Respon imun adaptif : Respon humoral Respon humoral dimediasi oleh antibodi yang disekresikan oleh sel plasma 3 cara antibodi untuk memproteksi tubuh : Netralisasi Opsonisasi Aktivasi komplemen 1
Dua cara inisiasi respon imun humoral : 1. sel B diaktifkan dengan bantuan sel T helper Thymus-dependent antigen (TD antigen) Sel B memerlukan sel TH 2. Sel B diaktifkan oleh antigen mikroba thymus independent antigen (TI antigen) Sel B dapat diaktifkan setelah mengenali molekul umum mikroba atau dengan terjadinya extensive cross-linking reseptor sel B sel B berikatan dengan sejumlah epitop berulang kali Sel B dan sel T helper harus mengenali antigen yang sama untuk berinteraksi linked recognition Hapten molekul kecil non imunogenic Hapten + carrier protein immunogenic Sejumlah hapten berikatan dengan carrier protein cross-linked B cell receptor Penisilin : hapten ; penisilin + carrier protein imunogenik induksi respon imun Autoimun terjadi jika self reactive B cell dan self reactive T helper ada pada waktu yang sama self tolerance Haemophilus influenzae type b Dewasa TI antigen Anak-anak respon terhadap antigen : lemah vaksin : Polisakarida H inf + toxoid tetanus TD antigen 2
T helper menstimulasi sel B melalui CD40 dan sekresi sitokin, IL4 Sel B yang bertemu dengan antigen akan bergerak ke perbatasan area sel B dan sel T di organ limfoid sekunder 3
Sel B yang diaktivasi akan bermigrasi ke folikel dan proliferasi untuk membentuk germinal center. 4
Sel B di daerah Germinal center mengalami hipermutasi somatik daerah V untuk meningkatkan afinitas ikatan terhadap antigen Proses : pematangan afinitas Memerlukan CD40 ligand perlu interaksi dengan sel T helper Diinduksi oleh sejumlah sitokin Terjadi sesudah sel B diaktivasi oleh sel T helper dalam primary foci dan germinal center Class switching Ab 5
6
Beberapa antigen bakteri dapat mengaktivasi respon sel B tanpa memerlukan bantuan sel T Dua macam antigen : TI-1 antigen dan TI-2 antigen TI-1 antigen Menginduksi proliferasi dan diferensiasi sel B sesuai dengan antigen yang menginduksinya aktivasi poliklonal Antigen TI-1 mitogen sel B LPS, DNA bakteri Dapat mengaktivasi sel B immature dan sel B mature TI-2 antigen Hanya menginduksi sel B mature Terutama mengaktivasi sel B-1 (CD5 B cells) & marginal zone B cells (noncirculating B cells) Dapat menginduksi sel B jika secara simultan cross-linking dengan sel sejumlah reseptor pada sel B Sel dendritik dan sel makrofag memberikan sinyal costimulatory untuk inisiasi aktivasi sel B Dapat terjadi switching IgM IgG Cross-linking berlebihan sel B tidak responsif atau anergi Terlalu sedikit tidak cukup untuk aktivasi sel B 7
Distribusi Immunoglobulin dalam tubuh IgG&IgM banyak di darah IgG& IgA monomer cairan extrasel tubuh IgA dimer lumen Otak umumnya tidak ada Ig Polymeric immunoglobulin receptor/pigr 8
Peranan Ab Netralisasi toxin bakteri terutama IgG dan IgA Menghambat infektivitas virus Memblok adhesi bakteri ke sel inang Mengaktivasi jalur klasik komplemen Reseptor komplemen diperlukan untuk membuang kompleks imun dalam darah 9
Destruksi patogen dengan bantuan FcR FcR memfasilitasi Sel fagositik: fagositosis kompleks antibodi-patogen ekstrasel pada sel makrofag, sel dendritik, neutrofil Sel yang tidak fagositik: FcR+ kompleks antibodi-patogen ekstrasel induksi sekresi mediator dalam sel Destruksi patogen dengan bantuan FcR FcR memfasilitasi Sel fagositik: fagositosis kompleks antibodi-patogen ekstrasel pada sel makrofag, sel dendritik, neutrofil Sel yang tidak fagositik: FcR+ kompleks antibodi-patogen ekstrasel induksi sekresi mediator dalam sel : sel NK, sel eosinofil, sel basofil, sel mast Antibody-dependent cell-mediated cytotoxicity (ADCC) 10