BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kebijakan Akuntansi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

ANALISIS METODE PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN PADA KOPERASI LISTRIK PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULUTTENGGO MENURUT PSAK NO. 27

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyesuaian Perusahaan Jasa

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

BAB II LANDASAN TEORI. lagi bahwa akuntansi disebut sebagai bahasa dari keputusan-keputusan. Hal ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Koperasi Kredit (Kopdit) Sehati

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha UKM Mitra Binaan PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Bali. I Nyoman Darmayasa, Ak., BKP., CPMA.

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB 7 PENYESUAIAN DAN KOREKSI AKUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Koperasi Karyawan PT. ADIS PERHITUNGAN HASIL USAHA Periode Tahun 2010, 2011 & 2012

Analisis Laporan Arus Kas Pada PO. Gunung Sembung Putra Bandung

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

LAMPIRAN 4. NERACA KOPERASI DAN SWASTA

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, akuntansi didenifisikan sebagai sistem informasi yang

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

1 L a p o r a n T a h u n a n

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA. DASAR-DASAR AKUNTANSI Eka Dewi Nurjayanti, S.P.,M.Si

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

April 1 Setoran modal saham 150, , April 1 Setoran modal wayan 150, ,000

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Akuntansi Keuangan Koperasi

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1. Pengertian dan Manfaat Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

IV. PENYESUAIAN. Universitas Gadjah Mada

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

29 Oktober Pertemuan

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK PADA KOPERASI TUNAS ADIL TOBELO

PT GARUDA METALINDO Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN NON SAK ETAP KOPERASI SEKERTARIAT UMUM TNI

BAB IV PEMBAHASAN. memiliki tahapan-tahapan yang antara lain sebagai berikut : 1. Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan. kriteria sebagai berikut :

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II BAHAN RUJUKAN. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat 1 menyatakan

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENCABUTAN PSAK 27 TERHADAP PELAPORAN AKUNTANSI KEUANGAN INDUSTRI KOPERASI (STUDI KASUS: KOPERASI KARYAWAN PT. ADIS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

a. dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif; dan b. diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

2012, No.755 LAMPIRAN

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

PEMAKAI DAN KEBUTUHAN INFORMASI

) ( ASET INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

1 L a p o r a n T a h u n a n

KOPERASI KONSUMEN KELOMPOK 8

Analisis Aktivitas Pendanaan

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Zaki Baridwan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN A. Faktur Pembelian

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

ISSN ANALISIS STATEMENT OF CASHFLOW UNTUK MENGEVALUASI KEMAMPUAN KOPERASI DALAM MENGHASILKAN KAS DAN SETARA KAS

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

ASPEK PERMODALAN RASIO MODAL SENDIRI TERHADAP TOTAL ASET. Modal Sendiri. Total Aset

JUMLAH AKTIVA

PSAK 66 PENGATURAN BERSAMA

BAB II LANDASAN TEORITIS

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang dilakukan terhadap Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang adalah berdasarkan akunakun yang terdapat di dalam laporan keuangan dengan melakukan analisis dan evaluasi berdasarkan Permen KUKM No. 4/Per/M.KUKM/VII/2012 terhadap komponenkomponen dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan hasil usaha. Seperti yang telah penulis jelaskan dalam bab sebelumnya mengenai kondisi laporan keuangan Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang, berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut mengenai masingmasing komponen yang disajikan dalam laporan keuangan Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang. Adapun pembahasan ini akan penulis tinjau berdasarkan pengakuan pendapatan dan beban yang terdapat pada Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II. 4.1 Kebijakan Akuntansi Berikut ini penjelasan yang merupakan penjelasan hasil analisa terhadap prinsipprinsip akuntansi perkoperasian yang diterapkan di Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang yaitu: a. Pencatatan Transaksi Menurut prinsip akuntansi setiap transaksi baik itu transaksi pendapatan dan pengeluaran seperti biayabiaya dan beban diakui pada saat transaksi itu terjadi. Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang telah menyusun pencatatan transaksi nya sesuai dengan SAK ETAP. Dimana Pendapatan diakui dalam laporan hasil usaha jika kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur secara andal dan Beban diakui dalam laporan hasil usaha jika penurunan manfaat ekonomis masa depan yg berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diiukur secara andal. 38

39 b. Pengakuan Pendapatan dan Beban Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang menggunakan metode acrual basis dalam mencatat pendapatan dan pencatatan beban dalam suatu periode. Sehingga dalam suatu transaksi yang terjadi dikoperasi tersebut pendpatan diakui pada saat koperasi melakukan transaksi dengan pihak lain, tanpa memandang apakah transaksi tersebut dilakukan secara tunai atau secara kredit pendapatan langsung diakui pada saat itu juga, sedangkan beban pada langsung dicatat dan diakui sewaktu transaksi terjadi. c. Penyajian Neraca Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang terdiri dari Aktiva dan Pasiva atau kewajiban koperasi, pada pos aktiva lancar dibagi menjadi beberapa perkiraan yang terdiri dari kas/ bank, persediaan, pinjaman yang diberikan dan lainnya yang berurutan sesuai dengan liquiditasnya. Perkiraanperkiraan pada neraca tersebut belum disajikan pada neraca terlebih dahulu dicatat dalm buku besar sehingga setiap perubahan transaksi yang terjadi dan dapat merubah jumlah / nilai masingmasing perkiraan terlihat jelas pada buku besar tersebut. Namun demikian sering kali terjadi kesalahan dalam pencatatan dan penilian untuk setiap transaksi. d. Perhitungan Hasil Usaha Pehitungan hasil usaha menurut pospos pendapatan dan pospos beban yang terjadi selama satu periode. Menurut SAK Pendapatan dan beban disajikan sebagai berikut : 1. Pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi dengan anggota diakui. 2. Pendapatan koperasi yang berasal dari transaksi dengan anggota diakui sebagai pendapatan (penjualan) dua laporan perhitungan hasil usaha sebesar nilai transaksi selisih anatara laba rugi dengan non anggota. 3. Beban usaha dan beban pengkoperasian harus disajikan terpisah dalam laporan perhitungan hasil usaha.

40 Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang belum disajikan secara tepat, hal ini terlihat dari laporan Sisa Hasil Usaha perbandingan (terlampir) dimana pendapatan usaha tidak disajikan sebagaimana mestinya. Pada laporan hasil usaha ternyata pendapatan usaha disajikan berdasarkan kegiatan koperasi yaitu pendapatan simpan pinjam, penjualan di usaha foto copy dan ATK dan lainlain dan bukan berdasarkan sulitnya perhitungan untuk menentukan besarnya partisipasi anggota dan partisipasi non anggota. Dan pada beban Format laporan hasil usaha koperasi tidak sesuai dengan format menurut KUKM No. 4/Per/M.KUKM/VII/2012 yaitu pendapatan usaha dipisahkan berdasarkan pendapatan dari anggota. Dalam hal pengakuan beban pihak Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang, telah mencatat dan menyajikan beban sesuai dengan ketentuan. Berikut ini diasjikan perhitungan usaha yang sebaiknya dibuat : Tabel 4.1 Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Menurut Permen KUKM No. 4/Per/M.KUKM/VII/2012 Per 31 Desember 2013 dan 2012 Uraian 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Pelayanan Anggota Pendapatan Jasa Pelayanan Neto Anggota 1.037.863.557,11 1.037.863.557,11 995.374.629,25 995.374.629,25 Pendapatan dari non Anggota Penjualan barang toko Pendapatan simpanpinjam Pendapatan Sekretaris Laba/rugi non anggota Shu kotor Beban Operasional Beban Usaha Beban usaha toko Beban usaha simpanpinjam Beban usaha jasajasa Beban usaha sekretariat Beban penyusutan Beban Perkoperasian 1.054.493.240,00 249.296.101,00 1.564.362.084,45 3.006.392.284,56 104.992.049,92 87.962.625,00 1.023.396.835,00 1.475.573.849,00 25.189.704,00 1.086.647.721,00 282.242.454,56 1.083.783.633,16 2.525.682.298,97 93.744.839,92 120.081.492,83 922.398.622,50 1.074.997.639,16 73.494.197,66

41 Total Beban Operasional SHU operasional Pendapatan lain Beban lain SHU sebelum Bunga dan Pajak Beban Bungan SHU Sebelum Pajak Pajak Penghasilan SHU tahun berjalan Sumber : Diolah Penulis (2013 dan 2012) 24.574.927,00 (2.036.452,28) 311.815.696,36 38.491.837,36 273.323.859,00 15.514.078,97 (4.633.256,23) 251.846.329,64 29.928.125,00 221.918.204,64 Tabel 4.2 Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Menurut Permen KUKM No. 4/Per/M.KUKM/VII/2012 Per 31 Desember 2014 dan 2013 Uraian 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Pelayanan Anggota Pendapatan Jasa Pelayanan Neto Anggota 1.121.177.913,65 1.121.177.913,65 1.037.863.557,11 1.037.863.557,11 Pendapatan dari non Anggota Penjualan barang toko Pendapatan simpanpinjam Pendapatan Sekretaris Laba/rugi non anggota Shu kotor Beban Operasional Beban Usaha Beban usaha toko Beban usaha simpanpinjam Beban usaha jasajasa Beban usaha sekretariat Beban penyusutan Beban Perkoperasian Total Beban Operasional SHU operasional Pendapatan lain Beban lain SHU sebelum Bunga dan Pajak Beban Bungan SHU Sebelum Pajak Pajak Penghasilan SHU tahun berjalan Sumber : Diolah Penulis (2014 dan 2013) 1.056.855.127,91 238.090.056,33 1.714.411.231,77 3.386.304.944,74 123.663.081,92 115.303.120,00 1.114.232.316,00 1.607.208.266,00 59.050.107,75 5.308.161,87 (2.129.870,48) 307.026.444,46 37.977.285,38 269.049.159,09 1.054.493.240,00 249.296.101,00 1.564.362.084,45 3.006.392.284,56 104.992.049,92 87.962.625,00 1.023.396.835,00 1.475.573.849,00 25.189.704,00 24.574.927,00 (2.036.452,28) 311.815.696,36 38.491.837,36 273.323.859,00

42 Tabel 4.3 Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Menurut Permen KUKM No. 4/Per/M.KUKM/VII/2012 Per 31 Desember 2015 dan 2014 Uraian 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Pelayanan Anggota Pendapatan Jasa Pelayanan Neto Anggota 1.177.844.639,54 1.177.844.639,54 1.121.177.913,65 1.121.177.913,65 Pendapatan dari non Anggota Penjualan barang toko Pendapatan simpanpinjam Pendapatan Sekretaris Laba/rugi non anggota Shu kotor Beban Operasional Beban Usaha Beban usaha toko Beban usaha simpanpinjam Beban usaha jasajasa Beban usaha sekretariat Beban penyusutan Beban Perkoperasian Total Beban Operasional SHU operasional Pendapatan lain Beban lain SHU sebelum Bunga dan Pajak Beban Bungan SHU Sebelum Pajak Pajak Penghasilan SHU tahun berjalan Sumber : Diolah Penulis (2015 dan 2014) 1.319.385.963,24 257.004.760,30 1.791.496.318,00 3.777.984.551,62 123.663.081,92 155.407.394,00 1.208.707.083,70 1.912.388.994,00 55.564.970,12 3.445.679,50 (1.697.756,38) 324.000.942,00 40.161.457,45 283.839.484,55 1.056.855.127,91 238.090.056,33 1.714.411.231,77 3.386.304.944,74 123.663.081,92 115.303.120,00 1.114.232.316,00 1.607.208.266,00 59.050.107,75 5.308.161,87 (2.129.870,48) 307.026.444,46 37.977.285,38 269.049.159,09 Dimana format laporan perhitungan SHU (Sisa Hasil Usaha) pada Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang tidak sesuai dengan format Permen KUKM No. 4/Per/M.KUKM/VII/2012 dimana semestinya pendapatan terbagi menjadi dua yaitu: pendapatan anggota dan pendapatan non anggota harus dipisah, dan dikurangi beban operasional. Beban operasional juga semestinya disajikan terpisah antara beban usaha dan perkoperasian. Sedangkan

43 pada Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang hanya mengakui perhitungan sisa hasil usaha dimana pendapatan koperasi dikurangi beban usaha, sehingga tidak sesuai menurut format Permen KUKM No. 4/Per/M.KUKM/VII/2012 tentang pengkoperasian karena pendapatan dan beban tidak dipisahkan menurut perkiraannya masingmasing. 4.2 Metode Pengakuan Pendapatan dan Beban Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang Perbedaan perlakuan akuntansi pendapatan dan beban yang diterapkan pada pihak Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik yaitu: 4.2.1 Metode Pengakuan Pendapatan Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang tahun 20132015 Analisis pengakuan pendapatan dan beban pada pihak Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang berikut ini akan di uraikan bagaimana Koperasi Balido melakukan pendapatan. Pihak Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang menggunakan metode dalam pengakuan pendapatan yaitu metode accrual basis. Dimana metode ini mengakui pendapatan pada saat koperasi melakukan transaksi dengan pihak lain, tanpa memandang apakah transaksi tersebut dilakukan secara tunai atau secara kredit pendapatan langsung diakui pada saat itu juga dan dicatat sebagai berikut. Piutang Usaha Rp xxx Pendapatan Rp xxx Mencatat pendapatan pada saat barang atau jasa telah terjual, nilainya sebesar harga jual yang telah ditetapkan oleh koperasi. Pendapatan ini diakui ketika harga jual telah disepakati dan terjadi perjanjian atau pemesanan. Bukti yang dipakai sebagai jaminan yakni surat perjanjian (bukti transaksi) saat terjadi pemesanan. Dan ketika penjualan barang atau jasa koperasi ini akan dibayar oleh pihak pemesan atau pelanggan, maka dicatat sebagai berikut.

44 Piutang Usaha Rp xxx Pendapatan Rp xxx Jurnal yg disajikan di atas membuktikan bahwa pada Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang telah mengungkapkan pencatatan pendapatan yanbg sesuai dengan accrual basis menurut SAK ETAP. Setelah ini pendapatan akan dimasukkan dalam laporan keuangan yakni perhitungan hasil usaha yang kemudian akan dikurangi dengan bebanbeban, sehingga menghasilkan sisa hasil usaha. Penyajian laporan keuangan dari koperasi tidak sesuai dengan Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) tentang perkoperasian dalam fokus terhadap pendapatan tidak sesuai. Dimana pendapatan seharusnya memisahkankan antara pendapatan anggota dengan pendapatan non anggota. Tetapi pada Koperasi Karyawan Balido PT (Persero) Angkasa Pusa II Palembang tidak memisahkan pendapatan anggota dengan pendapatan non anggota. 4.2.3 Metode Pengakuan Beban Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang tahun 20132015 Berdasarkan pencatatan Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang dilakukan penyesuaian dan implementasi SAK ETAP, sehingga menghasilakn laporan keuangan Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang yg telah sesuai dengan SAK ETAP, sehingga menghasilkan laporan keuangan Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang yg telah sesuai dengan SAK ETAP. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual menggunakan konsep biaya historis. Laporan keuangan tersebut disajikan secara relevan untuk kebutuhanpengambilan keputusan ekonomi oleh pemakai dan andal. Penggunaan biaya historis dipilih karena: 1. Biaya dapat ditelusuri atau diverifikasi kembali dan merupakan harga transaksi yang sudah direalisasi 2. Biaya timbul dari transaksi yang wajar, yang disepakati bersama oleh pembeli dan penjual dalam suatu perekonomian bebas, yang merupakan nilai minimum aset bagi pembeli nilai minimum

45 merupakan biaya yg mencerminkan nilai akrual aset bagi perusahaan pada saat diperoleh. Pencatatan jurnal yang dibuat oleh Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang dalam pengakuan beban yg sesuai dengan accrual basis menggunakan konsep biaya historis Beban Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang memakai metode accrual basis, dimana beban beban usaha masih harus dibayar. Beban beban tertentu telah terjadi, tetapi pembayarannya belum dilakukan. Namun telah dicatat dan diakui sebagai beban atau biaya. beban yang terjadi namun belum dilakukan pembayaran oleh koperasi dicatat sebagai berikut. Beban Usaha Rp xxx Utang Usaha Rp xxx Beban dicatat nilainya berdasarkan nilai yang telah ditentukan. Beban usaha ini terjadi terkait langsung dengan segala aktivitas koperasi yang mendukung penjualan barang atau jasa koperasi, yakni diantaranya adalah beban upah karyawan, beban gaji, beban perlengkapan, dan beban penyusutan peralatan koperasi. Ketika pihak koperasi akan melakukan pembayaran atas beban beban yang ada maka koperasi akan mencatat sebagai berikut. Utang Usaha Rp xxx Kas Rp xxx Koperasi ini juga mengakui adanya pengakuan aset. Pada beban umum dan administrasi ada biaya dalam penyusutan aktiva. Koperasi mencatatnya sebagai berikut. Beban Penyusutan Rp xxx Akumulasi Penyusutan Rp xxx Beban yang telah diakui dan dicatat ini kemudian dimasukan dalam laporan keuangan yakni perhitungan hasil usaha. Beban ini dikurangkan pada pendapatan koperasi maka akan menghasilkan nilai sisa hasil usaha yang nantinya akan dibagikan pada anggota serta untuk pos pos dana yang sudah ditetapkan. Penyajian laporan keuangan Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang khususnya dalam beban yang ada tidak sesuai dengan

46 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik tentang perkoperasian, yakni tidak menyajikan informasi mengenai beban perkoperasian. Beban perkoperasian seharusnya disajikan dalam perhitungan Hasil Usaha, akan tetapi pihak Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang tidak menyajikan beban perkoperasian dalam perhitungan Hasil Usaha. Daftar pendapatan dan beban koperasi pun rincikan dalam catatan atas laporan keuangan. Tentang pengakuan pendapatan dan beban dari pihak Koperasi Karyawan Balido PT. (Persero) Angkasa Pura II Palembang menggunakan metode accrual basis. Keunggulan menggunakan metode accrual basis yakni membuat penyajian informasi untuk laporan keuangan menjadi lebih akurat. Pendapatan dilaporkan selama kegiatan produksi, dimana laba dihitung secara proporsional dengan penyelesaian pekerjaan, pada akhir produksi, pada saat penjualan barang, atau pada saat penagihan piutang dikatakan akurat karena pengakuan terjadinya pendapatan dan beban dicatat atau diakui pada saat terjadinya transaksi, walaupun kas belum diterima atau belum dibayarkan.