusakan arsip dan pengamanan arsip baik dari segi informasi atau fisiknya. Buku ketiga adalah Pemeliharaan dan Pengamanan Arsip karangan Yayan Daryan. Buku ini merupakan buku modul kuliah yang diterbitkan oleh Universitas Terbuka dan terdiri dari delapan bab. Bab yang menjadi acuan dalam pengelolaan arsip foto adalah bab tiga tentang Jenis Media Rekam Arsip. Pada bab tersebut mengulas mengenai media rekam arsip foto dapat dibagi menjadi dua, yaitu negatif foto dan positif foto. Negatif foto dihasilkan dari proses pengambilan gambar atau citra melalui kamera, umumnya terdiri dari bahan pendukung seperti kaca atau film yang dilapisi dengan emulsi berupa lapisan yang menyimpan gambar. Sedangkan, positif foto adalah citra atau image dari negatif foto yang dicetak ke dalam media kertas, kanvas atau media lainnya yang merupakan komposit dari negatif fotonya. Sebagai penunjang, buku Manajemen Kearsipan karangan Zulkifli Amsyah. Buku ini terdiri dari tiga belas bab. Bab yang menjadi acuan dalam

9 penyusunan tugas akhir ini adalah bab tiga tentang Prosedur Kearsipan. Buku yang terbit pada tahun 1991, dalam bab tentang Prosedur Kearasipan dijelaskan tentang prosedur dan cara penyimpanan arsip dengan menggunakan suatu sistem tertentu yang memungkinkan penemuan kembali dengan mudah dan cepat apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali serta pengambilan arsip dari tempat penyimpanan dapat dilakukan dengan mudah, sehingga dapat mendukung dan melengkapi teori teori yang telah tercantum pada Pengelolaan Arsip Foto. E. Sistematika Penulisan Laporan tugas akhir yang berjudul Pengelolaan Arsip Foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo terdiri dari 4 Bab. Pada setiap bab menjelaskan hal yang berbeda, tetapi masih dalam satu kesatuan tema. Dalam bab pertama menjelaskan mengenai latar belakang alasan penulis memilih judul Pengelolaan Arsip Foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo dan dalam latar belakang tersebut pula terdapat alasan mengapa penulis memilih Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo sebagai instansi untuk melakukan praktik kerja lapangan. Tujuan penulis melakukan penulisan laporan tugas akhir ini di Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Purworejo adalah untuk mengetahui bagaimana cara pengelolaan arsip foto. Penulis menggunakan tiga metode pengumpulan data, yang pertama adalah observasi, wawancara dan studi pustaka. Dalam tinjauan pustaka berisi bahan pustaka yang penulis gunakan sebagai bahan acuan dalam membantu penyusunan tugas akhir ini.

10 Bab kedua menjelaskan tentang profil instasi dimulai dari sejarah berdirinya Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo yang awalnya di Bagian Umum Sekretaris Daerah. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai tugas pokok dan fungsi instansi, visi dan misi instansi, struktur organisasi dimana kewenangan tertinggi di instansi tersebut dipegang oleh kepala. Dalam bab II ini pula diulas mengenai pengorganisasian arsip yang ada di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo. Bab ketiga menjelaskan mengenai gambaran tentang arsip foto yang terdapat di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo, cara pengelolaan arsip foto di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo, serta kendala kendala dalam pengelolaan arsip foto. Bab keempat adalah bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan adalah jawaban dari rumusan masalah dalam tugas akhir ini. Saran adalah solusi yang diberikan penulis kepada Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo.