ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, alih fungsi lahan pertanian merupakan masalah yang

adalah 70-80% angkatan kerja bergerak disektor informal. Sektor informal memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan traumatic injury. Secara keilmuan, keselamatan dan

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri, Pekerja Pengelasan

BAB 1 : PENDAHULUAN. perhatian dan kerja keras dari pemerintah maupun masyarakat.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Alat Pelindung Diri (APD), Pekerja Bagian Opening

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh tenaga kerja di bengkel las (Widharto, 2007). Industri pengelasan merupakan industri informal yaitu industri yang

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG MATA TERHADAP KETAJAMAN PENGLIHATAN PEGAWAI BENGKEL LAS DI WILAYAH TERMINAL BUS WISATA NGABEAN KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. adanya peningkatan kulitas tenaga kerja yang maksimal dan didasari oleh perlindungan hukum.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Labour Organizatiom (ILO) 2013, 1 pekerja. pekerja kehilangan nyawa (Depkes, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

Hubungan Pemakaian Kacamata Las dengan Terjadinya Gangguan Mata pada Pekerja Bengkel Las

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) Kelompok Intervensi O1 X O2

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi

Pengetahuan dan Sikap Pekerja dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Industri Informal Pengelasan di Desa Singajaya, Indramayu

Vol 1, No 1, April 2017 ISSN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut

Kepatuhan Pemakaian Alat Pelindung Diri pada Pekerja Las di Indramayu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA KARYAWAN PT KUNANGGO JANTAN KOTA PADANG TAHUN 2016

Universitas Diponegoro 2 Chief Environmental Engineer, Safety-Health_Environmental & Loss Control

BAB I PENDAHULUAN. dan dikondisikan oleh pihak perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan industri besar dan sedang di Jawa Tengah pada tahun 2008

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

BAB I PENDAHULUAN. para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara

PENDAHULUAN. yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. dari potensi bahaya yang dihadapinya (Shiddiq, dkk, 2013).

PENDAHULUAN. Sakinah, 2 Erna, 3 Marta 1,2,3. STIKes Prodi IKM Prima Korespondensi penulis :

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam UU RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dituliskan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemerintah sebagai instansi tertinggi yang bertanggung jawab atas

ANALISIS HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TERJADINYA STRES KERJA PADA PEKERJA INDUSTRI BENGKEL LAS DI KOTA PEKANBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. bebas dari resiko yang relatif sangat kecil dibawah tingkatan tertentu, dan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik maupun psikis terhadap tenaga kerja. Secara umum, faktor bahaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal, nasional, regional maupun internasional, dilakukan oleh setiap

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECELAKAAN KERJA PADA BURUH ANGKUT SAMPAH DI KOTA MANADO

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini

I. PENDAHULUAN. serasi dan manusiawi. Pelaksanaannya diterapkan melalui undang- undang No. 13

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN DI PT

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jumlah penduduk usia kerja di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 160

BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Kata Kunci :Jaminan Kesehatan Nasional, Puskesmas, Pengetahuan, sikap petugas, dan persepsi pasien Kepustakaan : 20 Buah,

DAFTAR PUSTAKA. Anynomous Eye Injuries; Research On Eye Injuries Reported by Scientists at National Taiwan University. Medical Sciences, 852.

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Univariat a. Umur responden Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan umur responden

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI WILAYAH BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara kompetitif. Dari segi dunia

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi pertanian dan juga maupun dari segala industri yang lainya. Julukan

PENGARUH PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

Unnes Journal of Public Health

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin keutuhan dan kesempatan baik jasmani maupun rohani. Keselamatn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Pendengaran pada Karyawan Tambang

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1

ARTIKEL PENELITIAN. Hj.Evi Risa Mariana 1, Zainab², H.Syaifullah Kholik³ ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organisasi) dan. GATT (General Agremeent on Tariffs and Trade) yang akan berlaku tahun

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, hal ini tidak terlepas dari keberadaan

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015.

Bagian Ilmu Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada periode

BAB 1 PENDAHULUAN. besar (Priatna,1997 dalam Carissa, 2012). Bengkel pengelasan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerjaan konstruksi merupakan kompleksitas kerja yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Semenjak terjadinya revolusi industri di Inggris pada akhir abad ke -

ANALISIS PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG MATA PADA PEKERJA LAS

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PEKERJA PENGELASAN DI KECAMATAN GALANG KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2016 Irmayani STIKes MEDISTRA LUBUK PAKAM ABSTRAK Alat Pelindung diri merupa suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang berfungsi mengisolasi tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. Banyak pekerja pengelasan tidak mengguna alat pelindung diri disebab karena adanya ketidaknyamanan saat mengguna alat pelindung diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada Serdang Tahun 2016. Penelitian ini merupa penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah Galang Kabupaten Deli Serdang,dengan jumlah sampel 39 orang. Pengambilan sampel mengguna purposive sampling dan metode pengumpulan data dengan mengguna kuesioner. Analisis data bivariat mengguna uji Chi Square dan Analisis data multivariat mengguna uji Regresi Linear Berganda. Berdasar hasil penelitian didapat pekerja pengelasan dengan penggunaan alat pelindung diri sebanyak 15 (38,5%) orang. Hasil uji statistik menunjuk adanya pengaruh penggunaan alat pelindung diri terhadap faktor masa kerja (nilai p = 0,013) dan faktor sikap (nilai p = 0,003). Sedang faktor yang tidak mempengaruhi penggunaan alat pelindung diri yaitu faktor pengetahuan (nilai p = 0,514) dan faktor motivasi (nilai p = 0,437). Bagi pekerja las agar dapat mengguna Alat Pelindung Diri, dan meningkat kesadaran a pentingnya penggunaan Alat Pelindung diri. Bagi pemilik usaha diharap mampu menyedia dan melaksana pengawasan kepada pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri agar pekerja mengguna APD saat bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Bagi peneliti selanjutnya untuk dijadi bahan perbandingan ataupun data dalam penelitian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pengelasan. Kata Kunci : Alat Pelindung Diri, Pekerja, Pengelasan PENDAHULUAN Sektor informal saat ini mengalami proses pertumbuhan yang lebih pesat dibanding dengan sektor formal, sehingga menjadi salah satu penopang perekonomian di Indonesia. Sektor informal memiliki pola kegiatan tidak teratur, baik dalam arti waktu, permodalan maupun penerimaannya serta pada umumnya tidak tersentuh oleh peraturan dan ketentuan yang ditetap (Prihantoyo, 2003) dalam (Wahyuni, 2013). Konstruksi las banyak sekali diguna, pelaksanaan pekerjaan las makin besar sehingga kecelakaankecelakaan yang berhubungan dengan pengelasan menjadi makin banyak. Kecelakaan umumnya disebab kurang kehati-hatian pada pengerjaan las, 68

pemakaian alat pelindung yang kurang benar, pengaturan lingkungan yang tidak tepat (Bahagiarni,2011). Angka kecelakaan kerja berdasar laporan International Labour Organization (ILO) tahun 2011, diseluruh dunia terjadi lebih dari 337 juta kecelakaan dalam pekerjaan per tahun. Setiap hari, 6.300 orang meninggal karena kecelakaan kerja atau penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan, sekitar 2,3 juta kematian per tahun terjadi di seluruh dunia. Di Indonesia berdasar laporan kasus kecelakaan kerja dari PT. Jamsostek yang sekarang sudah menjadi Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) sesuai data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Penduduk menyebut cenderung meningkat dan data terakhir pada tahun 2011 tercatat sebanyak 99.491 kasus kecelakaan kerja (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Penduduk, 2013). Dari data yang ada di Kecamatan Galang terdapat 29 desa dan terdiri dari 14 bengkel las serta 47 tenaga kerja yang ada di bengkel las tersebut. Berdasar survei pendahuluan dan wawancara singkat kepada pekerja las didapat informasi bahwa pekerja las kebanya tidak mengguna alat pelindung diri pada saat bekerja adapun pekerja yang mengguna alat pelindung diri tetapi tidak lengkap. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melaku penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor Yang memengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Galang Kabupaten Deli. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah bersifat kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional.Penelitian ini dilaku di Kecamatan Serdang, pada bulan Juli-Oktober 2016. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 47 pekerja pengelasan dengan teknik pengambilan sampel mengguna Purposive Sampling,sampel sebanyak 39 pekerja pengelasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kecamatan Galang terletak di Kabupaten Deli Serdang. Letak dan geografis kecamatan Galang 98,89648 LS- 3,43527. Adapun jumlah penduduk di Kecamatan Galang sebanyak 36.642 jiwa dengan mayoritas agama islam. Mata pencaharian penduduk di Kecamatan Galang mayoritas pada sektor informal. Adapun salah satu mata pencaharian penduduk pada sektor informal yaitu pada bidang perbengkelan. Hasil penelitian yang telah dilaku terhadap 39 orang pekerja pengelasan di Kecamatan Serdang tahun 2016 berdasar pengetahuan, sikap, motivasi dan masa kerja. Tabel 1. Distribusi Responden Berdasar Pengetahuan, Sikap, Motivasi dan Masa Kerja Pada Pekerja Pengetahuan f % baik 37 2 94,9 5,1 Sikap baik Motivasi baik 6 15,4 33 84,6 30 76,9 9 23,1 Masa kerja Baru ( 5 tahun) Lama (>5 tahun) 27 69,2 12 30,8 Berdasar tabel 1 diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 37 orang (94,9%) sedang responden yang memiliki pengetahuan tidak baik sebanyak 2 orang (5,1%). Teori Green mengata bahwa pengetahuan merupa hasil dari tau dan 69

ini terjadi setelah orang melaku penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Berdasar tabel 1 diketahui bahwa responden yang memiliki sikap yang baik sebanyak 6 orang (15,4%) sedang yang memiliki sikap tidak baik sebanyak 33 orang (84,6%). Menurut Triandis, 1971 sikap merupa suatu pendapat disertai perasaan yang menentu tinda terhadap suatu objek. Ada juga yang mengata bahwa sikap merupa suatu kecenderungan untuk secara konsisten memberi tanggapan menyenang atau tidak menyenang terhadap suatu objek kecenderugan ini merupa hasil belajar bu pembahwaan atau keturunan (Ajzen dan Fishben, 1970). Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki motivasi yang baik sebanyak 30 orang (76,9%), sedang responden yang memiliki motivasi tidak baik sebanyak 9 orang (23,1%). Motivasi merupa proses membangkit, mengarah dan memantap perilaku ke arah suatu tujuan (Greenberg). Sedang menurut Mc.Donald motivasi merupa sebagai perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Tabel 1 menunjuk bahwa responden yang memiliki masa kerja lama (> 5 tahun) sebanyak 12 orang (30,8%), sedang responden yang memiliki masa kerja baru ( 5 tahun) sebanyak 27 orang (69,2%). Menurut Suma mur, 2013 semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin banyak pekerja telah terpapar bahaya yang ditimbul oleh lingkungan kerja. Tabel 2. Pengaruh Faktor Pengetahuan, Penge Penggunaan APD P.val tahuan Total ue n % n % n % 15 38,5 22 56,4 37 100,0 0,51 0 0 2 5,1 2 100,0 Total 15 38.5 22 61.5 39 100,0 Berdasar tabel 2 diketahui hasil pengolahan data dengan mengguna uji Chi-Square yang menunjuk bahwasannya responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 37 orang dimana sebanyak 15 orang (38,5%) mengguna APD sedang sebanyak 22 orang (56,4%) tidak mengguna APD, dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,514 yang menyata bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap Galang Kabupaten Deli. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Bintoro, 2012, bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan pengelas di bengkel las listrik kawasan Barito Kota Semarang dengan p= 0,157, ( Bintoro, 2012). Tetapi tidak sejalan dengan penelitian hasil penelitian yang dilaku oleh Noviandry, 2013, bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013 dengan p= 0,000 (Noviandry, 2013). 70

Tabel 3. Pengaruh Faktor Sikap, Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Sikap Penggunaan APD P.v Total alu e n % n % n % 6 15,4 0 0 6 100,0 0,00 2 9 23,1 24 61,5 33 100,0 Total 15 38,5 24 61,5 39 100,0 Berdasar tabel 3 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki sikap tidak baik yaitu sebanyak 33 orang dimana dimana sebanyak 9 orang (23,1%) mengguna APD sedang sebanyak 24 orang (61,5%) tidak mengguna APD. Hasil analisis dengan mengguna uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,002 α=0,05, artinya Ha diterima. Maka dapat disimpul ada pengaruh sikap terhadap penggunaan Alat Pengelasan Kecamatan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaku oleh Noviandry, bahwa ada hubungan antara sikap dengan industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013 dengan p= 0,003 (Noviandry, 2013). Hal ini juga sejalan dengan penelitian Kusuma, 2013, dimana ada hubungan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja las listrik kawasan Simongan Semarang dengan p= 0,00. Dari hasil penelitian diasumsi bahwa sikap ada hubungan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang karena pekerja yang memiliki pengetahuan yang baik belum tentu memiliki sikap yang baik juga. Pekerja merasa Alat pelindung diri tidak begitu penting untuk diguna dan mereka menganggap hal itu sepele. Hal ini dapat menunjuk bahwa pengetahuan yang pekerja las punya tidak di aplikasi saat mereka bekerja Tabel 4. Pengaruh Faktor Masa Kerja Masa Penggunaan APD P.v Kerja Total alu e n % n % N % >5 thn 6 15,4 21 53,8 27 100,0 0,00 <=5 thn 9 23,1 3 7,7 12 100,0 4 Total 15 38.5 24 61.5 39 100,0 Tabel 4 menunjuk bahwa responden memiliki masa kerja > 5 tahun yaitu sebanyak 27 orang dimana sebanyak 6 orang (15,4%) mengguna APD sedang sebanyak 21 orang (53,8%) tidak mengguna APD. Hasil analisis dengan mengguna uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,004 α=0,05, artinya Ha diterima. Maka dapat disimpul ada Pengaruh masa kerja terhadap penggunaan Alat Pengelasan Kecamatan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaku oleh Khadijah bahwa ada hubungan masa kerja dengan penggunaan alat pelindung diri dengan nilai p= 0,003 (Khadijah, 2013). Sedang hasil penelitian yang di laku oleh Bintoro,2012, menyata bahwa tidak ada hubungan masa kerja dengan pengelasan di bengkel las listrik kawasan Barito Kota Semarang dengan p= 0,653 > α=0,05. 71

Tabel 5. Pengaruh Faktor Motivasi Motivasi Penggunaan APD P.v Total alu e n % n % n % 13 33.3 17 43.6 30 100,0 0,43 2 5.1 7 17.9 9 100,0 7 Total 15 38.5 24 61.5 39 100,0 Tabel 5 menunjuk bahwa motivasi yang baik yaitu sebanyak 30 orang dimana sebanyak 13 orang (33,3%) mengguna APD sedang sebanyak 17 orang (43,6%) tidak mengguna APD. Hasil analisis dengan mengguna uji Chi Square dengan taraf nyata 5% diperoleh nilai p=0,437 > α=0,05, artinya Ha ditolak. Maka dapat disimpul tidak ada pengaruh motivasi terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Pekerja Pengelasan Kecamatan Galang Kabupaten Deli. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilaku oleh Noviandry bahwa tidak ada hubungan motivasi dengan industri pengelasan informal di Kelurahan Gondrong, Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang 2013, dengan p= 0,595. Sedang hasil penelitian yang dilaku oleh Asriyani, 2011 menunjuk bahwa ada hubungan antara motivasi dengan pekerja pengelasan di Makasar dengan p= 0,002 < (α=0,05). Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap Variabel B Sig CI Sikap 0,227 0,003 3,245 Masa 0,131 0,013 2,601 Kerja 1,061 0,001 3,742 Konstanta Berdasar tabel 6 diatas diatas menunjuk bahwasannya variabel sikap (p=0,003) memiliki pengaruh 0,2 kali lebih besar dibanding dengan variabel masa kerja (p=0,013). Berdasar tabel diatas diketahui bahwa sikap merupa faktor dominan yang memengaruhi penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli. Sikap merupa reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsir terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Ini sejalan dengan penelitian Khadijah, 2016, bahwa ada pengaruh sikap terhadap penggunaan alat pelindung diri saat bekerja pada petani kelapa sawit didusun Binasari Kecamatan Angkola Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan dimana p= 0,005. Begitu juga dengan hasil penelitian Dranica yang menunjuk bahwa ada pengaruh sikap terhadap penggunaan alat pelindung diri dengan nilai p= 0,058 < 0,25. Tetapi tidak sejalan dengan penelitian Yesayas, 2011 bahwa tidak ada pengaruh antara sikap terhadap pekerja pengelasan Magelang. Menurut asumsi peneliti mengapa sikap memiliki pengaruh lebih dominan pada pekerja pengelasan dikarena apabila pengetahuan seseorang sudah baik belum tentu memiliki sikap yang baik 72

pula. Banyak pun pengetahuan si pekerja tentang Alat Pelindung Diri, fungsinya, dampak tidak mengguna Alat Pelindung Diri, beserta pengalaman mereka dalam bekerja ketika tidak mengguna Alat Pelindung Diri namun jika mereka tidak mengambil sikap untuk mengguna Alat Pelindung Diri percuma saja, karena mereka a rentan untuk mengalami penyakit akibat kerja maupun kecelakaan kerja. Ketika pekerja mengambil sikap untuk tidak mengguna alat pelindung diri saat bekerja mereka sedang membuat diri mereka celaka dan menimbul penyakit akibat kerja, yang a merugi si pekerja dikemudian hari. Pengetahuan yang mereka miliki seharusnya seimbang dengan sikap mereka, karena saat pekerja memiliki banyak pengetahuan tentang akibat tidak mengguna APD maka pengetahuan itu menjadi sia-sia. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. ada pengaruh antara pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengelasan di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang, yaitu dengan nilai p 0,345. 2. Ada pengaruh sikap dengan Serdang, yaitu dengan nilai p 0,001. 3. ada pengaruh motivasi dengan Serdang, yaitu dengan nilai p 0,254. 4. Ada pengaruh masa kerja dengan Serdang, yaitu dengan nilai p 0,002. 5. Ada pengaruh sikap terhadap Serdang, yaitu dengan nilai p 0,002. B. SARAN 1. Bagi Pekerja Las Bagi pekerja las agar dapat mengguna Alat Pelindung Diri, dan meningkat kesadaran a pentingnya penggunaan Alat Pelindung diri. 2. Bagi Pemilik Usaha Pengelasan Bagi pemilik usaah diharap menyedia dan melaku pengawasan secara rutin terhadap penggunaan alat pelindung diri agar pekerja mengguna APD saat bekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya untuk dijadi bahan perbandingan ataupun data dalam penelitian Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pengelasan. DAFTAR PUSTAKA Bintoro, Wahyu Adi, 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemakaian Alat Pelindung Muka Pada Pengelas Di Bengkel Las Listrik Kawasna Barito Kota Semarang Tahun 2012. http//unnes.co.id Diakses 13 April 2016 International Labour Organization, 2016. Data Kecelakaan Kerja. http//www.ilo.org Diakses 28 Januari 2016 Khadijah, Lasna, 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Saat Bekerja Pada Petani Kelapa Sawit Di Dusun Binasari,Kec Angkola Selatan Kab.Tapanuli Selatan Tahun 2016. http://repository.usu.ac.id. Diakses 20 Mei 2016 73

Kusuma, Reza Yuda 2013. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Dan Kenyamanan Dengan Penggunaan Alat Pelindung Wajah Pada Pekerja Las Listrik Kawasan Simongan Semarang Tahun 2013. http://lib.unnes.ac.id. Diakses 27 Desember 2013 Noviandry, Ilham. 2013. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pekerja Dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Industri Pengelasan Informal Di Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang Tahun 2013. http://repository.uinjkt.ac.id. Diakses 12 Januari 2016 Suma mur,2013. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Jakarta: Sagung Seto 74