PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENGANTAR. Wilayah Indonesia terletak pada jalur gempa bumi dan gunung berapi

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III DASAR TEORI Bencana Mitigasi Bencana Strategi-strategi Mitigasi...

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. hidrologis dan demografis, merupakan wilayah yang tergolong rawan bencana,

I. Permasalahan yang Dihadapi

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. lempeng raksasa, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LESSON LEARNED PENGIMPLEMENTASIAN UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2016 DI TINGKAT PROPINSI

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, berbatasan dengan : 1. Sebelah Utara: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Bencana gempa bumi yang berkekuatan 8,9 skala Richter yang diikuti

PENANGANAN PENGUNGSI PADA SAAT TANGGAP DARURAT BENCANA DAN TRANSISI DARURAT KE PEMULIHAN. Oleh : Direktur Tanggap Darurat

PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR SATUAN KERJA TUGAS PEMBANTUAN DAN DEKONSENTRASI TAHUN 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Powered by TCPDF (

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. tiga lempeng tektonik dunia yaitu Hindia-Australia di Selatan, Pasifik di

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

Isi Pengumuman Rekrutmen Fasilitator Desa Tangguh Bencana Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. tersedia (Pemerintah Republik Indonesia, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. bumi dan dapat menimbulkan tsunami. Ring of fire ini yang menjelaskan adanya

RINGKASAN EKSEKUTIF. Kerusakan dan Kerugian

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NEWS READER : data korban gempa bumi di DIY 01 mei 2006 sampai pukul 11.00

EVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro)

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2010 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Proses perencanaan pembangunan yang bersifat top-down sering dipandang

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Samudera Pasifik yang bergerak kearah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

LAPORAN MK PLPBK STATUS AGUSTUS 2011

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62/PMK.06/2008 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki luas wilayah 3.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Jumlah Desa Rusak Tidak Total Kabupaten/Kota

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama dengan pemerintah Republik Indonesia dalam kegiatan sosial,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 13. KELUARGA DAN PERUBAHAN IKLIM. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencapai 50 derajat celcius yang menewaskan orang akibat dehidrasi. (3) Badai

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN AKIBAT BENCANA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014)

TIPIKAL & JENIS KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG KEADAAN KOTA YOGYAKARTA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan pergerakan orang dan atau barang. Penyediaan dan pengelolaan

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PAMSIMAS II TA 2015

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN XVII PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN MK PLPBK STATUS SEPTEMBER 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seluruhnya akibat pengaruh bencana tsunami. Pembangunan permukiman kembali

BAB I PENDAHULUAN. Gempabumi yang terjadi pada 27 mei 2006 yang melanda DIY-Jateng

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. setelah Provinsi DKI Jakarta. Luas wilayah administrasi DIY mencapai 3.185,80

II. PASAL DEMI PASAL Pasal l Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas.

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. respon terhadap penanggulangan bencana sangat berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

Upaya-upaya dalam rangka menekan dampak akibat bencana sangat diperlukan pengaturan organisasi, tata laksana hubungan kerja, koordinasi dan komunikasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

xvii Damage, Loss and Preliminary Needs Assessment Ringkasan Eksekutif

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 8 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang masih ada hingga sampai saat ini. Kerugian material yang ditimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Menengah tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 16/PER/M.KUKM/XII/2016 tentang Pedoman

Transkripsi:

BAB IX PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA BAB IX PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA 295

PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA Bencana alam telah menimbulkan kerusakan pada tatanan pendidikan dalam waktu sekejap. Kondisi pendidikan yang sangat memprihatinkan, terpaksa harus dihadapi seperti kehilangan guru serta hilangnya sarana dan prasarana belajar termasuk alat-alat belajar. Terhadap kondisi tersebut pemerintah mengupayakan agar proses belajar mengajar tidak terhenti walaupun diselenggarakan dalam situasi darurat, sebab dalam kondisi apa pun. Anak-anak mempunyai hak untuk menerima pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam pasal 2 Konvensi Hak Anak (KHA), "Negara wajib menjamin dan menghormati hak anak dan wajib memenuhinya". Agar proses belajar mengajar tetap berjalan, Direktorat Pembinaan TK dan SD memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak korban bencana melalui berbagai program layanan pendidikan seperti penyelenggaraan sekolah darurat, rehabilitasi gedung sekolah, beasiswa, bantuan paket belajar siswa, dan lain-lain. Memasuki masa pasca tanggap darurat, program bantuan pendidikan akan ditingkatkan secara bertahap antara lain melalui program pusat maupun program daerah. Kegiatan yang dikelola oleh pusat adalah rehabilitasi gedung, penyediaan meubelair, pemberian paket belajar yang dibutuhkan seperti seragam sekolah, pakaian olahraga, sepatu, tas, dan alat-alat tulis. Sedangkan kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh daerah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan daerah tersebut. Program Penanganan Pendidikan TK-SD di Daerah Bencana Direktorat Pembinaan TK dan SD telah memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak korban bencana. Program ini dimaksudkan agar proses belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya. 296 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

1. Program Tahun 2005 Bencana gempa bumi dan tsunami di propinsi Nangroe Aceh Darussalam dan di pulau Nias pada tanggal 24 Desember 2004 telah menimbulkan kondisi pendidikan pasca gempa telah menyisakan trauma mendalam bagi warga yang selamat, terutama anak-anak. Banyak anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan jiwa akibat bencana dahsyat tersebut. Untuk itu, diperlukan pendidikan yang mampu mengurangi efek trauma. Pendidikan juga diharapkan akan membuat anak dapat bangkit dari rasa pedih dan sia-sia, lalu menemukan jati dirinya kembali. Bencana gempa bumi dan tsunami juga telah menyisakan kerusakan pada berbagai fasilitas pendidikan. Data kerusakan sekolah menunjukan bahwa sekitar 1.168 sekolah mulai TK s/d SMA mengalami kerusakan berat, kerusakan ringan dan bahkan banyak sekolah yang hancur. Jumlah TK dan SD yang mengalami adalah 100 TK/RA dan 735 SD/MI. Untuk memulihkan kondisi pendidikan pasca gempa dan tsunami di NAD, Direktorat Pembinaan TK dan SD pada tahun anggaran 2005 secara khusus menyelenggarakan program yang meliputi: a. Rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan pada 65 TK dan 250 SD, b. Pemberian beasiswa BKM untuk 16.2743 siswa SD/MI, c. Pemberian beasiswa bagi 955 anak pondok pesantren terkana bencana, d. Pemberian paket belajar siswa TK berupa pakaian, sepatu dan alat tulis sebanyak 12.050 set; dan e Pemberian paket belajar siswa SD berupa seragam, tas, sepatu dan alat tulis sebanyak 24.100 set. ` 2. Program Tahun 2006 Pada tahun 2006, Direktorat Pembinaan TK dan SD melakukan kegiatan: a. Menyerahkan biaya pemulihan sebesar Rp. 1,55 milyar untuk penyediaan seragam sekolah, buku, alat belajar lainnya, serta perbaikan sarana dan prasarana sekolah yang rusak, akibat bencana banjir di Kabupaten Trenggalek; b. Menyiapkan voucer senilai Rp 570.000.000,- yang digunakan untuk rehabilitasi sekolah di Banjarnegara; BAB IX PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA 297

Kegiatan Rehabilitasi Sekolah Dasar Pasca Bencana Tsunami di NAD tahun 2005. c. Menyerahkan dana sebesar Rp. 4,3 Milyar dalam penanganan bencana Untuk bencana banjir di Manado, kabupaten Minahasa selatan, kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon (Sulawesi Utara) yang digunakan untuk seragam sekolah, buku, alat belajar lainnya, serta perbaikan sarana dan prasarana sekolah yang rusak. Disamping itu telah disalurkan buku paket pelajaran 100.000 eksemplar; d. Merealisasikan dana tanggap darurat untuk kebutuhan rehabilitasi, penyedia lokasi sekolah sementara, dan pakaian seragam untuk siswa pengungsi sebesar Rp. 2,67 Miliar akibat Bencana Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang; e. Melakukan langkah-langkah tanggap darurat dalam penanganan bencana gempa di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah berupa penyediaan tenda, seragam sekolah, buku dan sarana pembelajaran lain. Depdiknas juga telah menyalurkan rehabilitasi bencana alam Daerah Istimewa dan Jawa Tengah: Rp. 4.000.000.000,- pada 80 ruang kelas; f. Mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke lokasi bencana dan menyalurkan bantuan sebesar Rp. 350.000.000,- kepada sekolah yang terkena bencana dan bantuan tanggap darurat kepada masyarakat berupa makanan, minuman, obat dan pakaian, akibat bencana gempa bumi/tsunami di Pangandaran, Tasikmalaya, dan Cilacap. 298 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

Salah satu SD dengan kondisi ruang kelas rusak akibat gempa di Jawa Barat. 3. Program Tahun 2007-2008 Pada tahun 2007, Direktorat Pembinaan TK dan SD melaksanakan kegiatan: a. Melakukan tindakan tanggap darurat pada awal kejadian dan memberikan bantuan dana untuk rehabilitasi sekolah-sekolah yang rusak sebesar Rp. 585.000.000,- dan pengiriman seragam sekolah melalui dana APBN-P sebesar Rp. 30.005.000.000,- akibat bencana gempa bumi terjadi di Bengkulu; b. Menyalurkan bantuan sebesar Rp. 11.695.000.000,- Selain bantuan berupa dana juga diberikan bantuan seragam sekolah. Agar tetap melaksanakan proses pembelajaran di daerah-daerah yang terkena bencana gempa dan banjir dibeberapa kabupaten yaitu di Kabupaten Langkat, Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal (Sumatera Utara); c. Memberikan dana untuk rehabilitasi sekolah sebesar Rp. 30.435.000.000,- akibat bencana gempa bumi di Sumatera Barat; d. Menyalurkan dana sebesar Rp. 3.885.000.000,- sebagai penanganan bencana alam di NAD untuk rehabilitas rehabiliatasi sekolah (bantuan lanjutan); e Menyalurkan dana rehabilitasi sekolah sebesar Rp. 5.965.000.000,- akibat bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Timur, terutama di Kabupaten Manggarai; BAB IX PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA 299

Salah satu SD dengan kondisi ruang kelas rusak akibat gempa di Jawa Tengah. f. Disalurkan dana Rp. 495.695.000,- melalui APBN-P tahun 2007 dialokasikan dana sebesar Rp. 80.000.000.000,- untuk penanganan bencana alam di Yogyakarta yang masih belum mencukupi dibandingkan dengan kerusakan yang dialami (bantua.n lanjutan 2006) dan melalui program Debt Swap IV for Education yaitu program pengurangan hutang oleh pemerintah Jerman kepada pemerintah Indonesia jika pemerintah Indonesia mampu melaksanakan program pendidikan yang feasible. Hasil program Debt Swap IV for Education adalah Rehabilitasi dan Pembangunan SD/MI yang mengalami kerusakan akibat bencana gempa bumi di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jumlah SD/ MI yang telah direhabilitasi atau dibangun melalui program ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9.1. Pembangunan/Rehabilitasi Gedung SD/MI di Daerah Bencana Gempa Jawa Tengah dan Yogyakarta No. Kabupaten/Kota Provinsi Pembangunan Gedung SD/MI (Unit) Rehabilitasi Gedung SD/MI (Unit) Pembangunan RPL SMP/MTs (Unit) 1 Kab. Klaten Jateng 13 24 7 2 Kab. Boyolali Jateng 4 5-3 Kab. Sukoharjo Jateng 3 3 1 4 Kota Yogyakarta DIY 20 2 1 5 Kab. Bantul DIY 17 19 8 6 Kab. Kulon Progo DIY 14 12 4 7 Kab. Gunung Kidul DIY 17 10 6 8 Kab. Sleman DIY 13 17 7 Total 101 92 34 300 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

Keseluruhan dana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp.128.842.656.000,-. Pemantauan kesesuaian penggunaan dana dilakukan oleh auditor nasional yang independen dan memiliki pengalaman internasional. Outputnya berupa rekomendasi, apakah Indonesia layak (feasible) untuk memperoleh pengurangan hutang, setelah auditor melaksanakan audit terhadap implementasi program daya serap keuangan. 4. Program Tahun 2009 Pada tahun 2009, Direktorat Pembinaan TK dan SD melaksanakan kegiatan penanganan bencana sebagai berikut: a. Dalam rangka membantu masyarakat yang terkena bencana gempa di Jabar yang terjadi pada Agustus 2009, Direktorat Pembinaan TK dan SD mengalokasikan dana pembangunan ruang kelas baru seperti tersaji pada tabel berikut: Tabel 9.2. Alokasi Pembangunan Ruang Kelas Baru Pasca Gempa Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2009 No. Sekolah Kabupaten Ruang @Ruang (Rp) Jumlah (Rp) 1 SDN 1 Pusakanagara, Kec. Baregbeg Ciamis 3 77.010.000 231.030.000 2 SDN 2 Simpang, Kec. Sindang barang Cianjur 3 77.010.000 231.030.000 3 SDN 2 Citanglar, Kec. Surade Sukabumi 3 77.010.000 231.030.000 4 SDN 1 Pangalengan, Kec. Pangalengan Bandung 3 77.010.000 231.030.000 5 SDN 3 Pangalengan, Kec. Pangalengan Bandung 3 77.010.000 231.030.000 JUMLAH 15 1.155.150.000 b. Tidak lama setelah terjadinya gempa di Jawa Barat, pada tanggal 1 Oktober 2009 kejadian serupa yang lebih dasyat terjadi di Sumatera Barat khususnya di kota Padang, kabupaten Pariaman dan sekitarnya. Direktorat Pembinaan TK dan SD mengalokasikan dana rehabilitasi ruang kelas baru seperti tersaji pada tabel berikut: Tabel 9.3. Alokasi Bantuan Rehabilitasi Pasca Gempa Provinsi Sumatera Barat Tahun 2009 No. Sekolah Kabupaten Ruang @Ruang (Rp) Jumlah (Rp) 1 SDN 26 Rimbo Kaluang Kec. Padang Barat Kota Padang 6 78.880.000 473.280.000 2 SDN No. 26 Piai Kec. Lubuk Begalung Kota Padang 6 78.880.000 473.280.000 3. SDN No. 12 Kp. Lapai Kec. Nanggalo Kota Padang 9 78.880.000 709.920.000 4. SDN 18 Kp. Lapai Kec. Nanggalo Kota Padang 6 78.880.000 473.280.000 5. SDN 26 Parak Buruk Kec. Koto Tangah Kota Padang 3 64.960.000 194.880.000 6. SDN No. 24 Jati Gaung Kec. Padang Timur Kota Padang 7 78.880.000 552.160.000 7. SDN 37 Sungai Bangek Kec. Koto Tangah Kota Padang 3 64.960.000 194.880.000 8. SD No. 40 Sungai Lareh Kec. Koto Tangah Kota Padang 3 64.960.000 194.880.000 9 SDN 21 Sungai Bangek Kec. Koto Tangah Kota Padang 3 78.880.000 236.640.000 JUMLAH 55 3.503.200.000 BAB IX PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA 301

Hasil pembangunan Sekolah Dasar darurat pasca gempa di Padang, Sumatera Barat tahun 2009. Kegiatan rehabilitasi Sekolah Dasar pasca gempa di Padang, Sumatera Barat tahun 2009. Hasil kegiatan rehabilitasi Sekolah Dasar pasca gempa di Padang, Sumatera Barat tahun 2009. 302 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009

Kasubdit Kelembagaan Direktorat Pembinaaan TK dan SD, M. Hosnan ditengah-tengah para juara lomba Gugus Sekolah dan Perpustakaan SD tingkat Nasional tahun 2009 di Yogyakarta. BAB IX PENANGANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DASAR DI DAERAH BENCANA 303

304 PEMBANGUNAN PENDIDIKAN TK DAN SD 2005-2009